CAWAN PENGABDIAN

CAWAN PENGABDIAN




Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Tahun 2024 adalah Tahun Pengabdian


Kita Isi Cawan Pengabdian


DEFINISI PENGABDIAN


Pengabdian itu salah satu pengertiannya adalah menghambakan diri tanpa adanya unsur paksaan dan tanpa menuntut imbalan jasa.


Cawan Pengabdian berhubungan dengan Kesetiaan.


Mengabdi kepada Tuhan dalam segala keadaan. Tidak mudah meninggalkan Tuhan ketika dalam kesulitan atau memikul salib.


PENGABDIAN DAN HINENI


Ada sebuah kata yang kuat dalam bahasa Ibrani yang merangkum tiga kata dalam bahasa Inggris. Kata tersebut adalah Hineni (×”× × ×™), yang berarti “Inilah saya!” Namun Anda harus berhati-hati dalam mengucapkannya, karena ini adalah cara untuk menyatakan kesiapan total untuk memberikan diri – ini adalah tawaran ketersediaan total.


Sebagian orang malas untuk mengabdi karena selalu dibawah dan menopang , tapi Tuhan sangat menghormati orang-orang yang mengerti mengabdi.


HINENI 


Ada sebuah kata yang kuat dalam bahasa Ibrani yang merangkum tiga kata dalam bahasa Inggris. Kata tersebut adalah Hineni (×”× × ×™), yang berarti “Inilah saya!” Namun Anda harus berhati-hati dalam mengucapkannya, karena ini adalah cara untuk menyatakan kesiapan total untuk memberikan diri – ini adalah tawaran ketersediaan total.


Ketika Tuhan memanggil Musa dari semak yang terbakar, Musa menjawab, “Hineni!” Dan Anda tahu tugas apa yang diberikan kepadanya, dan apa yang terjadi selanjutnya. Ketika Tuhan mendekati Abraham untuk memintanya mempersembahkan putra satu-satunya sebagai kurban , Abraham menjawab, “Hineni!” tidak tahu apa yang hendak diminta Tuhan. Tuhan memanggil Samuel tiga kali sebelum akhirnya Samuel menjawab, “Hineni! Aku mendengarkan!" Ratusan tahun kemudian, ketika Tuhan bertanya siapa yang akan memilihnya di Yesaya 6, dan nabi dengan rela menawarkan dirinya sambil berseru “Hineni!” Kirim (Utus) aku!"


JALAN PENGHAMBAAN


Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Hati seorang hamba menunjukkan kesetiaan dan ketaatan untuk melayani, hati yang taat pada setiap perintah dan berkenan kepada Tuhan. Juga kerendahan hati dan kesabaran akan memberi kita kerelaan untuk mengesampingkan kepentingan diri sendiri dalam melayani Tuhan dan sesama.


Rasul Paulus tentang makna dan esensi seorang hamba Allah. Mengacu pada Roma 1:1, kata Yunani yang digunakan Paulus untuk “hamba” adalah doulos yang memiliki arti “budak” baik secara tidak sukarela (belian) maupun sukarela.”


Apakah yang dimaksud dengan hamba? Hamba yang dalam bahasa aslinya “doulos” yang artinya budak belian. Hamba atau doulos ini memiliki arti yang sangat rendah, jauh lebih rendah dibandingkan profesi seorang pembantu pada zaman sekarang. Begitu rendahnya sehingga dibunuh oleh tuannya pun tidak ada yang akan menuntut. Dan Tuhan menginginkan kita memiliki sikap hati sebagai seorang hamba yang demikian. Tanpa memiliki sikap hati sebagai seorang hamba, maka apa pun yang kita lakukan dan kebaikan-kebaikan yang telah kita lakukan tidak akan diperhitungkan oleh Tuhan. Tuhan tidak hanya melihat bagaimana pelayanan kita, tetapi yang terutama justru Tuhan melihat sikap hati seorang pelayan (1 Korintus 3:12-15). Seperti Martha yang giat melayani Tuhan, namun ia tidak melayani dengan sikap hati sebagai seorang hamba sehingga pelayanannya penuh dengan sungut-sungut, iri hati dan rasa tidak puas.


BAGAIMANA SIKAP HATI SEORANG HAMBA ATAU DOULOS?


Seorang hamba tidak sombong (tidak memiliki kebanggaan apa-apa)


Sebagai seorang hamba seharusnya tidak sombong atau tidak bangga dengan hasil pekerjaannya (Lukas 17:10 Inilah hati hati seorang hamba). Kesombongan dalam hati saja Tuhan sudah melihatnya dan itu tidak berkenan kepadaNya (Amsal 4:23).


Seorang hamba wajib memiliki ketaatan


Ibrani 13:17 mengajar kita untuk taat kepada pemimpin. Doulos atau seorang hamba tidak memiliki hak untuk tawar menawar, melainkan ia harus taat kepada perkataan Tuannya. Tuhan Yesus sendiri walaupun Allah, Ia belajar taat sampai mati di atas kayu salib (Ibrani 5:8).


Seorang hamba tidak mudah tersinggung


Seorang hamba seharusnya memiliki hati yang dapat terbuka untuk menerima kritik dan saran (Bilangan 12:3). Sangatlah sulit menerima kritik dan saran dari orang lain, meskipun yang kita kerjakan memang kurang benar. Apalagi dicela pada saat kita sudah melakukan yang benar dan terbaik. Tuhan Yesus tidak tersinggung walaupun Ia sudah diperlakukan dengan tidak adil, dihina dan disalibkan, walaupun Ia sama sekali tidak bersalah (Lukas 23:34).


Seorang hamba harus siap setiap saat 


Sebagai seorang hamba kita harus siap setiap saat. Hamba harus memiliki dua macam SIAP yaitu siap yang pertama adalah siap melakukan apa saja yang diperintahkan, baik itu perintah yang berat maupun ringan untuk dikerjakan. Dan siap yang kedua adalah siap untuk tidak disuruh apa-apa atau tidak dipakai sebagai apa-apa. Dalam keadaan tidak disuruh apa-apa pun, ia harus tetap siap.


Tuhan menginginkan kita memiliki hati seorang hamba yaitu memiliki empat hal di atas. Dengan demikian kita adalah pelayan yang dapat dipercayai. 1 Korintus 4:1-2 “Demikianlah hendaknya orang memandang kami:  sebagai hamba-hamba Kristus yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah. Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai”


KARAKTER HAMBA TUHAN


BERKENAN KEPADA TUHAN


Sahabat Joshua Ivan seorang hamba Selalu rindu berkenan kepada Tuhan sebagai Komandannya.


2 Timotius 2:4

Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.


Seorang hamba tidak memusingkan dirinya dengan hal hal pribadinya tetapi selalu siap untuk melayani agar tuanya senang. Demikian juga seperti seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal soal kehidupan pribadinya, tetapi bagaimana ia melakukan segala sesuatu supaya berkenan kepada komandannya.


Dan kita percaya, sebagai hamba Tuhan bila kita melayani Tuhan dengan segenap hati, maka Tuhan pasti akan memberkati kita dan mencukupi segala kebutuhan kita.


PEDULI KEBUTUHAN ORANG LAIN


Sahabat Joshua Ivan seorang hamba Memperhatikan kebutuhan orang lain.


Galatia 6:9-10

Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai jika kita tidak menjadi lemah. Karena itu selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan kawan kita seiman.


Seringkali kita kehilangan kesempatan untuk melayani karena kurang peka terhadap kebutuhan orang lain. Sebagai hamba Tuhan, marilah kita lebih proaktif lagi dalam memperhatikan orang lain dan tidak jemu jemu berbuat baik kepada semua orang; tetapi terutama kepada kawan kawan kita.


SEGENAP HATI


Sahabat Joshua Ivan Sudrajat seorang Hamba Melakukan pelayanan dengan segenap hati seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.



Kolose 3:23-24

Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah Tuan dan kamu hamba-Nya.


Jangan menunggu hingga kita sempurna baru melayani, marilah kita melayani dengan segenap hati dan semuanya untuk kemuliaan Tuhan.


Saat kita melayani dalam bidang apapun: Gereja, dalam keluarga, di masyarakat, lakukanlah dengan segenap hati seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Maka kita akan menerima bagian atau berkat sebagai upah dari Kristus yang adalah tuan dan kita hamba-Nya.


SETIA 


Sahabat Joshua Ivan seorang Hamba Selalu setia dalam pelayanannya.


Matius 25:23

Maka kata tuanya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tangbesargung jawab dalam perkara yang. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.


RENDAH HATI


Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Seorang Hamba Selalu rendah hati.


Filipi 2:3-4

Dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji pujian yang sia sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama daripada dirinya sendiri; dan janganlah tiap tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.


Filipi 2:3-4

Dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji pujian yang sia sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama daripada dirinya sendiri; dan janganlah tiap tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.


Seorang hamba Tuhan yang sesungguhnya tidak menonjolkan dirinya sendiri atau mencari perhatian orang orang, karena tugasnya adalah melayani. Hamba yang sesungguhnya tidak mencari popularitas atau kesuksesan pribadi, melainkan berusaha agar senantiasa berkenan kepada Tuannya.


Menonjolkan diri sendiri dan memiliki hati hamba tidak akan pernah dapat bersatu. Menonjolkan diri sendiri dan mencari popularitas semuanya berpusat kepada diri sendiri, sedangkan seorang hamba Tuhan memusatkan perhatian kepada Tuhan, untuk melayani orang lain yang Tuhan percayakan kepadanya.


Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Sepanjang Tahun 2024 mari kita isi Cawan Pengabdian. Tuhan Yesus memberkati



Jatiwangi 29 Desember 2023

Only By HIS GRACE


Joshua Ivan Sudrajat 


Komentar

Postingan Populer