Sepatah Kata Mengubah Nasib
Sepatah Kata
Mengubah Nasib
Pdt. Petrus Agung
Purnomo
Kita
belajar sesuatu, keadaan harus diubah. Mulai membalikkan keadaan. Kita mesti
belajar membangun benteng dan kita percaya kalau kita biarkan Tuhan mendidik
kita, kita akan menjadi sebuah pasukan dengan kekuatan Tuhan yang luar biasa.
Ibrani
11 : 3 Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh
firman l
Allah 1 ,
sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita
lihat.
Firman
Tuhan itu membuat yang tidak kelihatan menjadi kelihatan. Firman Tuhan itu
mempunyai kekuatan. Firman menjadi daging. Yesus itu sang Firman, dan Ia
mempunyai kekuatan menjelma menjadi manusia. Perkataan kita bukan Cuma omongan
biasa, tetapi ada kuasa dalam perkataan kita, seperti dikatakan Alkitab :
Orang
Israel menggerutu ketika mendengar laporan para pengintai yang diutus Musa
untuk mengintai Tanah Kanaan dan Tuhan menanggapi dengan keras ;
Bilangan
14 : 27 – 28 14:27 "Berapa lama lagi umat yang jahat ini akan
bersungut-sungut kepada-Ku? Segala sesuatu yang disungut-sungutkan orang Israel
o
kepada-Ku telah Kudengar. 14:28 Katakanlah kepada mereka: Demi Aku yang hidup,
p
demikianlah firman TUHAN, bahwasanya seperti yang kamu katakan di hadapan-Ku,
demikianlah akan Kulakukan kepadamu. q
Banyak
orang tidak menyadari bahwa perkataan kita ini mempunyai kekuatan yang besar
dan daya cipta yang luar biasa. Apapun yang kita gemakan dengan perkataan kita,
akan kita makan buahnya. Kalau kita menggemakan sebuah kutukan, maka kutukan
yang akan kita makan. Kalau kita menggemakan sebuah perkataan negatif, maka
yang negatif akan datang. Tetapi kalau kita menggemakan perkataan yang positif,
kita menggemakan perkataan yang dari Tuhan, itulah yang akan terjadi. Jadi
entah kita memberkati atau mengutuki diri sendiri, tergantung dari bagaimana
kita menggunakan setiap perkataan yang keluar dari mulut kita, tergantung
seperti apa kita mengucapkan perkataan-perkataan kita. Bukankah Tuhan Yesus
juga berkata :
Matius
12 : 36 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang
harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman 1 .
Firman
Tuhan menjelaskan bahwa dari yang tidak ada telah tercipta segala sesuatu yang
nyata. Barangsiapa ingin mandat dan berkat Tuhan menjadi kenyataan dalam
hidupnya harus ingat bahwa semua itu akan terjadi dengan kuasa perkataan.Orang
bertanya : “Pak, apakah sesimple itu sajakah ?” Jawab saya : “Ya ! Sesederhana
itu : ”Kuasa Perkataan !.” Kalau kita ucapkan dengan segenap hati, sesuatu akan
terjadi. Masih ingat cerita Perwira Romawi yang hambanya sakit ? Bagaimana ia
datang kepada Yesus dan berkata :
Matius
8 : 8 Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima
Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
r
Satu
patah kata dari Tuhan mengubah nasib orang. Kita anak-anakNya mewarisi semua
kekuatan dan kuasa dari Bapa kita. Oleh sebab itu mulai saat ini jagai
perkataan kita, ucapkan hal-hal yang baik, ucapkan hal-hal yang luar biasa.
Jika orang berkata kepada kita : “Kelihatannya hidupmu tambah sengsara ya....”
Jangan berkata : “Iya saya memang sengsara kok,...” karena demikianlah akan
terjadi dalam hidup kita, kita akan sengsara. Kita harus mulai berkata : “Di
dalam Nama Tuhan Yesus, hidupku akan naik dan tidak turun ! Aku kepala dan
bukan ekor ! Tuhan yang tolong aku !”
Kita
harus belajar berani mengatakan : “Tidak !” terhadap setiap perkataan yang
bukan dari Tuhan. Jangan biarkan siapapun didepan kita yang mengutuk kita.
“Kalau dia ngomong dari belakang ?” Itu tanggung jawabnya sendiri, setiap
perkataan sia-sia akan dihakimi oleh Tuhan.
Sedangkan
kita, biarlah kita masing-masing menggunakan mulut kita untuk memperkatakan apa
yang Firman Tuhan katakan. Mulai saat ini belajarlah memperkatakan Firman Tuhan
yang bertolak belakang dengan keadaan kita yang negatif, sengsara, miskin,
bangkrut. Belajar mengucapkan kata-hata yang mengubah keadaan kita. Melalui
kuasa perkataan akan menghasilkan kekuatan Tuhan yang luar biasa. Kita harus paham bahwa kuasa perkataan kita
ini mempunyai akibat yang besar.
Yeremia 1 : 9 – 10 1:9 Lalu TUHAN mengulurkan tangan-Nya dan menjamah
r
mulutku; TUHAN berfirman kepadaku: "Sesungguhnya, Aku menaruh
perkataan-perkataan-Ku ke dalam mulutmu 1 . s 1:10 Ketahuilah, pada hari ini Aku mengangkat engkau
atas bangsa-bangsa t dan
atas kerajaan-kerajaan untuk mencabut u dan
merobohkan 2 , untuk membinasakan dan
meruntuhkan, untuk membangun dan menanam. v "
Dengan
menaruh perkataanNya ke dalam mulut Yeremia, Tuhan mengangkat Yeremia, dan
dengan kuasa perkataan yang diberikan Tuhan itu, Yeremia dapat mencabut dan
merobohkan, membinasakan dan meruntuhkan, membangun dan menanam ! Dengan kuasa
perkataan itu orang dapat mencabut, merobohkan, membinasakan, meruntuhkan,
membangun, menanam. Semua itu hanya dengan kuasa perkataan. Pada waktu kita
dapat memenangkan sebuah pertempuran, dan perkataaan kita diucapkan, kita tarik
jiwa-jiwa, maka mereka pasti datang.
Beberapa
tahun yang lalu saya diminta KKR disuatu kota dipinggiran kota Manado. Gawat
sekali jam karetnya ! Seharusnya kebaktian jam lima sore, jam tujuh malam belum
ada orang yang datang. Beberapa teman
dari Yayasan Mahanaim hadir pada waktu itu, karena memang itu juga program
mereka. Tidak ada orang yang datang setelah dua jam lewat. Dalam keadaan normal
saya sebetulnya ingin pulang. Ngapain disitu karena kosong tempatnya, tidak ada
satu orangpun, bahkan panitia pun belum muncul setelah dua jam lewat itu.
Tetapi teman-teman dari Mahanaim ini rupanya mengerti sesuatu hal. Mereka mulai
berdoa dan mereka ikat dan perangi roh-roh yang ada disekitar tempat itu.
Didepan saya mereka mulai berteriak-teriak : “Aku panggil jiwa-jiwa dari Utara,
Selatan, Timur dan Barat. Saya berkata dalam hati : “Jiwa-jiwa kok diomelin
begini !?!.” Biarpun kita teriak-teriak mereka tidak akan dengar ! Tetapi dalam
waktu beberapa menit orang mulai datang mengalir sampai tempat itu penuh. Hal
ini betul-betul terjadi. Jadi, kalau kita memahami dan percaya, hidup kita akan
berubah. Kuasa Perkataan itu mengubah banyak hal, sesuatu dicabut, dirobohkan,
dibinasakan, diruntuhkan, dibangun, ditanam oleh kuasa perkataan yang
dahsyatnya luar biasa itu. Saya berdoa, supaya kita tidak main-main dengan
perkataan-perkataan kita.
Perkataan-perkataan
Firman Tuhan yang membalikkan keadaan itu jangan dibaca hanya satu kali, tetapi
harus berulang-ulang dibaca, dibaca dan dibaca lagi. Satu kalimat ayat dibaca
sampai sesuatu terjadi dibatin kita, sampai terjadi kelegaan di jiwa kita,
seperti ada sesuatu yang terlepas, terangkat naik dan hilang. Sampai semua yang
mengganjal didada jebol dan hilang lenyap, baru ganti dengan ayat berikutnya.
Ucapkan dengan kuat, tidak usah malu
terhadap orang lain. Mengapa harus malu ? Kalau kita tidak diberkati toh orang
lain tidak segera tolong kita ? Kita harus ucapkan dengan kuat, belajar terus
mengucapkan dengan kuat. Nanti kita melihat hasilnya. Ucapkan tiap-tiap kalimat
dengan berami dan dengan kuat, dan tidak berhenti sampai kita tahu sesuatu
sudah diterobos. Setelah sesuatu itu diterobos, baru kita ganti kalimat lain.
Itulah berdoa dengan menggunakan Firman Tuhan, sekaligus mengucapkan perkataan
iman yang membalikkan keadaan. Berdoalah dan dapatkan ayat-ayat dari Tuhan,
karena kuasa perkataan Firman Tuhan akan mulai membalikkan keadaan hidup kita
masing-masing.
Kejadian
17 : 1 Ketika Abram berumur u
sembilan puluh sembilan tahun 1 ,
maka TUHAN menampakkan diri kepada Abram v dan
berfirman kepadanya: "Akulah Allah Yang Mahakuasa, w
hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela. x
Ketika
kita membaca Alkitab, kita akan menemukan ungkapan-ungkapan yang tidak
terang-terangan. Disebutkan usia Abram yang 99 tahun, secara tidak langsung
mengungkapkan bahwa Abram sudah terlalu tua untuk memiliki keturunan. Ditawari
Hagar lima lagi pun sudah tidak ada keinginan.
Alkitab
menyatakan : Abraham sudah tidak berdaya, sudah tidak mungkin mempunyai anak
lagi. Waktu itu Sarah sudah 90 tahun dan belum pernah hamil. Sudah tidak
mungkin hamil. Kitab Roma mengatakan mengenai Abraham : “Tubuhnya sudah sangat
lemah, karena usianya telah kira-kira 100 tahun, dan bahwa rahim Sara telah
tertutup.” (Roma 4:19). Tetapi Tuhan mempunyai sense of humor (rasa humor) yang
tinggi ;
Kejadian
17 : 1 Ketika Abram berumur u
sembilan puluh sembilan tahun 1 ,
maka TUHAN menampakkan diri kepada Abram v dan
berfirman kepadanya: "Akulah Allah Yang Mahakuasa, w
hiduplah di hadapan-Ku dengan tidak bercela. x
Kepada
Abraham Si Kakek Tua Loyo itu Tuhan berfirman : “Aku El Shaddai !” Tuhan
memperkenalkan diriNya sebagai pribadi dengan Nama yang bertentangan dengan
kenyataan yang dialami oleh Abraham. Abraham sudah tidak berdaya, dan Dia
berkata : “Akulah El Shaddai !” Dia tidak berkata : “Akulah Yang Lanjut Usia.”
Memang Abraham sudah tua, tetapi Aku juga lebih tua.” Apabila demikian, maka
akan terjadi perkumpulan Lansia hari itu. Dan tidak terjadi apa-apa.
Kita
harus mengerti bagaimana Tuhan membalikkan keadaan. Dia mulai dengan satu Nama
yang diperkenalkan dan Dia tidak tanggung-tanggung. Dia berkata : “Aku ini El
Shaddai !” Itulah yang mulai membalikkan keadaan. Orang tua yang sudah lemah
itu terkejut dan berkata : “Wiiih, Dia Yang Maha Kuasa, Yang Maha Perkasa !”
Kepada si loyo Dia berkata : “Aku yang Maha Kuasa !” Karena ada El Shaddai,
Yang Maha Kuasa muncul di hadapannya, Abraham pun menjadi yang perkasa lagi.
Dan Tuhan itu luar biasa, ketika Dia membalikkan keadaan. Buktinya setelah
Sarah mati, Abraham masih tetap perkasa. Dia menikah lagi dan mempunyai enam
orang putra dari Ketura (Kejadian 25 : 4).
Ketika
hutang kita banyak, baiklah kita berkata : “Aku tidak meminjam uang, tetapi aku
meminjami orang lain. Jika tidak dibayar tidak apa-apa. Tidak goyang uangku.
Karena aku sangat diberkati oleh Tuhan.” Jika kita mulai dengan hal ini, setan
paling-paling akan berkata : “Sombong banget ? Ngga tahu diri ? Ngesok ? Mimpi
disiang bolong !” Tidak usah dipikirkan hal itu. Sebab jika kita pikirkan apa
yang setan katakan kita bisa “kesetanan”. Kita mau saja apa yang Tuhan katakan,
lebih dari pada kenyataan hidup kita sendiri.
Karena
itu namamu bukan lagi Abram, melainkan Abraham 1 ,
d
karena engkau telah Kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa. e
(Kejadian 17:5)
Nama
Abram artinya Exalted Father, maknanya : Bapak yang dihormati. Tetapi nama
Abraham berarti Father of a Multitude, maknanya : Bapak dari banyak bangsa atau
Bapak sejumlah besar bangsa. Mengapa namanya diubah sedemikian rupa, padahal
kenyataannya Abram bahkan belum menjadi seorang ayah kandung. Sebab dengan
namanya yang diubah, pada hari itu dia kumpulkan semua orang dalam
rombongannya. Dan dia berkata : “Jangan lagi panggil aku Abram, nama itu telah
membuat aku dihormati, tetapi panggil Aku Abraham !” Dalam bahasa sehari-hari
Abraham = bapak yang anaknya banyak, bapak sejumlah besar bangsa. Maka pada
masa itu, setiap hari orang datang berjumpa dia dan berkata : “Eeee..... ada
Bapak yang anaknya banyak.....,” dia lihat Sarah istrinya masih kempes :
“Eeee..... Bapak yang anaknya banyak....,” dan Sarah mengelus dada dan perutnya
yang masih kempes. Tetapi semua orang terus mengucapkan ucapan itu : “Bapak
yang anaknya banyak !” Dan hal itu terjadi pada akhirnya ! Ishak lahir dan
ribuan anak Abraham berkumpul !
Didalam
Kristus kita orang percaya adalah anak-anak Abraham. Ada yang modelnya seperti
Jemaat JKI Injil Kerajaaan : berkumpul jam lima pagi, sembahyang, berdoa
mencari Tuhan. Itu gara-gara Tuhan mengubah nama Abram menjadi Abraham.
Oleh
analogi pengertian ini, jika ada yang memiliki nama yang berarti kepahitan,
harus segera diubah, supaya tidak mengalami kepahitan terus. Dan panggilannya
diganti dengan panggilan yang bagus. Ada orang-orang yang dipanggil
teman-temannya dengan panggilan-panggilan tertentu yang tidak mengenakkan. Jika
itu terjadi, tolak dalam nama Yesus. Jika kita biarkan perkataan yang jelek itu
terus menerus, maka hal itu yang akan terjadi dalam hidup kita. Kita harus
belajar mengucapkan yang baik, belajar memperkatakan sesuatu yang baik. Ketika
Tuhan sedang membalikkan keadaan Abraham, Tuhan memulai dengan kata-kata.
Tetapi efeknya luar biasa. Firman Tuhan membuktikan dirinya. Saya berharap kita
menangkap hal ini.
6:11 Kemudian datanglah
Malaikat TUHAN u dan
duduk di bawah pohon tarbantin di Ofra, v
kepunyaan Yoas, w
orang Abiezer x
itu, sedang Gideon, y
anaknya, mengirik z
gandum dalam tempat pemerasan anggur a
agar tersembunyi bagi orang Midian. 6:12 Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya dan
berfirman kepadanya, demikian: "TUHAN menyertai engkau, b ya
pahlawan c
yang gagah berani." (Hakim 6 : 11 – 12)
Alkitab
berkata Gideon mengirik gandum di tempat pemerasan anggur. Dia berbuat hal yang
seperti itu agar tersembunyi dari orang Midian. Berarti Gideon termasuk orang
penakut, karena orang yang bersembunyi adalah orang yang takut. Kepada orang
yang ketakutan itu Malaikat berkata : “Tuhan menyertai engkau, ya pahlawan yang
gagah berani !” Bukankah itu menghina sekali ? Gideon sedang ketakutan dan
dikatakan pemberani, pahlawan gagah berani. Gideon mungkin berkata : “Itu
menghina, Malaikat menyindir saya.” Tetapi Tuhan tidak menyindir melainkan Ia
hendak membalikkan keadaan. Cara Tuhan membalikkan kadaannya seperti itu. Jelas Dia melihat Gideon ketakutan, sebab Dia
sedang bersembunyi, jika dia pemberani dia akan tampil saja dan menantang
orang-orang Midian. Tetapi Dia tidak berani. Dia yang paling kecil dari antara
sukunya, tentu saja dia tidak akan berani. Tetapi malaikat Tuhan itu berkata : “Tuhan
menyertai engkau, ya pahlawan yang gagah berani !” Tuhan sedang membalikkan
keadaan. Dan jika kita membaca kelanjutan kisahnya di Alkitab, ternyata Gideon
kemudian menjadi pahlawan yang gagah berani. Dan walaupun orang Midian
jumlahnya sangat banyak, namun dengan hanya membawa 300 orang saja dia
mengalahkan 120.000 orang dan menang dalam peperangan itu.
Tuhan
sedang dan pasti membalikkan keadaan kita. Tuhan juga sedang membalikkan
keadaan bangsa kita ini. Mulailah dengan perkataan kita. Gaya nelongso
(mengasihani diri sendiri), putus asa, ngere (berlagak miskin) itu tidak menolong.
“Aku tidak punya apa-apa....” Jika sering berkata begitu, kita akan menjadi tidak
bisa apa-apa. Biarlah yang lemah berkata : “Aku Kuat !” Biarlah Yang Miskin
berkata : “Aku Kaya !” Biarlah yang hutangnya banyak berkata : “Aku memberi
pinjaman banyak !” Biarlah yang kepahitan berkata : “Aku manis dan tidak
kepahitan lagi !” Biarlah yang merasa jelek berkata “ “Aku ciptaan Tuhan yang
spesial tidak ada orang yang seperti aku !” Orang boleh berkata : “”Aku tidak
cantik, tetapi Tuhan tidak pernah salah produk. Walaupun begini tetap luar
biasa ! Kecantikan dari dalam bukan dari luar !” Maka kelak anda akan menjadi
cantik sungguhan. Tetapi jika anda berkata : “Bu,....Ibu, kenapa ibu melahirkan
orang seperti aku ini ?” itu jadi repot. “Lha ngga tahu ya, nak. Dulu ibu mimpi
dikejar tikus,....” Maka itu akan menjadi tambah ngga karuan. Seringkali kita
mengutuki diri sendiri dengan mengaminkan apa yang sedang terjadi dalam hidup
kita. Seringkali perasaan negatif kita malah semakin menjerumuskan kita. Saya
berdoa supaya Tuhan memberi kita anugerah untuk tidak berkata-kata negatif
seperti itu.
Mulai
saat ini kita ubah perkataan kita. Kita harus menjadi pasukan Tuhan yang bisa
membalikkan keadaan. Kepada orang yang sedang ketakutan Malaikat itu berkata : “Tuhan
menyertai engkau, hai pahlawan yang gagah berani !” Dan akhirnya Gideon menjadi
yang seperti Tuhan katakan. Dengan hanya 300 orang dia mengejar musuhnya, Zebah
dan Salmuna, kemudian memenggal kepala keduanya. Dia berani melakukan banyak
hal, yang orang normal bahkan tidak pernah memikirkannya.
6:22 Maka tahulah s
Gideon, bahwa itulah Malaikat TUHAN, lalu katanya: "Celakalah aku, Tuhanku
ALLAH! sebab memang telah kulihat Malaikat TUHAN dengan berhadapan muka. t "
6:23 Tetapi berfirmanlah TUHAN kepadanya:
"Selamatlah engkau! Jangan takut, u
engkau tidak akan mati. v "
(Hakim 6 : 22-23)
Di
ayat 23 digunakan kata Shalom, yang bukan hanya sekedar damai sejahtera
artinya. Tetapi kata Shalom juga berarti selamat dan juga berarti prosperity
atau kelimpahan. Keadaan mereka pada masa itu dicatat di ayat 6, yaitu bahwa
orang Israel miskin melarat. Tetapi Gideon belajar sesuatu yang lain.
Jika
pada ayat sebelumnya Tuhan yang berkata : “Engkau pahlawan yang gagah perkasa !”
Dan dengan demikian Tuhan dengan perkatanNya mulai membalikkan keadaan, pada
yat berikutnya ganti Gideon yang mengucapkan : “Engkau Jehovah Shalom, Engkaulah
Jehovah yang memberikan damai. Jehovah yang memberikan keselamatan, Jehovah
yang memberikan kelimpahan.” Akhirnya mereka pun benar-benar menikmati shalom
dari Tuhan, mereka selamat, hidup berkelimpahan, makmur dan sejahtera. Demikian
juga diatas semua masalah kita ada Jehovah Shalom, melebihi keadaan apapun.
Dialah Jehovah Shalom kita.
Didalam
peristiwa itu, Tuhan dan Gideon sepakat. Dari pihak Tuhan, Ia mengucapkan
perkataan yang membalikkan keadaan. Dari pihak Gideon, ia ucapkan pengakuan
iman yang mengubahkan keadaan dan membalikkan keadaan. Tidak heran pada
ujungnya mereka keluar sebagai pemenang. Mulai saat ini supaya keadaan kita diubahkan,
dibalikkan. Supaya keadaan kita berbalik, hal pertama yang harus dilakukan
adalah membangun iman dengan cara berbahasa roh. Alkitab mengajarkan : ”Siapa
yang berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri...” (1
Korintus 14 : 4). Ada banyak orang yang bertanya kepada saya : “Pak, apakah
berbahasa roh itu harus ?” Saya tertawa dan saya berkata : “Pertanyaan itu
terbalik. Seharusnya anda bertanya : “bagaimana caranya supaya saya bisa
berbahasa roh ?” Tidak ataupun tidak perlu terima ?” Tidak bisa berbahasa roh
itu bukan berarti tidak boleh terima ataupun tidak perlu terima. Seringkali
kita memakai pikiran kita terlalu banyak. Kita harus mengerti bahwa orang yang
berbahasa roh itu membangun dirinya sendiri. Yang dibangun adalah manusia
rohnya. Bila orang berbahasa roh, yang bergerak dengan aktif itu rohnya. Ketika
kita berbahasa roh, roh yang ada didalam diri kita mulai dibangun. Sebab itu,
setiap kali hati mulai melemah, iman mulai goyah, mulailah berbahasa roh.
Ucapkan kata-kata bahasa roh dengan lantang. Bangunkan roh yang ada didalam
diri kita. Setelah beberapa waktu, maka kita akan merasakan sesuatu sedang
berubah. Sesuatu didalam diri kita akan mulai bergerak, itulah roh kita akan
mulai aktif. Dan ketika roh kita diaktifkan, iman akan mulai bekerja didalam
diri kita, dan hasilnya akan luar biasa.
Doa
:
Bapa
bangunkan pasukanMu didalam Nama Tuhan Yesus. Tidak ada yang dapat membangun
pasukan, kecuali Panglima Perang kami Tuhan Yesus Kristus yang membangunkannya.
Kami tahu kami berdiri dan kami bergerak seperti yang Tuhan kehendaki. Dan
Tuhan akan mulai menggerakkan kami dengan kekuatan Tuhan yang luar biasa. Tidak
ada orang yang sanggup, tetapi Tuhan memberikan kesanggupan Ilahi pada kami.
Bekali kami lagi dengan perkataanMu dan buat kami mengerti dan menerima kunci
pengetahuan daripadaMu. Didalam Nama Tuhan Yesus. Amin
Sumber
:
Buku
Membangun Pasukan
Pdt
Petrus Agung Purnomo
Halaman
: 78 – 91
Media
Injil Kerajaan Semarang
Jurnalis
: Joshua Ivan Sudrajat S
Komentar
Posting Komentar