Bahan Yang Hilang
Bahan Yang Hilang
Pdt. Petrus Agung Purnomo
Didalam Hidup Kekristenan ini
seringkali kita merasakan ada sesuatu yang hilang dan belum pas. Kita sudah
melakukan semua yang Tuhan mau kita lakukan, kita sudah berkorban, memberikan semua
untuk Tuhan, Taat melakukan apa yang Tuhan suruh untuk kita lakukan. Namun pada
kenyataannya kita tidak mengalami sesuai yang Tuhan janjikan dalam FirmanNya.
Kita sudah mendengarkan Janji Tuhan dalam hidup kita namun itu tidak terjadi
seakan semuanya menguap seperti air dipanaskan.
Awal saya melayani dan Gereja JKI
Injil Kerajaan berdiri, semua saya sudah lakukan untuk Tuhan dan saya mengikuti
apa yang Tuhan Firmankan namun saya merasakan faktanya tidak sesuai dengan
Firman Tuhan. Ada sesuatu yang hilang, ada bahan yang hilang.
Hari ini kita akan mempelajari
tentang Bahan Yang Hilang.
Kejadian 22:1-19
Kepercayaan Abraham diuji
22:1 Setelah semuanya itu Allah
mencoba d Abraham 1 . Ia berfirman
kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan. e " 22:2
Firman-Nya: "Ambillah anakmu 2
f yang tunggal itu, yang engkau
kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria g
dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran h pada salah satu gunung yang akan Kukatakan
i kepadamu." 22:3 Keesokan harinya
pagi-pagi j bangunlah Abraham, ia
memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak,
anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia
dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. 22:4 Ketika pada hari
ketiga Abraham melayangkan pandangnya, kelihatanlah kepadanya tempat itu dari
jauh. 22:5 Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di
sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan
sembahyang, sesudah itu kami kembali 3
kepadamu. k " 22:6 Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran
itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, l
anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. m Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
22:7 Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa." Sahut
Abraham: "Ya, anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api
dan kayu, tetapi di manakah anak domba n
untuk korban bakaran itu?" 22:8 Sahut Abraham: "Allah yang
akan menyediakan 4 o anak domba p
untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya
berjalan bersama-sama. 22:9 Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan q Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan
mezbah r di situ, disusunnyalah kayu,
s diikatnya Ishak 5 , anaknya itu, dan
diletakkannya di mezbah t itu, di atas
kayu api. 22:10 Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya 6 , lalu mengambil
pisau u untuk menyembelih anaknya. v 22:11 Tetapi berserulah Malaikat TUHAN w dari langit x
kepadanya: "Abraham, Abraham. y " Sahutnya: "Ya, Tuhan. z
" 22:12 Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan
kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah
7 , a dan engkau tidak segan-segan untuk
menyerahkan anakmu b yang tunggal
kepada-Ku." 22:13 Lalu Abraham menoleh dan melihat seekor domba jantan di
belakangnya, yang tanduknya c tersangkut
dalam belukar. Abraham mengambil domba itu, lalu mengorbankannya sebagai korban
bakaran pengganti anaknya. d 22:14 Dan
Abraham menamai e tempat itu:
"TUHAN f menyediakan 8 ";
sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan
disediakan. g " 22:15 Untuk kedua kalinya berserulah Malaikat TUHAN h dari langit i
kepada Abraham, 22:16 kata-Nya: "Aku bersumpah demi diri-Ku j sendiri--demikianlah firman TUHAN--:Karena
engkau telah berbuat demikian, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan
anakmu k yang tunggal kepada-Ku, 22:17
maka Aku akan memberkati engkau l
berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu m sangat banyak seperti bintang di langit
n dan seperti pasir di tepi laut, o dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota
musuhnya. p 22:18 Oleh keturunanmulah
semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, q
karena engkau mendengarkan r
firman-Ku 9 ." 22:19 Kemudian kembalilah Abraham kepada kedua
bujangnya, dan mereka bersama-sama berangkat ke Bersyeba; s dan Abraham tinggal di Bersyeba.
Abraham sebenarnya sudah mempunyai
anak Ismael empat belas tahun sebelum Ishak lahir, namun dimata Tuhan Ismael
hanya seorang anak yang lahir secara daging, Allah menganggap Ishak adalah Anak
Abraham yang sah karena ia adalah anak perjanjianNya dengan Abraham, Ia lahir
dari seorang wanita bernama Sarah.
Dihadapan Tuhan Ismael tidak berarti
apa-apa ia adalah anak secara daging biasa. Ketika Ishak mulai tumbuh dewasa,
Tuhan berfirman kepada Abraham supaya Ia mempersembahkan Ishak kepada Dia
sebagai Korban Bakaran. Secara manusia ia berpikir ini gila, anak yang lama
ditunggu sekian lama harus dikorbankan sebagai korban bakaran. Namun Abraham
mau TAAT kepada Tuhan.
Disinilah kata Menyembah pertama kali
muncul, To Worship : Abraham menyembah Allahnya dengan mempersembahkan korban
itulah ibadah yang sejati. Abraham memberikan korban yang terbaik, ia
menyerahkan Ishak anak yang dicintainya.
Kejadian 22 : 12 Ishak adalah anak
yang tunggal, karena Ketaatan Abraham, ia rela menyerahkan anaknya sebagai
korban. Dalam hidup kita jangan hasilkan yang dari daging tetapi hasilkan yang
dari Roh.
Kejadian 22 : 14 adalah dimana kata
Tuhan yang Menyediakan Muncul (Jehovah Jireh), ketika Ishak bertanya kepada
Abraham : Kayu Bakar, Api dan pisau Sudah ada namun korbannya belum ada.
Abraham menjawab : nanti Tuhan yang menyediakan korbannya.
Dalam Kejadian 22 ini Ishak sebagai
anak tunggal ini disebutkan tiga kali, ini menandakan sesuatu hal yang penting.
Dalam kehidupan kita kita harus berlandaskan dengan Roh Kudus, sebab Roh yang
memberikan Hidup. Daging manusia kita tidak akan menghasilkan apa-apa.
Kalau kita melihat orang atau saudara
seiman kita sedang mengalami sesuatu, janganlah kita cepat menghakimi orang
tersebut. Si A salah dan dosa makanya ia mengalami kejadian demikian. Saya
belajar dari Roh Kudus, kalau kita melihat saudara seiman mengalami sesuatu
kita tidak langsung menghakimi tetapi kita diam.
Ishak belajar dengan cepat, ia sudah
melihat kayu bakar, pisau dan api, namun ia tidak melihat domba yang akan
dikorbankan. Ishak bertanya kepada Abraham : Kayu Bakar, Pisau dan Api sudah
ada pada kita tetapi kita belum mempunyai domba untuk dikorbankan. Ada bahan
yang hilang. Ishak mengerti bahwa ada bahan yang hilang.
Abraham tentunya sulit untuk menjawab
bahwa korbannya yaitu dirimu sendiri, Abraham berkata : Tuhan yang akan
menyediakan korban untuk dipersembahkan. Disitulah Abraham menamai Tuhan dengan
nama Jehovah Jireh.
Ini merupakan peristiwa yang besar
dia akan mengorbankan anaknya sendiri. Dalam kehidupan kita bahan yang hilang
itu adalah diri kita sendiri.
Roma 12:1-2 Karena itu,
saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, f supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai
persembahan g yang hidup 1 , yang kudus
dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. 12:2 Janganlah
kamu menjadi serupa h dengan dunia i ini, tetapi berubahlah Janganlah kamu menjadi serupa h dengan dunia i ini, tetapi berubahlah 1 oleh pembaharuan budimu, j sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak
k Allah: apa yang baik, yang berkenan
l kepada Allah dan yang sempurna.
Tuhan menginginkan kita
mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang sejati. Ibadah yang sejati
adalah mempersembahkan hidup kita sebagai korban persembahan untuk Tuhan,
penyembahan kita, pembacaan alkitab kita itu hanya ekspresi kita untuk mempersembahkan
hidup kita pada Tuhan.
2 Korintus 8 : 1-5 8:1
Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang kasih karunia
yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia 1 . g 8:2 Selagi dicobai dengan berat dalam
pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka sangat miskin,
namun mereka kaya dalam kemurahan 2 . h
8:3 Aku bersaksi, bahwa mereka telah memberikan menurut kemampuan i mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka.
8:4 Dengan kerelaan sendiri mereka meminta dan mendesak kepada kami, supaya
mereka juga beroleh kasih karunia untuk mengambil bagian j dalam pelayanan k kepada orang-orang kudus. l 8:5 Mereka memberikan lebih banyak dari pada
yang kami harapkan. Mereka memberikan diri mereka, pertama-tama kepada Allah,
kemudian oleh karena kehendak Allah juga kepada kami.
Realita Tuhan ingin kita
mempersembahkan hidup kita sebagai persembahan yang sejati. Seluruh hidup kita
dipersembahkan kepada Tuhan seperti Jemaat di Makedonia, mereka tetap
memberikan persembahan saat mereka menderiita, dicobai dengan berat tetapi
mereka meluap dengan sukacita karena mereka kaya dalam kemurahan, mereka
memberi melampaui kemampuan mereka.
Ibadah yang sejati adalah memberikan
hidup kita sebagai keyakinan kepada Allah yang disembah oleh kita. Ibadah yang
sejati adalah hidup kita harus konsekwen, jujur, terbuka , apa adanya dan tidak
ada yang ditutup-tutupi.
Maleakhi 3:16-18 3:16 Beginilah berbicara satu sama lain
orang-orang yang takut akan TUHAN 7 : "TUHAN memperhatikan dan
mendengarnya; a sebuah kitab b peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang
yang takut c akan TUHAN dan bagi
orang-orang yang menghormati nama-Nya." 3:17 Mereka akan menjadi milik
d kesayangan-Ku e sendiri, firman TUHAN semesta alam, pada hari
yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani f
mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya g yang melayani dia. 3:18 Maka kamu akan
melihat kembali perbedaan antara orang benar h
dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang
tidak i beribadah kepada-Nya.
Tuhan menginginkan hidup kita selalu
takut akan Tuhan, memberikan hidup kita, menghormati Tuhan. Tuhan akan memberikan
perbedaan diakhir jaman ini orang fasik dan orang benar.
Kisah 2:40-41 Dan
dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang
sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: "Berilah
dirimu diselamatkan dari angkatan v yang jahat ini 1 ." Dan dengan banyak perkataan
lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan
menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan
v yang jahat ini 1 ."
Tuhan menginginkan Berilah Dirimu
diselamatkan dan orang-orang yang mendengar Firman Tuhan memberi diri mereka
untuk dibaptis.
Jaman akhir ini kita harus pegang
prinsip kebenaran Tuhan. Jika kita memegang prinsip kebenaran Tuhan maka kita
akan mengalami mujijat Tuhan sepanjang hidup kita.
Ketika saya ditelpon untuk melayani
Bidston sederhana ulang tahun pemilik perumahan Greenwood, saya diajak
melihat-lihat rumah dari tipe yang paling kecil sampai tipe paling besar. Saya
tahu bahwa saya akan sulit membayarnya, namun anak saya Samuel berkata : Papi
saya sudah doa, Tuhan bilang kita akan pindah ke rumah ini.
Saya kemudian dikirimi fax mengenai
harga rumah beserta perabotnya, serta angsuran tiap bulannya. Saya simpan
diatas lemari karena saya tahu bahwa saya tidak punya uang sebesar itu.
Roh Kudus mengingatkan saya untuk
berdoa seperti Hizkia, ia mengajukan surat ancaman dari musuhnya ke hadapan
Tuhan. Fax itu saya naikkan ke atas. Ketika saya pelayanan di rumah Ibu Linda
Bernard Roh Kudus ingatkan kepada saya untuk berdoa minta uang sama Tuhan untuk
beli rumah, waktu itu saya sedang memakai dasi saya, istri saya berkata : doa
kok gak serius, saya bilang Tuhan senang dengan doa yang tidak serius maka
Tuhan akan berikan berkatNya, Tuhan akan tertawa melihatnya.
Ketika saya pelayanan di Jakarta, jam
tiga pagi saya mendengar ada suara orang berteriak dikuping saya. Aku akan
kasih Rumah, saya bangun dan saya berpikir ada dua kemungkinan : ini benar
suara Tuhan atau suara dari pikiran saya.
Kemudian pemilik perumahan berkata :
silahkan bapak yang atur cara pembayarannya, saya berkata kepada beliau saya
tidak mau motivasi melayani saya jadi berubah karena saya kejar target untuk
membayar cicilan rumah.
Saya telepon Pak Gatot untuk minta
tolong bikin surat perjanjian cicilan rumah, saya berkata pada pak Gatot, cara
pembayaran dicicil jumlahnya dikosongkan dengan tulisan sesuai dengan kemampuan
dan berkat Tuhan. Ini cara paling ekstrim dan saya pasrah, kemudian pemilik
perumahan menyetujuinya.
Enam bulan pertama saya hanya bisa
mencicil dengan jumlah dua puluh juta rupiah, kemudian Tuhan suruh cepat
selesaikan cicilan rumah tersebut, tidak sampai setahun cicilan rumah lunas.
Lukas 4:16-30 pada waktu jaman Elia
terjadi kelaparan yang hebat, langit tertutup selama tiga tahun. Elia disuruh
ke rumah seorang janda di Sarfat dan disana Tuhan memelihara Elia.
Matius 15:21-28
Perempuan Kanaan yang percaya
15:21 Lalu Yesus pergi dari situ dan
menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon. f
15:22 Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan
berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, g karena anakku perempuan kerasukan setan
h dan sangat menderita." 15:23
Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan
meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan
berteriak-teriak." 15:24 Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada
domba-domba yang hilang dari umat Israel. i " 15:25 Tetapi perempuan itu
mendekat dan menyembah Dia j sambil
berkata: "Tuhan, tolonglah aku." 15:26 Tetapi Yesus menjawab:
"Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan
melemparkannya kepada anjing." 15:27 Kata perempuan itu: "Benar
Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya."
15:28 Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu 5
, k maka jadilah kepadamu seperti yang
kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Lukas 7:1-17
Yesus menyembuhkan hamba seorang
perwira di Kapernaum
7:1 Setelah Yesus selesai berbicara
x di depan orang banyak, masuklah Ia ke
Kapernaum. 7:2 Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang
sangat dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati. 7:3 Ketika
perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi
kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya. 7:4
Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya,
katanya: "Ia layak Engkau tolong, 7:5 sebab ia mengasihi bangsa kita dan
dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami." 7:6 Lalu Yesus
pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira
itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya:
"Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di
dalam rumahku; 7:7 sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk
datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan
sembuh. y 7:8 Sebab aku sendiri seorang
bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah
seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!,
maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia
mengerjakannya." 7:9 Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan
dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata:
"Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini 1
tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!" 7:10
Dan setelah orang-orang yang disuruh itu kembali ke rumah, didapatinyalah hamba
itu telah sehat kembali.
Seorang Perwira di Kapernaum dan
Seorang Perempuan di Sidon mempunyai sikap yang benar dan mereka berkata cukup
sepatah kata saja, mereka percaya akan ada mujijat terjadi dalam kehidupan
mereka.
Kehidupan kita akan disertai oleh
Allah El Shaddai, El Shaddai artinya Allah Maha Kuasa, kita tidak perlu kuatir
dalam hidup kita, jika kita mempersembahkan diri kita sebagai persembahan yang
hidup. Amin
Jatiwangi, 6 April 2016
By His Grace
Joshua Ivan Sudrajat
Komentar
Posting Komentar