Hikmat Yang Benar
Hikmat Yang
Benar
Jumat, 10 Juni 2016
Bahan
Renungan :
Hikmat yang benar
7:1 Nama yang harum lebih baik
dari pada minyak yang mahal 1 , u
dan hari kematian 2 lebih baik dari pada hari
kelahiran. v
7:2 Pergi ke rumah duka lebih baik dari pada pergi
ke rumah pesta, karena di rumah dukalah w
kesudahan x
setiap manusia; hendaknya orang yang hidup memperhatikannya. 7:3 Bersedih lebih baik dari pada tertawa, y
karena muka muram membuat hati lega. 7:4 Orang berhikmat senang berada di rumah duka,
tetapi orang bodoh senang berada di rumah tempat bersukaria. z
7:5 Mendengar hardikan a
orang berhikmat lebih baik dari pada mendengar nyanyian orang bodoh. 7:6 Karena seperti bunyi duri b
terbakar di bawah kuali, demikian tertawa c
orang bodoh. Inipun sia-sia. 7:7 Sungguh, pemerasan membodohkan orang berhikmat,
dan uang suap d
merusakkan hati. 7:8 Akhir suatu hal lebih baik dari pada awalnya.
Panjang sabar e
lebih baik dari pada tinggi hati. 7:9 Janganlah lekas-lekas marah f
dalam hati, karena amarah menetap dalam dada orang bodoh. g
7:10 Janganlah mengatakan: "Mengapa zaman dulu
h
lebih baik dari pada zaman sekarang?" Karena bukannya berdasarkan hikmat
engkau menanyakan hal itu. 7:11 Hikmat adalah sama baiknya i
dengan warisan dan merupakan suatu keuntungan bagi orang-orang yang melihat
matahari. j
7:12 Karena perlindungan hikmat adalah seperti
perlindungan uang. Dan beruntunglah yang mengetahui bahwa hikmat memelihara
hidup pemilik-pemiliknya. 7:13 Perhatikanlah pekerjaan k
Allah! Siapakah dapat meluruskan apa yang telah dibengkokkan-Nya? l
7:14 Pada hari mujur bergembiralah, tetapi pada hari
malang ingatlah, bahwa hari malang inipun dijadikan Allah seperti juga hari
mujur, m
supaya manusia tidak dapat menemukan sesuatu mengenai masa depannya. 7:15 Dalam hidupku yang sia-sia n
aku telah melihat segala hal ini: ada orang saleh yang binasa dalam
kesalehannya, ada orang fasik yang hidup lama dalam kejahatannya. o
7:16 Janganlah terlalu saleh, janganlah perilakumu
terlalu berhikmat 5 ; mengapa engkau akan membinasakan
dirimu sendiri? 7:17 Janganlah terlalu fasik, janganlah bodoh!
Mengapa engkau mau mati sebelum waktumu? p
7:18 Adalah baik kalau engkau memegang yang satu,
dan juga tidak melepaskan yang lain, karena orang yang takut akan Allah q
luput dari kedua-duanya. 7:19 Hikmat r
memberi kepada yang memilikinya lebih banyak kekuatan s
dari pada sepuluh penguasa dalam kota. 7:20 Sesungguhnya, di bumi tidak ada orang yang
saleh: t
yang berbuat baik dan tak pernah berbuat dosa 6 ! u
7:21 Juga janganlah memperhatikan segala perkataan
yang diucapkan orang, supaya engkau v
tidak mendengar pelayanmu mengutuki engkau. 7:22 Karena hatimu tahu bahwa engkau juga telah
kerapkali mengutuki orang-orang lain. (Pengkotbah 7:1-22)
Renungan :
Perikop
dari ayat diatas diberi judul Hikmat Yang Benar. Jika ada hikmat yang benar,
berarti ada hikmat yang salah. Dalam Firman Tuhan dikatakan : “Akhir sesuatu
lebih baik dari pada awalnya.” Ini adalah salah satu filosofi hikmat yang
benar. Cara berpikir yang benar menurut Tuhan. Padahal jika kita perhatikan dan
melihat apa yang ada didunia, orang hanya berpikir bagaimana memulai sesuatu.
Bagaimana memulai membuka sebuah usaha baru, bagaimana memulai pelayanan yang
baru, bagaimana melakukan pendekatan kepada seseorang untuk membawa dia kepada
Tuhan, atau bahkan banyak hal yang orang pikirkan hanya “bagaimana memulai.”
Jarang
sekali orang berpikir tentang akhir dari sesuatu. Sebenarnya sepele. Jika kita
mengerti cara berpikir Tuhan, Tuhan selalu berfokus kepada tujuan akhirnya.
Jika kita hanya berfokus pada pemikiran jangka pendek, maka akan ada banyak
orang yang kecewa. Mungkin mereka mengatakan, Adam diciptakan serupa dan
segambar dengan Allah. Sebab itu Adam mempunyai tubuh, jiwa dan roh. Sama
seperti Allah, ada Allah Bapa, Allah Putera dan Allah Roh Kudus. Tidak sedikit
orang yang percaya akan kebaikan Tuhan, tetapi banyak juga yang tidak percaya
bahwa Tuhan selalu merencanakan sesuatu yang baik.
Seringkali
ketika kita menurut apa yang Tuhan inginkan, awalnya justru kita mengalami
hal-hal yang tidak enak pada awalnya, tetapi hanya sebentar dan enak pada
akhirnya. Percayalah bahwa rancanganNya selalu baik dalam hidup kita. Tetapi
apa yang ditawarkan dunia sering kali enak pada awalnya dan berujung pada
akhirnya sesuatu yang tidak baik. Walaupun seringkali kita mengerti apa yang
ada didepan kita, tetap melangkah dan selesaikan. Tuhan lebih memikirkan apa
yang ada di akhir bukan yang sedikit didepan. Mungkin Adam pertama memang
gagal, tetapi Adam Kedua yaitu Tuhan Yesus, Dia yang memberikan rancangan
kemenangan dan Ia membuktikan kemenanganNya. (PHS)
Doa :
Tuhan
Yesus buat kami memiliki hikmat yang benar yang daripada Engkau sendiri. Tuhan
ajari kami untuk selalu melihat garis akhir yang akan kami alami bersama
Engkau, bukan hanya melihat yang sedikit yang didepan kami. Tuhan berikan
kepada kami hikmatMu untuk dapat memutuskan apa yang harus kami putuskan hari
ini. Terima Kasih Tuhan Yesus. Amin
Dari
Renungan Harian Bahtera Imamat Rajani – Ark Of Christ Bandung
Komentar
Posting Komentar