3 Tingkatan Anak Tuhan
3 Tingkatan Anak Tuhan
JKI Anugrah – Cirebon
Rabu, 11 April 2011
Ev. Daniel Krestianto
Bahan Renungan :
Hal pengabulan doa
7:7 "Mintalah, maka akan
diberikan kepadamu; q
carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah 1 , maka pintu akan dibukakan bagimu. 7:8 Karena setiap orang yang meminta, menerima dan
setiap orang yang mencari, mendapat r
dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. (Matius 7 : 7 – 8)
Renungan
:
Tuhan
berkata kepada saya ada 3 tingkatan anak-anak Tuhan dalam Matius 7 : 7 – 8.
1. Tingkatan
Meminta.
2. Tingkatan
Mencari.
3. Tingkatan
Mengetuk.
Tingkatan Meminta
Tuhan
berkata Mintalah maka akan diberikan kepadamu, Tuhan akan menjawab setiap
permintaan kita sesuai dengan waktuNya. Waktu kita bukan waktuNya Tuhan. Sebab
rancangan kita bukanlah rancangan Tuhan. Yesaya 55 : 8 Sebab rancangan-Ku p
bukanlah rancanganmu 1 ,
dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, q
demikianlah firman TUHAN.
Pengkotbah
3 : 11 Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, m
bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka 1 .
Tetapi manusia tidak dapat menyelami n
pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir. o
Tuhan
menjanjikan FirmanNya menjadi daging didalam kehidupan kita. Kita tunggu waktu
Penggenapan Janji Tuhan. Tingkatan ini fokusnya kepada diri sendiri adalah
tingkatan bayi rohani.
Tingkatan Mencari
Tingkatan
ini mempunya kerinduan untuk mencari Tuhan dan menyenangkan Tuhan. Untuk
pemimpin biduan. Nyanyian pengajaran bani Korah 1 .
(42-2) Seperti rusa i
yang merindukan sungai yang berair, j
demikianlah jiwaku merindukan k
Engkau, ya Allah. (Mazmur 42:1)
Tingkatan
disini adalah anak-anak Tuhan yang masih belum mau membayar harganya, masih
gampang terombang ambing oleh gelombang kehidupan, hidup dengan pikiran dan
logikanya sendiri. Masih mengandalkan kekuatannya sendiri.
Tingkatan Mengetuk
Ketuklah
maka pintu akan dibukakan. Kita harus berani membayar harganya untuk mengasihi
Tuhan. Tingkatan ini sudah berani hidup dengan iman. Untuk bisa hidup di
tingkatan ini kita harus mempunyai sikap hati hamba (Hineni). Kuncinya adalah
menyerahkan setiap masalah hidup kita kepada Tuhan. Iman adalah dasar segala
sesuatu yang tidak kita lihat.
Percaya
kepada Tuhan, hidup percaya kepada Tuhan mutlak. Di tingkatan ini tantangan
banyak, jika kita ingin mengalami mujizat Tuhan maka kita harus berani alami
tantangan dan masalah. Kita akan berjalan dari kemuliaan kepada kemuliaan.
Tingkatan Lompati
Tembok
18:29 (18-30) Karena
dengan Engkau a
aku berani menghadapi gerombolan, dan dengan Allahku aku berani melompati
tembok. 18:30 (18-31) Adapun Allah, jalan-Nya sempurna; b
janji TUHAN adalah murni; c
Dia menjadi perisai d
bagi semua orang yang berlindung e
pada-Nya. (Mazmur 18 : 29 – 30)
Tuhan
menginginkan anak-anakNya memasuki Tingkatan melompati tembok, segala tembok
adat istiadat, kebenaran diri sendiri, ketidakpercayaan, ketakutan, kemustahilan,
rasa malu gengsi. Kita harus berani melepaskan semua tembok dan melompati
tembok kita.
Generasi
Daud adalah Generasi Yang Mempunyai Keintiman, melakukan peperangan. Generasi
Salomo adalah generasi yang mengalami kelimpahan dan kekayaan. Jika Generasi
Salomo tidak didampingi oleh Generasi Daud maka akan diakhiri dengan
kehancuran.
Masalah
akan datang dan kelimpahan akan menyertai kita. Kita akan lompati tembok
masalah kita bersama Tuhan.
Kesaksian
: Kami anak-anak penari membutuhkan tempat latihan untuk menari untuk acara
bahtera di Semarang. Tuhan bertanya kepada saya berapa luasnya ruangan atau
gedung yang akan dipakai untuk latihan menari. Roh Kudus bertanya apakah cukup
luasnya dengan 3 lapangan bulutangkis. Maka saya menyewa lapangan bulutangkis
untuk latihan menari. Tuhan sediakan dananya. Tuhan inginkan kita percaya,
alami hidup bersama Tuhan. Amin.
Jurnalis
: Joshua Ivan Sudrajat S
Komentar
Posting Komentar