KARAKTER RAJANI

KARAKTER RAJANI
PDT PETRUS AGUNG PURNAMA



Shalom

Sumber YouTube : https://youtu.be/7UomWYLgWCA

Sahabat Joshua Ivan Sudrajat dan Pasukan Terdahsyat

Pagi Ini Saya Mempelajari Kembali Warisan Rohani Pdt Petrus Agung Purnama Tentang Karakter Rajani

1 Sam 25: 1 - Ayat yang diawali dengan sesuatu yang tidak enak.
Samuel adalah nabi yang cinta rakyat Israel, sepanjang hidupnya diabdikan kepada rakyat Israel, saat rakyat minta raja maka Samuel mengurapi Saul, dan di akhir hidupnya jiwanya gelisah: meratapi Saul. Karena Saul adalah raja yang tidak sesuai dengan hati Tuhan dan bisa membuat umat Israel binasa.

Kata "dan" di ayat ini menghubungkan peristiwa matinya Samuel dengan peristiwa sebelumnya.

1 Sam 12: 23 - Pidato perpisahan Samuel sebelum serahkan kepemimpinan kepada Saul. Samuel janji untuk tetap berdoa bagi Israel, bahkan berkata bahwa dia berdosa jika tidak mendoakan bangsa israel. Samuel adalah bapak bagi bangsanya. Dia tidak bisa mati sebelum Tuhan sungguh-sungguh beri Israel raja yang berkenan di hati Tuhan.

1 Sam 24: 1-23 - Cerita munculnya karakter Daud, yang membuat Samuel lega dan meninggal dengan tenang.
Samuel seperti Simeon di Perjanjian Baru. Saat Yusuf dan Maria bawa Yesus ke Bait Allah, saat Simeon lihat Mesias, maka dia siap dipanggil.
Samuel melihat karakter-karakter yang sangat baik dari Daud, orang kedua yang diurapinya. Karakter rajani yang dimiliki Daud inilah yang membuat Samuel meninggal dengan lega.
Karakter-karakter rajani inilah yang juga harus kita miliki, sehingga membuat kita layak diangkat tinggi oleh Tuhan.

Karakter Raja-Raja yang dimiliki Daud:
1. Tahan melayani keburukan (hajat) orang lain (ay 4)

1 Samuel 24:3 (TB)  (24-4) Ia sampai ke kandang-kandang domba di tepi jalan. Di sana ada gua dan Saul masuk ke dalamnya untuk membuang hajat, tetapi Daud dan orang-orangnya duduk di bagian belakang gua itu.

1 Samuel 24:3
King James Version
3 And he came to the sheepcotes by the way, where was a cave; and Saul went in to cover his feet: and David and his men remained in the sides of the cave.

"membuang hajat" = "cover his feet" (Inggris).

Menutupi kaki arti harafiahnya gosip, fitnah, berita yang tidak sepenuhnya benar (istilah ibrani untuk memperhalus "buang hajat")

Saul buang hajat masuk ke gua, menghadap ke luar gua, karena saat punca jubahnya dipotong - dia tidak merasa. Karena gua hanya 1 mulut, angin hanya mengalir dari luar ke dalam, sehingga Daud dan pasukannya harus tahan terhadap "hajat" Saul.
Hanya orang yang bisa tahan dengan "hajat"nya orang lain adalah orang yang bisa melayani.

Perawat dilatih untuk tahan terhadap "hajat" orang lain. Karena umumnya manusia tahan terhadap "hajat"nya sendiri, tapi tidak tahan terhadap "hajat" orang lain.

Orang yang tahan dengan "hajat" orang lain, maka kita baru mampu jadi pelayan. Saat kita mampu jadi pelayan, Tuhan sudah sediakan peninggian yang ajaib bagi kita.

Hati hamba artinya kita tahan terhadap kebusukan, kelemahan dan keburukan orang lain, karena itulah cara kita melayani. Saat ada orang lain melakukan kesalahan, jangan ambil posisi menghakimi, tapi sediakan diri untuk melayani orang tersebut. Kita tidak kompromi terhadap hajat orang lain, apalagi menyukai, tapi bisa melayani.

2. Nurani Peka (ay 5)

1 Samuel 24:5 (TB)  (24-6) Kemudian berdebar-debarlah hati Daud, karena ia telah memotong punca Saul;

Nurani Daud tetap peka, hatinya menempelak dia dengan kuat.
Dalam bahasa aslinya berarti hati nurani Daud memukul sampai melukai Daud sendiri.

Orang yang nurani-nya sudah tidak bekerja - akan jadi sangat berbahaya.
Orang yang nurani-nya masih bekerja akan sangat sadar bahwa hidupnya tergantung perkenan Tuhan sepenuhnya. Tidak ada kesombongan, bahkan membual tentang keberhasilannya.

Janganlah nurani kita tumpul karena berkat, promosi, dan anugrah dari Tuhan
Jika nurani kita tumpul dan tidak bisa melukai diri kita sendiri - kita dalam posisi sangat berbahaya!

Belajar peka dengan kerja Roh Tuhan melalui kita. Jika tumpul, tidak akan bisa Tuhan gunakan lagi.

3. Tidak menjamah orang yang diurapi Tuhan (ay 7, 11)

1 Samuel 24:6, 10 (TB)  (24-7) lalu berkatalah ia kepada orang-orangnya: "Dijauhkan TUHANlah kiranya dari padaku untuk melakukan hal yang demikian kepada tuanku, kepada orang yang diurapi TUHAN, yakni menjamah dia, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN."
(24-11) Ketahuilah, pada hari ini matamu sendiri melihat, bahwa TUHAN sekarang menyerahkan engkau ke dalam tanganku dalam gua itu; ada orang yang telah menyuruh aku membunuh engkau, tetapi aku merasa sayang kepadamu karena pikirku: Aku tidak akan menjamah tuanku itu, sebab dialah orang yang diurapi TUHAN.

Tidak menjamah orang yang diurapi artinya juga tidak menjamah orang yang mengurapi orang tadi.

Saat kita hormati orang yang diurapi Tuhan, penghormatan kita pertama-tama kepada Tuhan yang memberikan urapan.

Tuhan juga tidak suka anak-anakNya ditekan dan diserang, karena pembalasan dan penghukuman kepada anakNya adalah hak Tuhan!

Daud sayang kepada Saul bukan karena tindakannya atau manusianya, tapi karena Saul diurapi oleh Tuhan. Daud juga diurapi Tuhan, maka saat Daud tidak menghormati orang lain yang diurapi Tuhan, artinya Daud juga tidak menghormati Tuhan yang memberikan urapan.

Orang yang tidak punya jiwa besar - tidak bisa diangkat Tuhan.

4. Penyerahan Saul Secara Verbal Kepada Daud (ay 17-23)

Akhirnya Saul mengucapkan sendiri bahwa Daud akan menggantikan dia sebagai raja Israel, padahal hal yang sama awalnya menjadi alasan Saul untuk berusaha membunuh Daud.
Dengan pengakuan ini Saul mengakui bahwa Saul salah dan Tuhan benar. Dan dengan pernyataan ini Saul menyerahkan kekuasaannya kepada Daud, dan ini membuat Samuel lega.
Jangan pernah paksa ambil sesuatu yang belum waktunya, karena Tuhan punya cara yang elegan dan sempurna.
Dalam masalah apapun, mari menang dengan cara yang elegan: cara kerajaan Tuhan, bukan cara dunia.

Basuh kaki, merendahkan diri dan menyembah, memberkati orang yang menjadi "lawan" kita.

Miliki sikap hati "mentalitas kerajaan surga" , punya hati yang benar, elegant, karena itu mempengaruhi blessing Tuhan yang akan kita terima. Jangan biarkan apapun mengotori dan mencemari hati kita.

Teladani Tuhan Yesus: menyelesaikan masalah dosa manusia dengan cara yang elegan dan tidak pernah diduga.

5. Berjiwa Besar (ay 12)

1 Samuel 24:12 (TB)  (24-13) TUHAN kiranya menjadi hakim di antara aku dan engkau, TUHAN kiranya membalaskan aku kepadamu, tetapi tanganku tidak akan memukul engkau;

Daud menyebut Saul sebagai tuan dan raja, kemudian Daud sebut Saul sebagai ayah.

Ahli Alkitab menghitung bahwa Saul berusaha bunuh Daud sekitar 22 kali kesempatan.

Daud tidak biarkan kepahitan masuk dalam hidupnya, bahkan dari orang yang ingin membunuhnya.

Saul tidak layak dihormati Daud, bahkan lebih layak untuk dibunuh, tapi Daud tetap menghormati Saul! Jarang ada orang seperti ini! Orang yang tidak berjiwa besar tidak akan bisa lakukan seperti Daud.

Walau bagaimanapun selama Tuhan belum potong Saul - Daud tetap hormati Saul, padahal sepanjang hidup Daud : raja-tuan dan ayah Daud ini sangat jahat.

Mari belajar menghormati orang yang lebih tua atau orang yang di atas kita: orang tua, guru, dosen, atasan, pemimpin.

Sejelek apapun orang di atas kita, tetap sadari bahwa Tuhan memberikan mereka bagi kita.

Untuk orang tua kita: hormati, hargai, cintai.

Saat kita punya sikap hati yang benar, kita akan menjadi orang yang punya integritas.

Jika kita bisa kebaskan luka hati, kepahitan dan kecewa, kita akan alami banyak yang luar biasa!

Tuhan Yesus memberkati

Ditulis oleh Joshua Ivan Sudrajat


Komentar

Postingan Populer