Gaya Hidup Ilahi Yang Membuat Kita Teguh Berdiri
Gaya Hidup Ilahi Yang Membuat Kita Teguh Berdiri
Pastor Steven Agustinus
Dalam
perjalanan profetis ini akan ada upaya dari pekerjaan musuh untuk
menghadang. Peristiwa, situasi dan keadaan akan dimanfaatkan oleh si
jahat untuk membuat kita menjadi tertatih - tatih, menunda, atau bahkan
keluar dari panggilan sejati yang Tuhan tetapkan. Namun sesungguhnya,
segala penghalang dan upaya musuh tidak akan pernah sanggup menahan,
jika kita hidup dalam standart yang Tuhan tetapkan. Karena itulah yang menjadi janjiNya bagi kita yang telah ditebus dari gelap kepada terangNya yang ajaib.
Yesaya 43:1-2 (TB) Tetapi sekarang, beginilah firman TUHAN yang menciptakan engkau, hai Yakub, yang membentuk engkau, hai Israel: Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku.
Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau.
Ayat tersebut sungguh dahsyat. Karena itulah isi hati dan tindakan konkrit yang Tuhan lakukan untuk melindungi kepunyaanNya. Namun dibutuhkan kehidupan yang akurat untuk hal tersebut terjadi. Sebagai contoh Abram . Walaupun Tuhan telah memanggilnya keluar dari kehidupan penyembah berhala untuk berjalan dalam terangNya yang ajaib, abram tetap dituntut Tuhan untuk hidup akurat seturut yang difirmankanNya. Ketidaktaatan Abram menyebabkan banyak kekacauan dlm hidupnya. Namun Tuhan setia dan Ia tidak pernah menyerah. Ia menyatakan kekudusanNya kepada Abram dan mengubah hatinya menjadi Abraham. Sehingga ia tidak lagi berjalan dalam kemanusiawiaan, melainkan keilahian Tuhan yang membuat apa yang mustahil menjadi mungkin untuk Abraham. Yakub pun kurang lebihnya sama. Tuhan harus 'bergulat' terlebih dahulu dengannya untuk terjadinya perubahan sifat. Yakub yang artinya penipu, menjadi Israel (Pangeran Allah) karena Tuhan yang mengubah hidupnya
Tetapi kita tidak perlu mencontoh ketidakuratan dari Abram dan Yakub dalam menjalani perjalanan profetis ini. Karena Tuhan menghendaki kita hidup dalam standart yang Ia tetapkan :
1. Mengenal Tuhan sebagai Bapa.
Saya sungguh merasakan, pengenalan kita akan Bapa memainkan peranan terpenting dalam perjalanan profetis ini. Sebagai ciptaan baru kita tidak lagi mengenal Tuhan sebagai sang pencipta saja, karena hal itu akan membuat kita melangkah sebagai manusia biasa yang meleset dari tujuan ilahi.
Roh Kudus diberikan untuk membuat kita dapat melihat Dia sebagai Bapa. Bukan bapa yang jahat, melainkan Bapa yang baik. Sebagai Bapa, Ia akan memastikan hidup kita aman dan terus bertumbuh ke arah keserupaan dengan Kristus. Roh Kudus akan menolong kita mengenal Bapa dengan sempurna. RohNya sudah menyiapkan representasi figur Bapa disurga melalui bapa rohani.
Saya sangat percaya, hari - hari ini RohNya akan mempertemukan orang percaya dengan Bapa rohani. Karena hubungan kita dengan Bapa rohani sejati dapat membuat kita mengenal Bapa di surga scr akurat. Saya juga semakin paham maksud dari Maleakhi 4:5-6. Kembalinya hati bapa - bapa kepada anak - anak dan sebaliknya, mempunyai maksud untuk generasi akhir ini dapat melihat figur Bapa di surga. Melalui kehidupan sehari - hari bapa rohani, firman yang disampaikan, pengambilan keputusan dan cara penanganan masalah akan membuat kita melihat Bapa di surga dalam figur bapa rohani sejati. Itulah yang menjadi bekal dan kehidupan anak - anak rohani dapat menyelesaikan panggilan tertinggi dari Kerajaan Surga.
2. Membangun gaya hidup yang seturut dengan firman.
Gaya hidup ilahi/ pola hidup ilahi yang terbangun akan membuat kita tetap teguh berdiri ditengah dunia yang bergoncang. Sebagai contoh, krisis perekonomian yang sedang menggoncang kehidupan banyak orang. Saat kita membangun gaya hidup ilahi dalam pengelolaan keuangan (mengelola keuangan seturut kebenaran firman), maka pola tersebut akan membuat kita hidup dalam pemeliharaan Bapa yang sempurna. Bahkan sebagai anak, ada pemeliharaan spesial yang Bapa akan berikan. Sama seperti Yusuf, ditengah krisis ia justru bangkit menjadi berkat bagi kehidupan bangsa - bangsa.
3. Menjadikan apapun yang mencoba menghalangi sebagai sarana untuk melatih otot - otot rohani kita menjadi lebih kuat dari sebelumnya.
Bapa disurga tidak pernah merancang hal buruk untuk kita. Kalaupun hal itu diijinkanNya utk terjadi, sesungguhnya Ia sebagai Bapa bertujuan menjadikan kita sbg pribadi yang jauh lebih matang dan bertambah perkasa. Firman demi firman senantiasa diberikanNya. Bukan hanya satu-dua firman, melainkan firman yang terus menumbuhkan kehidupan kerohanian kita. Jadi, sikap kita sebagai anak harus alami perubahan ketika menghadapi masalah atau tantangan. Kita harus melihatnya sebagai sarana latihan yang harus kita manfaatkan untuk membuat kita semakin kuat dan meraih piala juara.
4. Memastikan adanya dinamika rohani yang kuat dalam batin.
Pagi ini saya masih merasakan ada tiupan angin yang sangat kuat dalam batin. Dan angin tersebut sangat berkuasa untuk menghancurkan dan menyingkirkan berbagai halangan yang ada. Hal itu membuat saya menyadari, kondisi roh kita setiap hari haruslah dalam keadaan prima. Karena memang itulah yang menjadi porsi kita di dalam Bapa. Jadi sudah sewajarnya setiap hari kita mengambil porsi kita sbg anak (membangun manusia rohani) secara maksimal.
Saya percaya, ketika kita hidup dalam standart yang Tuhan tetapkan maka perjalanan profetis kita tidak ada lg yang bisa menghalangi dan tidak perlu memutar - mutar dipadang gurun. Sebaliknya anugerahNya akan membuat kita pasti mencapai tujuan Bapa disurga, menjadi anak panah kemenangan di tangan pahlawan. #AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)
Yesaya 43:1-2 (TB) Tetapi sekarang, beginilah firman TUHAN yang menciptakan engkau, hai Yakub, yang membentuk engkau, hai Israel: Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku.
Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau.
Ayat tersebut sungguh dahsyat. Karena itulah isi hati dan tindakan konkrit yang Tuhan lakukan untuk melindungi kepunyaanNya. Namun dibutuhkan kehidupan yang akurat untuk hal tersebut terjadi. Sebagai contoh Abram . Walaupun Tuhan telah memanggilnya keluar dari kehidupan penyembah berhala untuk berjalan dalam terangNya yang ajaib, abram tetap dituntut Tuhan untuk hidup akurat seturut yang difirmankanNya. Ketidaktaatan Abram menyebabkan banyak kekacauan dlm hidupnya. Namun Tuhan setia dan Ia tidak pernah menyerah. Ia menyatakan kekudusanNya kepada Abram dan mengubah hatinya menjadi Abraham. Sehingga ia tidak lagi berjalan dalam kemanusiawiaan, melainkan keilahian Tuhan yang membuat apa yang mustahil menjadi mungkin untuk Abraham. Yakub pun kurang lebihnya sama. Tuhan harus 'bergulat' terlebih dahulu dengannya untuk terjadinya perubahan sifat. Yakub yang artinya penipu, menjadi Israel (Pangeran Allah) karena Tuhan yang mengubah hidupnya
Tetapi kita tidak perlu mencontoh ketidakuratan dari Abram dan Yakub dalam menjalani perjalanan profetis ini. Karena Tuhan menghendaki kita hidup dalam standart yang Ia tetapkan :
1. Mengenal Tuhan sebagai Bapa.
Saya sungguh merasakan, pengenalan kita akan Bapa memainkan peranan terpenting dalam perjalanan profetis ini. Sebagai ciptaan baru kita tidak lagi mengenal Tuhan sebagai sang pencipta saja, karena hal itu akan membuat kita melangkah sebagai manusia biasa yang meleset dari tujuan ilahi.
Roh Kudus diberikan untuk membuat kita dapat melihat Dia sebagai Bapa. Bukan bapa yang jahat, melainkan Bapa yang baik. Sebagai Bapa, Ia akan memastikan hidup kita aman dan terus bertumbuh ke arah keserupaan dengan Kristus. Roh Kudus akan menolong kita mengenal Bapa dengan sempurna. RohNya sudah menyiapkan representasi figur Bapa disurga melalui bapa rohani.
Saya sangat percaya, hari - hari ini RohNya akan mempertemukan orang percaya dengan Bapa rohani. Karena hubungan kita dengan Bapa rohani sejati dapat membuat kita mengenal Bapa di surga scr akurat. Saya juga semakin paham maksud dari Maleakhi 4:5-6. Kembalinya hati bapa - bapa kepada anak - anak dan sebaliknya, mempunyai maksud untuk generasi akhir ini dapat melihat figur Bapa di surga. Melalui kehidupan sehari - hari bapa rohani, firman yang disampaikan, pengambilan keputusan dan cara penanganan masalah akan membuat kita melihat Bapa di surga dalam figur bapa rohani sejati. Itulah yang menjadi bekal dan kehidupan anak - anak rohani dapat menyelesaikan panggilan tertinggi dari Kerajaan Surga.
2. Membangun gaya hidup yang seturut dengan firman.
Gaya hidup ilahi/ pola hidup ilahi yang terbangun akan membuat kita tetap teguh berdiri ditengah dunia yang bergoncang. Sebagai contoh, krisis perekonomian yang sedang menggoncang kehidupan banyak orang. Saat kita membangun gaya hidup ilahi dalam pengelolaan keuangan (mengelola keuangan seturut kebenaran firman), maka pola tersebut akan membuat kita hidup dalam pemeliharaan Bapa yang sempurna. Bahkan sebagai anak, ada pemeliharaan spesial yang Bapa akan berikan. Sama seperti Yusuf, ditengah krisis ia justru bangkit menjadi berkat bagi kehidupan bangsa - bangsa.
3. Menjadikan apapun yang mencoba menghalangi sebagai sarana untuk melatih otot - otot rohani kita menjadi lebih kuat dari sebelumnya.
Bapa disurga tidak pernah merancang hal buruk untuk kita. Kalaupun hal itu diijinkanNya utk terjadi, sesungguhnya Ia sebagai Bapa bertujuan menjadikan kita sbg pribadi yang jauh lebih matang dan bertambah perkasa. Firman demi firman senantiasa diberikanNya. Bukan hanya satu-dua firman, melainkan firman yang terus menumbuhkan kehidupan kerohanian kita. Jadi, sikap kita sebagai anak harus alami perubahan ketika menghadapi masalah atau tantangan. Kita harus melihatnya sebagai sarana latihan yang harus kita manfaatkan untuk membuat kita semakin kuat dan meraih piala juara.
4. Memastikan adanya dinamika rohani yang kuat dalam batin.
Pagi ini saya masih merasakan ada tiupan angin yang sangat kuat dalam batin. Dan angin tersebut sangat berkuasa untuk menghancurkan dan menyingkirkan berbagai halangan yang ada. Hal itu membuat saya menyadari, kondisi roh kita setiap hari haruslah dalam keadaan prima. Karena memang itulah yang menjadi porsi kita di dalam Bapa. Jadi sudah sewajarnya setiap hari kita mengambil porsi kita sbg anak (membangun manusia rohani) secara maksimal.
Saya percaya, ketika kita hidup dalam standart yang Tuhan tetapkan maka perjalanan profetis kita tidak ada lg yang bisa menghalangi dan tidak perlu memutar - mutar dipadang gurun. Sebaliknya anugerahNya akan membuat kita pasti mencapai tujuan Bapa disurga, menjadi anak panah kemenangan di tangan pahlawan. #AkuCintaTuhan (Ps. Steven Agustinus)
Komentar
Posting Komentar