Hidup Yang Memberkati
Hidup
Yang Memberkati
Ev.
Iin Tjipto Wenas
Bahan
Renungan : Keluaran 2 : 1 – 10
Hari – Hari ini Tuhan sedang bergerak
melalui anak – anakNya, Dia rindu untuk memberkati setiap manusia yang ada di
bumi ini melalui anak – anakNya. Kita dipanggil Tuhan untuk memberkati banyak
orang.
Saat ini kita mau belajar mengenai
Musa. Musa dilahirkan dari keturunan yang berhasil. Musa adalah anak ke tiga,
kedua saudaranya adalah Miryam anak pertama dan Harun adalah anak kedua dari
pasangan suku Lewi. Mengapa disebut sebagai orang – orang yang berhasil ?
Karena Miryam adalah seorang Nabiah dan Penari yang berhasil, Harun sebagai
Imam dan Penyambung Lidah Tuhan bagi Bangsa Israel.
Musa adalah seorang yang membawa
keluar bangsa Israel
dari Mesir, dia adalah orang yang banyak melakukan mukjijat, ia menulis kita
perjanjian lama yang paling banyak. Ayah dan ibunya adalah seorang yang ngerti
firman, punya iman yang benar, mereka dididik dari kecil untuk melayani Tuhan.
Anak – anak Tuhan yang masih muda dan
belum menikah, hendaknya jangan menikah hanya karena cinta dan hanya untuk
status belaka. Tetapi bentuklah pernikahan yang kudus karena mempunyai satu
panggilan Tuhan didalam hidup ini. Anak – anak muda carilah calon pasanganmu
yang satu visi, satu panggilan. Kesaksian ayah saya sewaktu muda, ia mendapat
mimpi bahwa ia akan menikah dengan seorang gadis yang kecil, tidak sesuai
dengan kriterianya, namun ayah saya menurut dan ia tahu bahwa calonnya itu
seorang wanita yang mempunyai kerinduan untuk melayani Tuhan. Akhirnya ayah dan
ibu saya menghasilkan keturunan yang sama – sama mau melayani Tuhan, anak dan
cucunya sama – sama melayani Tuhan.
Kesaksian saya mengenai jodoh dari
Tuhan : saya mendapatkan mimpi mengenai jodoh dari Tuhan, saya melihat dalam
mimpi tersebut didepan saya ada banyak pria yang menawan hati saya, semuanya
adalah pria yang romantis dan mapan, lalu Tuhan berbicara semuanya itu bukan
jodoh yang Tuhan kehendaki, jodoh yang Tuhan kehendaki ada di belakang saya.
Kemudian saya melihat seorang pria yang ada dibelakang saya, pemuda itu tidak
menawan hati saya. Saya tahu dia adalah seorang ketua tim doa, dia suka naik
sepeda butut, ia adalah seorang yang pintar. Dia tidak menawan hati saya, namun
dia mempunyai hati untuk pelayanan. Tuhan memberikan jodoh yang sepadan dan
ujungnya adalah melayani Tuhan. Kami mempunyai hati yang sama yaitu memberi
hidup dan hati untuk melayani Tuhan dan sekarang kami menghasilkan anak – anak
yang melayani Tuhan.
Kita harus membangun iman dan
pelayanan dimulai dari keluarga, membangun karakter yang baik dimulai dari
keluarga dan membangun keluarga yang bahagia. Kehidupan keluarga saat ini tidak
mudah, masalah akan datang silih berganti. Kita belajar dari orang tua musa,
ketika masalah datang, ada aturan bahwa anak – anak orang ibrani yang berumur
dua tahun ke bawah harus dibunuh, orang tuanya musa tidak mau menyerah dan
tidak mau membunuh bayi musa. Mereka menugaskan kakak – kakaknya secara
bergiliran untuk menjagai bayi musa yang dialirkan di sungai. Mereka menyiapkan
keranjang yang tahan air sehingga bayi musa tidak tenggelam.
Anak – anak muda hidupmu jangan pasif,
ambil inisiatif. Hidup ini harus jadi berkat buat orang lain. Buat doa pagi,
bikin sel grup, jenguk saudara – saudara seiman, kunjungi panti asuhan dan
panti jompo dan masih banyak lagi kegiatan yang bisa memberkati orang lain.
Mulai bergerak dan minta ide dari Tuhan.
Ada banyak orang yang ada disekitar kita
banyak yang memerlukan kasih dan perhatian dari kita. Saya mempunyai kesaksian
dan cerita mengenai seorang anak yang tidak mendapatkan perhatian dari ibunya,
ibunya adalah seorang usahawan yang sukses, ia mempunyai banyak kolega orang
penting, namun anaknya tidak pernah mendapatkan perhatian. Ketika ibunya
mengajak anak ini ke rumah seorang pejabat, anak ini berbuat onar karena ingin
mendapatkan perhatian dari ibunya. Ia mencuri sebuah barang dirumah pejabat
tersebut, kemudian hal itu diketahui dan ibunya marah besar. Ia dibuang ke
asrama yang sangat ketat dan keras, ia tidak kuat dan kabur dari asrama, ia
menjadi gelandangan di jalan, kemudian dia ingat bahwa gereja bisa menolong
dia, tapi kenyataannya ia ditolak di gereja, dia tidak mendapatkan kasih dari
orang – orang yang ada di gereja. Ia makin kecewa dan hatinya pahit, kemudian
ia keluar dari gereja, dijalan ia bertemu dengan seorang ibu haji, yang mau
menampung dan merawat dia. Maka ia berubah identitas dan kepercayaan, ini
adalah sebuah contoh yang tragis bukan ! Ayo mulai bangkit dan perhatikan orang
lain.
Saya mendapatkan telepon dari tempat
penampungan orang gila yang pernah saya layani. Pengurus orang gila ini berkata
ibu bisa tidak melayani ditempat kami dan kami membutuhkan banyak bantuan untuk
kebutuhan logistik, kami butuh dilayani secara rohani dan jasmani sebab
persediaan kami sudah sangat menipis sekali. Kemudian saya melayani kembali
disana bersama tim, kami membawa banyak makanan, beras dan lain sebagainya.
Ketika Firaun mengeluarkan perintah
untuk membunuh bayi orang Israel,
Musa disembunyikan dalam keranjang dan akhirnya ia ditemukan oleh putri Firaun.
(Kejadian 2 : 7) Miryam sebagai seorang kakak ia menunggu reaksi putri Firaun,
Miryam diperhadapkan dengan pilihan – pilihan yang tidak kelihatan ujungnya.
Miryam punya hikmat, dengan keberanian ia punya cara berkomunikasi dengan putri
Firaun. Ia berkata tuanku putri mau dicarikan inang penyusu buat bayi ini.
Saya mempunyai cerita waktu itu ibu
saya ikut lomba resep kreasi masakan dari singkong tingkat nasional, ia
merindukan mendapatkan perabot dapur yang lengkap, makanya ketika ia mengetahui
lomba masak berhadiah perabotan dapur yang dia inginkan maka ia ikut, ia berdoa
minta hikmat Tuhan. Kemudian Tuhan memberikan mimpi kepada ibu saya mengenai
resep yang harus dibuat. Ibu saya disuruh Tuhan membuat paha ayam imitasi dari
singkong, kemudian Tuhan memberikan juara satu kepada ibu saya. Hadiah yang
diimpikan itu jadi kenyataan.
Jika kita mau jadi pemenang dan mau
jadi alat Tuhan, kita harus tanya Tuhan dan minta hikmat Tuhan untuk apa yang
harus kita lakukan. Mau jadi berkat bagi orang lain, minta hikmat Tuhan.
Kesaksian ada seorang menantu yang
bercerita kepada saya bahwa ibu mertuanya melarang dia bekerja di dapur, dia
sakit hati karena merasa tidak dihargai, kemudian saya bertanya sama ibu
mertuanya kebetulan saya kenal dengan ibu mertuanya. Ibu mertuanya berkata,
karena menantu saya itu cantik, suka dandan, pakai cat kuku, saya tidak boleh
kerja didapur karena nanti kotor pakaiannya, wajahnya akan rusak karena asap
dapur. Ini merupakan seni berkomunikasi yang kurang pas sehingga keduanya sakit
hati, tapi akhirnya hubungan itu bisa dipulihkan. Amin.
By His Grace
Joshua Ivan S
Komentar
Posting Komentar