MARIA MAGDALENA, KEINTIMAN DAN IMAN

MARIA MAGDALENA, KEINTIMAN DAN IMAN



Shalom 


Pasukan Terdahsyat Tuhan Yesus, kemarin saya masuk ke dalam Taman Tuhan, saya mendapatkan Rhema Tentang Iman dan Keintiman Dengan Tuhan Yesus


Lukas 10:39, 42 (TB)  Perempuan itu mempunyai seorang saudara yang bernama Maria. Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya,

tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya."


Markus 14:3 (TB)  Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus. 


Saya Disuruh Tuhan Untuk Duduk Diam Di Air Terjun Gelora Cinta. Saya melihat saya tersungkur seperti Maria Magdalena yang duduk diam dibawah Kaki Yesus


Ada beberapa hal yang saya pelajari tentang sikap Maria waktu dia datang ke kaki Yesus. 


1. Duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataanNya.

Di Injil Lukas 10:38-42, Yesus berkunjung kerumah Martha dan Maria. 

Alkitab mencatat "Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataanNya.(ayat 39)


Sikap Maria ini menggambarkan orang percaya yang selalu mau dengar-dengaran akan Tuhan. Duduk diam dan menanti-natikan Tuhan. Bagai rajawali mendapat kekuatan baru waktu menanti-natikan Tuhan. (Yesaya 40:31)


2. Tersungkur dan menangis dikaki Yesus.

Di Injil Yohanes 11, ketika Maria melihat Yesus yang tiba untuk membangunkan Lazarus dari "tidurnya", tersungkurlah ia didepan kaki Yesus. Dan menangis (ayat 32-33)

Sikap hati yang hancur, seorang hamba, hineni, tersungkur dikaki Tuannya. 


3. Mengurapi kaki Yesus dengan minyak narwastu murni yang mahal.

Di Injil Yohanes pasal 12 diadakan perjamuan untuk Yesus di rumah Lazarus, di Betania. Maka Maria mengambil minyak narwastu murni yang mahal dan mengurapi/meminyaki kaki Yesus. (ayat 3)

Maria sangat menghargai Tuhan Yesus sehingga ia rela meminyaki kaki Tuhan Yesus dengan minyak narwastu murni yang mahal harganya. Dia bayar harganya, korban dan beri yang terbaik buat Tuhan.


Menurut Yudas Iskariot, harga minyak narwastu itu mencapai tiga ratus dinar. Satu dinar adalah upah pekerja harian dalam satu hari. Di Indonesia, upah pekerja harian berbeda-beda, tergantung dari daerah tempat seseorang bekerja. Bila kita mengambil standard DKI Jakarta, upah minimum harian sekitar Rp. 50.000,-. Bila kita menghitung berdasarkan standard DKI Jakarta, harga minyak narwastu itu sekitar Rp. 15.000.000,- Tentu saja nilai uang sebesar itu sangat besar bagi seorang pekerja biasa. Oleh karena itu, apa yang dilakukan oleh Maria itu menunjukkan penghargaan yang tinggi terhadap Tuhan Yesus.


4. Menyeka kaki Yesus dengan rambut.

Masih di pasal yang sama, setelah mengurapi kaki Yesus dengan minyak yang mahal, Maria "... menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak diseluruh rumah itu." (ayat 3)

Kita tahu rambut adalah mahkota wanita. Sedangkan mahkota itu melambangkan harta kekayaan, derajat dan kemuliaan. Namun Maria menyeka kaki Tuhan dengan "mahkota"nya. 

Artinya Maria tidak lagi memperhitungkan kemuliaan dan harga dirinya. Dia tidak bermegah dengan mahkotanya. Dia buang semua kesombongannya. 


Dan hal yang sama juga dilakukan oleh kedua puluh empat tua-tua di kitab Wahyu pasal 4:10, 

"maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu, dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, ..."

Itulah kenapa Paulus menulis di 1 Korintus 1:29, "supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri dihadapan Allah." No flesh shall glory in God's presence!



5. Membasahi kaki Yesus dengan air mata dan menyeka dengan rambutnya.


Dikisah lain di kitab Injil Lukas pasal 7:36-50, diceritakan juga ada seorang perempuan berdosa yang datang mengurapi Yesus. Meskipun ada perdebatan dan argumentasi historis tentang siapa perempuan ini, ada referensi yang menjabarkan bahwa perempuan ini adalah Maria Magdalena. a


Terlepas dari apakah perempuan ini Maria atau bukan, yang saya mau fokuskan adalah sikap hati wanita ini yang mirip sekali dengan Maria saudara Martha dan Lazarus. 

Lihat apa yang dia lakukan:

“Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.” (Lukas 7:38)


Kita harus tahu backgroundnya bahwa di Timur Tengah kuno, jalan-jalan cenderung berdebu sehingga kaki akan menjadi kotor ketika melakukan perjalanan. Kaki tersebut biasanya akan dibasuh di rumah supaya kaki tersebut bersih dari kotoran. Pembasuhan kaki biasanya dilakukan oleh hamba/ pembantu, tetapi jika tidak ada maka pembasuhan dilakukan oleh orang yang paling muda, bisa anak atau isteri. Tetapi pembasuhan kaki juga merupakan simbol dari hospitality, yakni suatu sikap penerimaan/ pelayanan terhadap tamu. Jikalau seorang musafir yang melakukan perjalanan jauh menumpang atau bertamu di rumah seseorang maka pihak tuan rumah akan melayani tamu mereka dengan membasuh kaki tamu-tamu tersebut, meskipun tidak harus sang tuan rumah yang melakukannya, tetapi pembasuhan dilakukan pihak tuan rumah. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembasuhan kaki pasti dilakukan oleh (1) hamba/ pelayan/ dianggap paling muda dan (2) pihak tuan rumah (host). b


Namun ini suatu hal yang tidak wajar/lazim, Maria membasuh kaki Yesus yang kotor berdebu dengan "air matanya" dan menyekanya dengan "rambutnya".  (Lukas 7:37-48)

Saya pribadi membayangkan betapa deras air mata wanita ini mengalir dan membasahi kaki Yesus. Beberapa kali saya pernah menangis begitu hebat karena persoalan yang sangat berat dan air mata mengalir deras sekali dan itu cukup untuk membasahi kaki saya. 

Saya percaya itu adalah airmata pertobatan dan penyembahan perempuan berdosa ini. Hatinya remuk dan keluarlah airmata. Sungguh suatu kehancuran hati!

Dan dia juga merendahkan dirinya dengan menyekanya dengan rambut yang adalah mahkotanya. Jadi bukan hanya wanita ini hancur hatinya, tapi juga merendahkan dirinya, seperti hamba. Airmata dan rambut, perpaduan antara kehancuran hati dan kerendahan hati. Itu yang Tuhan lihat!


Daud juga mengalami hal yang sama setelah dia melakukan dosa perzinahan dengan Batsyeba. Dia bertobat dan mengatakan: " Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan kau pandang hina, ya Allah." (Mazmur 51:19)

Tidak ada orang yang remuk hatinya lalu dia senyum-senyum, bersorak-sorak dan menari-nari. 

Saya percaya anugrah Tuhan jauh lebih besar dari dosa kita, tapi Tuhan memandang hati yang hancur. Memang Tuhan bersemayam ditempat tinggi dan kudus, tapi juga bersama-sama orang yang remuk dan rendah hati. (Yesaya 57:15)


6. Mencium kaki Yesus dan meminyakinya dengan minyak wangi.


Mencium kaki itu tradisi orang Yunani, orang Romawi dan orang Yahudi yang mempunyai makna bahwa orang yang akan menerima ciuman kaki ini adalah oknum yang berjaya, yang menang dalam peperangan, layak menerima segala puji, segala sanjung dan segala kemuliaan. Itu sebabnya orang-orang akan datang kepada panglima-panglima atau raja-raja yang menang dalam peperangan untuk mencium kaki itu. Mereka menghormati orang tersebut sebagai orang yang gagah perkasa, orang yang menang dalam peperangan sehingga layak menerima segala sanjung dan pujian.


Perempuan ini bukan hanya bertobat, tapi juga dengan mencium kaki Yesus, Dia medeklarasikan bahwa Yesus adalah Raja yang layak menerima segala puji, hormat dan kemuliaan. 

Dia juga mengurapi kaki Yesus dengan minyak. Secara profetis, dia menyatakan bahwa Yesus Raja yang menang atas kuasa dosa dan maut. Dia harus mati untuk menanggung dosa yang sebenarnya harus kita tanggung. Namun Dia bangkit dari kematian sebagai bukti bahwa Dia sudah menang atas dosa. 

Itulah alasannya kenapa setelah Maria mengurapi kaki Yesus, Dia berkata: "Biarkanlah Dia melakukan hal ini mengingat hari penguburanKu. (Yohanes 12:7)

Dan bukankah Yesus berkata bahwa apa yang dilakukan wanita ini akan terus diingat dimana saja Injil diberitakan diseluruh dunia. (Matius 26:13)

Apa artinya? Saya percaya setiap kali Injil diberitakan dan ada orang yang bertobat, itu semua datang dengan satu pesan bahwa Yesus mati dikayu salib menanggung dosa kita dan bangkit dari antara orang mati mengalahkan maut. Dan itu berarti Injil. Dan apa yang dilakukan wanita ini adalah tindakan profetis tentang kematian/penguburan Yesus.

NB: Injil Yohanes pasal 12:3 ini direferensikan ke Lukas 7:37-38.


Saya percaya sikap hati Maria ini menjadi teladan yang baik sekali buat gereja Tuhan untuk menyentuh hati Tuhan. Tentu bukan tindakan lahiriahnya yang menjadi penekanan, tapi sikap hatinya. Dan hal itulah yang menyentuh hati Tuhan sehingga Dia "segera" merespon dan bertindak untuk kita. 

Dengan hati seperti Maria Magdalena ... 


Saya Benar-benar minta Jaminan Tuhan untuk Tetap Melekat Erat dengan Tuhan dan memiliki Iman Yang Teguh dan Kokoh 


Saya minta Jaminan Tuhan untuk menyelesaikan Tugas dan Destiny sampai Tuntas.


Mari mendekat ke kaki Sang Raja!


Selasa 19 OKTOBER 2021

Only By His Grace


Joshua Ivan Sudrajat


Komentar

Postingan Populer