Bejana Berkat
Bejana Berkat
Pdt. Petrus Agung Purnomo
Tuhan
Kita adalah Tuhan yang sangat baik, Dia bukanlah Tuhan yang otoriter yang
berkata begini : “Kamu makan ini, jika tidak mau ya sudah mati saja !” Tuhan
bukan seperti ini, Dia Tuhan yang baik. Jika anda adalah Bapak yang baik, suatu
hari anda akan berkata : “Aku akan membelikan anakku baju yang bagus.” Maka
akan ada dua hal yang akan terjadi : “Pertama anda akan membelikan baju dan
berkata : “Pakai Ya !” tidak peduli anak anda suka atau tidak, ukurannya pas
atau tidak, dan yang anda inginkan adalah baju itu harus dipakai.”
Yang
Kedua anda bisa berkata begini : “Ayo nak ikut ke Mall, ayo ke toko, pilih baju
kamu yang kamu suka yang mana ?” Kemudian apapun baju yang anaknya pilih dia
akan berkata : “Ok” Siapa yang membelikan ? Tentu bapaknya. Tetapi didalamnya
ada unsur : “Apa yang anda ingini itu diperhitungkan.” Benarkah berkat Tuhan
ada keterkaitan dengan unsur keinginan kita ?
2
Raja 4:1-7
Minyak
seorang janda
4:1 Salah seorang dari
isteri-isteri para nabi 1 b
mengadukan halnya kepada Elisa, sambil berseru: "Hambamu, suamiku, sudah
mati dan engkau ini tahu, bahwa hambamu itu takut akan TUHAN. Tetapi sekarang,
penagih c
hutang sudah datang untuk mengambil kedua orang anakku menjadi budaknya." 4:2 Jawab Elisa kepadanya: "Apakah yang dapat
kuperbuat bagimu? Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kaupunya di rumah."
Berkatalah perempuan itu: "Hambamu ini tidak punya sesuatu apapun di
rumah, kecuali sebuah buli-buli berisi minyak. d "
4:3 Lalu berkatalah Elisa: "Pergilah, mintalah
bejana-bejana dari luar, dari pada segala tetanggamu, bejana-bejana kosong,
tetapi jangan terlalu sedikit. 4:4 Kemudian masuklah, tutuplah pintu sesudah engkau
dan anak-anakmu masuk, lalu tuanglah minyak itu ke dalam segala bejana. Mana
yang penuh, angkatlah!" 4:5 Pergilah perempuan itu dari padanya;
ditutupnyalah pintu sesudah ia dan anak-anaknya masuk; dan anak-anaknya
mendekatkan bejana-bejana kepadanya, sedang ia terus menuang. 4:6 Ketika bejana-bejana itu sudah penuh, berkatalah
perempuan itu kepada anaknya: "Dekatkanlah kepadaku sebuah bejana
lagi," tetapi jawabnya kepada ibunya: "Tidak ada lagi bejana."
Lalu berhentilah minyak itu mengalir. 4:7 Kemudian pergilah perempuan itu memberitahukannya
kepada abdi Allah, e dan
orang ini berkata: "Pergilah, juallah minyak itu, bayarlah hutangmu, dan
hiduplah dari lebihnya, engkau serta anak-anakmu."
Kita
sudah merenungkan ayat yang menurut saya cukup kontradiktif, karena selama ini
kita berpikir jika kita takut akan Tuhan, kita diberi karunia dan mempunyai
jawatan tertentu, maka secara otomatis kehidupan kita akan mengalami kelimpahan
yang ajaib dari Tuhan. Tetapi ayat ini mengatakan hal yang berbeda.
Alkitab
mengatakan ; pernah hidup seorang nabi, dan nabi ini bukanlah orang brengsek,
bukan orang kacau hidupnya atau bahkan bukan nabi palsu, ia adalah orang yang
takut akan Tuhan. Kenabiannya dan kesalehannya diakui oleh istrinya, bahkan
Elisa tidak menyangkalinya. Namun pada kenyataannya dia terlibat hutang dan
hutangnya sangat besar sehingga hanya bisa dibayar jika kedua anaknya
diserahkan untuk pembayaran hutangnya. Artinya keluarga nabi ini termasuk orang
yang kekurangan. Mungkin anda akan bertanya dalam hati anda : mengapa orang
yang takut akan Tuhan hidupnya bisa kekurangan ?
Seringkali
banyak orang berkata begini : “Jika aku takut akan Tuhan, otomatis aku
kelimpahan.” Padahal dalam kenyataannya tidak selalu seperti itu, karena urusan
berkat sebenarnya ada hubungannya tersendiri. Dan banyak orang Kristen tidak
mengerti akan hukum Tuhan yang berkaitan dengan keuangan, dengan berkat secara
jasmani, sehingga karena merasa tidak diberkati, banyak orang Kristen yang pada
akhirnya menjadi kecewa.
Ternyata
yang namanya takut akan Tuhan tidak selalu paralel atau sejajar dengan berkat
untuk hidup anda didunia ini. Sebab jika membaca kisah ini, Alkitab mengatakan
: “Ayahnya, Kepala Rumah Tangganya, yang termasuk Nabi Tuhan itu takut akan
Tuhan.” Tetapi pada kenyataannya hidup mereka terbelit hutang. Apa yang salah
disini ? Alkitab tidak menyebutkan dengan jelas apa yang salah, tetapi tidak
kita mengerti bahwa yang namanya hidup takut akan Tuhan itu satu hal, tetapi
kelimpahan merupakan hal lain.
Untuk
membuat berkat Tuhan bisa menjadi daging dalam hidup kita ternyata merupakan
hal yang berikutnya. Sebab jika anda membaca, sungguh aneh, takut akan Tuhan
itu tidak secara otomatis membuat hidup mereka berkelimpahan, bahkan mereka
sampai terbelit hutang yang akhirnya anak-anaknya akan dijadikan budak.
Kenyataan
inilah yang membuat banyak orang kecewa kepada Tuhan dan berkata begini : “Aku
ini sudah berbuat begini,.....begini,.....begini,..... kenapa mepet terus !”
Banyak orang yang takut akan Tuha tetapi tidak pernah mengalami kemerdekaan
dalam hal berkat Tuhan.
Sebagai
orang percaya, mau tidak mau kita harus mengerti hal ini supaya tidak dengan
mudah kecewa dengan keadaan dan memberi setan kesempatan mendorong kita menjadi
orang Kristen yang mudah sekali kecewa. Saya mulai melihat hal yang aneh
disini, yaitu jika kita tidak mengerti akan hukum berkat akan sangat berbahaya
bagi hidup kita. Ketidakmengertian membuat orang menjadi kecewa. Dan kekecewaan
itu justru bisa membuat orang terlalu fokus kepada uang dan tergoda dan menjadi
orang yang materialistis. Tetapi berkat
Tuhan itu ajaib dan tidak pernah menjerumuskan kita selama kita mengikuti apa
yang Roh Kudus katakan, maka hidup anda akan luar biasa.
Istri
nabi ini berkata : “Suamiku adalah orang yang takut akan Tuhan, tetapi
hutangnya sangat banyak.” Jika anda teliti, sebenarnya semua berkat itu sudah
dekat dengan kita, hanya karena volumenya terlalu kecil maka kita tidak pernah
berpikir bahwa itu merupakan berkat.
Yang
pertama yang harus kita ketahui adalah Level Pengharapan kita. Seberapa anda
menginginkan dan mempercayai bahwa Tuhan akan memberkati Anda, maka ekspresinya
adalah seberapa bejana yang bisa anda siapkan ketika berkatNya mulai
dicurahkan. Banyak orang kristen berhenti ditengah jalan, dia pernah diberkati
tetapi akhirnya berkatNya berhenti. Ini disebabkan karena bejana dalam hidupnya
sudah tidak ada yang kosong sebab sudah terisi, sudah penuh.
Ketika
anda mulai diberkati Tuhan, jangan biarkan kesombongan, rasa aman, rasa puas,
rasa sudah hebat, memenuhi bejana hati anda. Jangan sampai anda merasa sudah
ok, sudah beres semuanya dan berkata : “Aku bisa berbuat apapun.” Pada waktu
anda merasa seperti itu, akan membuat setiap bejana dalam hidup anda mendadak
menjadi penuh dan saat itulah tiba-tiba semuanya berhenti dan tidak ada lagi
yang mengalir dengan kuat dalam hidup anda.
Seharusnya
setiap orang percaya mengerti saat-saat ini, betapa Tuhan sebenarnya ingin
sekali memenuhi hidup kita dan MinyakNya tidak akan pernah berhenti mengalir
selama anda menyediakan bejana kosong yang siap diisi dengan minyak Tuhan dan
berkat Tuhan dalam hidup anda.
Demikian
juga dengan kehidupan dalam gereja. Selama kita terus mengisi kehidupan orang
lain dan mengosongkan bejana kita sendiri, maka berkatNya akan terus mengalir.
Itu saja rahasia yang sebenarnya. Begitu kita memberkati kota dan negara, itu
berarti kita ingin berkata : “Bejanaku Tuhan..... bukan hanya kota ini,
bejanaku adalah seluruh Indonesia.”
Bayangkan
jika setiap kali kita bergerak dan menjadi berkat bagi orang lain, kita
menyalurkan begitu banyak hal kepada bangsa kita, maka Tuhan berkata : “Engkau
bukan hanya punya bejana satu gedung gereja saja, engkau bukan hanya punya
bejana satu kota saja, tetapi bejanamu adalah seluruh Indonesia.” Itulah
prinsip Tuhan.
Jika
kita diam dan tidak mengerjakan apapun, maka bagi Tuhan : “Bejanamu ya satu
gedung gereja saja !” Kelak ketika gedung dipenuhi jiwa-jiwa, maka semuanya
akan berhenti dan orang akan berkata : “Mana lagi kegerakan yang pernah terjadi
?” Mengapa sudah hilang ? Dan Tuhan akan berkata : “Bejanamu sudah penuh.”
Begitu
kita mulai memberkati kota, begitu kita mulai menyentuh masyarakat kota kita,
itu berarti kita mengklaim dihadapan Tuhan dengan berkata : “Tuhan, kota ini
bejanaku, lihatlah aku terus menyalurkan dan terus mengisinya sampai
disudut-sudut kota dan belum semuanya diselamatkan.” Yang terjadi kemudian
ialah berkatNya terus dicurahkan.
Pada
waktu kita bergerak dari propinsi ke propinsi dan kita masuk di setiap
kabupaten dan meyalurkan begitu banyak hal dengan itu juga kita berkata :
“Tuhan.... ini juga bagian dari bejanaku.” Maka Tuhan mengatakan : “Seluruh
Indonesia ini adalah bejanaMu.” Satu hari saya percaya kita akan menjadi berkat
yang kuat bagi bangsa-bangsa.
Saya
mendapat undangan gereja-gereja dari berbagai negara yang bukan gereja
Indonesia. Dengan itu saya juga ingin berkata : “Tuhan,... seluruh dunia
menjadi bejanaku.” Maka minyak berkatNya Tuhan akan mengalir dan tidak akan
pernah berhenti. Ini semua merupakan hukum dan prinsip.
Anda
harus membaca berulang-ulang bahwa sebenarnya kesukaan Tuhan itu
melipatgandakan. Sebab itu banyak orang meniru Tuhan dengan menggandakan uang,
tetapi tidak berhasil. Kesalahan banyak orang belum apa-apa sudah berkata
negatif terlebih dulu dengan berkata : “Tidak punya apa-apa.” Baru kemudian
berkata : “Kecuali buli-buli berisi minyak.”
Salah
satu faktor yang menghambat berkat Tuhan adalah cara berpikir yang negatif
dalam hidup kita. Jika belum apa-apa sudah
negatif, anda akan habis sebelum bergerak. Jika anda bisa berpikir secara
positif hidup anda akan ajaib. Semua yang baik akan menarik segala hal yang
baik lainnya masuk ke dalam hidup kita. Hukumnya seperti itu, maka jika anda
mempunyai sikap hati yang negatif, termasuk sial yang tidak pernah habis, itu
akan datang, juga siapa anda akan memikat orang yang sejenis.
Tidak
ada gadis-gadis cantik yang dikejar-kejar kuda misalnya, jelas tidak ada.
Karena dia seorang perempuan, maka laki-laki yang akan mengejar dia. Artinya
sama-sama manusia bukan ? Hal ini juga tidak berbeda dengan pikiran yang
positif dan negatif.
Jika
anda berpikir negatif anda mungkin sekali berkata : “Aku tidak punya apa-apa !”
Pada kenyataannya banyak orang bereaksi seperti itu, “Nggak punya, nggak
punya,....” katanya. Jika sedang tertekan sering berkata : “Habislah Saya.”
Yang terjadi akhirnya betul-betul habis. Perkataan ini sangat berbahaya,
beruntung istri nabi ini tidak berhenti sampai dikata-kata itu. Anda sendiri
harus bisa menang dimentalitas anda, jika didalam batin anda tidak menang,
diluar pun juga sulit untuk bisa menang.
Jika
anda bisa menikmati sesuatu dan anda menang, maka kemenangan-kemenangan
berikutnya akan mengalir dengan sendirinya. Berkat itu mengalir supaya kita
menjadi berkat bagi orang lain. Cara anda berpikirlah yang harus dirubah.
Cara
berpikir negatif, kecil dan sempit akan menjadi penghalang. Sebab inilah
hukumnya. Anda boleh takut akan Tuhan tetapi untuk berkat Tuhan bisa menjadi
daging, ternyata ada hukumnya. Misalnya jika anda biasa mengerjakan ekspor dan
pembayarannya bisa menggunakan LC, maka ada aturan-aturan spesifiknya. Jadi
Cara bayarnya pun ada aturannya. Supaya uang sampai ke pundi-pundi hidup anda,
semua aturan itu harus anda ikuti. Hal berkat juga serupa, ada banyak orang
baik sekali dan cinta Tuhan, tetapi mereka sama sekali tidak mengerti hukum
berkat.
Uang
itu sepertinya bernyawa. Jangan anda berkata ini pengajaran sesat. Sebab
Alkitab berkata bahwa jika anda mengamat-amati kekayaan, itu seperti terbang
dan itu berarti seperti punya nyawa. Hal seperti ini ternyata bisa berubah,
apakah akan menjadi anjing piaraan yang manis atau akan menjadi singa yang
lapar.
Jika
sampai berubah menjadi singa yang lapar, kabar buruknya adalah anda menjadi
mangsa yang pertama. Jika anda harus bisa mengontrol dengan roh anda, berapapun
yang anda butuhkan atau berapapun yang anda punya, anda harus belajar
mengendalikannya dengan baik. Saya sering melihat orang-orang yang mulai
diberkati tetapi tidak bisa mengendalikannya, akibatnya rusak semua. Jika sudah
rusak, kekuatannya hilang, maka uang itu akan terbang.
Jika
anda menjadi istri nabi itu, berapa banyak anda akan meminta tempayan dari
tetangga anda ? Mungkin anda menentukan jumlah tempayannya saja bingung, ini
berarti anda akan diberi berkat saja belum ada tempatnya bukan ?
Saya
mempunyai sebuah ide yang nakal, anda harus membaca ide saya ini. Suatu hari
saya merenungkan ayat-ayat ini dan saya berkata dalam hati : “Jika saya berada
diposisi wanita itu, apa yang akan saya perbuat ? Setelah saya membaca cerita
ini kurang lebih saya tahu akhirnya seperti apa. Apa yang bisa saya perbaiki
dari yang dibuat oleh janda nabi itu ? Mungkin anda berpikir contohnya seperti
ini, ya saya akan meniru begini. Seharusnya kita menjadi next level, menjadi
berbeda dari cerita ini.
Ketika
membaca kisah ini saya berkata : “Tuhan.... beri aku ide, jika sekarang ini aku
berada diposisi janda ini, apa next levelnya ? Saya akan berkata begini ; pak
nabi, setelah tempayan itu penuh nanti diapakan ?” Janda itu tidak bertanya
ketika ia disuruh, setelah dikerjakan baru bertanya : “Apa yang harus aku
perbuat sekarang ?” Baru nabinya menjawab : “Juallah.” Jika saya akan bertanya
didepan : “Setelah ini apa yang harus aku perbuat ?”
Artinya
saya akan berkata : “Tolong aku diberi pengarahan yang spesifik selanjutnya apa
?” “Ya kamu boleh jual ?” Oh begitu ya ? “Pokoknya asal ada tempayannya dan
akan terus terisi lalu bisa dijual ?”
Karena
tidak dikatakan harus dijual hari in, maka saya akan perbuat adalah pertama
saya akan membuat dari kayu sebuah alat penyangga untuk menaruh buli-buli
minyak, sebab jika tidak begitu tangan saya akan pegal dan capek.
Kemudian
saya akan memakai tempayan satu saja yang besar lalu bawahnya saya beri lubang,
kemudian saya sambung dengan pipa menuju keluar dan kedua anak saya berjaga
diluar dengan banyak tempayan, yang terakhir saya beri pengumuman bahwa saya
menjual minyak bersubsidi.
Artinya
jika kita membaca kisah ini, bukan sekedar cerita janda yang terbebas hutang
sebab seberapa janda ini bisa menikmati, semua tergantung pada dia. Tingkat
kecerdasan rohaninya seberapa, itu yang sangat menentukan. Pilihan dan berkat
janda ini volumennya berapa, semua tergantung dari pilihan dia sendiri.
Jika
akan bertemu dengan yang lain, tentu semua akan juga berbeda. Mungkin akan ada
yang berkata : “Itu benar pak, tetapi saya akan buat jalur marketing dengan
label minyak urapan bersubsidi. Jadi ini akan menyebar ke seluruh dunia, sebab
Alkitab berkata : Minyak akan terus mengalir selama ada tempayan kosong yang
menampungnya.”
Yang
menyedihkan adalah minyak yang mengalir dalam cerita janda ini sudah berhenti
sebab tidak ada lagi bejana kosong yang menampungnya. Dengan ini ide nakal saya
hanya ingin berkata : “Sebenarnya jika kita mempunyai kecerdasan rohani, setiap
apapun yang masuk dalam kehidupan kita akan berhenti satu kali. Tetapi anda
akan bisa menikmati seumur hidup anda.”
Ini
merupakan PR bagi anda semua, caranya bagaimana ? Kemuliaan Raja-Raja
menyelidiki segala sesuatu. Anda harus mnyelidiki ini, tetapi memeang benar
bahwa hal ini ada hukumnya dan hukum ini sebenarnya tidak pernah hilang. Jika
anda membaca Mujizat 5 Roti dan 2 Ikan, dikatakan bahwa ini dibagikan sesuai dengan
keinginan mereka. Jadi seberapa banyak mereka menginginkan hal itu, mereka akan
dapat.
Artinya
ada bagian dimana keinginan anda dihargai oleh Tuhan, sebab Dia adalah Tuhan
yang Maha Baik. Tidak selalu keinginan kita dipenuhi sebab Tuhan mengerti bahwa
keinginan kita sangat banyak dan kadang-kadang sangat berbahaya. Pernah ada
seorang anak yang berkata : “Aku ingin mempunyai rumah dengan 60 tingkat.” Lalu
mamanya berkata : “Yang membersihkan siapa ?” “Ya Pembantu?” jawabnya. Jika
pembantunya Cuma satu, membersihkan 60 tingkat bukankah itu berarti pembunuhan
?
Ada
keinginan-keinginan yang bagi Tuhan itu wajar, karena tergantung dari apa yang
ada didalam diri kita.
Sumber
:
Buku
Perak Darah
Halaman
: 7-20
Media
Injil Kerajaan - Semarang
Komentar
Posting Komentar