MENUAI HASIL TABURAN

MENUAI HASIL TABURAN




Markus 4:26-29 (TB)  Lalu kata Yesus: "Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu.
Bumi dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab musim menuai sudah tiba."

Roh Kudus memunculkan ayat di atas kepada saya untuk menyelaraskan jalan berpikir tidak akurat yang selama ini saya miliki. Selama ini saya memiliki pemahaman bahwa akan ada sekelompok orang yang terlebih dahulu dimunculkan oleh Tuhan untuk memulai terjadinya 'revolusi dan perubahan' dalam Tubuh Kristus. Tapi Roh mengoreksi saya dan menegaskan, bahwa semua 'revolusi dan perubahan' tersebut selalu dimulai dari adanya individu-individu yang mungkin masih 'terserak' dan tidak saling mengenal satu sama lain, tapi membawa dalam hidupnya 'benih yang sama'.

Melalui pekerjaan Roh yang lebih lanjut terjadi dalam kehidupan mereka, Dia sendiri yang akan 'memunculkan' masing-masing individu tersebut untuk 'menduplikasi diri', menanamkan sikap hati, dan berbagai pemahaman firman maupun agenda Tuhan ke dalam hidup orang - orang percaya lain yang mau membuka diri mereka. Sehingga mengkondisikan mulai adanya sekelompok orang yang bersedia mengadopsi semua yang awalnya 'ditanam Tuhan' dalam benak seorang hamba Tuhan untuk terbangun dalam kehidupan sehari-hari sekelompok orang.

Melalui kehidupan sekelompok (atau beberapa kelompok) orang percaya yang sudah 'dibangun menjadi model' inilah, revolusi dan perubahan akan mulai terjadi di Tubuh Kristus. Tuhan memakai kehidupan sekelompok umat-Nya untuk menginspirasi kelompok - kelompok umat-Nya yang lain.

Mengkondisikan agar semua orang percaya mewarisi roh Kristus memang bukanlah sesuatu yang mudah dan cepat untuk dapat diwujudkan, seperti yang selama ini ada dalam benak dan keinginan hati saya. Dibutuhkan suatu proses dan siklus 'tabur - tuai' rohani dari satu orang yang ditaburkan Tuhan ke dalam hidup sekelompok kecil orang, maka akan ada 'tuaian'. Merekalah sekelompok orang yang mulai mengadopsi pemahaman dan pola hidup Ilahi yang sama.

Dari 'sekelompok kecil orang yang menabur diri', maka mereka akan 'menuai jumlah orang yang lebih banyak lagi' mengadopsi gaya hidup Ilahi yang sama. Dan demikianlah seterusnya hingga sampai pada satu titik tertentu akan terjadi suatu revolusi dan perubahan mendasar dalam tatanan Tubuh Kristus secara universal.

Dari pemahaman itulah Roh Kudus berkata: Perjalanan prophetis ini memang panjang, itu sebabnya engkau harus menumbuhkan sikap hati yang sama seperti seorang petani yang menaburkan benih. Petanidengan penuh kesabaran terus menyiram dan memupuk benih yang sudah ia taburkan. Dia belajar percaya dan dengan setia terus  melakukan apa yang menjadi bagiannya. Aku-pun melakukan apa yang menjadi bagian-Ku, yaitu menumbuhkan apa yang sudah ia taburkan ke dalam hidup lebih banyak orang percaya lain.

Teruslah melakukan apa yang menjadi bagianmu. Lakukanlah dengan sepenuh hati dan kesungguhan. Percayalah, masa tuaian itu tidaklah sejauh/selama yang kau duga. Dengan engkau terus melangkah dalam ketaatan mutlak atas setiap arahan dan tuntunan Roh-Ku, sesungguhnya engkau sedang melangkah dalam 'dimensi percepatan' yang sedang Aku lepaskan dari ruang tahta-Ku. Aku membawa engkau untuk melanjutkan apa yang sudah dilakukan oleh hamba-hamba-Ku terdahulu, mereka menikmati tuaian dari apa yang sudah mereka taburkan dalam ketaatan kepada-Ku. 

Yohanes 4:35-38 (TB)  Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai.
Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia mengumpulkan buah untuk hidup yang kekal, sehingga penabur dan penuai sama-sama bersukacita.
Sebab dalam hal ini benarlah peribahasa: Yang seorang menabur dan yang lain menuai.
Aku mengutus kamu untuk menuai apa yang tidak kamu usahakan; orang-orang lain berusaha dan kamu datang memetik hasil usaha mereka." #AkuCintaTuhan

Ps. Steven Agustinus

Komentar

Postingan Populer