Menantikan Tuhan Aman Dalam Perlindungan Allah
Menantikan
Tuhan Aman Dalam Perlindungan Allah
Joshua
Ivan Sudrajat
Bahan
Renungan :
Mazmur 27
Aman dalam perlindungan
Allah
27:1 Dari Daud. TUHAN adalah
terangku v
dan keselamatanku, w
kepada siapakah aku harus takut? TUHAN adalah benteng x
hidupku, terhadap siapakah aku harus gemetar? y
27:2 Ketika penjahat-penjahat menyerang aku untuk
memakan dagingku, yakni semua lawanku dan musuhku, mereka sendirilah yang
tergelincir dan jatuh. z
27:3 Sekalipun tentara berkemah mengepung aku, tidak
takut a
hatiku; sekalipun timbul peperangan melawan aku, dalam hal itupun aku tetap
percaya. b
27:4 Satu hal c
telah kuminta 1 kepada TUHAN, itulah yang kuingini:
diam di rumah TUHAN seumur hidupku, d
menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya. 27:5 Sebab Ia melindungi aku dalam pondok-Nya pada
waktu bahaya; e
Ia menyembunyikan f
aku dalam persembunyian g
di kemah-Nya, Ia mengangkat aku ke atas gunung batu. h
27:6 Maka sekarang tegaklah i
kepalaku, mengatasi musuhku sekeliling aku; j
dalam kemah-Nya aku mau mempersembahkan korban k
dengan sorak-sorai; l
aku mau menyanyi m
dan bermazmur n
bagi TUHAN. 27:7 Dengarlah, TUHAN, seruan o
yang kusampaikan, kasihanilah aku dan jawablah aku! p
27:8 Hatiku mengikuti firman-Mu: "Carilah
wajah-Ku q ";
maka wajah-Mu kucari, ya TUHAN. 27:9 Janganlah menyembunyikan wajah-Mu r
kepadaku, janganlah menolak hamba-Mu ini dengan murka; s
Engkaulah pertolonganku, t
janganlah membuang aku dan janganlah meninggalkan u
aku, ya Allah penyelamatku! v
27:10 Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku,
namun TUHAN menyambut aku. 27:11 Tunjukkanlah jalan-Mu w
kepadaku, ya TUHAN, dan tuntunlah aku di jalan yang rata x
oleh sebab seteruku. y
27:12 Janganlah menyerahkan aku kepada nafsu lawanku,
sebab telah bangkit menyerang aku saksi-saksi z
dusta, dan orang-orang yang bernafaskan kelaliman. 27:13 Sesungguhnya, aku percaya 2 akan melihat kebaikan TUHAN a
di negeri orang-orang yang hidup! b
27:14 Nantikanlah c
TUHAN! Kuatkanlah d
dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!
Renungan :
Hari
ini kita belajar dari kehidupan Daud, ketika Daud dikepung oleh musuh-musuhnya,
posisi Daud terjepit, Daud merasakan semua orang meninggalkannya sampai ia
berkata : “Sekalipun ayahku dan ibuku meninggalkan aku.”
Daud
tetap menantikan Tuhan, disaat ia terjepit ia menguatkan kepercayaannya kepada
Tuhan. Disini saya belajar menantikan Tuhan.
Kata
Dalam Perjanjian Lama Untuk Menerangkan Kata ”Menantikan” Tuhan,Dimana Setiap
Kata Memiliki Perbedaan Makna, :
Dumiyah =
Menanti Dengan Tenang Kepercayaan Penuh
(
Maknanya Adalah Kepercayaan Yang Tenang Dan Kuat Kepada Allah - Mazmur 62 :2,3
)
2.
Kata Kedua Adalah Chaka = Melekat
dan Merindukan Tuhan
Mazmur
42 : 1-3
Kerinduan
kepada Allah
42:1
Untuk pemimpin biduan. Nyanyian pengajaran bani Korah 1 .
(42-2) Seperti rusa i
yang merindukan sungai yang berair, j
demikianlah jiwaku merindukan k
Engkau, ya Allah. 42:2
(42-3) Jiwaku haus l
kepada Allah 2 ,
kepada Allah yang hidup. m
Bilakah aku boleh datang n
melihat Allah? 42:3
(42-4) Air mataku o
menjadi makananku siang dan malam, karena sepanjang hari orang berkata
kepadaku: "Di mana Allahmu? p "
Mazmur
63 : 2 Demikianlah aku memandang kepada-Mu di tempat kudus, s
sambil melihat kekuatan-Mu dan kemuliaan-Mu 1 .
t
– Daud Ber-Chakah Ia Merindukan Lawatan Allah
3. Qavah = Menantikan Dengan Harapan Yang
Besar
(Maknanya
Juga Adalah Mengikat Sesuatu Bersama –Sama Dengan Memintalnya)
Mazmur
40:1-4
Syukur
dan doa
40:1
Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. (40-2) Aku sangat menanti-nantikan f
TUHAN; lalu Ia menjenguk kepadaku dan mendengar teriakku minta tolong. g
40:2
(40-3) Ia mengangkat aku dari lobang h
kebinasaan, dari lumpur i
rawa; j
Ia menempatkan kakiku k
di atas bukit batu, l
menetapkan langkahku, 40:3
(40-4) Ia memberikan nyanyian m
baru dalam mulutku untuk memuji Allah kita. Banyak orang akan melihatnya dan
menjadi takut, n
lalu percaya o
kepada TUHAN. 40:4
(40-5) Berbahagialah orang, p
yang menaruh kepercayaannya q
pada TUHAN, yang tidak berpaling kepada orang-orang yang angkuh, r
atau kepada orang-orang yang telah menyimpang kepada kebohongan! s
Daud
menantikan Tuhan - kata "Menantikan Tuhan" dalam bahasa Ibrani
diterjemahkan dengan kata 'qavah' yang artinya:
1. Berharap penuh kepada Tuhan.
2. Mengikat menjadi satu dengan Tuhan.
3. Menunggu dengan sabar pertolongan Tuhan.
Yesaya
40 : 31 tetapi Orang-Orang Yang Menanti-Nantikan Tuhan Mendapat Kekuatan Baru:
Mereka Seumpama Rajawali Yang Naik Terbang Dengan Kekuatan Sayapnya; Mereka
Berlari Dan Tidak Menjadi Lesu, Mereka Berjalan Dan Tidak Menjadi Lelah.
Kita
mempelajari Daud, ia senantiasa menantikan pertolongan Tuhan, ia seorang Raja
yang mempunyai hati yang melekat sama Tuhan. Daud memperoleh perkenanan Tuhan,
ketika ia dikejar-kejar musuhnya, ia lari ke gua Adulam, ketika Ziklag terbakar
Daud menguatkan kepercayaannya kepada Tuhan.
Dalam
Kehidupan sehari-hari, dalam kita menantikan janji Tuhan dalam hidup kita
seringkali kita melihat fakta keadaan, apalagi kita hanya sendirian, tidak ada
orang lain atau komunitas yang satu kegerakan.
Kita
bertanya sama Tuhan dan seakan Tuhan diam, kita berada di lembah dan kita
diperhadapkan suatu pilihan, kadang ketika kita ingin melangkah, kita harus
mempertimbangkan segala aspek termasuk keuangan. Untuk meninggalkan kota Mesir
saya, saya sudah lima bulan lebih menunggu Tuhan dimana Gosyen saya, saya
disuruh berdoa sama Tuhan untuk menanyakan Gosyen dan Tanah Perjanjian saya
sudah lakukan. Namun saya belum mengerti dimana Gosyen saya. Saya hanya diberi
mimpi pada waktu tanggal 10 April 2016 saya pergi mengikuti sebuah seminar di Malaysia,
pulangnya saya dikejar panitia dan diberi uang sebesar 2.090.000 Ringgit
Malaysia dan panitia menitipkan uang untuk teman saya kebetulan saya mengenal
dia di sekolah Alkitab namun berbeda kota, saya sudah berkata saya tidak pernah
kontak dia, panitia memaksakan untuk menitipkan uang itu kepada saya, saya pun
diberi pesan kalau tidak bertemu dengan dia, uang itu terserah buat apa,
kemudian saya bertemu dengan teman SMA saya, disana dia sedang berlibur dengan
anak dan istrinya, bagi dia untuk keliling dunia sudah terbiasa, karena dari
SMA saya mengenal dia adalah keluarga yang kaya, ketika jaman kuliah saja, dia
dan saudara-saudaranya dibelikan Nokia Comunicator dan Kijang Innova satu orang
satu mobil dan Hand Phone. Kemudian saya pergi ke Bandara dan mimpi itu
selesai. Saya terbangun dan bertanya sama Tuhan Roh Kudus sampai saat inipun
saya tidak tahu arti sebenarnya. Saya tetap menantikan Tuhan.
Jika
saat ini saya melihat dari berbagai orang dan teman sibuk membuat acara Great
Awakening di NTT, saya melihat begitu dahsyatnya Allah bekerja dari Tim
Mahanaim, PD Windu sudah bekerja dan menyalakan Api Kebangunan Rohani disana.
Tergelitik saya rindu, saya berkata : “Roh Kudus, saya rindu untuk mengikuti
kegerakan ini. Disini saya sendirian, saya hanya mendengarkan streaming dari
Ibadah JKI Injil Kerajaan.”
Saya
tahu Tim di Semarang sedang sibuk mempersiapkan Acara Great Awakening yang
menjadi jatah mereka di Kupang dan Flores. Saya tetap menantikan Tuhan, kadang
saya jenuh di rumah saja tidak ada sesuatu yang baru. Saya hanya ditemani oleh
Laptop Anugerah Tuhan untuk mengetik Artikel Kotbah sesuai dengan arahan Roh
Kudus.
Kemarin
saya melihat status sahabat saya Windunatha, ia berhasil memasuki suatu babak
baru dari sebuah Visi Tuhan yang secara manusia mustahil untuk diterapkan dan
direalisasikan, membutuhkan uang yang tidak sedikit, dia dan temannya berhasil
mendapatkan legalitas dari seorang pemimpin pemerintahan.
Disini
saya belajar menantikan Tuhan dan sampai saya dibawa Tuhan ke Tanah Perjanjian
Tuhan, disini saya belajar untuk membuang semua perhitungan manusia seperti Pdt
Petrus Agung Purnomo ajarkan, jika kita menerima sebuah Janji Tuhan, kita tidak
tahu cara untuk menggenapi Visi dan Janji Tuhan itu, jika kita menggunakan cara
perhitungan manusia maka Visi dan Janji Tuhan itu tidak jadi dalam hidup kita.
Saya
bersyukur sama Tuhan walaupun belum sampai Breakthrough Tuhan mengajariku Tuhan
yang mencukupiku dan saya juga belajar menabur dengan apa yang saya miliki.
Saya bisa menulis dan membagikan di blog dan media sosial. Tuhan Yesus
memberkati kita semua. Amin
Jatiwangi,
29 April 2016
By
His Grace
Joshua
Ivan Sudrajat S
Komentar
Posting Komentar