SAYA BERJUMPA TUHAN

SAYA BERJUMPA TUHAN

MEMOHON JAMINAN TUHAN 

EV NANY SUSANTY SH




Inilah kisah perjumpaan saya dengan Tuhan yang sangat indah. Saya menceritakan bagian pengalaman saya ini supaya Anda mengerti betapa bersyukurnya kita ini hidup didalam Yesus.


Terjadinya setelah selesai acara bersama enam Hamba Tuhan yang tergabung di dalam tim Bahtera, pada akhir Desember 2010 di Holy Stadium (Gedung Gereja JKI Injil Kerajaan) di Semarang. Setelah acara itu, kami hamba-hamba Tuhan berkumpul berenam untuk kembali berdoa. Kemudian Pak Yusak (Ev. Drg. Yusak Tjipto Purnomo) berkata: "Kita ini

harus minta jaminan untuk tahun 2011, karena kalau kita tidak mendapat jaminan maka kita tidak akan bisa menyelesaikan tugas ini." 

Lalu kami semua bersama-sama berdoa. Kami sungguh-sungguh berdoa, tersungkur dan minta pengampunan Tuhan, minta Tuhan menyelidiki kalau ada perkara-perkara yang tidak baik dan Tuhan tidak berkenan. Kami berdoa sedemikian sehingga kami semua menangis,sebab hanya satu permintaan kami: minta jaminan dari Tuhan. Tetapi ternyata jaminan itu tidak diturunkan. Seolah-olah Tuhan membiarkan kami, dan itu sangat berbahaya.


Sampai suatu saat Pak Daniel (Ev. Daniel Krestiyanto) berkata kepada Ibu lin (Ev. lin Tjipto): "Cik (panggilan kepada  kakak perempuannya), kamu kan punya akses masuk tersendiri. Kenapa tidak coba lewat 'pintu belakang'? Pastilah nanti dibukakan pintu."


Kami semua setuju dan mendukung lbu lin dalam doa. Lama kami semua berdoa lagi tetapi tetap saja Tuhan tidak memberikan jaminan itu. Kami semua bingung dan tidak tahu harus berbuat apa. Dari hal ini kita tahu, bahwa

kalau Dia tidak melakukan sesuatu maka jangan harap kita bisa melakukan semuanya dengan kekuatan kita sendiri


Tiba-tiba Ibu lin mendapatkan Firman dari Tuhan: "bu Nany harus menghadap!" Maka saya bersiap menghadap dan tersungkur. Lalu lbu lin mendapatkan Firman lagi: "Bukan

sekarang. Ibu Nany sendirian yang harus menghadap. Dan sebelum itu harus berpuasa dulu selama dua hari. Boleh

makan buah dan minum air tetapi tidak boleh makan yang lain." Saya menerima instruksi itu lalu kami bubar dengan

belum mendapatkan jaminan dari Tuhan.


DOA PUASA UNTUK MENGHADAP TUHAN 


Setelah itu, sementara hamba-hamba Tuhan yang lain sedang berlibur, saya mulai berdoa: "Tuhan, kapan waktunya

Engkau ingin supaya aku mulai berdoa puasa?" Tetapi Tuhan belum menjawabnya sampai waktunya saya kembali ke Cirebon di tanggal 2 Januari. Lalu saya mulai berpikir dengan

akal saya:"Wah, lebih baik kalau doa puasanya dilakukan hari Sabtu dan Minggu." Tetapi hari Sabtu dan Minggu masih cukup lama karena saya pulang pada hari Minggu, jadi masih satu minggu lagi dan itu terlalu lama. Masalahnya, saya sudah cukup lama meninggalkan kota Cirebon dan sejak tangsal 23 Desember kantor notariat saya sudah tutup dan rencananya

akan dibuka kembali mulai tanggal 3 Januari. Kalau tanggal

3 Januari itu saya mulai berdoa puasa maka saya tidak akan ngantor lagi selama 2 hari, Saya bertanya lagi kepada Tuhan dan tetap tidak dijawab.


Pada akhirnya saya mengerti mengapa Tuhan tidak menjawab pertanyaan saya. Dia tidak menjawabnya karena

saya mempunyai keinginan sendiri tentang hari yang enak untuk berpuasa. Jadi kalau kita ingin mencari kehendak

Tuhan tetapi kita masih mempunyai keinginan-keinginan sendiri maka jangan berharap Tuhan akan menjawab doa

kita. Waktu itu saya berpikir kalau tanggal 3 Januari adalah hari pertama saya masuk kerja setelah liburan.


Pagi itu, seperti biasa saya mulai berdoa dan menyembah pada jam 04:30. Saya terus saja menyembah sehingga sudah tidak ada lagi dalam pikiran saya untuk

mencari hari yang tepat untuk puasa. Saya sudah lupa akan hal itu, sampai suatu saat di tengah-tengah penyembahan saya, Tuhan berkata: "Sekarang saatnya kamu doa puasa.


Tuhan sudah berbicara dan wibawa ilahi-Nya menutupi semua keinginan saya untuk mencari hari lain. Saya

langsung menjawab: "Ya, Tuhan. Saya mau" Maka mulai pagi itu saya sudah tidak makan apa-apa dan saya teruskan

saja berdoa, tetapi tetap saja tidak mendapatkan apa-apa.


Saya terus berdoa tetapi saya tetap tidak merasakan HadiratNya. Tuhan tidak hadir dan saya tidak mendapatkan apa-apa. Di siang hari saya istirahat sebentar 1alu membaca Alkitab lagi, membaca buku-buku, menyembah lagi, berdoa lagi tetapi tetap tidak mendapatkan apa-apa. Di malam hari 

sebelum saya masuk kamar untuk mulai berdoa lagi, saya mengatakan kepada anak-anak supaya mereka berdoa.


Terkadang di dalam kehidupan kita, kita berkata begini: "Tuhan yang suruh saya berdoa puasa, tetapi mengapa saya dibiarkan saja ?" Jangan sampai kita membiarkan pikiran seperti itu, sebab dari awal Dia yang mau dan Dia yang mempunyai kehendak, maka Dia juga yang memilih WaktuNya dan cara menjawab. Jangan sekali-kali kita menggerutu, sebab semakin kita menggerutu maka bisa-bisa semakin lama lagi Dia Diam. Lebih baik kita menurut saja dan menantikan Dia dengan sabar.


Hari itu berjalan hingga jam 23:30, dan saya tetap tidak mendapatkan apa-apa. Dia hanya membiarkan saya dan tidak berbuat apa-apa. Sampai pukul 00:30 saya mulai mengantuk dan saya berkata kepada Tuhan: "Tuhan, saya

mengantuk dan ingin tidur." Dan saya akhirnya tidur.


Bersambung


Disalin oleh Joshua Ivan Sudrajat 









Komentar

Postingan Populer