Menkes Endang Dan Perkenanan Tuhan
Menkes Endang Dan Perkenanan Tuhan
"Saya sendiri belum bisa disebut sebagai survivor
kanker. Diagnosis kanker paru stadium 4 baru ditegakkan lima bulan
lalu. Sampai kata sambutan ini saya tulis, saya masih berjuang untuk
mengatasinya. Tetapi saya tidak bertanya, 'Why me?' Saya
menganggap ini adalah salah satu anugerah dari Allah SWT. Sudah begitu
banyak anugerah yang saya terima dalam hidup ini: Hidup di negara yang
indah, tidak dalam peperangan, diberi keluarga besar yang pandai-pandai
dengan sosial ekonomi yang lumayan, dianugerahi suami yang sangat sabar
dan baik ati, dengan dua putra dan satu putri yang alhamdulilah sehat,
cerdas dan berbakti kepada orang tua. Hidup saya penuh dengan
kebahagiaan." - Endang Rahayu Sedyaningsih dalam bukunya: Berdamai Dengan Kanker
(dan dikutip oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di tepi peti
jenazah almarhumah di Mansion Heroes - Sandiego Hills, Karawang, Jawa
Barat - 3 Mei 2012)
"Pada hari mujur bergembiralah, tetapi
pada hari malang ingatlah, bahwa hari malang inipun dijadikan Allah
seperti juga hari mujur, supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu
mengenai masa depannya. Dalam hidupku yang sia-sia aku telah melihat
segala hal ini: ada orang saleh yang binasa dalam kesalehannya, ada
orang fasik yang hidup lama dalam kejahatannya. Janganlah terlalu saleh,
janganlah perilakumu terlalu berhikmat; mengapa engkau akan
membinasakan dirimu sendiri? Janganlah terlalu fasik, janganlah bodoh!
Mengapa engkau mau mati sebelum waktumu?" - Pengkotbah 7:14-17
Terus terang kata-katanya mengagumkan saya, karena sampai detik ini
sebagai salah satu pilar-Nya, saya masih sering mengeluh, "Mengapa,
Tuhan?" atau "Mengapa aku, Tuhan?" Namun kepergian beliau dengan
peninggalan kata-katanya yang sedemikian membuat saya sadar untuk terus
berjuang untuk semakin tahu diri lagi dan lagi. Bagi orang seperti saya
yang begitu mudah mengeluh, marah dan ngambek, kata-katanya sudah
seperti seorang super hero. Padahal 2.000 tahun lalu ada Paulus yang
berkata, "Hidup untuk Kristus, mati adalah keuntungan." Dan ada Yesus
Kristus yang berkata, "Aku bersyukur
kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau
sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.
Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Semua telah diserahkan
kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa,
dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya
Anak itu berkenan menyatakannya." - Matius 11:25-27.
Perkenanan Bapa hanya dinyatakan kepada yang kecil dan memiliki rasa
tahu diri tingkat Sorga, TIDAK dinyatakan kepada mereka yang merasa
pandai dan bijak, TIDAK dinyatakan kepada mereka yang merasa mampu dan
pantas, TIDAK dinyatakan kepada mereka yang tidak bisa mengenal dirinya
seperti Bapa mengenal dirinya.
Menkes Endang tidak bertanya, "Why me?" Dan sesaat yang lalu Roh Kudus berbisik, "Daripada kamu terus bertanya: 'Why me?' lebih baik kamu bertanya: 'Why not?'"
Komentar
Posting Komentar