MENORAH ATAU KAKI DIAN

MENORAH ATAU KAKI DIAN



Sahabat Joshua Ivan Sudrajat atas Permintaan Pembaca Blog saya Tentang MENORAH


2 Samuel 22:29 (TB)  Karena Engkaulah pelitaku, ya TUHAN, dan TUHAN menyinari kegelapanku. 


Menorah adalah kata bahasa Ibrani untuk Kandil atau Kaki Dian (disebut juga "Kaki Pelita" atau "Pelita" saja; bahasa Ibrani: מנורה - menôrâh. Dalam rangka pembangunan Kemah Suci Allah memerintahkan untuk membuat sebuah "Menorah", yaitu "Kandil" atau "Kaki Pelita", berhias terbuat dari emas (Keluaran 25:31).



Keluaran 25:31 (TB)  "Haruslah engkau membuat kandil dari emas murni; dari emas tempaan harus kandil itu dibuat, baik kakinya baik batangnya; kelopaknya — dengan tombolnya dan kembangnya — haruslah seiras dengan kandil itu.


Amsal 6:23 LAI TB, Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan,

KJV, For the commandment is a lamp; and the law is light; and reproofs of instruction are the way of life:


Hebrew,

כִּי נֵר מִצְוָה וְתֹורָה אֹור וְדֶרֶךְ חַיִּים תֹּוכְחֹות מוּסָֽר׃

Translit interlinear, KI {sebab} NER {pelita} MITSVAH {pelita} VETORAH {dan hukum} 'OR {pelita} VEDEREKH KHAYIM {dan jalan kehidupan} TOKH'KHOT MUSAR {teguran yg mendidik}


Kaki Dian/ Kandil/ Kaki Pelita/ Pelita, (Ibrani : מְנוֹרָה - MENÔRÂH, feminine noun), dari kata nomina maskulin: מָנוֹר - MANOR, dari kata dasar נִיר - NIR, Verb: menerangi. Nomina נִיר - NIR dalam bentuk construct ditulis NER, seperti contoh ayat ini:


* Mazmur 119:105

LAI TB, Firman-Mu itu pelita (NIR) bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

KJV, NUN. Thy word is a lamp unto my feet, and a light unto my path.

Hebrew,

נֵר־לְרַגְלִי דְבָרֶךָ וְאֹור לִנְתִיבָתִֽי׃

Translit interlinear, NER- {pelita} LERAG'LI {bagi kakiku} DEVAREKHA {Firman-Mu} VE'OR {dan terang} LIN'TIVATI {bagi jalanku}





BERAT KAKI DIAN


Fungsi utama Kaki Pelita adalah sebagai alat penerangan bagi tabernakel, dinyalakan mulai sore hari hingga keesokan harinya.


Untuk beratnya saja, satu Kaki Dian dibuat dari satu talenta atau setara dengan sekitar 150 kilogram emas, yang terdiri dari alas (kaki), batang, enam cabang kiri dan kanan dan tujuh buah pelita. Saking beratnya, pada waktu itu ketika Bait Suci sempat berpindah-pindah, Kaki Dian ini pun harus diangkat oleh dua atau tiga orang.


Kenapa harus menggunakan emas murni? Menurut pengertian spiritualnya, emas murni menyimbolkan kekayaan surgawi yang ada pada pribadi Allah. Untuk membentuk Kaki Dian, emas murni tersebut harus ditempa, dipanaskan, dipukul dan dibentuk sesuai dengan bentuk yang diperintahkan Tuhan.


Proses pembuatan Kaki Dian ini dilakukan pertama kali oleh Bezaleel bin Uri bin Hur dari suku Yehuda. Dia adalah sosok yang ditunjuk untuk membuat perkakas-perkakas Kemah Suci, termasuk Tabut Perjanjian.


FUNGSI MENORAH ATAU KAKI DIAN


Fungsi utama Kaki Pelita adalah sebagai alat penerangan bagi tabernakel, dinyalakan mulai sore hari hingga keesokan harinya.


Sebagai perkakas Kemah Suci, Kaki Dian biasanya diletakkan di ruang maha kudus tersebut sebagai penerang. Ketujuh cabang pelitanyalah yang berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan lampu atau lilin untuk menerangi seluruh Bait Suci. Pelita ini biasanya dinyalakan mulai sore hari hingga keesokan paginya. Itu sebabnya Allah memilih Harun dan keturunannya untuk menyalakan dan mematikan lampu-lampu tersebut sesuai dengan waktunya (Keluaran 27: 20-21; Imamat 24: 3-4).


KAKI DIAN DALAM PERJANJIAN BARU


Tujuh kaki dian dari emas melambangkan ketujuh jemaat yang disebut dalam (Wahyu 1:11 band. ayat 20). Lambang ini tepat karena pelita, sebagai sumber terang, memakai kaki dian supaya terangnya memenuhi seluruh ruangan. Demikian juga, jemaat bukan merupakan sumber terang, tetapi hanya tempat sumber terang. Terangnya adalah Tuhan Yesus:


* Yohanes 8:12

LAI TB, Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup."

KJV, Then spake Jesus again unto them, saying, I am the light of the world: he that followeth me shall not walk in darkness, but shall have the light of life.

TR, παλιν ουν ο ιησους αυτοις ελαλησεν λεγων εγω ειμι το φως του κοσμου ο ακολουθων εμοι ου μη περιπατησει εν τη σκοτια αλλ εξει το φως της ζωης

Translit interlinear, palin {pula} oun {lalu} ho iêsous {Yesus} hautois {kepada mereka} elalêsen {mengatakan} legôn {berkata} egô eimi {Akulah} to phôs {Terang} tou kosmou {(manusia di) dunia} ho {orang yang} akolouthôn {mengikuti} emoi {Aku} ou mê {pasti tidak} peripatêsei {akan berjalan} en {di dalam} tê skotia {kegelapan} all {melainkan} exei {ia akan mempunyai} to phôs {terang} tês zôês {yang memberi hidup (kekal)} 


"Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah " (Matius 4:4), perintah-perintah-Nya itu bagaikan pelita, yang menerangi jalan hamba-hamba Allah dalam kegelapan dunia ini. Pemazmur menyatakan:


* Mazmur 119:105

LAI TB, Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

KJV, NUN. Thy word is a lamp unto my feet, and a light unto my path.

Hebrew,

נֵר־לְרַגְלִי דְבָרֶךָ וְאֹור לִנְתִיבָתִֽי׃

Translit interlinear, NER {pelita} -LERAG'LI {bagi kakiku} DEVAREKHA {Firman-Mu} VE'OR {dan terang} LIN'TIVATI {bagi jalanku}


Raja Salomo mengatakan, "Karena perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya, dan teguran yang mendidik itu jalan kehidupan," (Amsal 6:23).


Untuk membentuk Kaki Dian Emas, maka emas tersebut harus ditempa, dipanaskan supaya mudah dipukul dan dibentuk. Sidang Jemaat adalah bagaikan emas yang dikerjakan atau ditempa!. Dalam hal ini terkandung pengertian “Sengsara”. Sidang jemaat harus mengalami proses sengsara semacam ini untuk dapat menjadi terang ditengah dunia yang gelap ini. Kristus telah mengalami sengsara itu !!!. Dia dipukul, dianiaya, ditikam, tubuh-Nya diremukan hingga darah-Nya tercurah, bahkan sampai mati di tiang kayu salib. Namun kemudian Dia bangkit kembali dari antara orang mati, mengalahkan maut. Suatu kemenangan besar yang juga telah dikaruniakan kepada kita sebagai Sidang Mempelai Perempuan Kristus !!!.


Kaki Dian Emas dibuat dari satu talenta emas artinya hanya Satu Roh Kudus yang memenuhi dan menuntun seluruh sidang jemaat - Efesus 4:4 - satu Tubuh, satu Roh - I Korintus 12:11-14.


Manusia cenderung untuk membangun tembok sekeliling lingkungannya sendiri. Seharusnya kita juga dapat menghargai pekerjaan Roh Kudus dalam jemaat-jemaat yang lain!. Kita masing-masing memang mempunyai keyakinan dan pendirian sendiri, namun kita dapat menghargai pekerjaan orang lain tanpa merugikan keyakinan dan pendirian kita sendiri!!!. 


Manusia sangat mudah menunjuk pada perbedaan-perbedaan pendapatnya dengan orang lain, sehingga dengan demikian tidak lagi dapat melihat tujuan utama dari pekerjaan Roh Kudus. Melalui “kaca mata hitamnya” yang penuh kritik, manusia hanya melihat kesalahan-kesalahan orang lain dan dengan demikian Roh Kudus dihalangi untuk memimpin kita dalam kesatuan persaudaraan dari Tubuh Kristus.


Batang dengan 6 cabangnya.


Batang mewakili Allah dan cabang mewakili manusia (angka 6 adalah angka manusia). Mengandung pengertian bahwa Yesus adalah pokok anggur (batang) dan kita adalah cabang yang keluar dari-Nya. Yohanes 15:5, "Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya."


Keenam cabang tersebut melekat pada poros atau batang, ini menandakan persatuan kita dan hubungan dengan Kristus.


Kelopak, Tombol dan Bunga.


Kelopak, tombol dan bunga menunjuk keadaan/hidup berbuah-buah. Jadi tidak hanya bersinar, yakni : bersaksi tentang kebenaran dan kekayaan rohani, namun kita juga harus MENGELUARKAN BUAH, yang berarti : pada sidang jemaat Tuhan harus didapati buah-buah dan karunia-karunia Roh Kudus.


Pada 3 cabang disatu sisi ada 9 perangkat kelopak, tombol dan bunga dan pada 3 cabang disisi lainnya ada pula 9 perangkat kelopak, tombol dan bunga. Ada 9 buah-buah Roh (Galatia 5:22) dan ada 9 karunia-karunia Roh Kudus (I Korintus 12:7-11).


Tiap cabang memiliki 3 perangkat kelopak, tombol dan bunga, sedangkan batang memiliki 4 perangkat. Ini membuktikan bahwa Tuhan Yesus Kristus telah dipenuhkan Roh Kudus melebihi ukuran yang ada pada manusia siapapun. (Yesaya 11:2; 61:1-2; Lukas 4:16-19; Wahyu 3:1; 5:6).


Sepit dan Penadah.

Sepit dan penadah adalah alat untuk menambah terangnya lampu dan alat untuk memadamkannya - ini menunjuk pada "proses penyucian."

Kedua proses ini ada pada sidang jemaat. Betapa celakanya jika Terang Roh Kudus dipadamkan dalam hidup kita – lebih celaka lagi jika seluruh sidang merupakan Pelita yang tidak terurus dan padam yang tidak lagi mengerti tugas sucinya !!!.

Bagaimana hal ini dapat terjadi? Jika kita tidak lagi mau tunduk dan menyerah kepada proses penyucian yang dikerjakan oleh Roh Kudus; jika dosa-dosa dalam sidang jemaat di “belai-belai” dan tidak ditangani dengan tegas namun lemah lembut !!!.


Minyak untuk Lampu.

Allah memerintahkan Harun dan anak-anaknya untuk menjaga lampu supaya tetap menyala dihadapan-Nya. Supaya lampu tersebut tidak padam, mereka harus menjaganya supaya tetap terisi dengan minyak zaitun yang murni (baca : Keluaran 27:20-21). Minyak zaitun murni hancur melambangkan urapan dari Roh Kudus. Lihat Ibrani 1:9, dan juga perumpamaan tentang 10 Gadis dalam Matius 25:1-13.


Tuhan Yesus Kristus Memberkati


Ditulis oleh Joshua Ivan Sudrajat


Jatiwangi 13 Maret 2023

Komentar

Postingan Populer