BELAJAR DARI DANIEL

BELAJAR DARI DANIEL



Daniel 2:48

"Lalu raja memuliakan Daniel: dianugerahinyalah dengan banyak pemberian yang besar, dan dibuatnya dia menjadi penguasa atas seluruh wilayah Babel dan menjadi kepala semua orang bijaksana di Babel."


Shalom 


Pasukan Terdahsyat Tuhan Yesus, Sore ini kita Belajar Tentang Daniel.


Daniel adalah orang muda yang memiliki roh luar biasa dan memiliki kualitas hidup diatas rata-rata. Dalam bahasa Ibrani nama 'Daniel' memiliki arti 'Tuhanlah hakimku'. Kata 'hakim' sendiri memiliki makna yang sangat luar biasa, suatu gambaran tentang kebijaksanaan yang didalamnya terkandung hikmat, kekudusan, intelektual dan juga integritas. 


Daniel adalah seorang dari orang-orang muda pilihan yang ditangkap dan dibawa oleh Nebukadnezar, raja Babel, pada waktu Yerusalem runtuh. "...orang-orang muda yang tidak ada sesuatu cela, berperawakan baik, yang memahami berbagai-bagai hikmat, berpengetahuan banyak dan yang mempunyai pengertian tentang ilmu, yakni orang-orang yang cakap untuk bekerja dalam istana raja, supaya mereka diajarkan tulisan dan bahasa orang Kasdim." (Daniel 1:4). 


Di begeri Babel, oleh pemimpin pegawai istana, nama Daniel diganti menjadi Beltsazar.


Meski berada di negeri pembuangan, grafik kehidupan Daniel bukannya menjadi merosot, justru sebaliknya makin hari makin naik seperti janji firmanNya, "Tuhan akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun," (Ulangan 28:13). Keberhasilan Daniel didapat bukan karena malakukan kecurangan, suap atau kompromi, tapi karena ia memiliki kualitas hidup yang 'berbeda' dari orang lain. Inilah yang dilakukan Daniel: pertama, ia berkomitmen untuk hidup kudus. Bukanlah perkara yang mudah bagi anak muda untuk tidak menajiskan diri dari perkara-perkara duniawi. "Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya." (Daniel 1:8).


Daniel bersikap tegas dan tidak mau berkompromi sedikitpun dengan dosa dan tetap berkomitmen untuk menjaga kekudusan hidupnya. Apa kuncinya ? "Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih ? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu." (Mazmur 119:9).


Rahasia hidup Daniel kedua adalah menjaga pergaulannya. Ia tidak sembarangan bergaul dan sangat selektif memilih teman, sebab ia sadar bahwa "Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik." (1 Korintus 15:33). Karena itulah Daniel membangun hubungan dengan teman-teman yang sama-sama takut akan Tuhan dan memiliki kerohanian yang baik pula, sehingga mereka dapat saling mendukung, menasihati, mengingatkan dan menguatkan. "Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya." (Amsal 27:17). Berhati-hatilah dalam bergaul! dengan siapa kita bergaul dan siapa teman-teman di sekitar kita sangat mempengaruhi pola pikir dan juga menentukan perjalanan hidup kita, akan seperti apa dikemudian hari, sebab "Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan orang bebal menjadi malang." (Amsal 13:20). Daniel pun memilih Hananya, Misael dan Azarya sebagai sahabat-sahabatnya.


Hal ketiga adalah Daniel berkomitmen untuk memelihara kehidupan doanya setiap hari. Ia senantiasa menyediakan waktu khusus untuk Tuhan tiga kali sehari berlutut, berdoa dan memuji-muji Tuhan. Tertulis: "Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya." (Daniel 6:11). Sebagai pejabat pemerintahan tentunya Daniel punya banyak aktivitas dan kesiukan; meski demikian ia tidak pernah lalai menyediakan waktu untuk bersekutu dengan Tuhan. Di segala keadaan Daniel tetap tekun berdoa. Hal ini menunjukan bahwa ia senantiasa mengandalkan Tuhan dan melibatkan Dia di segala aspek hidupnya.


"Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka ?" (Lukas 18:17). Itulah sebabnya apa saja yang dikerjakan Daniel senantiasa berhasil dan beruntung, karena tangan Tuhan selalu campur tangan.


"Dan Daniel ini mempunyai kedudukan tinggi pada zaman pemerintahan Darius dan pada zaman pemerintahan Koresh, orang Persia itu." (Daniel 6:29)


Mari Kita Belajar Dari Hidup Daniel. Tuhan Yesus memberkati


Jatiwangi 01 April 2022

Only By His Grace

Joshua Ivan Sudrajat


*Note : Permintaan Ibu Amelia*






Komentar

Postingan Populer