SENJATA DALAM PEPERANGAN ROHANI

SENJATA DALAM PEPERANGAN ROHANI

Joshua Ivan Sudrajat 



Shalom

Pasukan Terdahsyat Tuhan Yesus Kristus pagi hari ini Roh Kudus memberikan Rhema untuk Peperangan Rohani di New Season

Besok Saudara-saudara Yang Merayakan Chinese New Year akan memasuki Tahun Yang Baru.

Pada Saat Pergantian Tahun Raja-Raja Pergi Berperang. Sebagai Prajurit Kristus di Tahun Yang Baru ini kita Berperang dan menduduki Daerah-daerah yang baru dan Tuhan Yesus Kristus yang Memahkotai Tahun ini dengan Kebaikan dan Jejak-jejak Kakinya Penuh Dengan Lemak

Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; (Efesus 6:11)

Ketika kita menjadi seorang Kristen, kita terhisap dalam suatu angkatan perang. Kita bukan hanya sekedar seorang pelayan Tuhan, tetapi juga seorang Prajurit Kristus!

Sebagai seorang prajurit, kita menghadapi satu musuh baru. Kita bukan hanya memiliki satu perjalanan kekristenan, tetapi juga memiliki suatu peperangan rohani.

Kita tidak bebas dari peperangan, tetapi kita diberi:

Senjata untuk mempertahankan diri

Senjata untuk menyerang

Ada jaminan kemenangan di dalam Yesus Kristus.

Tiga kebenaran tentang senjata Allah

Senjata harus diambil sebelum hari pertempuran
Prajurit harus mengambil senjata sebelum hari pertempuran dan bukannya sementara atau setelah pertempuran berlangsung.
Itu sebabnya, "pengambilan senjata" adalah persiapan dalam masa damai, sehingga ketika serangan dan godaan datang, kita mampu berdiri dan tidak dapat disergap tanpa persiapan.

Senjatanya harus lengkap
Ketika seorang prajurit pergi berperang, dia mesti dipersenjatai dengan lengkap.

Senjata itu miliknya Tuhan
Prajurit yang akan berperang tidak perlu menyiapkan perlengkapannya. Menyiapkan perlengkapan perang adalah kewajiban Kerajaan.

I. SENJATA PERTAHANAN:

1. PERISAI

2. KETOPONG

3. BAJU PERANG/ BAJU ZIRAH

4. IKAT PINGGANG

5. PENUTUP KAKI

II. SENJATA UNTUK MAJU BERPERANG:

6. PEDANG & PISAU/ BELATI
6A. PEDANG
6B.PISAU/ BELATI

7. SENJATA LEMPAR: TOMBAK

8. SENJATA LEMPAR: LEMBING

9. SENJATA LEMPAR: SELIGI/ PANAH LEMPAR

10. BUSUR & ANAK PANAH
10A. BUSUR
10B. ANAK PANAH
10C. TABUNG PANAH/ QUIVER
10D. PANAH API

11. UMBAN/ KETAPEL (slingstone)

12. KAPAK

13. GADA & TONGKAT

14. KERETA PERANG (termasuk bahasan peralatan perang modern: Tank, Helicopter, Kapal Selam

SENJATA PERTAMA : IKAT PINGGANG KEBENARAN

Ikat pinggang (Ibrani: חֲגוֹר - KHAGOR). Ikat pinggang tentara pada zaman dahulu adalah sabuk kulit yang dipakai di sekeliling pinggang atau pinggul. Lebarnya bervariasi antara 5 sampai 15 cm dan sering kali dilengkapi lempeng-lempeng besi, perak, atau emas. Pedang sang pejuang digantungkan padanya, dan kadang-kadang sabuk ditahan oleh tali bahu (1 Samuel 18:4; 2 Samuel 20:8). Menanggalkan ikat pinggang berarti santai (1 Raja 20:11), sedangkan mengikat pinggang atau pinggul menunjukkan siap untuk bertindak atau bertempur (Keluaran 12:11; 1 Raja 18:46; 1 Petrus 1:13).

Ikat Pinggang melambangkan ketaatan seorang prajurit
"Pinggangnya diikat dengan ikat pinggang, kepalanya memakai serban yang berjuntai, semuanya kelihatan seperti perwira, yang menyerupai orang Babel dari Kasdim, tanah kelahiran mereka." (Yehezkiel 23:15). Ayat ini menyebutkan bahwa ikat pinggang akan membuat kita menyerupai perwira. Perwira, atau prajurit, kita ketahui selalu taat pada komandan mereka, dan selalu siap untuk menghadapi peperangan. Kita juga harus seperti itu. Kita harus terus menjaga komitmen kita untuk taat sepenuhnya kepada Tuhan, dan tidak boleh lengah karena godaan dan tipu daya iblis selalu berusaha untuk menjerumuskan kita pada dosa.

Untuk menopang pedang
"Ketika mereka sampai ke batu besar yang di Gibeon, maka Amasa sudah tiba di sana lebih dahulu dari pada mereka. Adapun Yoab mengenakan pakaian perang dan di luarnya ada ikat pinggang dengan pedang bersarung terpaut pada pinggangnya. Ketika ia tampil ke muka terjatuhlah pedang itu." (2 Samuel 20:8). Disini ikat pinggang berfungsi sebagai alat untuk menopang pedang. Artinya, kita harus selalu siap berjaga-jaga dengan menopang pedang Roh, yang tidak lain adalah firman Allah seperti yang disebutkan dalam Efesus 6:17.

Tanda kekuasaan
"Aku akan mengenakan jubahmu kepadanya dan ikat pinggangmu akan Kuikatkan kepadanya, dan kekuasaanmu akan Kuberikan ke tangannya; maka ia akan menjadi bapa bagi penduduk Yerusalem dan bagi kaum Yehuda." (Yesaya 22:21). Ikat pinggang pada ayat ini berbicara mengenai tanda kekuasaan. Sebagai anak-anak Allah, kita semua sebenarnya telah diberikan kuasa. Bukan hanya dalam hal mengusir setan, kuasa penyembuhan, tapi juga kuasa untuk melawan keinginan daging.

DAERAH PINGGANG (loin) adalah gambaran dari kekuatan, kuasa, semangat dan kedewasaan. Ini termasuk organ reproduksi, sistem pencernaan dan bagian dari usus (bowels).
SABUK (girdle) atau IKAT PINGGANG, dikenakan pada pinggang untuk mensupport (to brace) prajurit dalam peperangan, yang merupakan lambang kekuatan seorang prajurit dan lambang kemampuan yang superior. Ikat pinggang ini menjaga senjata tetap pada tempatnya dan men-support pedang; uang dan benda-benda berharga juga dibawa di sini. To GIRD (dari kata girdle, yaitu sabuk) artinya mempersiapkan seseorang untuk bertindak (action).

Aplikasi :
Seseorang yang pikirannya dipersiapkan (girded) oleh kebenaran akan menjadi kuat dan penuh semangat dengan kedewasaan rohani, dan akan mereproduksi Firman Tuhan bagi kemuliaanNya. Seseorang yang mendua hati tidak stabil dalam jalan-jalannya. KEBENARAN adalah pengajaran dari Firman Tuhan, yang ada dalam Yesus Kristus, dinyatakan kepada kita oleh Roh Kudus. KITA BERIKATPINGGANGKAN KEBENARAN saat kita menerima dan memegang apa yang Tuhan nyatakan kepada kita, dan berjalan dalam harmoni (agreement) denganNya.

Sempat terbersit pertanyaan dalam benak saya, “mengapa urutan pertama dalam selengkap senjata Allah ini berupa ikat pinggang?”. Ikat pinggang berfungsi untuk mengeratkan celana kita – tentunya agar tidak kedodoran/ melorot. Akan sangat sulit bagi seseorang untuk melakukan aktivitas – apalagi berperang dengan celana yang melorot. Tentunya, celana merupakan bagian yang penting untuk menutupi area kemaluan seseorang. Secara rohani, saat Anda mengenakan ikat pinggang kebenaran artinya berkomitmen untuk menjaga hidup kudus, tidak bercela secara moral/ sexual.

Elemen pertama dari senjata kita adalah kebenaran (ayat 14). Ini dapat dengan mudah dimengerti karena Iblis dikatakan sebagai “bapa dari segala dusta” (Yohanes 8:44). Kebohongan berada pada urutan atas dari hal-hal yang dipandang najis oleh Allah. “Lidah yang berdusta” adalah salah satu dari hal-hal yang digambarkan-Nya sebagai “kekejian bagi-Nya” (Amsal 6:16-17). Karena itu kita dinasihati untuk mengenakan kebenaran untuk penyucian dan pembebasan kita, dan juga bagi orang-orang yang kepada mereka kita bersaksi.

SENJATA KEDUA BAJU ZIRAH KEADILAN

Arti :
BAJU ZIRAH menutupi organ-organ vital dari seorang prajurit (jantung, paru-paru, hati, dsb.), dikenakan setelah ikat pinggang, untuk menambahkan perlindungan dari ikat pinggang. Dengan melindungi organ-organ vital, maka baju zirah menambah keyakinan prajurit untuk menghadapi musuh tanpa takut.

Aplikasi :
Keadilan/kebenaran (righteousness) - berdiri benar (right) atau bermoral benar (uprightness) di hadapan Tuhan - diimpartasikan oleh Kristus kepada orang-orang percaya. BAJU ZIRAH KEADILAN menjaga jiwa dan pikiran orang-orang Kristen - "organ-organ vital" dari manusia rohani. Maka, seorang Kristen akan dipenuhi dengan keberanian, karena tahu bahwa ia dilindungi dengan keadilan/ kebenaran (righteousnes) Kristus dan dapat menghadapi musuh tanpa takut.

Secara rohani, kita harus menjaga hati kita agar tidak mudah menjadi kecewa, kepahitan, menyimpan dendam, bahkan memiliki motivasi hati yang salah. Melindungi hati dengan baju zirah keadilan juga berarti memiliki integritas yang baik. Kasih Allah itu sifatnya adil, artinya Tuhan mengasihi semua umat manusia tanpa terkecuali, sekalipun manusia tersebut telah jatuh dalam dosa dan melakukan perbuatan-perbuatan dosa. Sebagai manusia, terkadang kita tidak bisa mengasihi orang lain yang telah melakukan kesalahan/ berbuat dosa kepada kita. Namun, bukankah Tuhan juga telah mengasihi kita, justru pada saat kita masih di dalam dosa (Roma 5:8)? Kita saja yang terkadang berlaku ‘tidak adil’… kepada orang yang baik kepada kita, kita bisa mengasihinya; namun kepada orang yang bersalah kepada kita, kita justru membencinya. Kenakanlah baju zirah keadilan! Jangan ada rasa benci dari hati kita terhadap sesama kita sekalipun orang tersebut pernah menyakiti hati kita, berbuat kesalahan pada kita. Tuhan Yesus memerintahkan agar kita mengasihi musuh (Mat. 5:44)… ya! Kasihilah sesama kita, sekalipun mereka telah bersalah kepada kita, namun bencilah perbuatan-perbuatan mereka yang melawan kebenaran (Yud. 1:23).

Apa manfaat Baju Zirah?
Yang terutama adalah melindungi diri kita dari senjata lawan. Apa kaitannya dengan keadilan? Apa makna adil? Adil tidak selalu berarti sama untuk semua orang, tapi lebih tepat masing-masing orang memperoleh sesuai dengan kapasitas dan kebutuhannya. Apa bahayanya jika kita tidak melakukan keadilan? Apa dengan tidak melakukan keadilan kita jadi lebih mudah diserang oleh iblis? Mungkin secara tidak langsung. Kita sebagai orang Kristen ngomong mengenai keadilan tapi tidak berlaku demikian, bukankah tidak menjadi kesaksian? Tapi itu dampak tidak langsung. Mungkin juga dalam arti lain. Ketika kita tidak berlaku adil, memancing permusuhan diantara orang-orang yang seharusnya kita perlakukan adil. Akhirnya iblis bisa merusak banyak hal. Contohnya perlakuan yang berbeda Abraham terhadap Ismail dan Ishak, perlakuan berbeda Ishak terhadap Esau dan Yakub, perlakuan berbeda Yakub terhadap Yusuf dan saudara-saudaranya, ternyata berpengaruh, bahkan sampai zaman sekarang. Dimulai dari ketidakadilan, mengakibatkan permusuhan, bahkan peperangan turun temurun. Jadi hati-hati terhadap tindakan kita. Karena kita tidak tahu betapa besar dampak yang bisa dihasilkan dari ketidakadilan.
Ketidakadilan sangat berpotensi merusak persekutuan Kristen. Itu bisa menjadi titik lemah bagi serangan iblis untuk mengacaukan semuanya.

SENJATA KETIGA KASUT KERELAAN MEMBERITAKAN INJIL DAMAI SEJAHTERA

Arti :
Kalimat "mempersiapkan injil damai sejahtera" artinya "siap, atau mengenakan kesiapan", yang sangat vital pada saat seorang prajurit harus menghindari serangan, berdiri atau berlari dalam peperangan dengan musuh. KASUTnya menjadi sol (cleat) metal yang membuatnya tidak mudah goyah atau jatuh.

Aplikasi :
TELAPAK KAKI menggambarkan berjalannya engkau dengan Tuhan. "Berjalannya" engkau adalah kesaksian dari ucapanmu, sikapmu dan tingkah-lakumu. MENGENAKAN KASUT (shod) berarti membungkuk atau mengikat ; misalnya siap menerima perintah untuk berbaris. Kasut dilepaskan saat masuk ke rumah, dan dikenakan kembali saat ke luar rumah. INJIL adalah kabar baik bahwa Yesus Kristus telah disalibkan bagi dosa-dosa kita, telah bangkit dari antara orang mati, dan telah mengalahkan musuh. DAMAI SEJAHTERA adalah kebebasan dari konflik (strife) - damai sejahtera di dalam yang datang dari Tuhan saat konflik dengan musuh timbul. Ini berarti suatu perjalanan yang difondasikan dalam rekonsiliasi.

Dalam segala keadaan, baik atau tidak baik waktunya kita harus senantiasa memberitakan kabar baik (II Tim. 4:2). Namun, bukan sekedar kabar baik, akan tetapi harus disertai dengan damai sejahtera! Beritakanlah Injil yang mendatangkan damai sejahtera bagi orang lain, jangan sekali-kali dengan perdebatan dan kesaksian palsu, tunjukkan sikap yang baik serta kesaksian hidup yang menjadi berkat.

Bayangkan kalau dalam tiap langkah hidup kita selalu ada jejak-jejak pemberitaan injil. Kaki itu untuk berjalan. Memberitakan injil membutuhkan keberanian untuk berjalan, pergi. Tapi kenapa bukan diibaratkan dengan mulut tapi dengan kaki? Padahal memberitakan injil bisa lewat mulut? Tidak juga. Artinya jauh lebih dalam ketika diletakkan pada kaki. Kemanapun orang Kristen melangkah, seharusnya ada jejak-jejak pemberitaan injil. Kalau mulut, ada pilihan untuk digunakan atau tidak. Sedangkan kaki? Pilihannya 1, meninggalkan jejak. Meninggalkan jejak tidak selalu berarti kita harus berkata-kata tentang Kristus kepada siapapun yang kita temui. Tapi apakah lewat kehadiran kita orang lain bisa melihat “jejak Kristus” itu? Apakah ada perbedaan yang akhirnya membuat orang-orang bertanya-tanya, apa yang menyebabkan kita “berbeda”? Dan tentu saja akan jadi kesaksian kalau mereka tahu bahwa kita adalah Kristen. Pengikut Kristus.

SENJATA KEEMPAT PERISAI IMAN

Arti :
PERISAI, senjata pertahanan, biasanya dibawa di tangan kiri dan digunakan untuk melindungi seluruh tubuh prajurit. Permukaanya dijaga tetap berkilau dengan minyak, yang merefleksikan matahari untuk membutakan musuh. Perisai membantu mengalihkan gerakan musuh.

Aplikasi :
PERISAI menggambarkan perlindungan dan keamanan; perisai iman kita bekerjasama dengan perlengkapan senjata yang lain untuk menghancurkan panah api keraguan, ketakutan dan ketidakpercayaan, serta untuk membutakan musuh. Pikiran dan kehendak akan mengontrol gerakan-gerakan perisai ini. IMAN yaitu percaya, menerima dan menggunakan apa yang telah Tuhan katakan. IMAN membutuhkan kepercayaan total di dalam Tuhan Yesus dalam segala hal.

Pada zaman kuno, prajurit Roma menggunakan perisai yang terbuat dari bahan kayu – agar ringan untuk diangkat maupun diayunkan untuk menangkis serangan musuh. Perisai yang terbuat dari kayu ini bagian luarnya dilapisi dengan bahan kulit, lalu direndam untuk sementara waktu di dalam air sehingga kulitnya menjadi lembap. Saat menghadapi serangan jarak jauh berupa panah-panah api, maka saat panah-panah tersebut mengenai perisai yang bagian luarnya lembap, panah api tersebut akan padam. Kenakanlah perisai iman! Perisai digunakan secara aktif, diayunkan kian-kemari untuk melindungi tubuh dari serangan musuh. Kita harus memiliki iman yang aktif! Sama seperti perisai yang berlapis kulit ini harus terlebih dahulu direndam dalam air, untuk menghadapi panah-panah api dari si jahat, iman kita harus direndam dalam air ‘Firman Tuhan’ – dengan cara merenungkan kebenaran Firman Tuhan setiap waktu. Saat si jahat berusaha memanahkan panah-panah apinya yang berupa intimidasi, maka perisai iman akan melindungi kita sehingga kita tidak terkecoh olehnya.
Iman di sini ditempatkan sebagai perisai yang mampu melindungi dari serangan iblis. Bagaimana caranya iman bisa melindungi? Misalnya ketika kita jatuh dalam dosa, seringkali kita merasa tidak layak untuk datang kepada TUHAN. Pada kondisi seperti itu iblis bisa saja mengintimidasi kita untuk tidak datang, dan akhirnya makin jauh dari TUHAN. Tapi ternyata lebih baik kalau kita tetap datang dan mengakui di hadapan TUHAN, serta memiliki iman bahwa Dia akan mengampuni kita, disertai komitmen untuk kembali berjalan pada kehendak-Nya. Tapi apa hanya itu? Itu kondisi ketika kita sudah jatuh. Coba lihat teladan Kristus. Kenapa Yesus mampu mengalahkan serangan Iblis? Apa sekedar karena pengetahuan akan firman TUHAN? Tidak. Pengetahuan akan firman TUHAN memang membantu. Tapi itu bukan satu-satunya kunci kemenangan Kristus. Kunci kemenangan Kristus ada pada iman-Nya, sehingga menjadi kuat untuk bertahan atas serangan iblis. Yesus bertahan dalam iman.

SENJATA KELIMA KETOPONG KESELAMATAN

Arti :
KETOPONG/HELM adalah senjata yang digunakan oleh seorang prajurit untuk melindungi kepalanya. Ketopong sering membawa tanda atau ornamen yang menjadi identifikasi yaitu milik pasukan yang mana prajurit tersebut.

Aplikasi :
KETOPONG, pengharapan akan keselamatan, menjaga pikiramu dari panah-panah musuh. Pikiranmu mengarahkan perisai dan pedang dan semua gerakan dari tubuhmu; maka pikiran harus dilindungi agar engkau dapat menjadi prajurit yang efektif. Pikiranmu adalah medan peperangan antara daging dan roh; seorang prajurit yang disiplin tidak akan menyerah kepada daging, tetapi akan menjadi kuat di dalam roh.

Bagian kepala merupakan bagian vital yang terpenting, sehingga harus mengenakan ketopong. Bagian vital yang dijaga utamanya adalah mata dan bagian otak. Mata merupakan pelita tubuh, karena itu jagalah penglihatan Anda tetap suci, bersih dan berkenan pada Tuhan. Selain itu, ketopong yang melindungi bagian otak artinya ketopong tersebut akan menjagai pikiran Anda terhadap hal-hal yang negatif. Saat pikiran-pikiran negatif menyerang, milikilah prinsip “kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar…” (Flp. 2:12) – apakah pikiran-pikiran Anda akan tetap menuntun Anda pada keselamatan atau tidak… Ingat, pikiran kita adalah medan pertempuran yang diincar iblis! Saat kita mengenakan ketopong keselamatan ini, maka sebenarnya kita sedang mengenakan ‘pikiran Kristus’ (I Kor. 2:16).

SENJATA KEENAM PEDANG ROH

Arti :
PEDANG adalah untuk bertahan dan menyerang. Pedang menahan prajurit dari serangan musuh, dan digunakan untuk melukai atau membunuh musuh. Pedang dibawa di tangan kanan, dan merupakan lambang dari kuasa dan otoritas.

Aplikasi :
PEDANG ROH adalah Firman Tuhan yang dipertajam dan dihidupkan oleh Roh Kudus; penggunaan pedang ini hanya efektif bila perlengkapan senjata yang lain ada pada tempatnya. FIRMAN keluar dari mulutmu. Firman Tuhan adalah kuasa dan otoritasmu yang dihidupkan oleh Roh Kudus. Firman ini akan menghakimi pikiran-pikiran dan maksud-maksud hatimu dan hati orang kepada siapa engkau bicara.

Bukan hanya firman saja. Tapi juga doa dan permohonan. Di sini dikatakan doa dan permohonan yang tidak putus-putus. Jadi senjata untuk menyerang balik iblis adalah firman TUHAN dan doa. “Berdoalah setiap waktu didalam Roh”. Setiap waktu? Apa artinya selalu? ya. Tentu saja. Iblis selalu menunggu waktu yang tepat untuk menyerang. Kalau kita tidak selalu siap, pasti mudah untuk diserang.

“berjaga-jagalah di dalam doamu dengan permohonan yang tak putus-putus untuk segala orang kudus.”. Ini pentingnya mendoakan orang-orang dalam komunitas rohani. Karena semuanya sedang berperang dengan perangnya masing-masing.

GADA DAN TONGKAT LAMBANG KUASA OTORITAS

Mazmur 23:4
LAI TB, Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
KJV, Yea, though I walk through the valley of the shadow of death, I will fear no evil: for thou art with me; thy rod and thy staff they comfort me.

"Tongkat", Ibrani: שֵׁבֶט - SHEVET, diterjemahkan "gada" adalah jenis tongkat dimana dengan alat ini sang gembala memberikan pukulan lembut untuk menggiring domba saat mereka memasuki tempat-tempat yang dituju atau ke kandangnya. Sedangkan מַשְׁעֵנָה - MIS'ENAH adalah sebuah tongkat yang dipakai gembala ketika membawa kawanan domba-dombanya berjalan menuju padang rumput, tempat-tempat penggembalaan.

Tongkat, (Ibrani, שֵׁבֶט - SHEVET atau SHEBET, מַטֶּה - MATEH, מַשְׁעֵנָה - MISYENAH; Yunani ραβδος - RHABDOS).

Tongkat secara harfiah adalah sepotong batang yg dibawa atau digunakan oleh seseorang yg bepergian, gembala dan orang-orang tua (Kejadian 32:10; Mazmur 23:4; Zakharia 8:4). Tongkat digunakan juga oleh tukang sihir dan peramal (Keluaran 7:12; Hosea 4:12). Secara metaforis tongkat melambangkan kekuasaan, baik manusiawi (ump Kejadian 49:10; Hakim 5:14) maupun ilahi (ump tongkat Harun yg bersemi, Bilangan 17).

Dalam 2 Samuel 3:29 'yang bertongkat' berarti seseorang yg memegang tongkat dalam proses pemintalan wol. Artinya, bersifat kewanitaan. Dalam Kejadian 49:10 dan Bilangan 24:17 istilah itu merujuk pada para penguasa Israel di masa datang. Kedua bagian Alkitab itu mempunyai makna mesianik. Kata yg sama terdapat dalam Mazmur 45:6 (dikutip dlm Ibrani 1:8). Tongkat Kristus adalah tongkat kebenaran.

TONGKAT KEBENARAN

* Mazmur 45:7
LAI TB, Takhtamu kepunyaan Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaanmu adalah tongkat kebenaran.
KJV, Thy throne, O God, is for ever and ever: the sceptre of thy kingdom is a right sceptre.

Ibrani 1:8

LAI TB, Tetapi tentang Anak Ia berkata: "Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat (RHABDOS) kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran.

KJV, But unto the Son he saith, Thy throne, O God, is for ever and ever: a sceptre of righteousness is the sceptre of thy kingdom.

Dalam makna tertentu kata Ibrani, שֵׁבֶט - SYEVET atau SYEBET dimaknakan dengan gada (tongkat dari besi) sebagai lambang kekuatan, di ayat-ayat di bawah ini juga terdapat kata tongkat (dari kayu/ ranting kayu, perhatikan kata Ibrani מַטֶּה - MATEH, dan מַשְׁעֵנָה - MISHENAH) 

Yesaya 14:5

LAI TB, TUHAN telah mematahkan tongkat (MATEH) orang-orang fasik, gada (SHEVET) orang-orang yang memerintah,

KJV, The LORD hath broken the staff of the wicked, and the sceptre of the rulers.


Ditulis oleh Joshua Ivan Sudrajat

Komentar

Postingan Populer