KEAKURATAN FIRMAN TUHAN

KEAKURATAN FIRMAN



 Setiap kali kita merasakan adanya gejolak emosi negatif atau munculnya konflik batin saat mendengar, melihat atau menghadapi sesuatu, itu hanya menunjukkan masih adanya area-area tertentu dalam jiwa kita yang masih belum utuh - ada area hidup kita yang masih membawa 'rupa dunia ini' dan ada benih musuh di sana. Itulah sebabnya berbagai situasi, kondisi ataupun orang-orang tertentu dengan mudah kembali mengganggu hidupnya. Musuh akan selalu memanfaatkan setiap celah yang masih belum ditutup dengan roh pertobatan yang mengundang bekerjanya kuasa darah Yesus dan kuasa firman.

 

Tanpa seseorang terus berfokus untuk membangun keakuratan dalam hidupnya, ia akan selalu mengalami adanya musuh yang secara periodik bakal terus mengganggu hidupnya. Setiap titik ketidakakuratan yang masih ada dalam hidup kita akan selalu 'dicari-cari' oleh musuh untuk kemudian dijadikan sebagai 'bahan' untuk mendakwa kita di hadapan Tuhan. Iblis akan selalu menuntut Tuhan untuk mengangkat 'pagar perlindungan' yang selama ini Ia berlakukan atas kehidupan setiap orang percaya. Tujuannya tentu saja supaya Iblis memiliki keleluasaan untuk mengganggu, melecehkan bahkan merusak kehidupan ilahi yang sudah kita bangun.

 

Tapi kita bersyukur atas kesetiaan dan kasih-Nya kepada kita. Bahkan dalam ketidakakuratan kita pun, Dia tetap membatasi ruang gerak Iblis atas kehidupan kita. Sebagai ciptaan baru, sudah sewajarnya kita sama sekali tidak memiliki 'masa lalu' yang mengganggu hidup kita sekarang dan yang berpotensi merusak masa depan kita.

 

1. Miliki keterbukaan dan kejujuran di hadapan Tuhan tentang gejolak emosi negatif yang sedang kita alami. 

 

Ceritakan semuanya dan serahkan segala kekuatiran kita kepada-Nya (1 Petrus 5:7). Berdoalah sedemikian rupa hingga kita kembali menerima firman dan janji-janji-Nya. Perkatakan janji-janji Tuhan tersebut hingga batin kita berkobar-kobar. Jagai kondisi batin kita untuk terus dalam kondisi berkobar-kobar.

 

2. Posisikan diri kita secara rohani sebagai seseorang yang sudah mati bersama Kristus - orang yang 'sudah mati' tidak dapat merasakan apa pun lagi. 

 

Salah satu alasan mengapa kita masih dapat merasakan adanya gejolak emosi negatif, dikarenakan kita 'masih hidup pada area tersebut' (Roma 6:4-5, 11). Kehidupan kita yang sekarang adalah kehidupan sebagai 'ciptaan baru', sebagai pribadi yang berbeda. Pribadi yang hidup hanya sejalan dengan firman-Nya atas hidup kita (Galatia 2:20).

 

3. Terimalah firman, penilaian dan pikiran Tuhan berkaitan dengan situasi ataupun keadaan yang sedang kita rasakan. 

 

Renungkan firman-Nya! Jika perlu perkatakan pada diri kita sebagai suatu nubuatan sehingga dapat langsung berpengaruh pada alam bawah sadar kita.

 

#AkuCintaTuhan

 

Ps. Steven Agustinusjj kok nkl



Komentar

Postingan Populer