RAMBU – RAMBU DALAM HIDUP KEKRISTENAN
RAMBU
– RAMBU DALAM HIDUP KEKRISTENAN
Ev.
Iin Tjipto Wenas
Bahan Renungan : Kejadian 49
: 1 – 28
Kita
adalah orang – orang yang diangkat oleh Tuhan Yesus Kristus menjadi keturunan
Abraham secara rohani, oleh sebab itu kita akan menerima harta warisan dari
Abraham.
Namun
saat ini saya akan mengupas Kejadian 49 : 1 – 28 ini bukan dari segi berkatnya
melainkan kita akan mempelajari rambu – rambu yang Tuhan berikan untuk kita
menjalani hidup kekristenan kita.
1.
Kejadian 49 : 3 à
Membual Seperti Air
Ruben
merupakan Anak Sulung Yakub dan menjadi yang terutama demikian juga kita saat
ini kita adalah anak – anak Tuhan dan kita ini menjadi yang terutama. Setiap
orang yang ada di dunia ini memberikan patokan yang tinggi untuk orang – orang
kristen.
Membual
seperti air ini mempunyai arti emosinya meledak – ledak, nafsunya membual
seperti air. Contoh : Raja Saul karena ketakutannya ia mempersembahkan korban
bakaran tanpa menunggu nabi Samuel. Ketakutan ini merupakan emosi juga. Banyak
anak Tuhan yang takut dan kuatir. Ketakutan bisa menghalangi janji Tuhan
digenapi dalam hidup kita.
Kita
melihat contoh Simson, Simson adalah orang yang suka Game (Permainan), kita
bisa melihat dari Simson suka memberikan teka – teki, Simson suka mempermaikan
orang – orang Filistin, Simson jatuh karena suka mempermainkan orang sehingga
dia dipermainkan oleh Delilah. Ini juga termasuk emosi.
Musa
tidak masuk Kanaan karena ia emosi, ia marah karena melihat bangsa Israel
bersungut – sungut. Musa juga tidak Taat kepada perintah Tuhan karena dia emosi
dan nafsu.
2.
Kejadian 49 : 5 – 6 à
Kekerasan dan Kemarahan.
Didalam
dunia ini tidak ada orang yang lolos dari rasa penolakan, sakit hati,
pengkhianatan yang bisa menimbulkan kemarahan dan kekerasan.
Kemarahan
dan kekerasan bisa membunuh jiwa. Ada
seorang ayah yang menuntut tiga orang anaknya. Ayah ini mempunyai tuntutan yang
tinggi terhadap anak – anaknya sehingga anak – anaknya marah terhadap ayahnya.
Ketika anak yang pertama mulai menginjak dewasa, karena marah sama ayahnya, dia
diam – diam meninggalkan ayahnya pergi ke Jerman dan sampai saat ini tidak
pernah kembali lagi. Anak yang ke 3 karena ingin hidup bebas makanya ia memilih
meninggalkan rumahnya dan menjadi supir.
Kesaksian
hidup Ibu Iin : Ketika anak ke 3nya Levi meninggal karena virus – virus yang
menyerang sejak levi dalam kandungan, banyak orang kristen yang berkunjung ke
rumahnya, mereka bukannya menghibur Ibu Iin, melainkan mereka mengeluarkan kata
– kata penghakiman. Ibu iin sempat marah karena mendengar kata – kata mereka.
Namun Ibu iin belajar untuk mengerti perasaan orang lain.
3.
Kejadian 49 : 9 à
Teror
Kita
mempelajari Singa, Singa bukanlah binantang yang paling kuat dan bukan yang
paling cepat. Singa menerkam memerlukan keberanian. Singa berburu perlu tahu
cara dan dia menggunakan arah angin dalam berburu.
Mengaum
disini berarti Teror. Singa untuk menakut – nakuti domba, ia akan mengaum
dengan keras sehingga domba – domba gelisah dan takut, karena ketakutannya maka
domba bisa menjebol tembok pagar mereka. Ketika pagar sudah runtuh maka singa
dapat menerkam domba tersebut.
Untuk
kehidupan yang berhasil kita memerlukan kecerdikan, kita juga harus belajar
arah angin Roh Kudus. Setelah Singa menerkan domba ia akan naik ke tempat yang
tinggi. Tempat yang tinggi berarti istirahat. Setelah kita melayani Tuhan atau
bekerja kita perlu istirahat dan jiwa kita perlu ketenangan. Jiwa kita butuh
istirahat dan bahkan kita butuh tidur. Roh kita butuh ketenangan, hobby kita
bisa jadi sarana istirahat jiwa kita.
4.
Kejadian 49 : 13 à
Diam dekat Musuh
Banyak
orang kristen yang kehilangan panggilan Tuhan dalam hidupnya. Sidon adalah dagang dengan musuh, mengikuti
cara – cara musuh dengan ikut masuk dalam hiburan malam. Tinggal di perbatasan
sama dengan ikut karaoke, merokok, hutang dsbnya.
5.
Kejadian 49 : 15 à
Kenyamanan
Hidup
nyaman sesuatu yang ditawarkan oleh dunia dan tanpa sadar kita menjadi budak
rodi. Kita seringkali bekerja keras dan tidak ada waktu untuk bersekutu dengan
Tuhan. Bekerja keras dari pagi sampai malam sehingga tidak mempunyai waktu
untuk istirahat.
Pelayanan
yang nyaman bisa membuat kehilangan urapan. Seringkali pelayanan kita rutinitas
saja.
6.
Kejadian 49 : 16 à
Menghakimi
Suku
Dan hilang dari 12 Suku Israel
di kitab Wahyu dan diganti dengan suku Efraim. Karena Suku Dan suka menghakimi.
Orang yang suka menghakimi ujungnya adalah maut.
Saat
ini banyak gembala yang menghakimi jemaatnya, jemaatnya menghakimi gembalanya.
Hati – hati kalau kita kecewa karena nantinya kita akan menghakimi dan pada
akhirnya. Tuhan menginginkan kita mendengar suara gembala.
7.
Kejadian 49 : 19 à
Menyerang
Setiap
orang kristen kalau sering kali diserang maka ia akan semakin canggih dalam
menyerang sesamanya. Ada
banyak orang mengalami peperangan sehingga bisa mencari musuh dengan strategi
yang canggih.
Kejadian
49 : 20 Kita ditetapkan Tuhan untuk menyediakan makanan bagi Raja – Raja.
Kejadian 49 : 21 mengatakan Rusa adalah orang yang berani naik ke gunung batu.
Setiap kita Tuhan menginginkan kita bisa mendidik anak – anak kita. Amin
By
His Grace
Joshua
Ivan Sudrajat S
Komentar
Posting Komentar