YOAB

YOAB



Shalom


Pasukan Terdahsyat Tuhan Yesus Kristus, Pagi Ini Saya Mempelajari Tentang Yoab


Mari Kita Buka


 2 Samuel 18:14-15

18:14 LAI TB, Tetapi Yoab berkata: "Aku tidak mau membuang-buang waktu dengan kau seperti ini." Lalu diambilnyalah tiga lembing dalam tangannya dan ditikamkannya ke dada Absalom, sedang ia masih hidup di tengah-tengah dahan pohon tarbantin itu.


KJV, Then said Joab, I may not tarry thus with thee. And he took three darts in his hand, and thrust them through the heart of Absalom, while he was yet alive in the midst of the oak.


Yoab, Ibrani: יוֹאָב - YO'AV, artinya: YHVH adalah Bapa.


Yoab, keponakan Daud Yoab adalah anak Zeruya, kakak perempuan tiri dari Daud (2 Samuel 2:18). 


Nama bapaknya tidak disebut dalam Alkitab, tapi Yosefus (Ant. 7. 11) menyebutnya Suri, yg kuburannya terdapat di Betlehem (2 Samuel 2:32). Yoab adalah Panglima pasukan Daud (2 Samuel 8:16) dan sangat ulung dalam melindungi Yerusalem serta menganjurkan perlawanan terhadap orang-orang Amon. Kesetiaannya kepada Daud sampai memerintahkan untuk membunuh Absalom, anak Daud, setelah Absalom memberontak melawan ayahnya, tanpa menghiraukan perintah Daud agar nyawa anaknya diselamatkan (2 Samuel 18:5). 


Dalam perebutan kekuasaan untuk menggantikan Daud setelah kematiannya, Yoab berpihak kepada yang kalah (Adonia), dan Salomo yang berhasil itu kemudian menyuruh membunuhnya.


Catatan tentang Yoab:

Arti nama : YHVH adalah Bapa

Ibu : Zeruya - 2 Samuel 2:13.

Saudara laki-laki : Abisai dan Asahel - 2 Samuel 2:18.

Disebut pertama : 1 Samuel 26:6.

Namanya disebut : 138 kali.

Kitab yang menyebut : 4 buku : 1 Samuel, 2 Samuel, 1 Raja-raja, 1 Tawarikh.

Pekerjaan : Panglima tentara Daud - 1 Tawarikh 27:34

Tempat kematian : Di Mezbah tembaga di Bait Allah di Yerusalem - 1 Raja-raja 2:28-34.

Keadaan kematian : Ia dibunuh oleh perintah Raja Solomo - 1 Raja-raja 2:29.

Terakhir disebut : 1 Tawarikh 27:34.

Fakta penting :

Ia membunuh Abner, Absalom, dan AMASA (2 Samuel 3:27; 18 14; 20:10).

- Kemenakan Daud (1 Tawarikh 2:16).

- - Panglima Daud (2 Samuel 8:16).

- Menang atas Amon (dalam 2 Samuel 10:1-19; 1 Tawarikh 19:1-44), Raba (dalam 2 Samuel 11:1-27; 1 Tawarikh 20:1-8), Yerusalem (1 Tawarikh 11:6), Absalom (dalam 2 Samuel 18:1-33), Seba (dalam 2 Samuel 20:1-26).

- - Membunuh Abner (2 Samuel 3:22-39), Amasa (2 Samuel 20:1-13).

- Menghitung pasukan Daud (dalam 2 Samuel 24:1-25; 1 Tawarikh 21:1-30).

- - Berpihak dengan Adonia (1 Raja 1:17,19).

- Dibunuh oleh Benaya (1 Raja 2:5-6,28-35).


*SIFAT-SIFAT YOAB*


Yoab adalah seorang jenderal yang cakap, ahli berorganisasi, cerdik, dan tegas. Namun, ia juga seorang oportunis yang ambisius, pendendam, licik, dan kadang-kadang tidak bermoral.


Yoab mengepalai anak buah Daud pada waktu Is-bosyet, putra Saul, memerintah atas seluruh Israel, kecuali suku Yehuda yang berpaut kepada Daud. (2Sam 2:10) Pada suatu waktu, hamba-hamba Is-bosyet berhadapan dengan hamba-hamba Daud di Kolam Gibeon. Komandan pasukan Is-bosyet itu adalah Abner, paman Saul, yang mendudukkan Is-bosyet di takhta. Seraya orang-orang itu duduk berhadap-hadapan, Abner mengusulkan suatu perang tanding antara 12 pria dari kedua belah pihak. Kemudian mereka saling mencengkeram kepala lawannya, dan masing-masing menikam lawannya dengan pedang, sehingga mereka semua tewas bersama-sama. (2Sam 2:12-16) Karena perang tanding itu tidak menyelesaikan masalahnya, terjadilah pertempuran besar-besaran. Penghitungan sesudahnya menyingkapkan bahwa pasukan Is-bosyet kehilangan 360 orang, sedangkan pasukan Daud, hanya 20 orang.—2Sam 2:30, 31.


Dalam pertempuran itu, Abner melarikan diri, maka Asahel, saudara Yoab yang cepat larinya, mengejar Abner. Sekalipun Abner telah berkali-kali memprotes dan memberikan peringatan, Asahel terus mengejar hingga akhirnya Abner menusukkan ujung belakang tombaknya ke belakang, sehingga menembus tubuh Asahel. (2Sam 2:18-23) Setibanya di Bukit Ama, Abner dan anak buahnya berkumpul di puncaknya, dan dari sana Abner meminta agar pertempuran dihentikan demi mencegah kepahitan dan pembantaian yang tanpa akhir. Pada waktu itu, Yoab memperlihatkan hikmat praktis dengan mengindahkan permintaan itu dan kembali kepada Daud di Hebron.—2Sam 2:24-28, 32.


Membunuh Abner karena dendam. Meskipun demikian, keinginan Yoab untuk membalas dendam masih membara dalam dirinya, dan ia menunggu kesempatan untuk melampiaskannya. Sementara itu, ia ikut dalam perang yang berkepanjangan melawan keluarga Saul, yang semakin lemah, sedangkan Daud semakin kuat. Akhirnya, Abner, yang tersinggung terhadap Is-bosyet karena masalah pribadi, mengadakan perjanjian dengan Daud, dan berjanji untuk membuat seluruh Israel berpihak kepada Daud. (2Sam 3:6-21) Yoab dengan tegas tidak menyetujui kesepakatan ini, dan menuduh Abner sebagai mata-mata. Tetapi Yoab berpura-pura bersahabat dengan Abner, lalu memanfaatkan kelengahan Abner dan membunuh dia untuk membalas kematian saudaranya, Asahel. Bisa jadi, ia juga berpikir bahwa ia sekaligus menyingkirkan orang yang dapat menjadi saingannya dalam meraih kedudukan sebagai komandan bala tentara Daud.—2Sam 3:22-27.


Sewaktu Daud mendengar tentang pembunuhan itu, ia menyatakan di hadapan seluruh Israel bahwa keluarganya sendiri tidak bersalah dan berkata, ”Biarlah itu berbalik ke atas kepala Yoab dan ke atas seluruh keluarga bapaknya, dan biarlah dalam keturunan Yoab tidak putus-putusnya ada pria yang mengeluarkan lelehan, yang menderita kusta [yang berpenyakit], yang memegang pemintal yang berputar [mungkin, yang cacat], yang jatuh oleh pedang, atau yang kekurangan roti!” Pada saat itu, Daud tidak menindak Yoab dan Abisyai, yang ikut berkomplot dalam pembunuhan itu, sebab, seperti yang dikatakan Daud, ”Pada hari ini aku lemah, sekalipun telah diurapi menjadi raja, dan pria-pria ini, putra-putra Zeruya, terlalu keras bagiku. Kiranya Yehuwa membalas kepada orang yang berbuat jahat sesuai dengan kejahatannya.”—2Sam 3:28-30, 35-39.


Komandan Bala Tentara Israel. Setelah diurapi sebagai raja atas seluruh Israel, Daud pergi menyerang Yerusalem (Yebus). Orang Yebus menantang Daud, karena mengira bahwa mereka berada di tempat yang tak tertaklukkan. Tetapi Daud melihat bahwa titik lemah kota itu adalah terowongan airnya. Karena itu, ia menawarkan kedudukan sebagai ”kepala dan pembesar” bagi siapa pun yang mau memanjat dinding terowongan itu dan menjadi orang yang lebih dahulu menyerang orang Yebus. Yoab pun maju, kota itu jatuh ke tangan Daud, dan Yoab dianugerahi kedudukan tinggi sebagai komandan bala tentara Israel. (2Sam 5:6-8; 8:16; 20:23; 1Taw 11:4-8) Sebagai komandan, Yoab mempunyai sepuluh pelayan pribadi yang membawakan senjata-senjatanya. Naharai, orang Berot yang perkasa, adalah salah satu di antara mereka.—2Sam 18:15; 1Taw 11:39.


Setelah Daud menaklukkan Edom, Yoab tinggal di sana selama enam bulan dalam upaya membunuh semua laki-laki di sana. (2Sam 8:13, 14; 1Raj 11:14-17) Belakangan, Yoab mempertunjukkan kepemimpinannya dalam bidang militer ketika bertempur melawan orang Ammon dan orang Siria, dengan menempatkan Abisyai, saudaranya, sebagai kepala atas satu divisi, guna mematahkan gerakan menjepit yang dilancarkan pasukan musuh. (2Sam 10:8-14; 1Taw 19:6-16) Ia tentu juga sangat berperan dalam pertempuran-pertempuran Daud lainnya melawan orang Filistin, orang Moab, dan lain-lain.


Menolong, lalu melawan Absalom. 


Setelah Absalom berada di pembuangan selama tiga tahun karena membunuh Amnon, saudara tirinya, Yoab mengutus seorang wanita dari Tekoa dengan pesan untuk disampaikan kepada Daud, yaitu permintaan agar Absalom boleh pulang. Permintaan ini dikabulkan, dan Yoab membawa Absalom pulang ke Yerusalem, meskipun Daud tidak mau bertemu dengan Absalom. Dua tahun kemudian, Absalom berkali-kali meminta Yoab datang dan menghadap raja demi kepentingannya, tetapi Yoab menolak. Akhirnya, Absalom terpaksa menggunakan cara lain, yaitu membakar ladang barli milik Yoab, yang langsung ditanggapi Yoab dengan marah. Setelah itu, Absalom dapat memberikan alasan untuk tindakannya, dan membujuk Yoab untuk menemui raja guna mengupayakan agar Daud berkenan lagi kepada Absalom.—2Sam 13:38; 14:1-33.


Walaupun Yoab mendukung upaya Absalom untuk kembali, Yoab tetap mendukung Daud sewaktu Absalom memberontak. Daud menunjuk Yoab untuk mengepalai sepertiga anak buahnya, dengan perintah tegas agar memperlakukan Absalom dengan lunak. Tetapi dalam pertempuran, Yoab tidak mematuhi perintah Daud dan membunuh Absalom. (2Sam 18:1-17) Dalam hal ini, seperti juga dalam kasus-kasus lainnya, ia lebih suka menggunakan pertimbangannya sendiri daripada mematuhi perintah-perintah teokratis dari raja yang diurapi Allah. Tetapi setelah itu Yoab mempunyai keberanian untuk berbicara dengan tegas dan terus terang kepada Daud, sewaktu persatuan kerajaan itu terancam karena perkabungan Daud atas Absalom.—2Sam 19:1-8.


Disingkirkan, Lalu Dipulihkan, sebagai Panglima Tentara. 


Jelas karena ketidakpatuhan Yoab, dalam hal ia membunuh Absalom, Daud mencopot Yoab dari jabatan panglima tentara, dan mengangkat Amasa. (2Sam 19:13) Akan tetapi, ternyata Amasa bukan jenderal yang sehebat Yoab. Sewaktu diperintahkan oleh Daud untuk mengumpulkan orang-orang Yehuda untuk bertempur melawan si pemberontak, Syeba, putra Bikhri, Amasa memanggil orang Yehuda, tetapi ia datang lebih lambat daripada waktu yang ditentukan oleh Daud. Karena masalahnya mendesak, Daud menugasi Abisyai untuk mengejar Syeba, katanya, ”Agar dia tidak menemukan kota-kota berbenteng dan melarikan diri di hadapan mata kita.” Dalam pertempuran yang terjadi setelah itu, Yoab tampaknya mengambil pimpinan seperti dahulu ketika ia masih menjabat sebagai panglima tentara. Ketika kemudian Abel-bet-maaka dikepung, penduduk kota itu melemparkan kepala Syeba ke luar tembok kota atas permintaan Yoab, maka Yoab tidak membinasakan kota itu; ia undur dan kembali ke Yerusalem.—2Sam 20:1-7, 14-22.


Membunuh Amasa. Selama pengejaran Syeba, Yoab melakukan kejahatan yang serius. Ketika Amasa (yang adalah sepupunya; 2Sam 17:25; 1Taw 2:16, 17) datang menemuinya dekat Gibeon, Yoab membiarkan pedangnya jatuh dari sarungnya. Ia kemudian memungutnya, memegangnya dengan posisi siap pakai dengan tangan kirinya sementara tangan kanannya memegang janggut Amasa, seolah-olah akan mencium dia. Karena Amasa sedang lengah, Yoab dapat membunuhnya hanya dengan sekali tikam. Memang, Yoab mungkin kurang percaya kepada Amasa karena pernah mengepalai pasukan pemberontak Absalom; sekalipun demikian, Yoab, si oportunis, memanfaatkan keadaan darurat dan masa pertikaian untuk memajukan kariernya sendiri dengan membunuh saingannya. Mungkin Daud tidak langsung menindak Yoab karena tidak lama sebelumnya, Amasa memiliki keterkaitan dengan Absalom dan Yoab-lah yang memerangi pasukan pemberontak Absalom di bawah pimpinan Amasa. Sesuai dengan keinginannya yang penuh ambisi, Yoab sekali lagi diangkat menjadi kepala bala tentara.—2Sam 20:8-13, 23.


Mengapa Daud tidak menghukum mati Yoab sewaktu ia membunuh Abner, dan mengapa Daud mengangkat lagi Yoab menjadi jenderal atas bala tentara setelah ia juga membunuh Amasa, yang telah dijadikan jenderal menggantikan Yoab? Alkitab tidak menjelaskannya. Jika itu merupakan kelemahan dalam menegakkan hukum Allah, ini mungkin disebabkan oleh kekuatan dan pengaruh Yoab dan keluarganya dalam bala tentara Daud. Atau, mungkin ada alasan-alasan lain yang tidak diceritakan Alkitab. Bagaimanapun, harus diingat bahwa Daud, meskipun tidak menghukum mati Yoab karena alasan tertentu, entah itu baik atau buruk, tidak mengampuni Yoab, tetapi ia memerintahkan Salomo, putra dan penggantinya, untuk memastikan bahwa Yoab membayar kejahatannya.


Mendukung upaya Adonia merebut takhta. Walaupun sebelumnya ia melayani Daud, sewaktu Daud telah lanjut usia dan sakit, Yoab meninggalkan Daud dan ikut berkomplot dengan putra Daud, Adonia. (1Raj 1:18, 19) Ia mungkin melakukan hal ini karena ia merasa bahwa, jika Adonia menjadi raja, ia dapat menjadi penguasa di balik takhta, atau ia bisa jadi merasa kedudukannya akan lebih kokoh di bawah Adonia daripada di bawah Salomo. Sewaktu mendengar bahwa Salomo telah diangkat menjadi raja oleh Daud, Yoab meninggalkan Adonia. (1Raj 1:49) Belakangan, sewaktu Adonia dibunuh, Yoab lari ke kemah Yehova dan memegang tanduk-tanduk mezbah. (1Raj 2:28) Hal ini tidak memberinya perlindungan, sebab ia adalah pembunuh berencana. Karena itu, Salomo mengutus Benaya untuk mengeksekusinya di sana. Dengan demikian, Salomo melaksanakan amanat yang diucapkan Daud sebelum meninggal untuk tidak membiarkan uban Yoab turun dengan damai ke Syeol, oleh karena utang darah Yoab atas pembunuhan Abner dan Amasa, ”dua orang yang lebih adil-benar dan lebih baik daripadanya”. Yoab dikuburkan di rumahnya sendiri di padang belantara. Setelah itu, Benaya diangkat menjadi panglima tentara.—1Raj 2:5, 6, 29-35; 11:21.


Ayat-ayat terakhir (8-12) mazmur ke-60, gubahan Daud, dipersembahkan untuk kemenangan Yoab atas orang Edom.—Lihat superskripsi untuk mazmur ini.


3. Kepala salah satu keluarga ”putra-putra Pahat-moab”, yang beberapa di antaranya kembali pada tahun 537 SM dari pembuangan di Babilon, bersama Zerubabel.—Ezr 2:1, 2, 6; Neh 7:6, 7, 11.

4. Di Ezra 8:1, 9, ”putra-putra Yoab” tercantum di antara orang-orang yang kembali bersama Ezra pada tahun 468 SM. Pada waktu itu, Obaja, putra Yehiel, adalah kepala dari keluarga tersebut. Di ayat itu, mereka tidak dihubungkan dengan keluarga Pahat-moab, tetapi mungkin mereka berasal dari keluarga yang sama atau ada kaitannya dengan No. 3.


Notes :

.Ambisi kekuasaan adalah motivasi Yoab.


Ia ingin menjadi penguasa tertinggi.

Jika ia tidak dapat menjadi penguasa tertinggi, maka setidak-tidaknya ia ingin berada tepat di bawah penguasa tertinggi.

Yoab memahami bahwa salah satu sumber otoritas adalah berada di bawah otoritas.


Untuk apakah Yoab melayani?

Untuk mencari nama dan kedudukan.


Yoab adalah seorang oportunis (oportunis yang negatif).

Ia akan menyingkirkan siapapun yang menghadang karirnya.

Ia tidak suka melihat orang lain lebih tinggi di atas dirinya kecuali jika orang itu tidak bisa ia tandingi.


Bagaimana dengan Daud?

Daud adalah orang yang diurapi dan disertai Tuhan luar biasa.

Yoab tidak bisa menandinginya.

Yoab tidak dapat melawan Daud secara terbuka,

Namun Yoab berani untuk mengkorupsi keinginan Daud.

Di hadapan Daud ia bersikap tunduk namun di belakang Daud ia berkonspirasi.

Ia tidak melakukan sepenuhnya keinginan Daud, dilaksanakannya instruksi Daud dengan pemikirannya yang diwarnai ambisi.


Tanpa persetujuan Daud, Yoab menghabisi Abner (panglima Israel), Amasa (sepupu ipar Yoab dan calon panglima Yehuda) dan Absalom (anak Daud-sepupunya Yoab) karena mereka telah ditunjuk untuk menggeser posisi Yoab.

Ia dengan cerdiknya mendekati Adonia putra Daud karena kelak Adonia dapat disetir untuk kepentingannya sendiri.


Yoab menyukai perpecahan daripada persatuan.


Ia mencegah Abner menyatukan diri dengan Yehuda, mencegah bergabungnya pasukan Amasa dengan Yehuda dan mencegah kembalinya Absalom pada Daud demi ambisinya menjadi orang terkuat dalam kemiliteran.


Daud paham akan hal ini sejak lama dan diberikannya pesan kepada Salomo untuk menyingkirkan Yoab.


Renungan kita :

Apakah kita melayani Tuhan untuk mengangkat diri kita sendiri?


Seberapakah hati kita 'terhentak' saat orang yg (kita anggap) kurang berpengalaman atau kurang mampu justru ditempatkan di atas kita?

Apakah kita mengkritik orang karena kita merasa lebih ahli darinya?

Apakah kita dengan halus meredam karunia dan talenta orang lain agar dia tidak semenonjol kita?

Apakah secara tak sadar kita berbicara (dengan nada) merendahkan orang lain untuk mengangkat diri sendiri?

Apakah kita bertoleransi terhadap perpecahan dan malah membidaninya secara tidak sadar?


Hati-hati dengan sindrom Yoab.

Yoab adalah seorang dengan visi dan karakter yang kokoh.

Yoab adalah pemimpin alamiah.

Gereja membutuhkan orang-orang seperti Yoab,

Namun pelayanan bukanlah untuk melayani ambisi pribadi.


Mereka yang melayani tahta Daud adalah orang-orang yang rendah hati,

yang diangkat Tuhan pada waktunya,

dan melayani dengan pengurapan (bukan kedagingan).



Selamat Menikmati Manna Surgawi

Tuhan Yesus memberkati


Only By His Grace


Joshua Ivan Sudrajat


Komentar

Postingan Populer