Mandat dan Berkat 2008
Senin, 13 Juni 2016
Mandat dan Berkat 2008
Bahan
Renungan :
Yohanes 16 : 24
Sampai Sekarang kamu belum
meminta sesuatupun dalam namaKu. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya
penuhlah sukacitamu.
Kata-kata
Sesungguhnya sampai sekarang kamu belum pernah meminta apapun didalam
NamaKu.... Mintalah kepadaKu maka Aku akan memberikan kepadamu supaya penuhlah
sukacitamu. Ayat ini kembali terngiang-ngiang didalam telinga saya,
sesungguhnya saya tidak tahu harus meminta apa. Sejujurnya saya sering meminta kepada
Tuhan, tetapi untuk mendapatkan sesuai permintaan saya, saya belum pernah.
Memang beberapa kali saya pernah dapat Blackberry namun itu second, saya pakai
selama satu setengah tahun kemudian Blackberry itu rusak dan saya mendapatkan
android Oppo second dan saya pakai selama satu tahun dari Juni 2015 – Juni
2016. Oppo saya rusak dan harus ganti mesin dan biayanya sama seperti membeli
Android baru. Saat ini saya tidak tahu apa yang saya harus minta, kalau
keinginan saya banyak.
Sesungguhnya
ayat ini saya mendapatkan dalam Acara Bahtera tahun 2007, Gulungan Mandat dan
Berkat untuk Tahun 2008, saya ingat tema yang Tuhan berikan untuk bahtera
adalah New Beginning untuk tahun 2008.
Jika
saya mendoakan teman-teman saya saya melihat jawaban doa yang ajaib dan Tuhan
menjawab semua permohonan mereka.
Sejujurnya
hari ini ketika kuota internet saya habis, saya tidak bisa mengupload artikel
dan renungan rohani di blog. Upload terakhir di facebook saya memberitahukan
kepada pembaca blog yang menjadi teman di Facebook bahwa hari ini saya tidak
bisa mengupload artikel di blog.
Tetapi
saya tetap mengetik bahan renungan dari Pdt Petrus Agung Purnomo tentang
Mentalitas Tuhan dan Seri Membangun Pasukan : Perhitungan Ilahi. Disitu saya
melihat bahwa ketika kita melayani jiwa-jiwa seperti pemilik penginapan yang
merawat orang yang terluka karena dirampok, orang Samaria yang baik hati
memberikan dua dinar dan jika tidak cukup maka ia akan mengganti ketika ia
datang kembali. Tuhan sangat ingin memberkati anak-anakNya. Sejujurnya saya
sejak kemarin ingat ayat dari gulungan Mandat yang saya terima diawal tahun
2008 itu.
Ketika
saya mengetik artikel seri Alarm Hati : Luka Lama Yang Berbahaya, sejujurnya
didalam hidup ini saya seringkali mengalami banyak penolakan, rasanya semua
yang saya kerjakan belum berhasil dan apa yang saya minta untuk saya pribadi
belum kelihatan hasilnya. Jika melihat dari seri alarm hati tentang Keletihan
dan penawaran duniawi. Saya merasakan keletihan, memang saya pernah pergi ke
bangsa-bangsa walaupun sekali, itu saya bersyukur, saya juga pernah mendapatkan
anugerah Tuhan untuk pergi ke pulau-pulau, sebanyak tiga kali saya pernah ke
Bengkulu.
Ketika
saya merasa letih, saya melihat bahwa saat ini umur saya tidak muda lagi, saya
tidak mempunyai apa-apa, saya belum pernah berhasil, saya belum punya rumah.
Saya memang pernah mengelola sabun cuci piring, sempat berkembang dan akhirnya
saya dilengserkan dari usaha itu. Kemudian saya mencoba beternak ayam kampung,
saya sempat berkembang dan mempunyai banyak ayam, telurnya banyak namun karena
tidak fokus disitu dan ada serangan dari kuasa lain maka ayam saya banyak yang
mati secara aneh, akhirnya sisa ayam yang ada saya jual.
Sesungguhan
ketakutan dan kegagalan masih menjadi trauma di hidup saya dan kembali seperti
tahun 2011 – 2013 saya seperti terjepit dan dipenjara di Jatiwangi.
Dan
berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari
Tuhan, akan terlaksana." (Lukas 1:45)
Dari
segala yang baik yang dijanjikan n
TUHAN kepada kaum Israel, tidak ada yang tidak dipenuhi 1 ;
semuanya terpenuhi. (Yosua 21:45)
Kini
hampir delapan bulan saya berada di rumah kakek saya, selama dua minggu lebih
android yang saya pakai untuk melayani penggembalaan rusak dan belum ada
gantinya, saya sejujurnya ingin belajar dan masih jauh dari namanya terobosan
Jehovah Jireh, semua yang saya punya adalah anugerah Tuhan Yesus mulai dari
Blackberry, Android, Laptop semua saya tidak membeli, Tuhan memberikan lewat
orang-orang.
Sejujurnya
saya trauma dengan namanya penolakan dan kegagalan, hari ini empat hari
menjelang acara Bahtera Higher Than Ever Semarang, ini merupakan acara terakhir
Bahtera di Semarang, sesungguhnya secara manusia saya ingin ikut, namun saya
tidak tahu apakah itu kehendak Tuhan. Saya sudah hadapkan tentang keinginan
saya ke Semarang kepada Tuhan Roh Kudus dan saya juga sudah hadapkan keinginan
mempunyai Android baru. Jika sampai sebulan belum dapat maka kuota yang baru
diisi akan hangus dan tidak bisa dipergunakan. Secara manusia sayang karena
sebelum android itu mati saya sempat isi ulang.
Sesungguhnya
di Jatiwangi ini saya tidak mengerti apa yang Tuhan berikan kepada saya. Saya
sudah menurut untuk mendoakan tanah perjanjian dan gosyen saya yang baru.
Beberapa hari yang lalu adik angkatan sewaktu saya SMA katanya dia disuruh
Tuhan untuk membimbing saya dan memberikan pinjaman uang untuk beternak baik
itu ayam atau kambing. Sejujurnya saya bingung apakah ini kehendak Tuhan dan
saya takut gagal ! Saya sekarang merasa sendirian.
Beberapa
hari ini saya memang berdoa setiap kali mau membuka toko almarhum mama saya, saya
minta berkat datang lewat pembeli, memang datang dan karena uangnya yang pegang
adik mama saya, saya tahu itu mujijzat Tuhan, namun saya punya keinginan bahwa
Tuhan memberikan uang secara real dan ada orang-orang yang mentransfer karena
disini saya tidak bisa divine connection. Saya juga merindukan adanya
penghiburan dari Tuhan yang pernah saya alami di Kota Lumpia, saya mendapatkan
penghiburan yang ajaib dari Tuhan.
Sejujurnya
saya ingin seperti seorang perempuan yang sakit pendarahan selama 12 tahun, ia
pegang ujung jumbai jubahNya Tuhan ia mengalami kesembuhan, saya ini adalah
seorang yang tidak layak, saya minder, saya ingin melihat secara tiba-tiba
Tuhan mengubah hidup saya. Saya bisa tetap menyelesaikan Visi yang Tuhan
berikan dalam hidup saya. Panggilan Tuhan dalam hidup saya digenapi.
Saya
tidak melihat tangan Tuhan, saya tidak bisa melihat rencana Tuhan dalam
hidupku, saya mau belajar tetap percaya, dagingku menjerit namun saya mau tetap
percaya kepada Tuhan. Disini saya tidak mau beku, saya mau tetap mempunyai api
yang berkobar. Saya kembali teringat dengan lagu Bawaku terbang dengan Sayap
AnugerahMu, Ingatkan diriku darimana ku diambil tangan KeajaibanMu yang telah
mengangkatku. Tuhan berikan saya Sayap Api Gelora Cinta, Sayap Iman, Sayap
Keintiman, Sayap Perkenanan bisa membawa saya Terbang Higher Than Ever.
Puji
Tuhan saya bisa membeli Kartu Perdana IM3 Ooredoo 3 GB, sehingga saya bisa
mengupload renungan dan pengajaran dari Pdt. Petrus Agung Purnomo.
Demikianlah
secuplik renungan saya. Tuhan Yesus Memberkati.
By
His Grace
Joshua
Ivan Sudrajat S
Komentar
Posting Komentar