BELAJAR DARI NAAMAN

BELAJAR DARI NAAMAN



2 Raja-raja 5:1 (TB)  Naaman, panglima raja Aram, adalah seorang terpandang di hadapan tuannya dan sangat disayangi, sebab oleh dia TUHAN telah memberikan kemenangan kepada orang Aram. Tetapi orang itu, seorang pahlawan tentara, sakit kusta. 


Shalom


Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Pagi Ini Roh Kudus Memberikan Arahan Untuk Saya Mengunyah Rhema Dari NAAMAN.


DEFINISI NAAMAN 


Dari Bahasa Ibrani ( נַעֲמָן - NA'AMAN, 'menyenangkan, sedap'). Panglima tertinggi yg sangat berhasil di bawah Ben-Hadad, raja Damsyik dan musuh tengik Israel (bandingkan 1 Raja 20). 


Riwayatnya diceritakan dalam 2 Raja 5. Dia 'seorang terpandang di hadapan tuannya dan sangat disayangi... sangat berani, tetapi... seorang sakit kusta'. Di Israel penderitaan ini akan menyebabkan dia dibuang dari masyarakat (bnd Imamat 13; 14), tapi di Siria penyakit itu tidak menghalangi dia memegang jabatannya yg tinggi.


Naaman adalah seorang panglima tentara Aram, Syria, yang mau taat kepada perintah Tuhan Allah Israel melalui nabi Elisa. Ia sakit kusta dan penyakitnya itu membuatnya menderita secara lahir batin.  Seorang gadis Israel yang menjadi tawanan tentara Aram, yang menjadi pelayan pada isteri Naaman, bercerita bahwa di Israel ada seorang nabi yang dipakai Tuhan dan ia pasti akan menyembuhkan Naaman.


Naaman akhirnya pergi kepada nabi Elisa di Israel dan ia disuruh untuk membasuh dirinya di sungai Yordan sebanyak 7 kali, maka ia akan sembuh. Semula Naaman enggan untuk melakukan itu, namun atas nasehat dan pendapat dari pegawai-pegawainya, ia pun taat dan ketika ia taat maka ia disembuhkan Tuhan.   Dalam 2 Raja-raja 5:14 tertulis: “Maka turunlah ia membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu.  Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak dan ia menjadi tahir.”


Pelajaran apa yang kita peroleh dari kisah Naaman?


Kasih karunia dan keselamatan dari Allah tidak terbatas hanya untuk bangsa Israel


Kerinduan hati Allah adalah agar semua bangsa mengenal dan menyembah Dia.  Bangsa Israel merupakan bangsa pilihan Tuhan namun kasih karunia-Nya tidak hanya untuk Israel melainkan untuk semua orang dan bangsa.  


Bangsa Israel menjadi alat Tuhan untuk menyatakan kemuliaan dan eksistensi-Nya sebagai Allah yang berdaulat, mengatur, berkuasa, dan memelihara seluruh ciptaan-Nya. Kisah Naaman menjadi bukti bahwa Allah menunjukkan belas kasihan kepada bangsa bukan Israel dan menuntun mereka untuk mengenal Allah yang benar.


Ketaatan dan kerendahan hati merupakan kunci untuk mengalami mujizat Tuhan.


Elisa menyuruh Naaman untuk mandi dalam air sungai Yordan yang keruh kecoklatan sebagai cara sederhana untuk menunjukkan kerendahan hati dan ketaatan.  Naaman hampir tidak taat karena kesombongannya sebagai seorang yang terpandang dan berkedudukan tinggi.  Namun akhirnya, ia mau merendahkan diri dan taat.  Baik orang Aram maupun orang Israel tahu bahwa sungai Yordan tidak dapat menyembuhkan penyakit kusta. Naaman sadar bahwa kesembuhan yang ia alami adalah berasal dari kuasa Tuhan melalui sabda nabi-Nya.


Mujizat Tuhan membuat Naaman bertobat dan percaya kepada Allah yang benar


Naaman menjadi sadar bahwa hanya Allah yang disembah bangsa Israel lah Allah yang benar yang harus disembah setiap orang, Allah yang menyatakan diri-Nya dalam Yesus Kristus, Tuhan yang hidup.  Demikianlah seharusnya berlaku bagi setiap orang yang mengalami mujizat Allah, yaitu bertobat dari dosa dan percaya kepada Allah serta hidup bagi Allah saja.


Naaman Mau Berjalan Dengan Hal Yang Tidak Lazim


Naaman mendapatkan cara penyembuhan yang tidak seperti yang ia harapkan dari Elisa (ayat 12). Naaman berharap ia disembuhkan dengan cara Elisa menggerakkan tangannya ke kulitnya. Tapi, ternyata Elisa malah cuma menyuruhnya mandi.


Bagi Naaman, ada banyak sungai lain yang lebih baik daripada sungai Yordan, dan untuk apa pula ia jauh-jauh ke Israel hanya untuk mandi di sungai Yordan. “Bukankah Abama dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?” (ayat 12).


Naaman adalah seorang yang mempunyai Respon yang Benar sehingga ia menerima Mujizat Tuhan Kesembuhan Yang Ajaib.


Oleh karena itu kita harus Tetap Belajar Respon dengan Benar



TELADAN JENDERAL NAAMAN


Naaman dari kusta menggambarkan dengan jelas kualitas jendral besar ini, yang membuat ia qualified di mata Tuhan meski ia seorang Aram. 


Mengerti Protokol/Jalur Otoritas


Meskipun Naaman sudah mengetahui tentang nabi yang bisa menyembuhkannya di Samaria, ia tidak serta merta langsung nyelonong pergi. Ia menghadap pemimpinnya, yaitu raja Aram terlebih dahulu (ayat 3-4). 


Tentu saja ini ada hubungannya dengan hubungan Aram-Israel yang notabene adalah musuh. Naaman mengerti bahwa ini bukan hanya tentang dirinya dan penyakitnya, namun tentang kedua bangsa/kerajaan yg besar. Sesudah raja Aram mengijinkan bahkan memberikan surat perkenalan (yang sesungguhnya lebih mirip surat perintah dan tantangan) utk Raja Israel, barulah Naaman berangkat. Ayat 5-7 memggambarkan betapa beratnya hubungan diplomatik kedua kerajaan ini. 


Memiliki culture of honor


Meski datang ke nabinya musuh, Naaman mengerti ia harus membawa hadiah untuk nabi yang akan ia temui. Oleh karena itu ia membawa kurang lebih 320 kg perak, 75kg emas dan 10 set pakaian. 


Ok, let us pause. Mari berkaca, betapa seringnya kita mengharap/meminta yang gratisan. Kalau memang karena tidak mampu/miskin bisa saja, namun sesungguhnya kalau mau lebih realistis dan logis, kita tidak pernah terlalu miskin untuk menyatakan terima kasih melalui pemberian. Meski itu hanya sekian ratus rupiah. Meski itu hanya sebungkus nasi. Meski itu hanya sebuah Meski itu hanya berupa counsel satu kali, sangat layak kita menyatakan terima kasih dengan memberikan sesuatu. Ini bukan berarti menyogok atau seolah-olah beranggapan orang tidak mau memberikan bantuan/petunjuk tanpa pamrih, ini lebih kepada diri kita yang tau culture of honor. 


Saya sendiri terus belajar akan hal ini, murah hati memberi hadiah-hadiah kepada orang-orang yang berinvestasi banyak dalam kehidupan saya secara moril dan spiritual, karena apa yang mereka lakukan utk hidup saya jauh lebih besar daripada yang bisa saya nilai dengan uang. 

Heart beyond the action


Kali ini perhatian saya tertuju kepada seorang tokoh yang tercatat kisahnya di 2 Raja-raja:5.


Dia adalah Naaman, jendral utama kerajaan Aram. Ayat 1 berkata bahwa karena Naamanlah, Tuhan memberikan kemenangan kepada Aram.


 Loh, kok bisa? Bukankah Naaman bukan seorang yang beribadah kepada Yahwe, Allah Israel.


Kisah tentang penyembuhan Naaman dari kusta menggambarkan dengan jelas kualitas jendral besar ini, yang membuat ia qualified di mata Tuhan meski ia seorang Aram. 


1. Mengerti Protokol/Jalur Otoritas


Meskipun Naaman sudah mengetahui tentang nabi yang bisa menyembuhkannya di Samaria, ia tidak serta merta langsung nyelonong pergi. Ia menghadap pemimpinnya, yaitu raja Aram terlebih dahulu (ayat 3-4). Tentu saja ini ada hubungannya dengan hubungan Aram-Israel yang notabene adalah musuh. Naaman mengerti bahwa ini bukan hanya tentang dirinya dan penyakitnya, namun tentang kedua bangsa/kerajaan yg besar. Sesudah raja Aram mengijinkan bahkan memberikan surat perkenalan (yang sesungguhnya lebih mirip surat perintah dan tantangan) utk Raja Israel, barulah Naaman berangkat. Ayat 5-7 memggambarkan betapa beratnya hubungan diplomatik kedua kerajaan ini. 


2. Memiliki culture of honor


Meski datang ke nabinya musuh, Naaman mengerti ia harus membawa hadiah untuk nabi yang akan ia temui. Oleh karena itu ia membawa kurang lebih 320 kg perak, 75kg emas dan 10 set pakaian. 


Ok, let us pause. Mari berkaca, betapa seringnya kita mengharap/meminta yang gratisan. Kalau memang karena tidak mampu/miskin bisa saja, namun sesungguhnya kalau mau lebih realistis dan logis, kita tidak pernah terlalu miskin untuk menyatakan terima kasih melalui pemberian. Meski itu hanya sekian ratus rupiah. Meski itu hanya sebungkus nasi. Meski itu hanya sebuah Meski itu hanya berupa counsel satu kali, sangat layak kita menyatakan terima kasih dengan memberikan sesuatu. Ini bukan berarti menyogok atau seolah2 beranggapan orang tidak mau memberikan bantuan/petunjuk tanpa pamrih, ini lebih kepada diri kita yang tau culture of honor. Saya sendiri terus belajar akan hal ini, murah hati memberi hadiah2 kepada orang2 yang berinvestasi banyak dalam kehidupan saya secara moril dan spiritual, karena apa yang mereka lakukan utk hidup saya jauh lebih besar daripada yang bisa saya nilai dengan uang. 


Saya akan melangkah sedikit lebih dalam di sini, yang saya lihat dan alami alih-alih menunjukkan terima kasih, banyak orang yang hanya mencari kepuasan hatinya semata. Ketika mereka mendapatkannya, mereka akan mengatakan terima kasih dan berlalu. Ketika mereka tidak mendapatkannya, mereka juga akan berlalu namun sambil membawa racun di mulut mereka dan kekecewaan di hati. Saya tidak bisa mengerti sikap seperti ini, sikap bodoh yang hanya bisa menyalahkan namun tidak mensyukuri setiap hal yang sudah dilakukan orang lain bagi hidupnya. Saya tidak menyalahkan orang-orang muda yang hidupnya dan tidak tau cara memberi karena terbiasa manja, dikasih uang sama orang tua dan hidupnya bergantung pada orang lain. Saya rasa kalau kita bisa belajar mengerat sikap manja dan tidak tahu terima kasih itu sejak masih muda, akan sangat berguna bagi kehidupan di masa depan. 


Kerendahan Hati


Naaman diuji ketika Elisa tidak menemuinya di depan rumah, hanya menyuruh pelayannya keluar untuk menyampaikan pesan. Dia, seorang jendral besar, pejabat terhormat, merasa terhina. Namun ketika hamba-hambanya mengingatkan dia, dia menerima. See, Naaman mau mendengarkan saran dari hamba-hambanya, orang-orang bawahan. Hasilnya? Mujizat ia terima.


Kesetiaan


Yang menarik adalah ayat 15-21. Naaman mengakui tidak ada Allah lain selain Allah Israel. Dia meminta Elisa menerima hadiah, namun Elisa tidak mau menerimanya (alasannya akan dibahas di part 3). Kemudian Naaman meminta membawa tanah untuk mendirikan mezbah bagi Tuhan, dan ia meminta agar Tuhan mengampuni dia ketika ia harus masuk kuil berhala dan menyembah di sana, karena menemani rajanya. Apa jawab Elisa? 


"Everything will be all right. Go in peace." (MSG)


Elisa mengiyakan. Tuhan menerima permohonan Naaman. Mengapa? Karena Loyalitas Naaman bahkan kepada raja Aram itu sangat diperhitungkan Tuhan. Please, jangan bandingkan dengan kisah Hananya, Misael dan Azarya yang masuk perapian karena menolak menyembah patung Nebukadnezar. Mereka adalah orang Yahudi. Mereka adalah umat Tuhan. Sementara Naaman? Ia seorang Aram. 


Apakah artinya Tuhan akan memberikan excuse tertentu bagi kasus khusus? Apakah artinya Tuhan kompromi?


Saya berkeyakinan bahwa Tuhan adalah Tuhan, bukan hanya Tuhan orang Kristen tapi berkuasa atas seluruh jagat raya ini. Ia berkenan kepada Naaman bahkan sebelum Naaman berjumpa dengan Elisa. What is his judgement and assessment? Beberapa sudah dijabarkan di atas. Satu hal yang pasti,Tuhan melihat hati hingga kedalamannya, dan menguji setiap jalan-jalan hidup anak manusia. 


Oleh karena itu hendaknya kita jangan sombong hanya karena kita Kristen. Atau karena kita aktif pelayanan. Hidup dalam Tuhan lebih dari sekedar dua hal tersebut. Naaman, contoh teladan iman dan kualitas kerajaan. Kita bisa melakukan lebih baik darinya, dalam kasih Kristus dan kuasa Roh Kudus.


Tuhan Yesus memberkati


Bandung 2 Maret 2023

Only By His Grace


Joshua Ivan Sudrajat




Komentar

Postingan Populer