TUHAN MENEGUHKAN FIRMAN-NYA

TUHAN MENEGUHKAN FIRMANNYA




1) Firman Tuhan Mula-mula Diberitakan Oleh Tuhan Sendiri

Sesuai Ibrani 2:1-4, Firman Tuhan yang kita terima saat ini, mula-mula diberitakan oleh Tuhan sendiri, melalui para malaikatNya, dan oleh mereka yang telah mendengarnya, kepada kita dengan cara yang dapat dipercayai, sedangkan Allah meneguhkan kesaksian mereka oleh tanda-tanda dan mujizat-mujizat dan oleh berbagai-bagai penyataan kekuasaan dan karunia Roh Kudus, yang dibagi-bagikan-Nya menurut kehendak-Nya.


2) Firman Itu Diberitakan Kembali Oleh Para hambaNya Secara Luas

Firman itu saat ini disampaikan kembali oleh para hamba Tuhan. Era jaman sekarang, kapan pun dan di manapun,  firman Tuhan dapat tersebar luas dengan cara yang ajaib. Kita tidak pernah membayangkan bahwa suatu waktu Firman Tuhan yang biasanya didengar oleh 400 orang di gedung ini, karena dipaksa oleh keadaan akhinya dengan cara daring, Firman Tuhan bisa didengarkan oleh ribuan orang di berbagai negara (Malaysia, Filipina, Thailand, Hongkon, Singapore, Jepang, Washington, Colorado, Autralia, Turki, Jeman, , Perancis, Taiwan, Abu Dhabi, dll) dalam waktu bersamaan. 


3) Tuhan Meneguhkan Setiap Pemberitaan Firman Dengan Tanda dan Mujizat

Ketika firman itu disampaikan secara daring, apakah mutunya menurun? Apakah Ibrani 2:1-4 ini terjadi hanya ketika kita berhadapan muka secara langsung? Ternyata tidak. Roh Kudus tetap menyertai pemberitaan firman yang  disampaikan, dimanapun, dengan cara apa pun, dan oleh siapa pun. Roh Kudus tidak pilih-pilih. Bagi Tuhan, tidak ada halangan apa pun ketika firman Tuhan itu disampaikan secara luas, secara daring. JanjiNya, tanda-tanda heran dan mujizatNya tetap menyertai. Hal itu terjadi bukan karena kemampuan, kecakapan atau kehebatan manusia yang menyampaikan Firman, tetapi karena Tuhan meneguhkan pemberitaan firman itu. 


4) Harapkan Tanda, Mujizat, dan KuasaNya Terjadi

Kuasa Tuhan itu tidak terbatas, jadi dimana pun Saudara berada, harapkan mujizat dan kuasanNya terjadi atas hidup Saudara. Kepada yang satu Tuhan akan memberikan Rhema, kepada yang satunya Tuhan berikan pernyataan roh, kepada yang lain Tuhan berikan mujizat kesembuhan, terobosan dan jalan keluar. Jadi kita berdoa, kapan pun pemberitaan Firman itu dilakukan, entah secara langsung maupun melalui rekaman-rekaman, kita rindukan Roh Tuhan bekerja. 


IKUTLAH AKU


Markus 1:17 

Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia."


Tradisi atau konsep budaya Yahudi pada waktu itu tentang pemuridan ada tiga level.

Level 1 & 2 adalah level dimana anak-anak muda dididik, tugasnya belajar membaca dan menghafalkan ayat-ayat Firman. Namun di level 3 - murid-murid mencari guru dan akhirnya tinggal bersama dengan sang guru (setelah masuk dalam kualifikasi). Budaya pemuridan ini sudah umum pada waktu itu contohnya Elia dan Elisa.


Namun Yesus berbeda. Dia menabrak kultur, tatanan keagamaan dan budaya saat itu. Yesus sang Guru mencari murid. Bukan murid yang mencari guru. Ini adalah gambaran yang sempurna bagi kita. Dia Guru Agung yang memberikan nyawaNya untuk kita. Sebenarnya kita adalah murid-murid yang tidak layak, sama seperti Petrus, Matius dan murid lainnya. Hari itu Yesus datang kepada mereka dan katakan, "Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." dan hari itu hidup mereka berubah.


TIGA PANGGILAN YESUS KEPADA KITA


1. Mari Ikutlah Aku (Relasi)

Ini merupakan sebuah undangan seorang guru kepada muridNya. Ini bukan undangan yang biasa atau undangan untuk jalan-jalan. Seorang murid yang ikut seorang guru tahu bahwa dia harus meninggalkan semuanya dan tinggal bersama dengan gurunya. *Di situ ketertarikan murid hanya satu. Yaitu apa yang menjadi ketertarikan seorang guru itulah yang menjadi ketertarikannya.*


Konsep murid pada waktu itu bukan seseorang yang datang ke sinagoge seminggu dua kali, tetapi seorang murid adalah seseorang yang mau hidup bersama-sama dengan gurunya. Orang-orang yang meninggalkan semuanya. Kemana pun gurunya melangkah, disitu ia juga melangkah. Orang yang punya relasi dengan gurunya,


Kristus menginginkan ada sebuah relasi yang terbangun antara kita dengan Dia melalui kepengikutan kita dengan Tuhan. Dia rindu agar kita tinggal bersama dengan Dia. Mengenal Dia. Melihat Tuhan ketika Dia sedang bersukacita dan melihat Tuhan ketika Dia sedang berdukacita.  Murid bukanlah orang-orang yang melihat dari jauh.


Kata “Pengikuti” atau “follower” bagi generasi milenial itu sudah mengalami penurunan kualitas. Saat dengar kata “pengikut” kita langsung ingat; isntagram, tik tok, twitter dll. Padahal jika kita lihat konteks pada waktu itu, yang namanya pengikut itu bukan sekedar meilhat  atau menggemari dari jauh. Tetapi benar-benar hidup dekat dan tinggal bersama.


2. Kamu Akan Kujadikan (Intensi)

Ketika Yesus mengundang kita untuk masuk dalam kepengikutan kepadaNya,  Tuhan punya tujuan, punya rencana, dan punya maksud yang spesifik buat kita. Sekalipun kita belum tahu Tuhan mau bawa kita untuk jadi apa, tetapi ada prinsip dasar yang Yesus tidak pernah lewati, seperti yang tertulis dalam Roma 8:29-30


“Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula…. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.”


Jadi ada patrun atau pola yang jelas, kita dipilih, ditentukan dari semula, dipanggil, dibenarkan, dan dimuliakan. Konsep kepengikutan kita pada Kristus itu menyenangkan sampai kita sadar bahwa Kristus menuntut perubahan hidup dari diri kita.  *Indikasi utama seseorang yang mengikut Kristus adalah buah-buah Roh. Bukan kejeniusan kita, bukan pelayanan yang kita lakukan. Tetapi transformasi internal kita itulah buktinya.* Kalau kita ikut Tuhan senantiasa kita bertanya tentang berkat, itu membuktikan bahwa sesunguhnya kita bukan pengikut Tuhan.


3. Penjala Manusia (Misi)

Tuhan  turun ke dunia untuk jiwa-jiwa. Yesus datang kebumi punya visi, Dia akan impartasikan hatiNya kepada kita. sehingga di dalam hati kita juga ingin melihat jiwa-jiwa diselamatkan.


Yesus datang ke bumi dengan sebuah misi, demikian juga dengan orang yang Dia pilih, Dia membawa setiap kita masuk pada rencana dan tujuan utama kedatanganNya ke muka bumi. *Mengikut Yesus berarti kita bergabung dalam rencanaNya, bukan sekedar melibatkan Dia dalam rencana kita.*


Tahun lalu kita punya tema “Pemulihan Segala Sesuatu.” Ini bukan sekedar tema retorika yang tidak jelas. Itu adalah tujuan utama Tuhan turun ke muka bumi, supaya Dia melihat pemulihan segala sesuatu. Ketika bumi telah rusak, kita ada di dalam bumi yang sudah rusak itu. Yesus datang menyelamatkan kita, memilih kita, membernarkan kita, memberi pengharapan kepada kita, memberikan hatiNya kepada Kita. hati yang baru diberikan kepada kita. Supaya kita mampu bergabung dalam rencanaNya, yaitu melihat segala sesuatu dipulihkan. 


Yesus datang membawa berita Injil, dan berita Injil itulah yang menyelamatkan kita. Ketika kita jatuh cinta pada berita injil, kita akan membawa berita injil itu kepanapun kita pergi. Ketika injil diberitakan dari orang-ke orang, dari keluarga ke keluarga, itu saat pemulihan segala sesuatu tiba. 


Tuhan akan jadikan kita penjala manusia. Menjala manusia itu bukan sekedar membawa orang datang ke gereja. Itu hanya membuat nilai kepengikutan kita kepda Yesus menurun. Menjadi penjala manusia artinya memberitakan injil, memenangkan jiwa dan memuridkan mereka.


Disarikan dari kotbah Ps. Lukas Yoesianto & Ps. Elyada Adi di Ibadah Raya Kemah Daud Ministries pada tanggal 25 Oktober 2020.

Komentar

Postingan Populer