Keletihan dan Penawaran Duniawi
Keletihan
dan Penawaran Duniawi
Ev. Iin
Tjipto Wenas
22:9 Kemudian datanglah Allah
kepada Bileam i
serta berfirman: j
"Siapakah orang-orang yang bersama-sama dengan engkau itu?" (Bilangan
22 : 9)
Hal
kedua yang iblis mulai tawarkan adalah harta, kedudukan dan kenyamanan. Balak
saat itu mulai menawarkan kepada Bileam banyak hal sehingga hati Bileam mulai
berubah condong dari Tuhan. Saat itu Tuhan harus bertanya kepada Bileam karena
Bileam mulai tidak mengenal hatinya sendiri. Kalau baca sejarah dari Bileam,
kita tahu bahwa Bileam sengaja tinggal ditempat yang netral sehingga semua
orang dari segala bangsa bisa datang kepadanya dengan mudah, tetapi begitu Balak
menawarkan banyak hal, hatinya mulai tidak fokus kepada Tuhan. Mungkin iblis
mulai tiupkan sesuatu kepada kita dengan berkata, “kamu sudah ke bangsa-bangsa,
tapi rumahmu masih kecil, belum punya mobil lagi, kemana-mana naik motor,” dan
kalau kita lengah maka hati kita mulai bergeser ddari Tuhan. Jika Tuhan mulai
bertanya kepada kita, seharusnya kita sadar bahwa kita mulai tidak mengenali
hati kita sendiri. Hari-hari ini kalau kita tidak pelajari dan selidiki hati
kita maka akan sangat berbahaya karena roh keletihan, roh perpecahan dan roh
yang lainnya bisa menempel.
Tuhan
mulai berurusan dengan saya dan bertanya, “kenapa hatimu gelisah ?”. Saya tahu
akhir-akhir ini hati saya begitu gelisah dan tidak percaya. Saya bisa merasa
kesepian ditengah sekian banyak orang di Mahanaim dan Bahtera. Ada tiga orang
pastor dari Nepal, India dan Myanmar. Yang Nepal berkata, “please bu, kami
dengar pasukan sudah datang dan kami dengar banyak hal,” mereka minta dibuatkan
Rumah Shalom di Nepal. Pastor yang dari India minta dibuatkan sekolah disana
karena sekolah disana mahal, sedangkan pastor yang dari Myanmar, berkata “Bu
kami minta dibuatkan sebuah restaurant tetapi didalamnya ada rumah singgah
karena di Myanmar banyak anak-anak terlantar dan disuruh bekerja mulai usia 4
dan 5 tahun, nanti kami yang akan bantu kalian masuk ke Myanmar.” Sejujurnya
saat itu saya berkata, “oh ya nanti saya bantu dan pikirkan”, padahal didalam
hati saya berkata, “ah, beban lagi padahal rumah Shalom dan pembangunan Gedung
House of Favor di tempat kami belum selesai, masa mau bangun lagi di India,
Myanmar dan Nepal ?” Seharusnya saya berkata : “Yes, pintu terbuka ! Kesempatan
terjadi.” Tetapi yang keluar dari hati saya sangat berbeda sehingga membuat
Tuhan bertanya kepada saya, “hatimu kenapa ?” Saya berpikir ini gawat sekali,
saya mulai mencium racun dan saya berkata kepada Tuhan, “Tuhan, cintaku ini
gawat dengan Engkau, kalau cintaku penuh, aku tidak akan pernah merasa sendiri,
kalau cintaku meluap maka aku tidak akan pernah merasa letih dan takut karena
Alkitab berkata Didalam Kasih Tidak Ada Ketakutan.” Mungkin Iblis mulai menipu
kita dengan meniupkan kepada kita dengan berkata : “Kamu tidak ke bangsa-bangsa
ya ? Saudara-saudaramu pergi sedangkan kamu tidak terpilih untuk pergi.”
Hati-hati saudara, karena upah yang pergi dan yang tinggal adalah sama kalau
engkau turut mendoakan mereka, waspadai hatimu. Bahaya besar jika kita mulai
tidak mengenali hati sendiri.
22:15 Tetapi Balak
mengutus pula pemuka-pemuka lebih banyak dan lebih terhormat dari yang pertama.
22:16 Setelah mereka sampai kepada Bileam, berkatalah
mereka kepadanya: "Beginilah kata Balak bin Zipor: Janganlah biarkan
dirimu terhalang-halang untuk datang kepadaku, 22:17 sebab aku akan memberi upahmu sangat banyak,
l
dan apapun yang kauminta dari padaku, aku akan mengabulkannya. Datanglah, dan
serapahlah m
bangsa itu bagiku." 22:18 Tetapi Bileam menjawab kepada pegawai-pegawai
Balak: "Sekalipun Balak memberikan kepadaku emas dan perak seistana penuh,
aku tidak akan sanggup berbuat sesuatu, yang kecil atau yang besar, yang
melanggar titah TUHAN, Allahku 1 . n
22:19 Oleh sebab itu, baiklah kamupun tinggal di sini
pada malam ini, supaya aku tahu, apakah pula yang akan difirmankan TUHAN
kepadaku. o "
22:20 Datanglah Allah kepada Bileam p
pada waktu malam serta berfirman kepadanya: "Jikalau orang-orang itu
memang sudah datang untuk memanggil engkau, bangunlah, pergilah bersama-sama
dengan mereka, tetapi hanya apa yang akan Kufirmankan kepadamu q
harus kaulakukan." (Bilangan 22:15-20)
Balak
mulai meningkatkan penawarannya kepada Bileam ketika Bileam menolak utusan
pertama Balak. Kita dapat melihat sebenarnya hati Bileam sudah terkhamiri dan
condong kepada yang lain meskipun perkataannya tetap positif. Sebenarnya banyak
anak Tuhan yang walaupun perkataannya masih positif namun tetap hatinya sudah
terkhamiri oleh iri hati, kemarahan, kecewa. Bahkan beberapa orang sudah
berkata, “bosan yang rohani, saya ingin yang aneh-aneh.” Beberapa walaupun
berada diantara teman-teman rohani sudah mulai merasakan kesepian dan mencari
cinta yang palsu. Tuhan sedang berkata, “Terserah, karena kalau Aku larang toh
hatimu pergi kesana,” karena Tuhan kita butuh hati dan bukan sekedar tubuh
kita.
Seringkali
tubuh kita menari, bermain musik, dan menyanyi, tetapi hati kita tidak ada
disitu atau ikut ibadah tetapi hati kita sudah ingin keluar, hati kita bisa
letih, kecewa dan justru ada ditempat lain maka Tuhan akan berkata, “terserah
nak, tidak usah lakukan itu, lakukan saja yang kau mau.” Kita tahu kisah
berikutnya menceritakan keledai Bileam dan Malaikat Tuhan. Tuhan menyingkapkan
sesuatu hal kepada saya, saat itu Tuhan berkata “hari itu nak, Aku harus
memilih, pada waktu Aku bilang terserah karena hatinya sudah terkhamiri, Aku berdiri
di jalan itu, hatiKu sangat galau, Aku tahu ujungnya kemana, kalau Aku tidak
bunuh Bileam. Aku tahu ujungnya dia akan terhilang karena dia pasti akan
membujuk orang Israel jatuh dan dia akan terkutuk karena Firman Tuhan
mengatakan siapa yang mengutuk orang Israel pasti kena kutuk.” Tapi Tuhan tidak
pernah tega untuk membunuh Bileam. Tuhan hanya bisa berharap dan berpesan
kepadanya, “Oke lakukan dan bicara hanya apa yang Aku suruh.” Tuhan berharap
Bileam berbalik tapi Bileam tidak pernah berbalik. Ada beberapa orang yang
hatimu sudah bergeser dan Tuhan berkata, “bagaimana dengan hatimu ?” Jangan
sampai ada satu titik Tuhan bilang, “Terserah kalau itu yang kau pilih”. Jangan
sampai Tuhan harus angkat pedang tetapi Tuhan tahu Dia tidak pernah tega
memotong engkau dan Dia turunkan pedang itu dan hanya bisa menangis.
Saudara,
Tuhan menunjukkan kepada saya pemandangan yang selama ini belum pernah saya
lihat sebelumnya. Slide yang selama ini belum pernah saya lihat sebelumnya.
Slide pertama Tuhan tunjukkan kepada saya tentang Salomo. Pada waktu Salomo
meminta hikmat dan Tuhan tambahkan kekayaannya bahkan Salomo sampai mengerti
bahasa dan gerakan binatang. Salomo begitu sibuk melakukan banyak hal dan sejak
itu dia tidak pernah bertanya lagi sama Tuhan. Tuhan ingin mengambil semua yang
sudah Tuhan berikan tetapi didetik itu Tuhan berkata, “Perlukah Ku ambil
semuanya supaya matanya kembali kepadaKu dan kembali bertanya kepadaKu ?” Tidak
Aku bukan Tuhan yang mengambil apa yang telah Kuberikan. Dan saat itu Tuhan
hanya bisa menangis dan berkata “Yedija, Yedija, Aku kehilangan engkau didetik
Aku memberikan semuanya kepadamu.” Penglihatan berikutnya Tuhan menunjukkan
tentang Daud. Dari luar Daud sepertinya terlihat gagah padahal sebenarnya kalau
dia mau berperang dia harus menangis dulu. Saat dia mau melawan Goliat, dia
lari ke sungai untuk mengambil batu dan berkata : “Tuhan, pedang saja aku tidak
punya, baju saja tidak aku punya, kalau bukan Engkau aku bisa apa ?” Saat Daud
menghadapi raja-raja Filistin, Daud berpura-pura menjadi orang gila, dan
berkata : “tidak apa-apalah Tuhan, aku mau serendah apapun, aku tetap
bersyukur, aku ini selalu Kau luputkan.” Tetapi disaat Daud punya begitu banyak
pasukan, dia hanya berkata “ya, kamu sudah tahukan tugasnya, habiskan Filistin,
Amalek dan Amon,” Lalu Daud duduk diatas sotoh rumahnya dan itu membuatnya
jatuh bersama Betsyeba. Ketika Betsyeba hamil pun Daud tidak bertanya kepada
Tuhan. Ia justru berkata Yoab, “Buat Uria mati tidak tahu caranya bagaimana ?”
106:32 Mereka menggusarkan
Dia dekat air Meriba, f
sehingga Musa kena celaka karena mereka; 106:33 sebab mereka memahitkan hatinya, g
h
sehingga ia teledor dengan kata-katanya. i
(Mazmur 106 : 32-33)
Tuhan
masih tunjukkan banyak hal. Tuhan berkata : “tidak ada yang bisa sentuh Musa
secara fisik.” Tapi iblis cukup beri dia kemarahan dan kepahitan maka dia gagal
masuk Tanah Perjanjian. Tidak ada yang bisa sentuh Elia namun iblis berhasil
menyentuhnya dengan keletihan.
11:2 Di dalam penjara q
Yohanes r
mendengar tentang pekerjaan Kristus, 11:3 lalu menyuruh murid-muridnya bertanya
kepada-Nya: "Engkaukah yang akan datang itu s
atau haruskah kami menantikan orang lain?" 11:4 Yesus menjawab mereka: "Pergilah dan
katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: 11:5 orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang
kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada
orang miskin t
diberitakan kabar baik. 11:6 Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi
kecewa dan menolak Aku. u "
(Matius 11:2-6)
Tidak
ada yang bisa menghalangi terobosan Yohanes Pembaptis, ia bisa membuat seluruh
bangsa Israel bertobat tetapi iblis cukup beri dia iri hati hanya karena dia
berada didalam penjara sementara diluar orang mengikuti Yesus. Orang yang
tadinya berkata “Dialah Anak Allah”, begitu dia iri, dia bertanya “Apakah Dia
Mesias ?” Iri hati, membutakan visinya. Yohanes datang untuk siapkan jalan buat
Yesus tetapi keletihan membuat Yohanes iri karena Yesus terus naik dan membuat
banyak mujijat sementara Yohanes ada didalam penjara.
Hari-hari
ini Tuhan sedang bertanya kepada setiap kita, “haruskah Aku membuat engkau
menjadi begitu lemah, begitu miskin dan tidak pernah angkat engkau supaya
engkau tetap melekat kepadaKu ? Secepat itukah hatimu berubah ? Jangan sampai
hati kita mulai condong bukan kepada Tuhan karena ada hal lain, kehebatan,
keberhasilan, kesibukan, keletihan atau penawaran dunia seperti yang engkau
inginkan, berhati-hatilah iblis tidak perlu melakukan hal besar untuk
menjatuhkan kita, iblis cukup menyusup lewat cara yang bahkan kita tidak
sadari.
Sumber
: Buku Alarm Hati – Ev. Iin Tjipto Purnomo
Jurnalis
: Joshua Ivan Sudrajat
Komentar
Posting Komentar