KELAS BAHASA TUHAN
Kelas Bahasa Tuhan
Ev. Mikhael
Indriati Tjipto
Dalam
Kelas Ini saya melihat banyak sekali orang-orang yang menangkap bahasa Tuhan
dengan sangat-sangat tajam. Tapi ada orang-orang yang Tuhan berbicara, banyak
yang tetap tidak mengerti. Kelas ini tidak berisi banyak orang, karena
kebanyakan orang terlalu penuh dengan cara berpikirnya yang lama.
Kalau
kita terus berpikir dengan cara berpikir kita yang lama, dengan prinsip kita,
ketakutan kita, standar kita, maka kita tidak akan pernah bisa masuk ke dalam
cara Tuhan, standar Tuhan, Iman Tuhan. Sebelumnya mari kita semua koyakkan cara
pikir kita. Mari tumpang tangan bersama-sama dan katakan, “Kami berkata didalam
Nama Tuhan Yesus Kristus, cara berpikir kami, kami dikoyakkan ! Segala
kebodohan, ketidakpercayaan, keegoisan, kemarahan, kekecewaan, semua cara
berpikir kami yang lama, kebenaran diri sendiri dihancurkan dalam nama Yesus.
Tuhan, kami berteriak, buat kami menangkap bahasaMu supaya kami mengerti. Buat
kami jadi satu, buat kami intim dengan engkau supaya kami masuk lebih dalam
lagi. Terima kasih Tuhan, dalam nama Yesus kami berdoa, Amin.”
Sewaktu
kita mengenal dan mengasihi seseorang, dengan kita berjalan bersamanya, maka
semakin hari bahasanya akan semakin sama. Bahasa itu tidak perlu lagi seluruhnya
verbal atau terucapkan. Dengan hanya perlu melirik satu sama lainnya sudah
langsung menangkap artinya. Kata yang terucap hanya sepotong atau sepatah kata
saja namun sudah bisa dimengerti bahkan kadang tidak diucapkan sama sekali.
Makin kita mengenal seseorang maka dari melihat raut mukanya saja, kita sudah
mengerti keinginan dan isi hatinya. Kalau kita benar-benar mengasihi suami atau
istri kita atau sahabat kita, atau siapapun yang kita kasihi maka dari kita
melihat wajahnya kita sudah tahu apa yang hendak disampaikan.
Tuhan
mau kita sampai ke level seperti itu karena kalau tidak, kita tidak akan pernah
bisa mengerti secara utuh isi hati Tuhan. Mari kita terus bertumbuh untuk
mencapai tahap itu. Mari kita pelajari satu per satu bahasa Tuhan :
Percaya Firman Tuhan
“Apakah sebabnya kamu tidak mengerti bahasaKu ?
Sebab kamu tidak dapat menangkap FirmanKu. Iblislah yang menjadi bapamu dan
kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia
sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada
kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab
ia adalah pendusta dan bapa segala dusta. Tetapi karena Aku mengatakan
kebenaran kepadamu, kamu tidak percaya kepadaKu.” (Yohanes 8:43-45)
Selanjutnya
dasar untuk mengerti bahasanya Tuhan, kita harus belajar menangkap dan
mencintai FirmanNya. Setiap kita yang belum membaca Alkitab sampai selesai dan
belum membaca Alkitab secara rutin setiap hari maka kita tidak akan mengerti
bahasanya Tuhan.
Untuk
mengerti bahasanya Tuhan, cintailah dan senangi Firman Tuhan sampai seperti
Daud. Daud berkata : “FirmanMu itu adalah kehidupanku, FirmanMu itu adalah
paling yang ku cari dan kucintai.” Cintailah Firman Tuhan sampai setiap kali
kalau kita tidak membaca Firman Tuhan, tidak baca Alkitab itu rasanya seperti
belum makan. Kalau kita sampai ke taraf itu, itu dasar untuk saudara mengerti
bahasanya Tuhan. Mari baca Alkitab, renungkan Firman Tuhan siang dan malam,
mulai cintai karena itu awal untuk mengerti bahasanya Tuhan.
Tuhan
berkata bersamaan dengan itu, “Karena kamu lebih suka kepada dusta.” Iblis
setiap hari menyebarkan dusta. Iblis berkata : “Kamu tidak sembuh, kamu masih
sakit.” Itu Dusta. Saya kemarin mendengar kesaksian seorang istri yang di bawa
ke Malaysia dan Singapura. Dia mempunyai kelainan dalam rahimnya sampai
pendarahan. Semua dokter menyerah dan berkata : “Ini penyakit langka dan belum
ada obatnya.” Dia berkata kepada suaminya, “Terus bagaimana ? Nasib kita gimana
? Dokter semua mengatakan tidak bisa disembuhkan.” Banyak orang beranggapan
semua perkataan dokter itu yang benar, tapi saya mau berkata itu dusta, karena
Alkitab berkata semua penyakit bisa disembuhkan asal engkau percaya. Gawatnya
banyak orang berpikir yang dusta itu justru Firman. Firman berkata tumpang
tangan maka orang menjadi sembuh. Itu kebenaran tapi malah tidak percaya dan
berpikir semua yang iblis katakan itu yang benar.
Sang
suami berkata kepada istrinya, “Saya pernah dengar bahwa kalau kita doa tumpang
tangan maka akan sembuh.” Lalu dia doa “Tuhan sampai hari ini saya sudah coba
ke semua dokter dan dokter berkata tidak bisa sembuh. Hari ini aku berkata
iblis aku tidak percaya dustamu ! Aku percaya, Aku tumpang tangan ke istriku
dan istriku sembuh !” Lalu dia tumpang tangan ke istrinya sekali lagi dan
berkata : “Penyakit bukan dari Tuhan, dalam nama Tuhan Yesus Kristus semua
penyakit pergi dan sembuh !” Dia berkata kepada istrinya “Ayo pulang, kita
percaya sudah sembuh.” Selagi dia mengurus semua urusan rumah sakit. Dokter
istrinya berkata : “Boleh tidak sebelum kamu pulang, saya periksa sekali lagi ?”
Setidaknya kami akan ceritakan kondisinya begini,... begini..... begini.. Dia
berkata silahkan. Setelah diperiksa istrinya dokter berkata bahwa penyakit
didalam istrinya sudah sembuh total. Suaminya semangat sekali dan berkata “Sesimple
itu....seumur hidup saya belum pernah tumpang tangan ke orang sakit, saya Cuma berdoa
sekali.”
Saya
berkata persoalannya apakah kita mau percaya ? Kita mau percaya yang mana ?
Beberapa orang percaya dirinya anak-anak tidak bisa berubah. Beberapa orang
percaya dirinya bodoh padahal Alkitab tidak berkata seperti itu. Hari ini kita
putuskan kepada siapa kita percaya. Percaya kepada Firman Tuhan yang adalah
kebenaran atau percaya kepada iblis yang berkata : “kamu bodoh, kamu memang
sakit, kamu memang miskin, kamu memang bangkrut, nasibmu seperti itu memang
miskin.”
Persoalannya
kita ini percaya atau tidak, sesimple itu. Ada banyak orang yang tidak percaya
apapun yang Tuhan katakan dan pintupun tertutup karena Alkitab berkata, “Bagi
yang percaya tidak ada yang mustahil.” Tapi buat yang tidak percaya, semuanya
jadi mustahil.
Mengerti bahasa Tuhan yang pertama
adalah PERCAYA, Tanpa Percaya saudara tidak akan mengerti bahasa Tuhan.
By
His Grace
Jurnalis
: Joshua Ivan Sudrajat S
Sumber
:
Kelas-Kelas
Dalam Pengenalan akan Tuhan
Ev.
Mikhael Indriati Tjipto
Halaman
15 – 19
Blessed
To Bless - Bekasi
Komentar
Posting Komentar