Musuh Terbesar
Musuh Terbesar
Pdt. Petrus Agung Purnomo
Aneh sekali, ada orang-orang yang tidak mau peperangan
rohani, tetapi mau berperang dengan saudaranya.
Disuruh menengking setan tidak mau, tetapi waktunya
dipakai untuk menjelekkan orang lain. Menurut saya mungkin
Elohim sedang pindah kost dari hatinya, sebab kalau itu sudah
terlalu penuh dengan kemarahan dan kebencian, percayalah
tidak ada yang baik yang akan keluar dari hatinya.
Kita perlu mengendalikan diri begitu rupa. Jangan
sampai kemarahan dan iri hati: “Yang satu begini, kenapa
saya tidak? Kenapa bisa begitu? Kenapa saya tidak?” Kalau
yang seperti itu terus muncul di hati kita mana mungkin
kita berani berkata: “Ada Tuhan yang sama yang hidup di
hatiku?”
Tuhan tidak pernah bisa tinggal dengan kepahitan kita
yang busuk, kemarahan kita yang mengerikan dan berulat,
dendam kita yang begitu memilukan. Dia tidak bisa untuk
kita paksa tinggal dengan kondisi hati kita yang seperti itu,
tidak bisa. Dan semakin kita paksa akan semakin membuat
hati kita terluka.
Saya berdoa Tuhan akan memberikan kepada kita
roh pengampunan, semua yang harus kita ampuni ya kita
ampuni, semua yang harus kita bereskan ya kita bereskan
supaya tidak ada yang negatif yang keluar dari hati kita.
Ada orang bertanya: “Pak, untuk apa pengampunan?
Tidak mengubah masa lalu saya.” Ya, forgiveness does not
change the past, pengampunan tidak akan pernah mengubah
masa lalu kita. Semua yang buruk, pahit dan konyol di
masa lalu tidak berubah ketika hari ini kita memutuskan
untuk mengampuni. But, forgiveness enlarge your future,
pengampunan itu akan membuat masa depan kita besar dan
luar biasa.
Kalau kita tidak mengampuni, masa depan kita sudah
penuh dengan semua sikap hati yang jahat dan ujungnya
tinggal sisa sedikit untuk hari depan kita sendiri. Saya berdoa
kita semua punya masa depan yang cerah karena kita forgive
and forget dan mari kita hidup baru dengan hari yang baru.
Undang Elohim masuk kembali di hati kita.
Copas : Media Injil Kerajaan
(diambil dari Buku MUSUH TERBESAR, Pdt. Petrus Agung Purnomo)
Komentar
Posting Komentar