PESAN PROFETIK TAHUN IBRANI 5784 PEY DALET

Pesan Profetik Tahun Ibrani 5784 – Pey Dalet (2023-2024)
Iwan Steven



Link : https://harituhan.wordpress.com/2023/07/29/pesan-profetik-tahun-ibrani-5784-pey-dalet-2023-2024/

Jumat petang, 15 September 2023, saat irisan pertama bulan baru muncul, dalam penanggalan Alkitab kita akan memasuki hari ke-1 bulan Tishri (bulan ketujuh), yang merupakan Hari Raya Seruan atau Hari Peniupan Sangkakala (Yom Teru’ah), dan sekaligus kita akan masuk dalam tahun baru Ibrani 5784, yang disebut Tahun Pey Dalet. Dalam bahasa Ibrani, Pey (פ) mewakili nilai numerik 80, dan Dalet (ד) mewakili nilai numerik 4, yang bila dijumlahkan akan menghasilkan 84 (Pey Dalet). Tahun Ibrani 5784 dituliskan sebagai תשפ”ד (Tav Shin Pey Dalet = 784), atau disingkat פד (Pey Dalet), dengan nilai numerik 84. [Catatan: Teks Ibrani dibaca dari kanan ke kiri]

Pey (פ) mewakili dasawarsa 80-an dalam kalender Ibrani, mulai tahun 5780 hingga tahun 5789. Huruf (פ) berbentuk seperti mulut, dan dalam bahasa Ibrani kata פה (Peh), artinya “mulut”, yang menyingkapkan arti bahwa dasawarsa 80-an ini merupakan dekade “deklarasi”, atau “ekspresi” dengan “vokalisasi” berupa “ucapan”.

Misteri dan Makna Profetik Dalet (ד)

Dalet (ד) adalah huruf keempat dari Aleph-Bet Ibrani, yang memiliki nilai numerik empat.



Piktograf untuk Dalet terlihat seperti “pintu” kemah yang tertutup (menggantung).



Dalam aksara Ibrani klasik (ktav Ashurit), Dalet dibentuk dari dua garis dan titik sudut (yang menggantung) yang disebut “telinga”.



Kata Dalet (דלת) berasal dari kata Ibrani “delet” (דֶּלֶת) atau “dal” (דַּל), yang artinya “pintu”, “gerbang”, “sesuatu yang menggantung”, “sesuatu yang berayun”. Kata “delet” (דֶּלֶת) berasal dari akar kata kerja “dalah” (דָּלָה), yang artinya “menjuntai” (yaitu, seperti menurunkan timba untuk menimba air sumur), “menimba”, “menarik” (ke atas).

Kata “dal” (דַּל) juga memiliki arti “miskin”, “lemah”, “kurus”, “bergantung” (kepada), “benda apa pun yang tergantung” (seperti timba yang tergantung pada seutas tali yang diturunkan ke dalam sumur untuk menarik air ke atas; seperti rambut yang menjuntai dari kepala; seperti orang miskin atau lemah yang bergantung kepada orang kaya atau kuat). Kata ini memiliki akar kata kerja Ibrani “dalal” (דָּלַל), yang artinya “menjadi lemah”, “menjadi miskin”, “menggantung”, “bergantung”.

Dalam piktograf Ibrani kuno, kata “dal” (דל) digambarkan dengan:



Piktograf Dalet adalah sebuah pintu, dan Lamed adalah gambar tongkat gembala, dan mewakili tongkat apa pun. Jika gambar-gambar ini digabungkan akan memiliki arti “pintu pada sebuah tiang”. Tirai pintu kemah itu digantungkan menutupi jalan masuk ke kemah itu, yang digantungkan pada sebuah tiang horizontal. Tirai pintu itu kemudian digeser ke samping untuk orang dapat masuk atau keluar dari kemah.

Dalam aksara Ibrani klasik (ktav Ashurit), Dalet (ד) dibentuk dari 2 garis, yaitu satu garis horizontal (menggantung) dan satu garis vertikal miring, dengan sebuah titik sudut (menggantung) yang disebut “telinga”.



Bentuk Dalet (ד) yang membungkuk melambangkan orang miskin yang membungkuk. Dalam tradisi Yahudi dikatakan bahwa “telinga Dalet (ד) mendengarkan“ kepada gemilut chasidim (perbuatan-perbuatan kebaikan) dari Gimmel (ג) yang mendekat. Ingat kembali pelajaran kita tahun lalu tentang makna profetik Tahun Ibrani “Pey Gimel” (פג) – 5783. Gimel (ג) melambangkan “orang kaya” yang mengejar “orang miskin” (dilambangkan Dalet) untuk memberinya tzedaqah (sedekah) atau pemberian-pemberian.

Telinga yang Mendengar
Mengenai Dalet (ד) dikatakan bahwa “telinga Dalet mendengarkan”. Sekarang perhatikan baik-baik kepada perintah yang pertama, yang terutama dan yang terbesar dari seluruh perintah – ini dinyatakan Tuhan Yeshua dalam Markus 12:29: “Yang terutama dari semua perintah adalah: Dengarlah Yisra’el! YHVH itu Elohim kita, YHVH itu Esa.” Ini kalimat pertama yang diucapkan Yeshua, kemudian barulah Dia melanjutkan dengan menyebutkan perintah yang terutama: “Dan: Kasihilah YHVH, Elohimmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Inilah perintah yang terutama.” (Markus 12:29-30)

Tuhan Yeshua secara langsung mengutip dari Shema Yisra’el (יִשְׂרָאֵל שְׁמַע), yang merupakan pusat dari ibadah dan doa-doa orang Yahudi hingga hari ini, yang terambil dari Ulangan 6:4-9:

שְׁמַע יִשְׂרָאֵל יְהוָה אֱלֹהֵינוּ יְהוָה אֶחָד:
Shema Yisra’el! Adonai ‘eloheinu, Adonai ‘echad

Dengarlah Yisra’el! YHVH itu Elohim kita, YHVH itu Esa (satu).

וְאָהַבְתָּ אֵת יְהוָה אֱלֹהֶיךָ בְּכָל-לְבָבְךָ וּבְכָל-נַפְשְׁךָ וּבְכָל-מְאֹדֶךָ:
ve’ahavta ‘et Adonai ‘eloheikha bekhol-levavkha uvekhol-nafshekha uvekhol-me’odekha

Dan engkau akan mengasihi » YHVH, Elohimmu, dengan segenap hatimu, dan dengan segenap jiwamu, dan dengan segenap segala sesuatumu.

Dengan tegas Tuhan Yeshua menyatakan kepada semua orang bahwa ini merupakan perintah yang terutama dan terbesar dari semuanya. Kita sebagai pengikut dan murid-murid Yeshua, sesungguh-sungguhnya harus memperhatikan baik-baik perintah apa yang sudah ditegaskan oleh Guru dan Tuhan kita.

Kata Ibrani “Shema” (שְׁמַע) itu sendiri merupakan kata perintah kepada orang pertama tunggal, yang artinya: “Dengarkanlah!”

Itu artinya Tuhan memberi perintah kepada kita secara pribadi: שְׁמַע “Shema!” “Dengarkanlah!” “Perhatikan baik-baik!” “Perhatikanlah sungguh-sungguh!”

Shema Yisra’el! (יִשְׂרָאֵל שְׁמַע), “Dengarkanlah, hai Yisra’el!”

Kata kerja perintah “Shema” שְׁמַע memiliki bentuk dasar שָׁמַע shama’, yang artinya “mendengarkan” (dengan penuh perhatian), “memperhatikan baik-baik”, “mentaati”. Di dalam “Shema” שְׁמַע terkandung 3 hal: “Dengarkanlah!” (dengan penuh perhatian), “Perhatikanlah baik-baik!” dan “Taatilah sepenuhnya!”

“Dengarkanlah!” (shema שְׁמַע), merupakan perintah Tuhan yang pertama, yang terutama dan yang terbesar dari seluruh perintah, baik di dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Mendengarkan kepada suara YHVH menjadi syarat mutlak dalam hubungan antara kita dengan Tuhan YHVH. Dengan mendengarkan kepada suara YHVH, maka kita akan menjadi umat bagi-Nya, dan YHVH akan menjadi Elohim bagi kita. Sebaliknya, bila kita tidak mendengarkan kepada suara YHVH, maka kita tidak akan dapat menjadi umat-Nya. Hal ini dengan sangat jelas digambarkan oleh Nabi Yeremia:

“Karena Aku tidak berbicara kepada » bapa leluhur kalian, dan Aku tidak memerintahkan mereka dalam hari Aku membuat »mereka keluar dari negeri Mitzrayim atas perkara-perkara persembahan kenaikan dan kurban. Namun hanya » perkara ini Aku memerintahkan »mereka, dengan berkata: Dengarkanlah kepada suara-Ku, dan Aku akan menjadi Elohim bagi kalian, dan kalian—kalian akan menjadi umat bagi-Ku, dan kalian akan berjalan dalam seluruh jalan yang Aku memerintahkan »kalian, supaya itu akan baik bagi kalian.” (Yeremia 7:22-23)

Mendengarkan kepada suara YHVH, lebih penting daripada segala hal yang lain. Hal ini diiterasi oleh nabi Samuel,

“Apakah YHVH senang dengan persembahan-persembahan bakaran dan kurban-kurban, seperti mendengarkan terhadap suara YHVH? Lihatlah, mendengarkan lebih baik daripada kurban, dan memberi perhatian lebih daripada lemak domba-domba jantan.” (1 Samuel 15.22)

Di dalam mendengarkan kepada suara YHVH, kita akan dapat diajar untuk mengenal jalan-jalan-Nya, dan dengan berjalan di jalan-jalan-Nya kita akan mendapatkan keseluruhan berkat-berkat keselamatan yang Dia sediakan bagi kita. Dengan kata lain, kita perlu berada dalam relasi yang benar dengan Dia, dengan mendengarkan kepada suara-Nya, dan keseluruhan berkat-berkat ini Dia sediakan bagi kita. Kitab Suci mencatat keseluruhan berkat-berkat yang YHVH sediakan bagi orang-orang yang mendengarkan kepada suara-Nya. Di sini kita akan melihat beberapa saja sebagai contoh:

YHVH akan menyembuhkan kita. Dan Dia berfirman, “Jika engkau benar-benar mendengarkan kepada suara YHVH, Elohimmu, dan engkau akan melakukan yang lurus di mata-Nya, dan engkau akan memberi telinga kepada perintah-perintah-Nya, dan engkau akan menjaga seluruh ketetapan-Nya, semua penyakit yang Aku tempatkan di Mitzrayim, Aku tidak akan menempatkan ke atasmu, karena Aku, YHVH, menyembuhkan engkau.” (Keluaran 15:26)

Kata “engkau” di sini menggunakan kata ganti orang kedua tunggal, yang artinya firman ini berlaku buat kita masing-masing secara pribadi.
Kita akan menjadi umat harta istimewa bagi YHVH. Dan sekarang, jika kalian benar-benar akan mendengarkan terhadap suara-Ku, dan kalian akan menjaga » perjanjian-Ku, maka engkau akan menjadi harta istimewa bagi-Ku dari segala kaum, karena seluruh bumi adalah milik-Ku. Dan kalian—kalian akan menjadi kerajaan imam-imam bagi-Ku, dan bangsa kudus;” (Keluaran 19:5-6)

YHVH akan membela kita. Karena jika engkau benar-benar mendengarkan terhadap suaranya, dan engkau akan melakukan semua yang Aku ucapkan, maka Aku akan memusuhi » musuh-musuhmu, dan Aku akan menyesakkan » penyesak-penyesakmu. (Keluaran 23:22)

Janji Berkat. “Dan akan terjadi, jika engkau benar-benar mendengarkan terhadap suara YHVH, Elohimmu, untuk menjaga untuk melakukan » seluruh perintah-Nya, yang aku memerintahkan engkau hari ini, maka YHVH, Elohimmu, akan memberikan engkau ketinggian di atas segala bangsa bumi. Dan semua berkat ini akan datang ke atasmu, dan mereka akan menyusul engkau, karena engkau mendengarkan terhadap suara YHVH, Elohimmu. (Ulangan 28:1-13) Ayat ini dilanjutkan dengan serangkaian daftar tidak kurang dari 14 berkat yang melekat kepada tiap-tiap orang yang mendengarkan terhadap suara YHVH. Bisa Anda buat daftarnya sendiri.

Janji pemulihan. “…dan engkau akan kembali hingga kepada YHVH, Elohimmu, dan engkau akan mendengarkan terhadap suara-Nya, seperti semua yang aku memerintahkan engkau hari ini, engkau dan anak-anakmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, dan YHVH, Elohimmu, akan mengembalikan » tawananmu, dan Dia akan merahmati engkau, dan Dia akan kembali, dan Dia akan menghimpun engkau dari segala kaum ke mana YHVH, Elohimmu, menyerakkan engkau ke sana. (Ulangan 30:1-3)

Namun sebaliknya, bila kita sebagai umat perjanjian-Nya benar-benar tidak mau mendengarkan kepada suara-Nya, dan hidup dalam pemberontakan terhadap suara-Nya, rangkaian pendisiplinan, pukulan-pukulan, dan kutuk-kutuk ini yang akan datang dan mengejar:

Dan jika kalian tidak mendengarkan kepada-Ku, dan kalian tidak melakukan » seluruh perintah ini, dan jika kalian menolak terhadap ketetapan-ketetapan-Ku, dan jika jiwa kalian muak terhadap » keputusan-keputusan-Ku, untuk tidak melakukan » seluruh perintah-Ku, untuk membuat kalian membatalkan » perjanjian-Ku, sungguh, Aku—Aku akan melakukan ini kepada kalian, dan Aku akan memperhitungkan atas kalian kepanikan, » sakit paru-paru, dan» demam yang menghabisi mata, dan yang membuat jiwa merana; dan kalian akan menabur benih kalian untuk kesia-siaan, dan musuh-musuh kalian akan memakannya. (Imamat 26:14-17)

Ayat ini dilanjutkan dengan serangkaian hukuman.
Pendisiplinan tujuh kali lipat. Dan jika hingga ini kalian tidak mendengarkan kepada-Ku, maka Aku akan menambah untuk mendisiplinkan »kalian tujuh kali atas dosa-dosa kalian. (Imamat 26:18)

Ayat ini dilanjutkan dengan serangkaian hukuman pendisiplinan.
Pukulan tujuh kali lipat. Dan jika kalian berjalan berlawanan dengan Aku, dan kalian tidak bersedia untuk mendengarkan kepada-Ku, maka Aku akan menambah atas kalian pukulan tujuh kali sesuai dosa-dosa kalian. (Imamat 26:21)

“Dan jika dengan ini kalian tidak didisiplinkan bagi-Ku, dan kalian berjalan berlawanan dengan Aku, maka sungguh, Aku—Aku akan berjalan berlawanan dengan kalian, dan Aku— Aku juga, akan memukul »kalian tujuh kali atas dosa-dosa kalian.” (Imamat 26:23-24)

Ayat-ayat ini dilanjutkan dengan serangkaian hukuman.

Pendisiplinan tujuh kali lipat (yang kedua). Dan jika dengan ini kalian tidak mendengarkan kepada-Ku, dan kalian berjalan berlawanan dengan Aku, maka Aku akan berjalan berlawanan dengan kalian dalam kegeraman, dan Aku—sungguh Aku, akan mendisiplinkan »kalian tujuh kali atas dosa-dosa kalian. (Imamat 26:27-28) Ayat-ayat ini dilanjutkan dengan serangkaian hukuman.

Seluruh kutuk/laknat ini akan datang ke atasmu. Tercatat dalam Ulangan 28:15-68. Perikop besar ini mencatat tidak kurang dari 50 macam kutuk yang akan mengejar orang yang tidak mau mendengarkan kepada suara YHVH. “Dan akan terjadi, jika engkau tidak mendengarkan terhadap suara YHVH, Elohimmu, untuk menjaga untuk melakukan » seluruh perintah-Nya dan ketetapan-ketetapan-Nya, yang aku memerintahkan engkau hari ini, maka seluruh laknat ini akan datang ke atasmu, dan mereka akan menyusul engkau.” (Ulangan 28:15)

Ayat-ayat ini dilanjutkan dengan serangkaian kutuk. “Dan seluruh laknat ini akan datang ke atasmu, dan mereka akan mengejar engkau, dan mereka akan menyusul engkau hingga engkau dimusnahkan, karena engkau tidak mendengarkan terhadap suara YHVH, Elohimmu, untuk menjaga perintah-perintah-Nya dan ketetapan-ketetapan-Nya, yang Dia memerintahkan engkau.” (Ulangan 28:45) Ayat-ayat ini ditujukan kepada orang kedua tunggal, artinya itu berlaku secara pribadi kepada masing-masing orang.

Karena keterbatasan, kita tidak bisa membahas satu per satu dari kutuk-kutuk yang disebutkan dalam perikop di atas. Tetapi, celaka besar bagi orang yang tidak mau mendengarkan kepada suara YHVH. Bahkan faktanya, banyak orang dari antara umat YHVH yang sedang hidup di bawah kutuk karena mereka tidak mendengarkan kepada suara YHVH dalam hidup mereka. Banyak orang berpikir bahwa ini semua sudah tidak berlaku lagi karena tercatat di dalam Perjanjian Lama, dan kita sekarang hidup dalam zaman Perjanjian Baru. Namun di bawah ini kita akan melihat dan memperhatikan bahwa tuntutan yang sama untuk “mendengarkan kepada suara Tuhan” masih berlaku dan ditegaskan oleh Tuhan dan Guru kita, Yeshua, sang Pengantara Perjanjian Baru itu:

Di atas sudah kita lihat bagaimana Tuhan Yeshua menegaskan perintah yang pertama dan yang terutama untuk mendengarkan: “Shema Yisra’el!” (Markus 12:29)

Orang yang mendengarkan perkataan Yeshua dan melakukannya. “Oleh karena itu, setiap orang yang mendengarkan perkataan-Ku ini dan melakukannya, Aku akan menyamakan dia dengan seorang yang bijaksana, yang telah membangun rumahnya di atas batu karang. Dan turunlah hujan dan datanglah banjir dan bertiuplah angin dan semua melanda atas rumah itu, dan dia tidak runtuh, karena dia telah difondasikan di atas batu karang. Dan setiap orang yang mendengarkan perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, dia akan disamakan dengan seorang yang bodoh, yang telah membangun rumahnya di atas pasir. Dan turunlah hujan dan datanglah banjir dan bertiuplah angin dan semua melanda atas rumah itu, dan dia runtuh, dan keruntuhannya itu sangatlah hebat.” (Matius 7:24-27)

Mendengarkan dan percaya. “Sesungguh-sungguhnya Aku berkata kepadamu, siapa yang mendengarkan perkataan-Ku, dan percaya kepada Dia yang telah mengutus Aku, ia memiliki hidup kekal dan tidak masuk ke dalam penghakiman, melainkan telah berpindah dari kematian kepada kehidupan.” (Yohanes 5:24)

Perkataan Yeshua akan menjadi hakim. “Dan jika seseorang mendengarkan perkataan-Ku dan dia tidak percaya, Aku tidak menghakiminya; sebab Aku datang tidak untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkan dunia. Siapa yang menolak Aku dan tidak menerima perkataan-Ku, ia mendapatkan dia yang menghakiminya, yaitu perkataan yang telah Kuucapkan, dia itulah yang akan menghakiminya pada akhir zaman.” (Yohanes 12:47-48)

Domba-domba-Nya mendengarkan kepada suara-Nya. “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, dan Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku.” (Yohanes 10:27) … dan domba-domba itu mendengarkan suara-Nya. Dan Dia memanggil domba-domba milik-Nya berdasarkan nama, dan Dia menuntun mereka ke luar. (Yohanes 10:3) Dan Aku mempunyai domba-domba yang lain yang bukan berasal dari kandang ini. Seharusnyalah Aku memimpin mereka juga, dan mereka akan mendengarkan suara-Ku, dan akan menjadi satu kawanan, satu gembala.” (Yohanes 10:16) Kita, sebagai domba-domba gembalaan-Nya, masing-masing dari kita, pribadi lepas pribadi, wajib mendengarkan kepada suara-Nya, kepada suara Gembala Agung kita. Masing-masing orang yang mendengarkan kepada suara Gembala Agung, secara rohani akan terhimpun menjadi satu kesatuan dari Am Yisra’el, umat Israel.

Tidak kurang dari delapan kali Perjanjian Baru mencatat Tuhan Yeshua berkata, “Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah dia mendengarkan!” Dalam Matius 11:15; 13:9; 13:43; Markus 4:9; 4:23; 7:16; Lukas 8:8; 14:35. Yeshua tidak sedang berbicara tentang telinga jasmani, karena orang-orang yang mendengarkan Dia di situ semuanya punya telinga jasmani. Yeshua sedang berbicara tentang telinga rohani.

Dalam kitab terakhir Perjanjian Baru, yakni Kitab Wahyu, tercatat tujuh kali Tuhan Yeshua memerintahkan untuk mendengarkan apa yang dikatakan Roh Kudus kepada jemaat-jemaat, dalam Wahyu 2:7; 2:11; 2:17; 2:29; 3:6; 3:13; 3:22, “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.” Ada tujuh jemaat, ada tujuh kaki dian, ada tujuh obor api, ada tujuh Roh Elohim. Angka tujuh berbicara tentang kesempurnaan. Sekali lagi, ini berbicara tentang telinga rohani, karena hanya telinga rohani yang bisa mendengarkan apa yang dikatakan oleh Roh Kudus.

Syarat untuk dapat mendengar adalah mempunyai telinga, dan telinga yang berfungsi dengan baik. Mendengarkan kepada suara TUHAN merupakan pintu yang membuka relasi kita dengan Dia. Tanpa mendengar, tidak akan ada relasi. Menanti-nantikan apa yang hendak TUHAN katakan menunjukkan ketergantungan kita akan Dia. Dalam hubungannya dengan Dalet (ד), sebagai orang-orang yang miskin secara rohani (Dalet), kita sepenuh-penuhnya bergantung kepada Orang Kaya (Gimel), yakni Gembala Jiwa kita, dengan mendengarkan baik-baik kepada suara-Nya. Ciri-ciri orang miskin yang bergantung kepada orang kaya adalah mendengarkan dengan penuh perhatian dan penuh pengharapan kepada suaranya, kepada berita yang dia bawa. Kepada orang miskinlah diberitakan kabar baik, yakni Injil Kerajaan Elohim (Matius 11:5; Lukas 7:22), kepada mereka yang mau mendengarkan kepada Berita Injil itu sendiri. “Roh TUHAN ada pada-Ku, karena Dia telah mengurapi Aku (Yeshua), untuk menyampaikan Kabar Baik kepada orang miskin…” (Lukas 4:18).

“Berbahagialah orang yang miskin dalam roh, karena merekalah yang memiliki Kerajaan Surga” (Matius 5:3).

Untuk dapat memiliki Kerajaan Elohim, kita harus menjadi “miskin”, sebab ada tertulis: “Berbahagialah kamu yang miskin, karena kamulah yang memiliki Kerajaan Elohim” (Lukas 6:20). Sebaliknya, Tuhan Yeshua berkata, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, seorang kaya akan sukar masuk ke dalam Kerajaan Surga” (Matius 19:23). Karena orang yang kaya merasa sudah memiliki segala sesuatu, sehingga dia tidak merasa perlu bergantung kepada siapa pun, bahkan tidak merasa perlu untuk mendengarkan kepada siapa pun.

Menjadi miskin (דָּלַל dalal) di dalam roh, merupakan syarat mutlak untuk membuka pintu (דֶּלֶת delet), supaya Roh TUHAN masuk ke dalam hidup kita. “Lihatlah, Aku (Yeshua) berdiri di depan pintu (דֶּלֶת delet) dan mengetuk, jika seseorang mendengar (שָׁמַע shama’) suara-Ku dan membukakan pintu (דֶּלֶת delet), Aku akan masuk kepadanya dan Aku akan makan bersama dia dan dia bersama-Ku” (Wahyu 3:20).

Bagaimana caranya kita mendengar suara-Nya?

Perhatikan kembali piktograf dari kata “dal” (דַּל) yang artinya “miskin”, “lemah”, “bergantung” (kepada).



Kata “dal” (דל) digambarkan dengan piktograf Dalet Lamed, yang secara hurufiah juga dapat diartikan: “Orang lemah yang bergantung pada tongkat gembala”. Piktograf dari huruf Lamed (ל) berbentuk seperti tongkat gembala. Lamed (ל) berasal dari kata kerja לָמַד lamad, yang artinya “mengajar”, “melatih”, “menggiring” (dengan menggunakan tongkat), “membiasakan”. Dan ini merupakan pekerjaan seorang Gembala atau seorang Guru atau Instruktur.

Yeshua, sang Guru dan Gembala Agung kita berkata, “Siapa yang berasal dari Elohim, ia mendengarkan firman Elohim; …” (Yohanes 8:47a) dan “Setiap orang yang berasal dari kebenaran, dia mendengarkan suara-Ku.” (Yohanes 18:37b)


Siapakah orang yang berasal dari Elohim? Siapakah orang yang berasal dari kebenaran? Setiap orang yang telah menerima-Nya (Yeshua), yakni setiap orang yang telah dilahirkan dari air dan Roh Elohim (Yohanes 3:5), setiap orang yang percaya akan perkataan-Nya dan menerima Roh Kudus untuk tinggal di dalam dirinya (Roma 8:9).


“Namun Penghibur, yakni Roh Kudus, yang akan Bapa utus dalam Nama-Ku, Dia akan mengajar kamu segala sesuatu, dan akan mengingatkan kamu segala sesuatu yang telah Kukatakan kepadamu.” (Yohanes 14:26) “Namun bilamana Roh Kebenaran itu telah datang, Dia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran, karena Dia tidak akan berbicara dari diri-Nya sendiri, melainkan apa saja yang telah Dia dengarkan, Dia akan mengatakannya; Dia juga akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.” (Yohanes 16:13)


Roh Kudus tidak berbicara kepada kita melalui telinga jasmani kita. Roh Kudus berbicara kepada kita melalui telinga rohani kita. Tahukah Anda di mana letaknya telinga rohani itu? Pada masa awal pemerintahan Salomo, YHVH menampakkan diri kepadanya di Gibeon dalam mimpi waktu malam, dan berfirman, “Mintalah apa yang akan Aku berikan kepadamu!” Ini tercatat dalam 1 Raja 3:5-14. Dan Salomo yang masih anak muda dan tidak berpengalaman itu meminta kepada YHVH “hati yang berpengertian untuk menghakimi umat-Mu, untuk memahami antara yang baik dan jahat.” Dan permintaan Salomo ini baik di mata YHVH dan YHVH melakukan seperti permintaannya. Tergantung dari terjemahan Alkitab yang Anda pakai, “hati yang berpengertian” atau “hati yang faham menimbang perkara” seperti yang diminta Salomo itu aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani sebagai לֵב שֹׁמֵעַ “lev shome’a”, yang artinya “hati yang mendengar.” (1 Raja 3:9)


“Dan Engkau akan memberikan kepada hamba-Mu ini hati yang mendengar, untuk memutuskan » umat-Mu, untuk memahami antara yang baik hingga jahat…”


Tahukah Anda bahwa hati itu mendengar? Dan bahwa melalui hatilah Tuhan berkomunikasi dengan kita. Pernahkah Anda meminta seperti permintaan Salomo, sebuah “hati yang mendengar?” Telinga yang mendengar, telinga rohani kita, ada pada “hati yang mendengar”. Melalui “hati yang mendengar”, kita mendengar suara Gembala kita. Tanpa kita dapat mendengar suara Gembala kita, kita tidak mungkin dapat mengikuti Dia. “Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, dan Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku.” (Yohanes 10:27) Hanya bila “hati kita mendengarkan” kepada suara-Nya, maka Dia dapat mengenali kita sebagai domba milik kepunyaan-Nya, dan kita akan dapat mengikuti Dia. “Akulah gembala yang baik, dan Aku mengenal domba-domba-Ku, dan Aku dikenal oleh domba-domba-Ku.” (Yohanes 10:14)


Sebagai domba-Nya, kita sangat bergantung kepada-Nya. Hanya dengan mendengarkan kepada suara-Nya saja kita akan dapat masuk melalui pintu yang benar untuk dapat menemukan selamat. Di dalam dunia ini ada banyak suara dan ada banyak pintu. Kita perlu mempunyai telinga yang terlatih untuk dapat membedakan mana suara Gembala kita dan mana yang bukan. Domba itu mengenal suara Gembalanya. Suara orang asing tentu tidak mereka ikuti. Gembala kita yang sejati akan menuntun kita melalui Pintu yang benar supaya kita memiliki hidup dan memilikinya dengan berkelimpahan.


YESHUA berkata lagi kepada mereka, “Sesungguh-sungguhnya Aku berkata kepadamu bahwa Akulah pintu bagi domba-domba itu. Semua orang, siapa saja yang datang sebelum Aku, mereka adalah para pencuri dan perampok, sebaliknya, domba-domba itu tidak mendengarkan mereka. Akulah pintu. Jika seseorang masuk melalui Aku, ia akan diselamatkan, dan dia akan masuk dan akan keluar dan akan menemukan padang rumput. (Yohanes 10:7-9)


Sebagai seorang Guru, Yeshua melatih murid-murid-Nya. Di atas telah dikatakan bahwa: Roh Kudus, yang diutus Bapa dalam Nama Yeshua, akan mengajar kita segala sesuatu, dan mengingatkan kita segala sesuatu yang telah Yeshua katakan (Yohanes 14:26), dan Roh Kudus akan memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran, karena Dia akan mengatakan apa saja yang telah Dia dengar. (Yohanes 16:13)


Sebagai murid-murid-Nya, merupakan tugas dan tanggung jawab kita untuk memberikan respon ketika Dia melatih kita, ketika Dia membangunkan telinga kita pagi demi pagi, ketika Dia membuka telinga kita untuk dilatih untuk mendengar seperti orang-orang yang terlatih. Kita tidak boleh memberontak, karena kita sangat bergantung kepada-Nya. Inilah tandanya bahwa kita benar-benar bergantung kepada-Nya dan benar-benar membutuhkan Dia, dengan kita memberi diri kita dilatih oleh-Nya untuk taat kepada suara-Nya.


“Tuhan YHVH memberikan kepadaku lidah yang terlatih, untuk mengetahui, untuk menolong orang yang letih dengan sepatah perkataan, Dia membangunkan pagi demi pagi, Dia membangunkan bagiku telinga untuk mendengar seperti mereka yang terlatih. Tuhan YHVH membuka bagiku telinga, dan aku tidak memberontak, aku tidak berpaling ke belakang.” (Yesaya 50:4-5)


Sebagai murid-murid-Nya, merupakan tugas dan tanggung jawab kita untuk memberikan respon ketika Dia melatih kita, ketika Dia membangunkan telinga kita pagi demi pagi, ketika Dia membuka telinga kita untuk dilatih untuk mendengar seperti orang-orang yang terlatih. Kita tidak boleh memberontak, karena kita sangat bergantung kepada-Nya. Inilah tandanya bahwa kita benar-benar bergantung kepada-Nya dan benar-benar membutuhkan Dia, dengan kita memberi diri kita dilatih oleh-Nya untuk taat kepada suara-Nya.


Akhirnya, bila telinga kita telah terlatih, kita memiliki akses untuk mendengar kepada suara-Nya, untuk melakukan apa yang difirmankan-Nya dan untuk memelihara firman-Nya dengan ketabahan, kesetiaan, dan kesabaran. Itu akan membuka bagi kita sebuah pintu yang tidak dapat ditutup, untuk kita dapat masuk melaluinya, supaya Dia akan menjaga kita melewati waktu-waktu pencobaan yang akan segera datang.


“Dan tuliskanlah kepada malaikat gereja di Filadelfia: Dia yang kudus, yang benar, yang memegang kunci Daud, yang membuka dan tidak seorang pun menutup, dan Dia menutup dan tidak seorang pun membuka, mengatakan hal-hal ini: Aku tahu perbuatan-perbuatanmu. Lihatlah, Aku telah menempatkan di hadapanmu sebuah pintu yang terbuka dan tidak seorang pun dapat menutupnya, karena engkau memiliki kekuatan yang kecil, tetapi engkau memelihara firman-Ku dan tidak menyangkal Nama-Ku. Karena engkau telah memelihara firman ketabahan-Ku, Aku juga akan memelihara engkau dari waktu pencobaan yang akan segera datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang tinggal di bumi. (Wahyu 3:7,8,10)


Shalom!


Iwan Steven


Disalin oleh Joshua Ivan Sudrajat


Komentar

Postingan Populer