MAKNA KAMIS PUTIH
BELAJAR TENTANG KAMIS PUTIH
PERFECT SHALOM
Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Kamis Putihadalah hari Kamis sebelum Paskah, pada Hari Raya Pekan Suci ini umat Kristen mempunyai tradisi memperingati Perjamuan Malam terakhir yang dipimpin oleh Yesus (Matius 26:17-30, Markus 14:12-31, Lukas 22:7-24, Yohanes 13:1-3dan diceritakan kembali oleh Rasul Paulus dalam1 Korintus 11:23-34).
Hari tersebut adalah salah satu hari terpenting dalam kalender Gereja. Ini adalah hari pertama dari hari raya Paskah, yang dimulai pada pukul 6 sore, dan berlangsung 7 hari. Hari Kamis Putih ini juga disebut Kamis Suci.(bahasa Inggris: Kamis Suci)
Ritual Perjamuan Malam setelah ini pada setiap misa atau kebaktian diperingati sebagai perayaan Ekaristi atau Perjamuan Kudus. Pada misa malam ini, pastur juga mencuci kaki umat sebagai peringatan Yesus yang mencuci kaki para muridnya dalam perpisahan terakhir, pelayanan Yesus di dunia sebelum kematian-Nya.
DASAR TEOLOGI
Pelayanan Kamis Putih secara tradisional dan menyejarah dapat mengenangkan kita pada peristiwa-peristiwa di mana Yesus mendekati masa-masa kematian-Nya. Peristiwa-peristiwa yang sangat kaya makna dan penting. Ini adalah pengenangan pada perempuan yang meminyaki Yesus dengan parfum dari buli-buli dan mengusapnya dengan rambutnya. Ini juga pengenangan akan pemutaran malam yang dilakukan Yesus, di mana untuk terakhir kalinya Yesus berbagi roti Paskah dengan para murid. Ini adalah tanda dari keteladanan Yesus yang mereka semua pengikutnya menyebutnya "pelayan". dan ini juga pengenangan akan penyangkalan Petrus dan pengkianatan yang dilakukan Yudas.
Ibadah Kamis Putih adalah pelayanan doa, menggambarkan peran Yesus yang telah datang ke dunia membawa terang, terang yang segera padam. Pelayanan ini memiliki sebuah karunia sebagai garis luarnya sebagai sebuah lingkaran; terang (cahaya)-pelayanan-Perjamuan Kudus-pelayanan-terang. Terang Allah adalah terang dari penciptaan dan terang Kristus. Di dalam terang Kristus kita menemukan sebuah pesan, "Melayani"!
Baca Yohanes 13
Yohanes 13:1-20 (TB) Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya.
Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia.
Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah.
Lalu bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya,
kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu.
Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?"
Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu sekarang, tetapi engkau akan mengertinya kelak."
Kata Petrus kepada-Nya: "Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya." Jawab Yesus: "Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku."
Kata Simon Petrus kepada-Nya: "Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!"
Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."
Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."
Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu?
Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan.
Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu;
sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya, ataupun seorang utusan dari pada dia yang mengutusnya.
Jikalau kamu tahu semua ini, maka berbahagialah kamu, jika kamu melakukannya.
Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap nas ini: Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku.
Aku mengatakannya kepadamu sekarang juga sebelum hal itu terjadi, supaya jika hal itu terjadi, kamu percaya, bahwa Akulah Dia.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menerima orang yang Kuutus, ia menerima Aku, dan barangsiapa menerima Aku, ia menerima Dia yang mengutus Aku."
Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Tindakan Yesus membasuh kaki merupakan tindakan simbolis yang menyimbolkan penyerahan diri, pembersihan, pengampunan, pembaharuan, kemuridan dan ibadah. Penyerahan diri yang dimaksudkan adalah menyampaikan diri Yesus dalam kematian untuk "menebus dosa"/"membersihkan" orang lain. Pembasuhan kaki yang Yesus lakukan juga menyimbolkan kerendahan hati dan keinginan untuk menjadi "hamba" yang mau melayani orang yang hina sekalipun.
Makna Kamis Putih bagi Umat Katolik dan Kristen
Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Yesus mengajarkan bahwa seorang pemimpin bukanlah pihak yang dilayani, melainkan pihak yang melayani. Dewasa ini, kita sering melihat pemimpin yang maunya dilayani saja, tetapi dia tidak pernah melayani. Ada juga pemimpin yang ingin mendapatkan pelayanan yang eksklusif, tetapi tidak pernah memberi pelayanan yang eksklusif kepada rakyat-Nya.
1. Belajar Pelayanan dan Kerendahan Hati
Perjamuan Kudus atau Perjamuan Terakhir adalah peristiwa paling terkenal di dunia. Paskah bagi Yahudi untuk memperingati kebebasan bangsa Israel dari Perbudakan Bangsa Mesir. Orang Yahudi memperingati Hari Raya Paskah dengan makan roti tidak beragi. Oleh sebab itu, hari ini juga disebut sebagai Hari Raya Roti tidak Beragi.
Sebelum melakukan perjamuan, Yesus sudah menunjukkan ekspresi sedih. Yesus sudah sering memperingatkan murid-Nya bahwa dia sendiri akan menjadi martir penebusan dosa.Dan hal ini kembali diucapkan-Nya. Hal ini tentu menunjukkan bahwa waktunya untuk menggenapi nubuat para nabi sudah dekat.
2. Berdoa dan Kasihilah Musuhmu
Yesus dalam tubuh manusia begitu sedih dan takut karena Dia akan menggenapi nubuatan para nabi. Mungkin, hal ini terasa aneh bagi mereka yang tidak mengimani Yesus Kristus. Namun, hal tersebut tidaklah aneh karena Yesus sendiri adalah Tuhan yang memanifestasikan diri-Nya menjadi manusia.
Yesus adalah Manusia dan Tuhan. Dia juga memiliki sifat seperti manusia, seperti marah, sedih, dan takut. Yesus berdoa kepada Bapa-Nya di surga dengan begitu khusyu. Dia berkomunikasi dengan Bapa-nya tentang laporan bahwa Dia sudah siap untuk menggenapi janji penebusan dosa.
Kisah di Taman Getsemani ini juga mengajarkan kepada kita untuk tetap setia berdoa kepada Allah Bapa. Berdoa adalah komunikasi dengan Tuhan. Kita harus tetap menjaga komunikasi dengan Allah supaya perjalanan kita di dunia itu terberkati oleh Tuhan.
Itu dari dua makna Kamis Putih yang bisa kita ambil dan jadikan sebagai pegangan hidup sebagai anak Tuhan yang baik.
Tuhan Yesus memberkati
Disusun oleh Joshua Ivan Sudrajat
Komentar
Posting Komentar