Penuaian Susulan
Penuaian Susulan
Pdt. Petrus Agung Purnomo
Saat
Gideon perang melawan Median. Di perang pertama kemenangan luar biasa.
Saat suku Efraim ikut membantu – kemenangannya jauh lebih besar. Saat
Efraim protes, jawaban Gideon: “bukankah petikan susulan orang Efraim
lebih besar?”
Rhema:
ada “petikan/panen susulan” dalam pengertian yang baik maupun yang
tidak baik. Yang tidak baik bisa terjadi jika kita tidak waspada !
Kej 4: 1-8
Dalam bahasa Ibrani dosa artinya miss the target
Kain adalah orang yang meleset dari target
Semua
orang beri korban supaya dapat perkenan Tuhan. Hari itu Kain meleset
dari target Tuhan – tidak bisa berikan yang Tuhan mau. Ketika target
Tuhan tidak bisa dicapai hati Kain menjadi panas karena korban Habel
diterima Tuhan. Saat Tuhan tegur – Kain tidak dengarkan, tapi malah
menghindar dan meluapkan emosinya – bahkan membunuh
Harusnya Kain selesaikan dengan bertanya pada Tuhan seperti apa korban yang Tuhan inginkan.
Tuaian pertama Kain: Tuha tidak berkenan pada persembahannya
Tuaian susulan: Tuhan mengutuk Kain
Banyak
orang lakukan hal ini tanpa disadari. Ada hal-hal yang kita kerjakan
dan kita sadar bahwa kita miss the target. Bukannya bertobat kembali dan
bertanya kepada Tuhan dimana letak miss -nya, tapi mencoba menutupi
dengan banyak hal. Akibatnya semakin mengerikan.
Yes 30:1 – “.. sin to sin..” dosa ditambah dosa
Saat
kita gagal minta Tuhan untuk memberikan nasehatNya – bukan karena Tuhan
tidak mau, tapi karena kita yang tidak mau minta nasehat Tuhan.
Akibatnya kesalahan berbuah kesalahan, dosa berbuah dosa. Dan biasanya panen susulan lebih besar dan lebih mengerikan.
Secara positif maupun negatif hal ini terjadi.
Seandainya kita bisa jujur dengan hati kita dan jujur dengan Tuhan – bicara terbuka dengan Tuhan, maka akan luar biasa.
Kesalahannya
adalah kita anggap Tuhan tidak terlalu lihat – tidak maha tahu,
sehingga dengan gampang kita menipu dan memanipulasi Tuhan. Akibatnya
kita akan cenderung memanipulasi orang lain. Saat kemudian terbentur
sana-sini, justru berontak terhadap Tuhan dan manusia, pahit terhadap
manusia lain, padahal akarnya dalam diri kita sendiri. Harusnya kita
bertobat !
Kesaksian PAP
1.
Ada HT yang berkarunia nabi, tajam, hobynya bongkar dosa- seringkali
vulgar: menembak orang dari mimbar. PAP sering undang dia ke gereja
Permata, dan hobynya “menembak” pendeta. Nabi ini karunianya membawa
orang bertobat,
Lama-lama PAP tidak tahan dan marah. Saat pembantu PAP dengarkan kaset khotbah dari HT itu dan bertobat, tapi PAP keraskan hati.
Kemudian
RK tanya kenapa PAP marah. Hari itu PAP belajar jujur kepada Tuhan
bahwa dia tersinggung. PAP bisa berikan alasan lain, tapi jika dilakukan
maka akarnya tidak pernah tersentuh dan artinya berbohong pada hati
sendiri dan pada Tuhan.
Tuhan tunjukkan bahwa ketersinggungan PAP adalah kesombongan.
Tuhan berkata: jika mau besar, harus bereskan hati – yaitu kesombongan.
Ketersinggungan
PAP karena sombong. Jika PAP rendah hati maka tidak akan tersinggung
dan marah. Tuhan ingin PAP biarkan dirinya diproses sampai habis
sehingga siap terima hal yang besar.
Seringkali kita tidak jujur dengan diri sendiri dan menyalahkan orang lain, padahal sumber masalah dalam diri kita.
!
Jika kita kerjakan apapun selalu ada masalah – berhenti salahkan orang
lain, jujurlah terhadap diri sendir dan Tuhan, akui apa adanya semua
kesombongan kita. Itu yang akan membuat cepat selesai. Jika tidak maka
malah akan berkepanjangan
2.
Awal JKI lokasi di jl Gajahmada belakang gedung Majesti sekarang –
samping GBI Bethany yang saat itu sedang berkembang. Di awal PAP minta
ijin buka gereja kepada pdt Sebadja (gembala Bethany). Saat lihat
jemaat Bethany banyak, awalnya PAP bisa ucap syukur. Jemaat GBI Bethany
ribuan, JKI 25 orang saja, dan ini membuat hati PAP teriritasi dan tidak
mau jujur pada Tuhan. Akhirnya kemarahan memuncak saat KKR di GBI
Bethany, dan petugas parkir buka tempat parkir JKI untuk menampung mobil
yang banyak tsb.
Saat
hati PAP kacau dan tidak bisa berdoa, Tuhan tanyai PAP dan dijawab
dengan kurang ajar. Tuhan bongkar hati PAP bahwa dia iri karena tidak
sesukses GBI Bethany.
Tuhan
peringatkan: jika sikap hati PAP tetap dan terus iri, tidak akan bisa
berkembang. Akhirnya PAP bertobat dan mengaku bahwa dia iri, dan minta
ampun ke Tuhan.
Sorenya
PAP kunjungi Gembala GBI Bethany (pdt Sebadja) dan mengaku bahwa sakit
hati terhadap GBI Bethany dan minta maaf karena salah di depan Tuhan,
dan kemudian sumbangkan seluruh kas JKI ke GBI yang sedang membangun –
sebagai tanda pertobatan kepada Tuhan.
Sejak itu hati PAP berubah – apapun perkembangan GBI Bethany – PAP ikut andil.
Setahun kemudian JKI dapatkan gedung gereja Permata, dan saat ini Holy Stadium.
Bisakah kita jujur? Sehingga tuaian susulan kita tetap tuaian yang luar biasa dan bukan tuaian yang jahat
Banyak
orang yang saat usahanya gagal beberapa kali, tidak mau berhenti dan
mengaku di depan Tuhan. Tapi seringkali coba dengan segala cara manusia.
Ketidakmauan
kita untuk jujur terhadap diri sendiri dan Tuhan akan membuat panen
susulan kita bukan panen susulan yang baik, justru merupakan panen
susulan yang mengerikan.
Pastikan bahwa panen susulan kita selalu lebih baik.
Jika
hari ini ada orang-orang yang merugikan kita atau membuat kita marah,
belajar diampuni – kebaskan! Jangan sampai itu jadi benih yang mengakar
di hidup kita.
Jika
mengakar – akan merusak kita dan kita tidak akan pernah kemana-mana,
karena akar yang sudah membusuk dan rusak itu akhirnya akan meracuni
hidup rohani kita.
Tuhan punya rencana yang besar, ada banyak orang terhambat berkatnya karena tidak mau selesaikan, mengampuni, dan jujur
Mari jujur terhadap diri sendiri dan Tuhan sehingga panen susulan kita makin ajaib dan luar biasa
Pohon yang tidak berbuah akan ditebang, carang yang berbuah dibersihkan supaya semakin lebat buahnya
link rekaman MP3:
http://www.4shared.com/audio/9PacVHvo/Penuaian_Susulan_-_Petrus_Agun.html
Komentar
Posting Komentar