PEMBALIKAN KEADAAN RAHAB

PEMBALIKAN KEADAAN RAHAB




Shalom


Sahabat Joshua Ivan Sudrajat saat ini kita belajar dari Rahab TOKOH WANITA di Alkitab yang mengalami Pembalikan Keadaan


Mari kita renungkan Firman Tuhan Yosua 2:1-24 (TB)  Yosua bin Nun dengan diam-diam melepas dari Sitim dua orang pengintai, katanya: "Pergilah, amat-amatilah negeri itu dan kota Yerikho." Maka pergilah mereka dan sampailah mereka ke rumah seorang perempuan sundal, yang bernama Rahab, lalu tidur di situ. 

Kemudian diberitahukanlah kepada raja Yerikho, demikian: "Tadi malam ada orang datang ke mari dari orang Israel untuk menyelidik negeri ini."

Maka raja Yerikho menyuruh orang kepada Rahab, mengatakan: "Bawalah ke luar orang-orang yang datang kepadamu itu, yang telah masuk ke dalam rumahmu, sebab mereka datang untuk menyelidik seluruh negeri ini."

Tetapi perempuan itu telah membawa dan menyembunyikan kedua orang itu. Berkatalah ia: "Memang, orang-orang itu telah datang kepadaku, tetapi aku tidak tahu dari mana mereka,

dan ketika pintu gerbang hendak ditutup menjelang malam, maka keluarlah orang-orang itu; aku tidak tahu, ke mana orang-orang itu pergi. Segeralah kejar mereka, tentulah kamu dapat menyusul mereka."

Tetapi perempuan itu telah menyuruh keduanya naik ke sotoh rumah dan menyembunyikan mereka di bawah timbunan batang rami, yang ditebarkan di atas sotoh itu.

Maka pergilah orang-orang itu, mengejar mereka ke arah sungai Yordan, ke tempat-tempat penyeberangan, dan ditutuplah pintu gerbang, segera sesudah pengejar-pengejar itu keluar.

Tetapi sebelum kedua orang itu tidur, naiklah perempuan itu mendapatkan mereka di atas sotoh 

dan berkata kepada orang-orang itu: "Aku tahu, bahwa TUHAN telah memberikan negeri ini kepada kamu dan bahwa kengerian terhadap kamu telah menghinggapi kami dan segala penduduk negeri ini gemetar menghadapi kamu.

Sebab kami mendengar, bahwa TUHAN telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu, ketika kamu berjalan keluar dari Mesir, dan apa yang kamu lakukan kepada kedua raja orang Amori yang di seberang sungai Yordan itu, yakni kepada Sihon dan Og, yang telah kamu tumpas.  

Ketika kami mendengar itu, tawarlah hati kami dan jatuhlah semangat setiap orang menghadapi kamu, sebab TUHAN, Allahmu, ialah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah. 

Maka sekarang, bersumpahlah kiranya demi TUHAN, bahwa karena aku telah berlaku ramah terhadapmu, kamu juga akan berlaku ramah terhadap kaum keluargaku; dan berikanlah kepadaku suatu tanda yang dapat dipercaya,

bahwa kamu akan membiarkan hidup ayah dan ibuku, saudara-saudaraku yang laki-laki dan yang perempuan dan semua orang-orang mereka dan bahwa kamu akan menyelamatkan nyawa kami dari maut."

Lalu jawab kedua orang itu kepadanya: "Nyawa kamilah jaminan bagi kamu, asal jangan kaukabarkan perkara kami ini; apabila TUHAN nanti memberikan negeri ini kepada kami, maka kami akan menunjukkan terima kasih dan setia kami kepadamu." 

Kemudian perempuan itu menurunkan mereka dengan tali melalui jendela, sebab rumahnya itu letaknya pada tembok kota, jadi pada tembok itulah ia diam. 

Berkatalah ia kepada mereka: "Pergilah ke pegunungan, supaya pengejar-pengejar itu jangan menemui kamu, dan bersembunyilah di sana tiga hari lamanya, sampai pengejar-pengejar itu pulang; kemudian bolehlah kamu melanjutkan perjalananmu." 

Kedua orang itu berkata kepadanya: "Kami akan bebas dari sumpah kami ini kepadamu, yang telah kausuruh kami ikrarkan --

sesungguhnya, apabila kami memasuki negeri ini, haruslah tali dari benang kirmizi ini kauikatkan pada jendela tempat engkau menurunkan kami, dan ayahmu serta ibumu, saudara-saudaramu serta seluruh kaum keluargamu kaukumpulkan di rumahmu. 

Setiap orang yang keluar nanti dari pintu rumahmu, harus sendiri menanggung akibatnya, kalau darahnya tertumpah, dan kami tidak bersalah; tetapi siapa pun juga yang ada di dalam rumahmu, jika ada orang yang menciderainya, kamilah yang menanggung akibat pertumpahan darahnya. 

Tetapi jika engkau mengabarkan perkara kami ini, maka bebaslah kami dari sumpah kepadamu itu, yang telah kausuruh kami ikrarkan."

Perempuan itu pun berkata: "Seperti yang telah kamu katakan, demikianlah akan terjadi." Sesudah itu dilepasnyalah orang-orang itu pergi, maka berangkatlah mereka. Kemudian perempuan itu mengikatkan tali kirmizi itu pada jendela. 

Mereka pun pergilah dan tiba di pegunungan. Mereka tinggal di sana tiga hari lamanya, sampai pengejar-pengejar itu pulang. Pengejar-pengejar itu telah mencari di mana-mana sepanjang jalan tanpa menemukan mereka.

Maka pulanglah kedua orang itu, mereka turun dari pegunungan, lalu menyeberang dan sampai kepada Yosua bin Nun, kemudian mereka ceritakan segala pengalaman mereka.

Kata mereka kepada Yosua: "TUHAN telah menyerahkan seluruh negeri ini ke dalam tangan kita, bahkan seluruh penduduk negeri itu gemetar menghadapi kita."


Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Rahab adalah seorang perempuan sundal(PSK).


Ada yang aneh dengan Rahab seorang PSK/perempuan sundal karena perjanjian lama disebutkan 5 kali dan di perjanjian baru 2 kali. Beberapa kali dikatakan bahwa Rahab adalah perempuan sundal. Akan tetapi kita bisa lihat, Rahab tergolong orang-orang beriman.


Ibrani 11:31

Karena iman maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa bersama-sama dengan orang-orang durhaka, karena ia telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan baik.

Yakobus 2:25

Dan bukankah demikian juga Rahab, pelacur itu, dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya, ketika ia menyembunyikan orang-orang yang disuruh itu di dalam rumahnya, lalu menolong mereka lolos melalui jalan yang lain?


Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Ditegaskan dalam 2 ayat tersebut bahwa Rahab seorang pelacur atau perempuan sundal. Perkara dari 2 ayat tersebut adalah hal yang tidak lazim. Rahab seorang pelacur tetapi alkitab berkata Rahab punya terobosan yang ajaib. Digolongkan/disejajar dengan tokoh-tokoh iman seperti Nuh, Abraham, Henokh, dll. Dari sampah masyarakat dibalikkan menjadi salah seorang yang dikenang dan dibukukan.


Sahabat Joshua Ivan Sudrajat apa yang kita bisa pelajari dari RAHAB ?


1. Iman yang murni


Ibrani 11:31

Dia tergolong orang-orang durhaka. Dia seharusnya dikucilkan bahkan diberi hukuman mati binasa. Tapi alkitab berkata dia tidak dibiasakan. Kuncinya karena iman.


Iman seperti apa yang bisa membalikkan keadaan?


Iman kepada Yesus sepenuhnya bergantung pada anugerah. Rahab sudah menjalani kehidupannya sebagai pelacur bertahun-tahun. Dari hati nurani dia pengen berubah tetapi kondisinya tidak memungkinkan. Namun ketika Rahab bertemu pengintai-pengintai, dorongan hati nurani keluar. Ketika pengintai mampir maka ada setitik cahaya terang untuk suatu pembalikan keadaan.


Roma 10:17

Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.


Yosua 2:9-13

Rahab menyebut nama Tuhan 4 kali. Dia bisa membuat pernyataan Tuhan memberikan negeri ini kepadamu. Apa dasarnya Rahab berkata demikian? Dasarnya sederhana, tertera di ayat 10. Cuma karena pernah dengar dasyatnya Tuhan orang Israel. Ini iman Rahab yang dasyat. Dia bukan orang kristen, dia cuma mendengar. Betapa mengherankan karena mendengar Rahab yakin dan menyatakannya.


Rahab cuma mendengar tapi dia percaya dan mau berkata-kata. Sedangkan kita tidak cuma mendengar tetapi juga melihat dengan mata kepala sendiri, tetapi belum tentu sikap kita seperti Rahab. Dengan penuh semangat berkata Tuhan itu dasyat. Tapi kadang kita berkata "mana jawabannya, dimana keadilan-Mu, katanya Tuhan kita dasyat"


Sikap yang demikian tidak memperlihatkan Yesus ada dalam hidupmu. Dalam keadaan seperti itu mengapa kita bermusuhan dengan Tuhan. Andaikan Tuhan tidak mau menolong, siapa lagi yang mau menolong kita. Bukankah kita tidak hanya mendengar tetapi juga melihat. Seharusnya kita berkata: "woww!!! Dasyat Tuhanku". Tetapi kita sering berkata aku lain dengan dia. Kalau sikap kita demikian, bagaimana kita bisa alami breaktrough.


Rahab dilingkupi perasaan intimidasi. Aku sudah berdosa besar, aku pasti mati. Tidak ada lagi harapan bagiku. Tetapi alkitab berkata dengan iman Rahab diselamatkan


1 Yohanes 1:9

Iman atas dasar anugerah yang dijalankan Rahab. Keselamatan itu karena anugerah bukan karena kebaikan kita.


2. Iman yang berani bayar harga

Yosua 2

Menyembunyikan burunan bukanlah hal yang sepele. Kalau ketahuan hukumannya minimal penjara maksimal hukuman mati. Rahab tahu upah yang akan diterima tidak seperti resikonya. Upah kekekalan dia dapatkan walaupun dia menghadapi resiko kematian. Tuhan sudah nubuatkan segala sesuatu dalam hidup kita walaupun kadang itu semua pending. Tuhan mau lihat kita setia dan mau bayar harga.


3. Proses perjalanan iman

Ibrani 11:6

Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.


Sahabat Joshua Ivan Sudrajat sebentar lagi kita akan memasuki Hari Raya Purim, kita siapkan diri untuk Mengalami Pembalikan Keadaan di dalam hidup kita


Tuhan Yesus memberkati


Jatiwangi 28 February 2024

Only By HIS GRACE


Joshua Ivan Sudrajat 

Komentar

Postingan Populer