Kisah Hidup Pdt Petrus Agung Purnomo
Kisah Hidup Pdt. Petrus Agung Purnomo
( Ini kisah
dari hamba Tuhan yang dipakai Tuhan sangat luar biasa untuk memberkati kota
Semarang bahkan sampai ke bangsa-bangsa. )
Saya mau
saksikan apa yang kami apa yang kami awali, saya bukan orang yang dari awal
langsung mengerti dan kemudian mempraktekkannya, butuh waktu cukup lama buat
saya, bahkan saya harus jujur mengaku, mungkin lebih dari belasan tahun untuk
belajar memahami TUNTUNAN TUHAN, caranya seperti ini. Tapi Tuhan itu baik,
hidup saya seperti DIGIRING dan dalam banyak kesempatan sepertinya saya tidak
punya banyak PILIHAN kecuali mengikuti apa yang DIA perintahkan.
Itu sisi
yang saya nikmati hari ini, ada banyak orang yang tidak berani DIPAKSA
TUHAN , menurut saya kalau kita DIPAKSA TUHAN, jauh lebih enak dihadapkan pada
kondisi dimana kita tidak bisa MEMILIH, tidak punya PILIHAN dalam kehidupan
kita.
Sebetulnya
kelompok yang kami ada disemarang ini cikal bakalnya dimulai pada tahun 1979.
Kelompok ini
aktif menginjil disekolah, mereka sering kumpul berdoa bersama, lalu mereka
kenal dengan seorang hamba Tuhan yaitu Pak Adi Sutanto, ketua sinode kami
sekarang, saya berharap dalam 6 bulan kedepan beliau dapat mengajar saudara,
karena beliau harus bolak – balik Indonesia Amerika.
Mereka suatu
hari baru pulang dari suatu desa di Boyolali namanya Sampetan, disitu terjadi
kegerakan rohani, mereka pulang dengan berapi- api, dan mereka berkata kepada
pak Adi “ kami mau buat KKR”, dan salah satu yang terlibat dalam pembuatan KKR
adalah pak Jimmy Oentoro teman saya dari SMA, beliau pendiri gereja GISI
(IFGF). Mereka membuat KKR untuk pelajar , pada bulan 1 -2 maret 1979 di
Semarang untuk pertama kali mereka membuat KKR untuk pelajar dan saya masih
ingat di surat kabar mereka pasang iklan “ Malam Oikumene”, saya sudah
bertahun-tahun meninggalkan Tuhan, dari sd kelas 5 saya tidak mau ke gereja
lagi, saya duduk dikelas 1 SMA pada waktu itu, buat saya itu menarik karena
saya ini Kristen tapi sekolah saya dari TK sampai SMA di sekolah katolik.
Saya tahu liturginya
berbeda, ketika dengar kata Oikumene saya berpikir tentang gabungan antara
Kristen dan katolik, memang yang berbicara dua orang, satu itu almarhum bapak
Ev. Damaris yang baru sekian bulan yang lalu dipanggil pulang oleh Tuhan dan
yang kedua Suster Katolik yang baru mengalami jamahan dan penuh Roh Kudus. Ini
menarik sekali saya ajak teman saya, saya harus ambil undangan, saya datang
kerumah tempat mereka dan pada waktu itu hadir 300 pelajar gedung itu penuh,
saya duduk mengikuti acara yang berlangsung, kemudian bapak Damaris mulai
berkotbah, saya masih ingat beliau berkotbah “ orang muda yang kaya”, yang
dikatakan tidak berbuat begini, tidak berbuat begitu, kemudian beliau bertanya
“ kalau anda bagaimana”, seperti ada palu besar yang menghantam muka dan hati
saya, saya sadar dan berkata “Tuhan aku ini orang berdosa”, padahal waktu itu
saya tidak pernah berjudi, berzinah atau berbuat dosa yang lain, saya kenal
perempuan cuma istri saya sekarang , saya tidak punya mantan pacar, saya
bersyukur untuk itu, karena tidak ada masa lalu yang akan merepotkan saya.
Dan ketika
ditantang, siapa yang mau terima Tuhan Yesus, saya tidak bisa tahan, saya lari
kedepan saya menangis, saya didoakan saya terima Tuhan Yesus kemudian saya
duduk kembali, saya diam dan berkata Tuhan ampuni aku, ini yang saya alami dan
baru saya tahu ini yang dinamakan KELAHIRAN BARU, dan mengubah banyak hal, saya
pulang naik motor boncengan dengan teman saya, saya lihat dunia disekitar saya
menjadi berbeda, pemandangan indah sekali. Lucunya pada waktu di altar call
panitianya ikut maju kedepan bertobat bareng-bareng, tapi peristiwa itu
melahirkan banyak hamba Tuhan, pak Jimmy Oentoro jadi hamba Tuhan sampai hari
ini, Keluarga itu sukses dibidang bisnis dan menjadi hamba-hamba Tuhan sampai hari
ini, anda mungkin kenal namanya pak Bambang budianto yang mendirikan PESAT (
pelayanan desa terpadu ) itu bertobat pada malam yang sama, di Amerika ada
beberapa gereja itu didirikan oleh orang-orang yang bertobat dimalam yang sama,
kalau saya hitung menghasilkan puluhan hamba-hamba Tuhan, anak –anak pelajar
yang dimenangkan Tuhan pada awal KEGERAKAN saat itu.
Dan kemudian
pada bulan agustus kami undang almarhum pak Yeremia Rim, ketika dibuat KKR ke 2
, 2000 pelajar lahir baru, ITU AWAL dari KEGERAKAN dan kermudian API kegerakan
menyebar ke Surabaya dan Bandung, sebab teman-teman yang lulus SMA kuliah
kemana – mana. Sebagian pindah ke Amerika termasuk pak Jimmy Oentoro sehingga
dia buat KEGERAKAN disana, menyebar kemana- mana, kemudian Pak Daniel Alexander
dan pak Adi Sutanto keliling ke eropa dan membawa API KEGERAKAN. Dan
dimana-mana diseluruh dunia kalau anda lihat ada pelajar/komunitas Indonesia
selalu ROH TUHAN bekerja, ITU AWAL tahun 79 di kota Semarang, Pertobatan saya
adalah bagian daripada PANEN awalnya Tuhan Yesus dikota Semarang untuk pelajar.
Waktu terus
berjalan mulailah ada PANGGILAN dalam hidup saya untuk menjadi seorang HAMBA
TUHAN, tapi saya mau beritahu saudara saya dipanggil jadi hamba Tuhan bukan
karena mimpi atau penglihatan, atau malaikat datang. Semuanya dimulai dengan
ada KERINDUAN didalam hati saya, dulu saya sering kumpul dengan hamba – hamba
Tuhan, mereka sering datang ke Semarang, saya berkata “ Tuhan hidup
seperti mereka itu luar biasa, HIDUP CUMA 1X tapi setiap kali mereka datang
kami diberkati “, saya berkata “ ada banyak orang hidup hanya UNTUK DIRI
SENDIRI, cari kerja, cari duit, bangun keluarga, bangun perusahaan tapi hanya
untuk diri sendiri .tapi orang –orang ini setiap datang HATI KAMI BERGAIRAH
MENGIKUT TUHAN, saya berkata “ Tuhan aku mau HIDUP YANG MULIA seperti mereka.”
1X HIDUP tapi MULIA.
Tanpa saya
sadari itu merupakan PANGGILAN Tuhan dalam hidup saya. Kemudian saya datang
kepada ibu saya dan berkata “ aku mau jadi hamba Tuhan”. Ibu saya orang pertama
yang langsung mengiyakan “aku sudah mengerti”, saya bilang “ darimana bisa
mengerti”, dia cerita mengenai MIMPINYA, ibu saya bercerita : Ia melihat diatap
rumah kami hinggap seekor burung merpati putih berkilauan, ada banyak orang
mencoba naik untuk menangkap burung itu tapi tidak berhasil, dan ibu saya
melihat saya membawa tangga dan naik keatap rumah ketika saya pegang burung itu
tidak berontak dan saya membawa masuk burung itu kedalam rumah,kemudian ibu
saya terbangun dan mendengar suara Tuhan Audible “ AKU MINTA ANAKMU JADI
HAMBAKU “, Tuhan kalau Engkau yang minta malam ini juga aku serahkan ia
kepadamu.
Memang ibu
saya punya karunia mimpi, sering saya jika ada pergumulan bertanya kepada ibu
saya dan Tuhan memberi jawab melalui mimpi kepada ibu saya. Saat ini semua
keluarga saya, adik-adik saya, orang tua saya dan mertua saya melayani digereja
dan mensuport saya.
Ayah saya
berpendapat lain beliau aktif digereja, tahu gaji pendeta itu berapa, ayah saya
berkata “ Jangan, pendeta itu puasa terpaksa, tidak ada pendeta hidupnya enak,
hidupnya dikontrol oleh majelis, majelisnya bisa kaya kamu melarat terus ”, itu
pemahaman dulu, lama –lama ayah saya melihat suatu yang berbeda dari hidup
saya, dia lihat ketika saya sharing firman tetapi pikirannya belum dapat
memahami, saya doakan ayah saya, akhirnya ayah saya berkata “ baik, aku tidak
bisa menyangkali kamu memang dipanggil menjadi hamba Tuhan,tapi dia berkata “
aku mau selesaikan kewajibanku sebagai orang tua, aku minta satu syarat,
berikan ijazah kesarjanaanmu setelah itu berikan hidupmu sebagai hamba Tuhan.”
Setelah
waktu berjalan ada seorang hamba Tuhan dari Australia, perth, dan dia sudah
mensponsori dua teman saya sekolah alkitab di Perth, satunya pak Bambang
budianto dan satu lagi Pak Sony Mandagi, mereka berdua sudah berangkat, saya
orang ketiga yang ditawari. Dia berkata “ kalau kamu mau jadi hamba Tuhan kamu
bisa sekolah di kotaku, kamu bisa kerja di yayasanku, aku akan beri kamu uang
saku tapi uang sekolah dan tempat tinggalmu gratis”, wah saya bergairah sekali,
saya cerita kepada teman –teman “ aku mau sekolah teologia selama 3 tahun dan
pulang mengabdi jadi hamba Tuhan ”, karena pada saat itu pemahaman kami
sederhana sekali, mau jadi hamba Tuhan sekolah alkitab. Saya tidak pernah
mengerti bahwa sebetulnya Tuhan bisa didik kita langsung dan hal itu belum
menjadi pemahaman saya saat itu.
Kurang
seminggu beliau datang ke semarang, saya berdoa di Taman Getsemani, saya masuk
kegua, guanya belum seindah sekarang, sekarang mirip taman eden, dulu yang ada
tangisan dan air mata, saya masuk disana, saya sendirian bersama Tuhan, saya
berdoa “ Tuhan aku mau ke Australia, aku mau menyiapkan hidupku sekolah alkitab
supaya kelak aku bisa jadi hambaMU melayani Engkau.”
Ketika saya
berkata begitu, Tuhan Berbicara “ JANGAN TINGGALKAN KOTA INI ”, saya berkata “
Tuhan aku mau ke Australia “, Dia berkata “ JANGANKAN KE AUSTRALIA
KALAU KAMU TAAT AKU AKAN BAWA KAMU KESELURUH DUNIA “ , saya bersaksi
kepada saudara itu betul, sudah puluhan Negara saya kunjungi karena Injil Tuhan
Yesus, tahun ini akan cukup padat buat saya, saya harus berbicara dibeberapa
Negara, saya baru kembali dari Singapore, saya juga harus mengajar di kuala
lumpur Scholl of Act, bulan juni saya harus ke Amerika dan November kembali
lagi, saya akan berkotbah di gereja Tommy Barnet, gereja terbesar ketiga di
Amerika dan anda akan dilayani oleh beliau bulan agustus, ini orang besar yang
sangat humble, hobienya makan karie India. Schedule saya padat sekali. Sampai
hari ini Dia genapi apa yang Dia janjikan, 5 benua hampir semua sudah saya
datangi.
Saya berkata
“ Tuhan aku harus sekolah dimana? ”, Tuhan berkata “ KULIAH DISEMARANG,
AMBIL JURUSAN YANG PALING KAMU SUKA “, anda tahu kegemaran saya dari
kecil bukan matematika dan kimia tapi saya suka baca komik dan komik saya baca
bukan sekedar dongeng tapi cerita yang ada sejarahnya, Dari dulu saya suka
sejarah. Saya keluar dari gua dan memberitahukan hal itu kepada orang tua saya,
mereka berkata “ kenapa?”, jujur saya KECEWA tapi karena ENGKAU YANG
BERKATA-KATA, aku mau TAAT Tuhan.
Saya daftar
di Universitas Diponegoro ambil jurusan SEJARAH, saya diterima, semua
orang bingung, tapi sekian tahun kemudian saya baru menyadari DIA PUNYA RENCANA
YANG LUAR BIASA BAGI HIDUP SAYA. Hari ini pun saya masih merasa seperti
bermimpi, belakangan saya tahu SEJARAH/HISTORY adalah KISAH TENTANG DIA/TUHAN,
he he…itu pendapat saya. Apa yang terjadi saya kuliah dan Tuhan mulai
mengembangkan pelayanan saya, saya berkotbah, dikampung-kampung, dipersekutuan
doa rumah tangga, 5-7 orang, teman-teman saya berkata memang ada yang DIFERENT
dari cara kamu berbicara, ketika saya 2 tahun di UNDIP, setiap tahun saya
rangking 1 bukan karena saya pintar tapi karena saya memang SUKA, sebagian
besar teman saya masuk kejurusan ini karena terpaksa, banyak orang berpendapat
“ mau jadi apa masuk sejarah?, jadi fosil, mau ngapain? cari duit apa?, kenapa
belajar majapahit? Its over, tinggal reruntuhan,ngapain?, kalau orang belajar
schience mereka belajar masa depan, tapi kamu belajar masa lalu.
Tapi kalau
anda nikah dengan orang jurusan sejarah makin anda tua makin anda dicintai
karena sukanya sama tua-tua, ha ha…., jadi istri saya bahagia sekali karena aku
semakin tua kamu semakin cinta kepadaku, amin. Suatu hari ada pemberitahuan
dari pihak UNDIP dan berkata “ kami punya calon yaitu anda, untuk mengambil S2
di Belanda dan setelah lulus anda dapat mengajar disini.” Semua teman-teman
saya membelalakan mata, mereka berkata bahwa ini adalah satu-satunya kesempatan
untuk anda naik menjadi pegawai negeri. Tapi saya mengerti PANGGILAN saya dan
saya menjawab dengan sopan kepada pihak UNDIP, “ saya berterima kasih atas apa
yang ditawarkan tapi saya minta maaf, karena saya sudah berkomitment untuk
melayani Tuhan, izinkan saya mengabdi kepada bangsa dan negara ini lewat jalur
yang lain “, mereka bisa mengerti.
Kemudian
saya lulus kuliah dengan angka yang terbaik dan orang tua saya bahagia, setelah
wisuda saya selesai saya serahkan Ijazah sarjana saya kepada ayah saya. Ayah
saya berkata “ tugasku sudah selesai, silahkan melayani Tuhan “, tetapi semua
yang perkataan itu tidak sederhana seperti apa yang anda pikir, setelah lulus
terus mau ngapain. Kurang satu bulan sebelum saya lulus, ketika itu saya lagi
naik motor mau kuliah, dan saya berkata-kata kepada Tuhan “ Tuhan katanya
Engkau mau pakai aku tapi nyatanya sampai hari ini tidak ada tanda-tanda Engkau
akan pakai aku, tapi aku masih kotbah dipersekutuan doa dengan 5 -7 orang,
seminggu sekalipun tidak hanya 1 bulan sekali , tidak ada signal apapun bahwa
Engkau akan memakai aku, terlanjur aku tolak sekolah alkitab di Australia, aku
tolak kuliah di Belanda untuk menjadi dosen, kapan Tuhan?, ini pertanyaan yang
sering terjadi ketika Tuhan menjanjikan sesuatu dan kita menunggu
penggenapannya.”
Tuhan
menjawab pertanyaan saya “
SETELAH
LULUS MENIKAH DULU, SETELAH MENIKAH AKU AKAN PAKAI ENGKAU “, “ Tuhan menikah
bukankah perlu biaya, rumah tangga kan perlu income, kalau aku tidak bergerak
dalam pekerjaanMU artinya aku tidak ada income buat hidupku bagaimana aku
berani menikahi calon istriku?, aku beri makan dia apa?, tapi Tuhan tetap
Tuhan, DIA diam saja dan berbicara cukup sekali, tapi saya dari dulu DIDIDIK
OLEH TUHAN, saya akan coba apa yang terbaik yang saya bisa, saya berbicara
kepada calon istri saya “ Tuhan bicara kita segera menikah”, ia menjawab “
amin”, “ kamu mau kawin dengan pengangguran?”, “ ya kalau Tuhan suruh tidak
masalah”, memang istri saya pribadi yang sangat independent, tidak bergantung
kepada orang tua, background dari keluarga yang mampu, dia belajar hidup
bergantung dengan Tuhan, itu merupakan support besar dalam hidup saya.
Dan kemudian
singkat cerita kami menikah, kami mulai dengan tidak punya apa-apa, tidak
berani pesta, dan waktu itu belum berlaku ucapan dalam undangan “ tanpa
mengurangi rasa hormat kiranya tanda kasih bapa & ibu tidak merupakan
barang atau karangan bunga,” atau kesimpulannya “ duit dong ”, ha ha…, kami
tidak pesta hanya menikah digereja, saya hubungi almarhum Bapak Damaris untuk memberkati
pernikahan kami. “ Nikah kamu, umur berapa,25 om.”, kalau disemarang tradisinya
menikah hari minggu karena orang daerah hari sabtu banyak yang masih bekerja
dan kalau anda tidak pesta, nanti setelah selesai pemberkatan pernikahan,
tamu-tamunya kalau pulang diberikan roti atau kue, sebagai tanda terima kasih,
saya masih ingat kira- kira biayanya Rp 300 ribu, tahun 1987.
Kenapa saya
cerita ini, nanti supaya anda mengerti,kalau anda mengikuti apa yang terjadi
akarnya dari situ, kenapa orang ini jadi aneh karena dasarnya begitu. Dari
sangat muda Tuhan didik saya sehingga itu mempengaruhi KARAKTER dan IMAN saya
sampai dengan hari ini, pada saat itu saya tidak punya uang untuk
membeli roti, butuh uang kira-kira Rp 300 ribu, teman saya pak Timotius,
sekarang masih bersama-sama dengan kami, dulu ia punya percetakan kecil dan ia
kenal dengan pemilik satu toko roti disemarang langganan percetakannya, ia
berkata “ aku akan pesan roti untuk keperluanmu, terus bayarnya dengan giro
mundur 2 hari “, saya berkata “ nanti bayarnya bagaimana? ”, “ dari uang
sumbangan,” saya tak punya pilihan. Akhir pernikahan saya berlangsung dan
berjalan dengan baik, karena keluarga istri saya pada waktu itu sebagian besar
belum didalam Tuhan, mereka tidak pernah ke gereja, acara pernikahan dibuat
sangat berbeda kami maju dialtar dan diberkati, HADIRAT TUHAN luar biasa, semua
hadirin berkata ADA SESUATU YANG BERBEDA, saat ini saya mengerti itulah
KEHADIRAN TUHAN sendiri.
Hari ini
hampir semua keluarga istri saya mengenal Tuhan Yesus, dan setelah selesai
pernikahan saya mendapat begitu banyak hadiah, setumpuk album, ratusan gelas,
puluhan jam dinding, panci, termos, dan banyak yang lain, tapi ada juga orang
yang berbelas kasihan dan menyumbang uang. Sehari kemudian saya kerumah pak
Timotius untuk membayar hutang saya dan yang luar biasa, uang yang saya
dapatkan jumlahnya persis Rp 300 ribu. Dan teman saya pak Timotius memberi
saran hadiah yang saya dapatkan jangan dijual tapi disumbangkan kembali jika
saya mendapat undangan, ha ha… akhirnya barang- barang itu habis juga.
Dua minggu
setelah saya menikah, ajaib, Pak Timotius Arifin saat itu gembala GBI di
Denpasar, mengundang saya berkotbah di Surabaya, waktu itu beliau yang memulai
Surabaya Praise Center, dimulai tahun 80, dan saat itu juga sedang boming
FGBMFI ( Full Gospel Bisnisman Fellowship international ) beliau adalah bagian
dari kegerakan itu, dan pak Arifin yang mempromosikan pelayanan saya, ia yang
menyarankan kepada para ketua chapter dan gereja – gereja untuk mengundang
saya. SEJAK ITULAH SAYA MENJADI PENGINJIL, saya keliling kemana- mana. Saya
nikmati anugerah Tuhan yang luar biasa.
Background
saya bukan orang yang duduk dan belajar, saya tidak pernah sekolah alkitab,
dari saya muda TUHAN DIDIK saya, tidak ada orang yang secara dekat mensupport
saya kecuali istri saya,
tapi yang
paling DOMINAN didalam hidup saya adalah ROH KUDUS, saya belajar bahwa DIA
TEMPAT BERGANTUNG dan MEMBERIKAN ARAHAN dalam hidup saya!
Sampai pada
tahun 1990, Tuhan berkata kepada saya “ BUAT GEREJA DISEMARANG “, pada akhir 80
banyak teman-teman penginjil mulai mendirikan gereja, pak Yeremia Rim mulai
dengan GKPB ( Gereja Kristen Perjanjian Baru ), Danny Tumiwa, Timotius Arifin,
Silas Bela dan banyak teman-teman penginjil lain. Dulu kami ini ibaratnya
pendekar yang suka berkelana, tapi akhirnya satu – persatu dari mereka akhirnya
ke gereja lokal arahnya. Saya masih bertahan karena saya merasa panggilan saya
adalah PENGINJIL, saya berkata pekerjaan dan panggilan paling berat dan tidak
enak adalah menjadi GEMBALA, paling enak adalah menjadi PENGINJIL, cukup dengan
bahan kotbah tiga, keliling Indonesia orang tidak tahu, zaman dulu belum banyak
recording kaset kotbah apalagi video seperti sekarang, kecuali lagi sial ada
jemaat yang juga keliling mendengarkan anda ternyata kotbahnya sama, saya dulu
sering menginap dirumah gembala, kasihan sekali hidupnya, 24 jam ngurusin
jemaat, hampir setiap hari harus berkotbah, minggu kotbah digereja, senin
kotbah di pos PI, selasa kotbah di bible study, rabu kotbah di kaum wanita,
kamis di kaum pria, jumat di dewasa muda, sabtu kaum remaja, orang yang sama
seminggu bisa kotbah 7x, dapat bahan darimana?, lama-lama bisa kering,
jemaatnya berkata “ pak undang tamu dong, kalau ada tamu “ Kebangunan Rohani “,
kalau gembalanya “ Ketiduran Rohani ”, pendeta tamu selalu kelihatan lebih
baik, kenapa? Karena kita kumpul hanya dipermukaan, pendeta tamu dengan
kesaksiannya yang fantastis, jemaat sering membanding-banding dengan gembalanya.
Saya mengerti hal seperti itu karena saya menyaksikannya bertahun-tahun.
Saya berkata
“ jadi pendeta/gembala itu bukan panggilan saya “, kenapa?, pertama : saya
paling malas untuk counseling, kedua : saya juga paling malas besuk jemaat,
sampai hari ini belum sembuh juga penyakit saya itu, saya paling suka di kasih
mimbar dan kotbah tapi untuk ladenin orang, dengerin orang ngeluh, “ yah ini
orang sudah tahu persoalannya, ngerti jalan keluarnya tapi cari pembenaran
dirinya “, kadang –kadang saya tidak sabar.
Ketika Tuhan
berbicara pertama kesaya “ BERHENTI NGINJIL MULAI DIRIKAN GEREJA “, suara itu
saya tengking “ dalam nama Yesus setan engkau diam “, untuk yang kedua kali
Tuhan berbicara kepada saya “ ENGKAU TIDAK BISA SEPERTI YANG DULU LAGI, ENGKAU
AKU PANGGIL UNTUK DIRIKAN GEREJA DISEMARANG “, saya ulang lagi “ iblis dalam
nama Yesus diam “, Tuhan berkata “ AKU KENAPA ENGKAU TENGKING “, kaget saya “
loh Tuhan ya”, baru saya sadar..
Tapi tidak
gampang saudara, hati saya maju mundur maju mundur, aku tak bisa Tuhan, waktu
itu saya punya persekutuan doa, sekitar 100 orang yang hadir tapi saya tidak
menggembalakan mereka, saya undang saja hamba-hamba Tuhan untuk kotbah ditempat
saya, ketika Tuhan berkata mulai gereja itu tekanan batinnya luar biasa, dan
ketika kami mulai kebaktian kami pertama minggu pagi, yang datang hanya 25
orang, termasuk saya, istri saya, pemain music dan beberapa teman bantu jadi
usher. Saat ini beberapa jemaat sudah pulang kerumah BAPA.
DiSemarang
ada jalan namanya jalan gajah mada, disitu ada gereja Bethany, digembalakan
oleh Bapak dan ibu Sebadja, mereka saat itu sedang berkembang dengan luar
biasa, kami menyewa sebuah tempat tidak jauh dari mereka, tadinya sebuah gudang
dan tidak ada air Conditionernya, itu tempat termurah yang kami bisa dapat,
anda kalau mau start sesuatu disamping orang yang lagi maju banget, cuma dua
pilihannya anda ikut kena luberannya sehingga ikut maju atau anda akan habis
dilibas mereka dan pada waktu itu kenyataannya adalah pada pilihan kedua. Tidak
ada orang yang ketempat kami.
Ditanya
kepada jemaat pada saat itu, “ ibu kenapa tidak ikut pindah kesebelah?” “ wah
saya kasihan dengan pak Petrus kalau saya pindah habis jemaatnya “, saya mulai
dengan sesuatu yang kecil dan tidak berkembang. Saya berkata “ Tuhan
lihatlah kenyataannya, aku tidak bisa “, tapi TUHAN DIAM saja. Sekarang saya
MENGERTI.
BAGIAN KITA
ADALAH MENTAATI APA YANG DIA PERINTAHKAN!
Kami tidak
pernah BERMIMPI bahwa hari ini seperti yang sekarang, jemaat sekarang yang
terdaftar resmi 6000 orang, tapi jumlah seluruh pengunjung 8000 orang, Tuhan
beri kami Anugerah, kami punya sekolah, kami punya Radio, kami juga melayani
para pecandu narkoba, Tuhan bri kami Klinik pengobatan, kami punya Toko buku
dan publishing company, kami punya para misionaris yang melayani di kamboja,
vietnam dan di paloh, banyak yang Tuhan kerjakan melalui kami yang tidak masuk
diakal.
SERING KITA
TIDAK MENGERTI APA YANG TUHAN RENCANAKAN BUAT KEHIDUPAN KITA, BIARKAN ROH KUDUS
DIDEPAN KITA DAN KITA DIBELAKANG MENGIKUTINYA DENGAN SETIA,
BAGIAN KITA
CUMA SATU LAKUKAN DENGAN TAAT, APA YANG TUHAN PERINTAHKAN DALAM KEHIDUPAN KITA,
PADA WAKTU
ENGKAU MENTAATI APA YANG DIA MAU, ANDA AKAN MELIHAT KUASA PENCIPTAAN TUHAN AKAN
BERLAKU DENGAN SANGAT HEBAT DALAM KEHIDUPAN ANDA !
( Ditulis
dan disadur dari beberapa sumber – dari kisah hidup Pdt. Petrus Agung Purnomo )
Komentar
Posting Komentar