KARAKTER ESTER

KARAKTER ESTER



Shalom

Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Awal Maret Kita Memasuki Masa PURIM di Bulan Adar 5783

Salah Satu Tokoh PURIM Yaitu Ratu Ester.

Ester beroleh “kasih sayang” dalam pemandangan raja. Komitmennya kepada Tuhan mengalir di sepanjang hidupnya. Kualitas kerendahan hati, tidak mementingkan diri, kebaikan, dan kemurahan, tercermin dalam setiap kehadirannya.

Berikut adalah beberapa sorotan dari karakter mulia Ratu Ester dari Persia:
Ketaatan (Ester 2:10, 15)
Menyenangkan/Ramah (Ester 2:9) Cukup bijaksana untuk mencari nasihat dan mengikutinya (Ester 2:10, 15, 20; 4) Keberanian – keberanian dalam tindakan, terlepas dari ketakutan yang nyata (Ester 4:16, 7:3)
Iman (Ester 5:4)
Kerendahan hati sejati (Ester 7:3-4, 8:1-2)

BERANI BERKORBAN

Ester kemudian mengutus Hatah, salah satu sida-sida raja yang mengunjungi dia, untuk mencari tahu ada masalah apa dengan Mordekhai. Mordekhai menceritakan segala yang telah terjadi dan memberinya salinan keputusan tertulis untuk ditunjukkan kepada Ester. Dia juga mengatakan kepada Ester untuk pergi menghadap raja dan memohon demi bangsanya.

Ester tidak bertemu dengan raja selama 30 hari. Raja menetapkan hukum bahwa siapa pun yang datang ke pelataran untuk menghampiri dia yang tidak secara khusus dipanggil akan mati. Namun, raja bisa membuat pengecualian dengan mengangkat tongkat emasnya sehingga orang itu selamat. Maka, Ester mengirim sida-sida itu kembali ke Mordekhai dengan pesan bahwa dia tidak bisa masuk ke pelataran untuk bertemu raja.

Ester menyadari bahwa dia tidak punya keberanian dari dirinya sendiri untuk menghadapi Ahasyweros. Namun, dia tahu ke mana harus memohon keberanian yang tidak ia miliki: kepada Allah dalam doa dan puasa. Menaruh hidupnya di tangan Tuhan, ia membiarkan Dia yang akan memutuskan hasilnya bagi dirinya dan bangsanya.

Dia mengirim pesan kepada Mordekhai bahwa ia meminta sesama Yahudi mereka untuk berpuasa baginya selama tiga hari tiga malam. Dia dan pelayannya akan melakukan hal yang sama. Lalu, ia berjanji untuk pergi ke hadapan raja, benar-benar menyadari bahwa ia sedang mempertaruhkan hidupnya (Ester 4:16).

Ia meminta supaya kaum Yahudi ikut berpuasa dengannya selama tiga hari. "…Kemudian aku akan masuk menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang," katanya, "kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati" (Ester 4:16).

Ketika Ester mendatangi sang raja, ia mempertaruhkan nyawanya. Namun Ahasyweros "berkenanlah raja kepadanya, sehingga raja mengulurkan tongkat emas yang di tangannya ke arah Ester, lalu mendekatlah Ester dan menyentuh ujung tongkat itu," sebuah tanda bahwa sang raja menerima kehadirannya (Ester 5:2).

ESTER BERGERAK DALAM KETEPATAN

Ratu Ester paham bahwa jika ia tidak mampu melalui tantangan ini dengan kekuatannya sendiri, ia butuh pertolongan Tuhan dan dukungan dari bangsanya. Karena itulah ia berdoa dan berpuasa. Pada akhirnya, Tuhan menyertai Ester. Dia membuat raja berbelas kasihan dengan mengulurkan tongkat emasnya, bahkan mengatakan, “Apa keinginanmu Ratu Ester. Sampai setengah kerjaan sekalipun akan diberikan kepadamu (Ester 5:2-3)?”

Tuhan membuat Ester bergerak pada timing yang tepat dengan mengajak Haman ke jamuan makan dua kali. Tuhan membuat raja tidak bisa tidur, dan entah kenapa ia ingin dibawakan catatan sejarah. Dari situ, raja mendapati perihal Mordekhai yang pernah menyelamatkannya dari percobaan pembunuhan, sehingga ia berkenan di hadapan raja (Ester 6).

Pada akhirnya, Tuhan jugalah yang membuat Haman disula pada tiang yang ia dirikan untuk membunuh Mordekhai (Ester 7:9). Semua peristiwa tersebut ada di luar kekuatan Ester. Ini adalah kerja tangan Tuhan yang membuat segala sesuatunya terjadi tepat pada waktunya.

Sahabat Joshua Ivan Karena Keberanian Ester dan Ester Mendapatkan Perkenanan Raja maka Bangsa Yahudi tidak dibinasakan

PEMBALIKAN KEADAAN Terjadi Sehingga Pada Waktu PURIM ada SUKACITA dan Perayaan Antar Mengantar Makanan

Tuhan Yesus memberkati

Jatiwangi 19 FEBRUARY 2023
Only By His Grace
Joshua Ivan Sudrajat


Komentar

Postingan Populer