BELAJAR TENTANG AZAZEL

BELAJAR TENTANG AZAZEL



Shalom
Sahabat Joshua Ivan Sudrajat, Pagi ini ada seorang Pembaca Blog Joshua Ivan yang menanyakan tentang AZAZEL

Berikut ini adalah Penjelasan tentang Azazel

Azazel atau Azazael atau Azâzêl (bahasa Ibrani: עזאזל‎, Azazel) adalah istilah yang dicatat hanya dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen, yaitu dalam Kitab Imamat pasal 16. Istilah ini dipakai untuk menandai salah satu kambing penghapus dosa dengan label "לַעֲזָאזֵל" (la-aza'z'l) yang diartikan "bagi pembuangan mutlak" atau "bagi Azazel" dan kemudian dilepaskan di padang gurun sebagai bagian dari upacara pendamaian pada hari raya Yom Kippur.

Imamat 16:7–8: Ia harus mengambil kedua ekor kambing jantan itu dan menempatkannya di hadapan TUHAN di depan pintu Kemah Pertemuan, 8dan harus membuang undi atas kedua kambing jantan itu, sebuah undi bagi TUHAN dan sebuah bagi Azazel.

Imamat 16:10: Tetapi kambing jantan yang kena undi bagi Azazel haruslah ditempatkan hidup-hidup di hadapan TUHAN untuk mengadakan pendamaian, lalu dilepaskan bagi Azazel ke padang gurun.

Imamat 16:20–22: Setelah selesai mengadakan pendamaian bagi tempat kudus dan Kemah Pertemuan serta mezbah, ia harus mempersembahkan kambing jantan yang masih hidup itu, 21dan Harun harus meletakkan kedua tangannya ke atas kepala kambing jantan yang hidup itu dan mengakui di atas kepala kambing itu segala kesalahan orang Israel dan segala pelanggaran mereka, apapun juga dosa mereka; ia harus menanggungkan semuanya itu ke atas kepala kambing jantan itu dan kemudian melepaskannya ke padang gurun dengan perantaraan seseorang yang sudah siap sedia untuk itu.22Demikianlah kambing jantan itu harus mengangkut segala kesalahan Israel ke tanah yang tandus, dan kambing itu harus dilepaskan di padang gurun.

Imamat 16:26: Maka orang yang melepaskan kambing jantan bagi Azazel itu harus mencuci pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan air dan sesudah itu barulah boleh masuk ke perkemahan.

Azazel sebagai pengulangan untuk penekanan arti dari akar kata "azel" (membuang), sehinggal "azazel", berarti "pembuangan seluruhnya". Ini didukung oleh terjemahan Septuaginta sebagai "yang mengangkut pergi" (the sender away). Gesenius dalam kamus Ibraninya menulis: "Saya tidak ragu bahwa kata itu seharusnya diartikan "penyingkir" ('averter')".

Dalam Alkitab Versi KJV 6Y6Raja James, istilah ini diterjemahkan sebagai "scapegoat" atau "kambing pelepas". Menurut kamus Strong, kata ini berasal dari "עֵז" (ez; "kambing; kambing betina" Strong#H5795) dan "אָזַל" ('azal; "pergi jauh" Strong#H235).

Menurut tafsiran rabinik, Azazel adalah sebuah nama Allah, gabungan dari kata "Azaz" (kukuh) dan "El" (Allah), yang bermakna "Allah yang kokoh/perkasa" dalam kaitan dengan batu-batu karang yang kukuh di padang gurun Yudea. Talmud, dalam menjelaskan aturan hukum Yom Kippur, menyatakan bahwa istilah "Azazel" digunakan untuk menamai gunung di padang gurun di mana kambing itu dilemparkan ke bawah sebagai alternatif kata "Ẓoḳ" (Yoma vi. 4). "Azazel" dianggap merupakan gabungan kata "az" (kukuh) dan "el" (kuat), sehingga bermakna "gunung yang kokoh".

Azazel dalam Perjanjian Lama adalah kambing jantan yang akan digunakan sebagai korban penghapus dosa. Upacara penyucian dosa ini pertama kali diberikan Allah kepada Adam setelah manusia jatuh ke dalam dosa, dan di lanjutkan kembali oleh Nabi Musa pada saat umat Israel keluar dari perbudakan bangsa Mesir (Imamat 16).

Karena pelanggaran pada hukum Allah menuntut nyawa dari si pelanggar. Darah yang melambangkan hutang nyawa orang yang berdosa yang kesalahannya ditanggungkan kepada korban, lalu dibawa imam ke dalam bilik yang kudus dan memercikannya di hadapan tirai penghubung, yang di belakangnya terdapat tabut perjanjian yang berisi hukum yang dilanggar oleh orang berdosa itu. Dengan upacara ini dosa-dosa melalui darah, dipindahkan secara simbolis ke tempat kudus. Dalam beberapa kasus, darah tidak di dibawa ke bilik yang suci, tetapi dagingnya kemudian akan dimakan oleh imam, sebagaimana Musa memberi petunjuk kepada anak-anak Harun dengan mengatakan,"Tuhan memberikan kepadamu, supaya kamu mengangkut kesalahan umat."

Dengan demikian dosa-dosa umat Israel dipindahkan. Sekali setahun, pada hari besar pendamaian, imam memasuki bilik yang maha kudus untuk membersihkan dan memulihkan tempat kudus. Pekerjaan ini dilakukan untuk mengakhiri pelayanan tahunan. Pada hari pendamaian dua ekor kambing jantan (=yang akan ditentukan bagi Azazel atau Mesias) dibawa ke pintu kemah suci, lalu dibuang undi bagi keduanya, sebuah undi bagi TUHAN, dan sebuah lagi bagi Azazel (pembuangan total). Kambing yang terundi bagi Tuhan akan disembelih sebagai korban persembahan banyak orang.Dan imam akan membawa darahnya ke dalam tirai selubung, dan memercikan ke atas mezbah pedupaan yang di hadapan tirai selubung.

Korban yang menjadi undi Mesias yang disembelih dan dagingnya dimakan itu merupakan lambang bahwa umat Israel sudah menjadi satu dengan Mesias yang selalu memuliakan hukum Allah dan darah yang di percik itu adalah darah yang menguduskan dan mendamaikan manusia dari dosanya. Dan Harun harus meletakkan kedua tangannya ke atas kepala kambing jantan yang hidup itu dan mengakui di atas kambing itu segala kesalahan umat Israel dan segala pelanggaran mereka, apapun juga dosa mereka; ia harus menanggungkan semuanya itu ke atas kepala kambing jantan (Azazel) itu dan kemudian melepaskannya ke padang gurun dengan perantaraan seseorang yang sudah siap sedia dengan itu. Demikianlah kambing jantan itu (Azazel) harus mengangkut segala kesalahan Israel ke tanah yang tandus dan kambing itu harus dilepaskan di padang gurun. Orang yang menggiringnya ke padang gurun harus membasuh dirinya dan pakaiannya dengan air sebelum kembali ke perkemahan.

ARTI AZAZEL DALAM IMAMAT 16

Dalam bahasa Ibrani, memang digunakan kata “azazel” yang oleh STRONG diterjemahkan sebagai “goat of departure; entire removal; scapegoat”.

Dari segi etimologi, kata עֲזָאזֵל - 'AZA'ZEL berasal dari kata עֵז - 'EZ, 'ayin-zâyin, yang berarti kambing (Kejadian 15:9, 27:9, 16, 30:32-33, 35, 31:38, 32:14,37:31, dan lain-lain), dan kata kerja אָזַל - 'AZAL, 'âlef-zâyin-lâmed, pergi, memindahkan.(Ulangan 32:36 lenyap, 1 Samuel 9:7 habis, Ayub 14:11 menguap, Amsal 20:14, pergi). עֲזָאזֵל - 'AZA'ZEL bermakna: kambing yang disuruh pergi.

"Azazel" atau "kambing hitam" disebutkan dalam Imamat 16 sebagai bagian dari instruksi Tuhan kepada bangsa Israel tentang Hari Pendamaian. Pada hari ini, imam besar pertama-tama mempersembahkan korban untuk dosa-dosanya dan seisi rumahnya; kemudian dia akan melakukan pengorbanan untuk bangsa. “Dari umat Israel [imam besar diperintahkan] untuk mengambil dua ekor kambing jantan untuk korban penghapus dosa dan seekor domba jantan untuk korban bakaran” (ayat 5). Imam membawa hewan-hewan itu ke hadapan Tuhan dan membuang undi di antara kedua kambing itu – yang satu untuk dikorbankan dan yang lainnya untuk kambing hitam. Kambing pertama disembelih untuk dosa umat dan darahnya digunakan untuk membersihkan Tempat Mahakudus, Kemah Pertemuan dan mezbah (ayat 20). Setelah penyucian, kambing hidup dibawa ke imam besar. Meletakkan tangannya pada kambing hitam, imam besar harus “mengakuinya semua kejahatan dan pemberontakan orang Israel – semua dosa mereka – dan menaruhnya di atas kepala kambing. Dia akan mengirim kambing itu pergi ke padang gurun dalam perawatan seseorang yang ditunjuk untuk tugas itu. Kambing itu akan membawa sendiri semua dosanya ke tempat yang jauh; dan orang itu akan melepaskannya di padang gurun” (ayat 21-22)

Secara simbolis, kambing hitam menanggung dosa orang Israel dan menyingkirkannya (ay.10). Bagi orang Kristen, ini adalah bayangan Kristus. kambing hitam menanggung dosa orang Israel dan menyingkirkannya (ayat 10). Bagi orang Kristen, ini adalah bayangan Kristus. kambing hitam menanggung dosa orang Israel dan menyingkirkannya (ayat 10). Bagi orang Kristen, ini adalah bayangan Kristus.

Kristus adalah penebusan sempurna bagi dosa-dosa kita. Dalam banyak cara, Dia mewujudkan setiap aspek dari Hari Pendamaian. Kita diberitahu bahwa Dia adalah Imam Besar kita yang agung (Ibrani 4:14). Dia juga adalah “Anak Domba yang disembelih sejak penciptaan dunia” (Wahyu 13:8) sebagai korban bagi dosa-dosa kita. Dan Dia adalah kambing hitam kita. Dua Korintus 5:21 mengatakan, “Allah menjadikan Dia yang tidak berdosa menjadi dosa karena kita, supaya di dalam Dia kita menjadi kebenaran Allah.” Dosa kita ditanggungkan pada Kristus – Dia menanggung dosa kita sama seperti kambing hitam menanggung dosa bangsa Israel. Yesaya 53:6 menubuatkan penerimaan Kristus atas beban dosa: “Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri; dan TUHAN telah menimpakan kepada-Nya kesalahan kita semua.” Setelah dosa diletakkan di atas kambing hitam, itu dianggap najis dan diusir ke padang gurun. Intinya, kambing itu dibuang. Hal yang sama terjadi pada Yesus. Dia disalibkan di luar kota. “Dia dihina dan ditolak oleh manusia … Dia mencurahkan nyawa-Nya sampai mati, dan terhitung di antara para pelanggar. Karena Ia menanggung dosa banyak orang, dan menjadi perantara bagi para pelanggar” (Yesaya 53:3a, 12)

Yesus mewujudkan apa yang diwakili oleh kambing hitam – penghapusan dosa dari para pelaku.

Sungguh, ritual Perjanjian Lama memiliki kedalaman dan kekayaan yang hanya dapat diciptakan oleh Tuhan. Hari Pendamaian menggambarkan pendamaian terakhir yang disediakan Kristus. Kita tidak perlu lagi mengorbankan hewan untuk menutupi dosa-dosa kita, kita juga tidak perlu menyalahkan dosa-dosa kita sebagai kambing hitam untuk dibawa pergi. Yesus telah dikorbankan dan “dikambinghitamkan” untuk kita. Dosa-dosa kita telah ditebus dan dihapus. “Hukum hanyalah bayangan dari hal-hal baik yang akan datang – bukan kenyataan itu sendiri,” kita diberitahu dalam Ibrani 10:1. “Oleh karena itu, dengan pengorbanan yang sama yang diulang tanpa akhir tahun demi tahun, tidak akan pernah bisa menyempurnakan mereka yang mendekat untuk beribadah. … Pengorbanan itu adalah pengingat dosa tahunan, karena tidak mungkin darah lembu jantan dan kambing menghapus dosa.

Sebagai catatan tambahan, nama "Azazel" muncul dalam beberapa mitologi Yahudi. Meskipun ada versi yang berbeda dalam Kitab Henokh, Kitab Para Raksasa, dan kitab-kitab pseudepigraf lainnya, cerita pada dasarnya adalah bahwa Azazel adalah nama salah satu malaikat yang jatuh yang berdosa dalam Kejadian pasal 6. Sebagai kutukan atas dosanya , Azazel terpaksa mengambil wujud iblis mirip kambing. Mitos ini tidak tercatat dalam Alkitab. Terlepas dari identitas Azazel, Alkitab menekankan kecukupan dan kelengkapan pengorbanan Kristus baik untuk menghapus dosa kita maupun untuk mendamaikan kita dengan Allah.

Tuhan Yesus memberkati

Jatiwangi 17 MEI 2023
ONLY BY HIS GRACE
Joshua Ivan Sudrajat


Komentar

  1. Terimakasih banyak Pak untuk Penjelasannya
    Saya sangat diberkati.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer