Membawa Tabut Tuhan Masuk Dalam GerejaNya
Membawa Tabut Tuhan Masuk Dalam GerejaNya
Tabut Perjanjian (bahasa
Ibrani: אָרוֹן הָבְרִית Ārōn Hāb’rīt [pelafalan modern Aron
Habrit]; bahasa Arab: تابوت العهد Tābūt Al-ʿahd; bahasa
Inggris: Ark of the Covenant
atau Ark of Testimony; juga disebut Tabut Allah (Ark of God)[1])
adalah wadah yang digambarkan dalam Alkitab berisi Loh-Loh Batu
di mana
tertulis Sepuluh perintah Allah, Tongkat
Harun, dan roti manna. Menurut Pentateukh,
Tabut dibuat atas perintah Tuhan, selaras dengan penglihatan kenabian Musa di Gunung
Sinai (Keluaran 25:10-16).
Tuhan berbicara dengan Musa "dari antara dua kerubim" di
penutup Tabut (Keluaran 25:22).
Tabut dan benda-benda sucinya merupakan "keagungan Israel" (Ratapan 2:1).
Rashi dan
beberapa Midrashim
menyatakan bahwa terdapat dua tabut - satu dibuat Musa untuk sementara waktu
dan satu lagi yang lebih kemudian dibuat oleh Bezaleel.[2]
Tabut Perjanjian merupakan
tempat di mana Allah bertemu dengan umat-Nya.[3]
Selain itu juga merupakan tanda kehadiran Allah di antara umat Israel.[
- Terbuat dari kayu penaga (acacia wood).[6]
- Disalut dengan emas murni di bagian dalam dan luarnya, sehingga tidak tampak bahan kayunya.[7]
- Berukuran: sekitar 125 cm (panjang) x 75 cm (lebar) x 75 cm (tinggi).[6]
- Dirancang untuk dibawa dengan cara diusung pada dua batang pengusung.[8]
- Ditutup dengan "Tutup pendamaian".[9]
- Dihiasi dengan ukiran kerub (suatu jenis malaikat) dari emas murni.[10]
Alkitab
Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen mencatat
perintah dan petunjuk pembuatan dalam Kitab
Keluaran 25:10-22, sebagai berikut:
"Haruslah mereka
membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah hasta panjangnya, satu setengah
hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya. Haruslah engkau menyalutnya
dengan emas murni; dari dalam dan dari luar engkau harus menyalutnya dan di
atasnya harus kaubuat bingkai emas sekelilingnya. Haruslah engkau menuang empat
gelang emas untuk tabut itu dan pasanglah gelang itu pada keempat penjurunya,
yaitu dua gelang pada rusuknya yang satu dan dua gelang pada rusuknya yang
kedua. 25:13 Engkau harus membuat kayu pengusung dari kayu penaga dan
menyalutnya dengan emas. Haruslah engkau memasukkan kayu pengusung z itu ke
dalam gelang yang ada pada rusuk tabut itu, supaya dengan itu tabut dapat
diangkut. Kayu pengusung itu haruslah tetap tinggal dalam gelang itu, tidak
boleh dicabut dari dalamnya. Dalam tabut itu haruslah kautaruh loh hukum,
yang akan Kuberikan kepadamu. Juga engkau harus membuat tutup
pendamaian dari emas murni, dua setengah hasta panjangnya dan satu
setengah hasta lebarnya. Dan haruslah kaubuat dua kerub dari emas, kaubuatlah
itu dari emas tempaan, pada kedua ujung tutup pendamaian itu. Buatlah satu
kerub pada ujung sebelah sini dan satu kerub pada ujung sebelah sana; seiras
dengan tutup pendamaian itu kamu buatlah kerub itu di atas kedua ujungnya.
Kerub-kerub itu harus mengembangkan kedua sayapnya ke atas, sedang
sayap-sayapnya menudungi tutup pendamaian itu dan mukanya menghadap kepada
masing-masing; kepada tutup pendamaian itulah harus menghadap muka kerub-kerub
itu. Haruslah kauletakkan tutup pendamaian itu di atas tabut dan dalam tabut
itu engkau harus menaruh loh hukum, yang akan Kuberikan kepadamu. Dan di
sanalah Aku akan bertemu dengan engkau dan dari atas tutup pendamaian itu, dari
antara kedua kerub yang di atas tabut hukum itu, Aku akan berbicara dengan
engkau tentang segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk
disampaikan kepada orang Israel."[11]
Alkitab
Ibrani juga mencatat proses pembuatannya dalam Kitab
Keluaranpasal 37:1-9 yang dilakukan oleh Bezaleel bin Uri bin
Hur, dari suku Yehuda, yaitu orang yang telah ditunjuk sebagai pembuat perkakas
Kemah Suci, sebagai berikut:
Bezaleel membuat tabut itu
dari kayu penaga, dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya,
dan satu setengah hasta tingginya. Disalutnyalah itu dengan emas murni, dari
dalam dan dari luar, dan dibuatnyalah bingkai emas sekelilingnya. Dituangnyalah
empat gelang emas untuk tabut itu, pada keempat penjurunya, yaitu dua gelang
pada rusuknya yang satu dan dua gelang pada rusuknya yang kedua. Dibuatnyalah
kayu pengusung dari kayu penaga dan disalutnyalah itu dengan emas. Dan
dimasukkannyalah kayu pengusung itu ke dalam gelang yang pada rusuk tabut itu,
supaya tabut dapat diangkut. Dibuatnyalah tutup pendamaian dari emas murni, dua
setengah hasta panjangnya dan satu setengah hasta lebarnya. Dibuatnyalah dua
kerub dari emas, dari emas tempaan dibuatnya itu, pada kedua ujung tutup
pendamaian itu, satu kerub pada ujung sebelah sini dan satu kerub pada ujung
sebelah sana; seiras dengan tutup pendamaian itu dibuatnya kerub itu pada kedua
ujungnya. Kerub-kerub itu mengembangkan kedua sayapnya ke atas, sayap-sayapnya
menudungi tutup pendamaian itu dan mukanya menghadap kepada masing-masing;
kepada tutup pendamaian itulah menghadap muka kerub-kerub itu.[12]
Tabut dipindahkan ke
Yerusalem
Daud mengumpulkan pula semua orang pilihan di antara orang Israel, tiga puluh ribu orang banyaknya. Kemudian bersiaplah Daud lalu berjalan dari Baale-Yehuda dengan seluruh rakyat yang menyertainya, untuk mengangkut dari sana tabut Allah, yang disebut dengan nama TUHAN semesta alam yang bertakhta di atas kerubim. Mereka menaikkan tabut Allah itu ke dalam kereta yang baru setelah mengangkatnya dari rumah Abinadab yang di atas bukit. Lalu Uza dan Ahyo, anak-anak Abinadab, mengantarkan kereta itu. Uza berjalan di samping tabut Allah itu sedang Ahyo berjalan di depan tabut itu. Daud dan seluruh kaum Israel menari-nari di hadapan TUHAN dengan segenap tenaga, diiringi nyanyian, kecapi, gambus, rebana, kelentung dan ceracap. Ketika mereka sampai ke tempat pengirikan Nakhon, maka Uza mengulurkan tangannya kepada tabut Allah itu, lalu memegangnya, karena lembu-lembu itu tergelincir. Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia di sana karena keteledorannya itu; ia mati di sana dekat tabut Allah itu. Daud menjadi marah karena TUHAN telah menyambar Uza demikian hebatnya; maka tempat itu disebut orang Perez-Uza sampai sekarang. Pada waktu itu Daud menjadi takut kepada TUHAN, lalu katanya: "Bagaimana tabut TUHAN itu dapat sampai kepadaku?" Sebab itu Daud tidak mau memindahkan tabut TUHAN itu ke tempatnya, ke kota Daud, tetapi Daud menyimpang dan membawanya ke rumah Obed-Edom, orang Gat itu. Tiga bulan lamanya tabut Tuhan itu tinggal di rumah Obed-Edom, orang Gat itu, dan TUHAN memberkati Obed-Edom dan seisi rumahnya. Diberitahukanlah kepada raja Daud, demikian: "TUHAN memberkati seisi rumah Obed-Edom dan segala yang ada padanya oleh karena tabut Allah itu." Lalu Daud pergi mengangkut tabut Allah itu dari rumah Obed-Edom ke kota Daud dengan sukacita. (2 Samuel 6:1-12)
Daud mengumpulkan pula semua orang pilihan di antara orang Israel, tiga puluh ribu orang banyaknya. Kemudian bersiaplah Daud lalu berjalan dari Baale-Yehuda dengan seluruh rakyat yang menyertainya, untuk mengangkut dari sana tabut Allah, yang disebut dengan nama TUHAN semesta alam yang bertakhta di atas kerubim. Mereka menaikkan tabut Allah itu ke dalam kereta yang baru setelah mengangkatnya dari rumah Abinadab yang di atas bukit. Lalu Uza dan Ahyo, anak-anak Abinadab, mengantarkan kereta itu. Uza berjalan di samping tabut Allah itu sedang Ahyo berjalan di depan tabut itu. Daud dan seluruh kaum Israel menari-nari di hadapan TUHAN dengan segenap tenaga, diiringi nyanyian, kecapi, gambus, rebana, kelentung dan ceracap. Ketika mereka sampai ke tempat pengirikan Nakhon, maka Uza mengulurkan tangannya kepada tabut Allah itu, lalu memegangnya, karena lembu-lembu itu tergelincir. Maka bangkitlah murka TUHAN terhadap Uza, lalu Allah membunuh dia di sana karena keteledorannya itu; ia mati di sana dekat tabut Allah itu. Daud menjadi marah karena TUHAN telah menyambar Uza demikian hebatnya; maka tempat itu disebut orang Perez-Uza sampai sekarang. Pada waktu itu Daud menjadi takut kepada TUHAN, lalu katanya: "Bagaimana tabut TUHAN itu dapat sampai kepadaku?" Sebab itu Daud tidak mau memindahkan tabut TUHAN itu ke tempatnya, ke kota Daud, tetapi Daud menyimpang dan membawanya ke rumah Obed-Edom, orang Gat itu. Tiga bulan lamanya tabut Tuhan itu tinggal di rumah Obed-Edom, orang Gat itu, dan TUHAN memberkati Obed-Edom dan seisi rumahnya. Diberitahukanlah kepada raja Daud, demikian: "TUHAN memberkati seisi rumah Obed-Edom dan segala yang ada padanya oleh karena tabut Allah itu." Lalu Daud pergi mengangkut tabut Allah itu dari rumah Obed-Edom ke kota Daud dengan sukacita. (2 Samuel 6:1-12)
Hari-hari ini kami
hamba-hamba Tuhan di Bethany wilayah barat mendapat tugas khusus untuk
mempersiapkan suatu umat yang layak (Lukas 1:17), suatu umat yang
menanti-nantikan kedatangan Tuhan kedua kalinya. Saya percaya tidak mudah untuk
mempersiapkan suatu umat yang tidak bercacat, tidak bernoda dan tidak ada
sedikitpun dosa dalam kehidupannya. Saya percaya tidak ada seorang Hamba Tuhan
dan satu gereja pun yang sanggup untuk menguduskan Saudara. Tapi saya percaya
bahwa Tuhan sanggup menguduskan Saudara. Alkitab berkata jelas bahwa Allah
sendiri yang akan mempersiapkan umatnya,
"Semoga Allah damai
sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu
terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan
kita" (1 Tes.5:23)
Pertanyaannya adalah: Bagaimana
kita dapat dekat dengan Tuhan dan menikmati hadirat Nya sehingga memberkati
kehidupan Saudara?
Sebelum tahun 1984 (sekitar
17 - 18 tahun yang lalu) saya adalah seorang yang tidak tahu menikmati hadirat
Tuhan sehingga menjadi anak nakal, perokok, peminum dan pemabuk yang berat.
Sampai satu waktu tahun 1984 di Surabaya saya bertemu dengan hadirat Tuhan
sehingga semuanya menjadi berubah. Saya mulai lepas dari rokok dan hobi-hobi
yang mengorbankan waktu-waktu untuk beribadah kepada Tuhan. Saya bisa bangun
subuh untuk joging dan golf namun jangan harap bangun bisa bangun pagi hari
untuk ke gereja. Namun setelah di jamah Tuhan dan berkenalan dengan hadirat Nya
semua hobi lepas dan merasakan hidup dalam hadirat itu sebagai segala-galanya.
Tidak salah kalau Daud berkata,
Sebab lebih baik satu hari
di pelataranMu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di
ambang pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik. (Mazmur
84:11)
Daud seorang yang sangat
kaya, raja yang berhasil namun ditengah-tengah keberhasilannya dia berkata
lebih baik satu hari dipelataran Tuhan dari pada menikmati kesenangan bersama orang
fasik.
Kitab 2 Samuel 6:1-12 yang
dibaca adalah kisah kerinduan seorang kepada Tuhan. Daud berkata kepada seluruh
bangsa Israel, "Pada zaman Raja Saul tabut perjanjian tidak diperhatikan.
Namun mulai hari ini mari kita pelihara tabut tersebut. Kenapa tabut perjanjian
Allah kita biarkan di tempat lain yang seharusnya ada di gunung Sion?"
Sehingga Raja Daud mengumpulkan tigapuluh ribu orang untuk membawa pulang tabut
perjanjian tersebut. Namun di satu tempat yang bernama Perez-Uza, kereta lembu
yang membawa tabut tergelincir dan Uza mengulurkan tangannya kepada tabut Allah
itu lalu memegangnya. Namun ternyata hal itu membangkitkan murka Tuhan sehingga
Allah membunuh dia disana.
Ternyata hadirat Tuhan itu
bisa membunuh mati seseorang. Banyak contoh orang-orang yang mati ketika
berhadapan dengan hadirat Tuhan. Nadab Abihu, pada waktu berhadapan dengan
Tuhan dihukum mati (Bilangan 26:61). Korah dan Abiram pada waktu berhadapan
dengan Allah yang kudus bumi terbuka dan menelan dia hidup-hidup (Bilangan
26:9-10). Ananias dan Safira dia berbohong dihadapan Tuhan, seketika itu juga
dia mati (Kisah Para Rasul 5:1-11).
TABUT PERJANJIAN IDENTIK
DENGAN HADIRAT ATAU KEHADIRAN TUHAN. DAMPAK KEHADIRAN TUHAN LEWAT HADIRATNYA
DAPAT MENGAKIBATKAN DUA HAL YAITU: KUTUK ATAU BERKAT.
Yang pertama, kehadiran
Tuhan (tabut perjanjian) bisa membawa maut dan kematian bagi beberapa orang.
Orang Filistin merampas
tabut Allah dari Eben-Haezer, membawanya ke Asdod, dan meletakkannya di sisi
Dagon. Ketika orang Asdod bangun pagi, mereka mendapati patung Dagon telah
terjatuh dengan muka ke tanah dihadapan tabut TUHAN. Ketika mereka meletakkan
patung Dagon itu di samping tabut, keesokan harinya mereka mendapati lagi
patung Dagon telah sujud menyembah dihadapan tabut dalam kondisi tangan, kaki
dan kepalanya telah patah. Kemudian mereka memindahkan tabut itu ke Gat. Namun
akibatnya banyak penduduk kota itu yang kena borok bahkan sampai mati. Mereka
berusaha memindahkan tabut ke Ekron, namun malapetaka yang sama juga terjadi
atas penduduk kota itu sehingga membuat bangsa Filistin menjadi bingung tidak
tahu dimana harus menempatkan tabut itu. (1 Samuel 5:1-12)
Saya tidak ingin membuat
Saudara tegang dengan hal-hal yang menakutkan tentang dampak kehadiran Tuhan,
namun itu memang suatu kenyataan. Benar ada dan pernah terjadi kehadiran Tuhan
yang membawa kepada maut.
Yang kedua, KEHADIRAN TUHAN
(tabut perjanjian) bisa membawa BERKAT bagi Obed-Edom. Waktu Daud melihat Uza
dihantam Tuhan dan mati, dia berkata pindahkan tabut perjanjian itu ke rumah
Obed Edom. 1 Samuel 6:19 dikatakan puluhan orang Israel mati dihantam Tuhan
karena mencoba membuka tabut untuk melihat apa isi tabut perjanjian tersebut.
Namun ketika masuk ke rumah Obed Edom, dicatat dalam ayat 11-12 tiga bulan
lamanya tabut perjanjian berada di rumah Obed Edom dan TUHAN memberkati
keluarga mereka secara luarbiasa. Saya percaya ini berkat yang sangat melimpah,
buktinya sampai seluruh bangsa Israel tahu tentang kekayaan Obed-Edom akibat
tabut itu, bahkan sampai berita kekayaannya pun sampai kepada Raja Daud.
Luarbiasa.
Pertanyaannya, "Sudah
berapa tahun Saudara beribadah kepada Tuhan?" Mungkin ada yang satu tahun,
lima tahun bahkan dari lahir sudah Kristen. Bagaimana dampak kehadiran Tuhan
dalam hidup Saudara? Apakah kehadiran Tuhan merubah hidup Saudara? Apa Saudara
berkata, "Ya dulu saya orang Kristen merokok sekarang juga masih merokok,
Ya main perempuan boleh lah, namanya laki-laki" Apakah ibadah Saudara
mengubah hidup saudara atau masih tetap seperti yang dulu. Kehadiran Tuhan bisa
mendatangkan berkat untuk orang yang mengerti tapi sebaliknya akan mendatangkan
kutuk bagi orang yang tidak mengerti.
BAGAIMANA OBED-EDOM BISA
DIBERKATI TUHAN SECARA LUAR BIASA KETIKA TABUT ALLAH MASUK KE RUMAHNYA?
Kunci pertama
adalah: RENDAH HATI.
OBED artinya HAMBA. Ibadah diambil dari kata lateria, pekerjaan seorang hamba. Jadi ketika beribadah sebenarnya sedang melakukan tugas seorang hamba. Seorang hamba menghadap Tuhan dengan kepala menghadap tanah, tiarap. Kalau jalan dengan menggeser tubuh di lantai dan datang mendekat. Daud berkata,
OBED artinya HAMBA. Ibadah diambil dari kata lateria, pekerjaan seorang hamba. Jadi ketika beribadah sebenarnya sedang melakukan tugas seorang hamba. Seorang hamba menghadap Tuhan dengan kepala menghadap tanah, tiarap. Kalau jalan dengan menggeser tubuh di lantai dan datang mendekat. Daud berkata,
"Seperti mata seorang
budak laki-laki memandang kepada tangan tuannya, demikian mataku memandang
kepadamu ya Tuhan" (Mazmur 123:2)
Seorang hamba enggak berani
memandang wajah tuannya. Dari kata ibadah keluar kata worship, menyembah dari
kata proskuneo, menghadap Tuhan seperti sikap seekor anjing dengan tuannya.
Seekor anjing kalau ketemu tuannya lompat dari kandang, loncat-loncat, seluruh
badannya bergoyang, kemana tuannya melangkah kesitu dia pergi.
"Ganjaran kerendahan
hati dan takut akan TUHAN adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan."
(Amsal 22:4)
Mazmur 23 berkata Tuhan
adalah gembala yang baik dan Daud adalah domba. Domba adalah binatang yang
bodoh, besar otak tidak sama dengan besar badan. Daud menempatkan diri sebagai
orang yang bodoh dihadapan Tuhan.
Tuhan pernah bertanya kepada
umatNya begini,
"Jika Aku ini Bapa
dimanakah hormat yang kepadaKu itu? Jika Aku ini tuan, di manakah takut yang
kepadaKu itu?" (Maleakhi 1:6)
Tanda seorang yang mau
merendahkan hati kepada Tuhan adalah: DATANG KEPADA DIA DENGAN SIKAP YANG
HORMAT DAN TAKUT. Saudara datang ke gereja mau bertemu dengan siapa? Kalau
saya datang untuk sekedar tugas membawakan Firman Tuhan maka akan stress dan
capek. Namun kalau datang untuk bertemu dengan Tuhan, maka saya akan berkata,
"Tuhan Engkau baik. Aku datang kepadaMu hendak mengucap syukur dengan cara
beribadah". Sikap seperti itu membuat saya tidak perduli lagi mau kotbah
dihadapan sepuluh, seratus, seribu atau puluhan ribu orang. Karena saya datang
untuk bertemu dengan Tuhan.
Satu waktu Daud bertanya,
"Siapakah yang boleh
naik ke atas gunung TUHAN? Siapakah yang boleh berdiri di tempatNya yang
kudus?" (Mazmur 24:3)
TIDAK SEMUA ORANG YANG
MENGHADAP BISA BERTEMU TUHAN.
Orang yang datang kepada
Tuhan dengan sikap hormat dan takut akan Tuhan akan melakukan hal sebagai
berikut:
- Datang dengan persiapan
Peristiwa Ester 2:12-13, untuk menghadap raja, dia harus dipersiapkan selama satu tahun. Enam bulan pertama Ester harus di sauna dengan minyak mur mengenakan pakaian pengantin lengkap. Enam bulan kedua, dengan minyak kasai. Prosesnya seperti bakar kemenyan. Sida-sida menaruh perbaraan dibawah kakinya, lalu minyak ditaruh diatasnya. Waktu asap membubung naik, Ester musti berdiri diatas perbaraan itu dan asapnya harus masuk kedalam seluruh tubuhnya dengan menggunakan pakaian pengantin lengkap. Dia menderita, seluruh tubuh mengeluarkan keringat dan kotoran tubuh. Pori-pori terbuka sehingga minyak wangi-wangian masuk ke dalam seluruh tubuhnya.
Daud katakan, "Tuhan aku hendak membangunkan fajar dan mempersiapkan korban untuk ucapan syukur." Orang yang boleh menghadap Tuhan, bersih tangan dan murni hatinya (Mazmur 24:4). Minta Tuhan menguduskan hidup kita pada awal hari itu.
Seorang Imam Besar Agung menghadap Tuhan, pertama harus mandi tidak boleh keringat karena merupakan lambang kutuk. Menghadap Tuhan itu anugerah bukan karena kemampuan kita. Harus mempersiapkan diri terlebih dahulu.
Kalau mau melayani di gereja pagi hari, sehari sebelumnya tidak boleh nonton TV sampai larut malam. Tuhan akan bertanya, "Dimanakah hormat yang kepadaku itu?" Kalau tahu menghormati Tuhan akan betah dalam hadiratNya.
- Membawa persembahan yang terbaik
Maleakhi 1:7-14 menuliskan, kalau memang hormat kepada Tuhan, mengapa bawa persembahan yang timpang kepadaKu? Tanda seseorang menghormati TUHAN, lihat saja persembahan apa yang dia bawa kepada Tuhan. Apakah persembahan yang The Best, Second Best atau bahkan Third Best.
Apabila kamu datang untuk
menghadap di hadiratKu, … Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh,
sebab baunya adalah kejijikan bagiKu. (Yesaya 1:12-13)
PERSEMBAHAN TERDIRI DARI
JASMANI DAN ROHANI. DATANG KEPADA TUHAN BUKAN HANYA MEMPERSEMBAHKAN TUBUH
(WAKTU, TENAGA DAN PIKIRAN) NAMUN JUGA MATERI (HARTA BENDA).
Seorang wanita pelacur karena uang saat ketemu Tuhan urapi kaki Yesus dengan 300 dinar harga minyak, upah orang kerja setahun. Saya tidak percaya orang rohani namun tidak pernah mempersembahkan korban yang terbaik kepada Tuhan, itu omong kosong. Orang yang mengasihi Tuhan pasti memberi.
Kolekte itu persembahan. Coba jujur kepada diri sendiri, ketika memasukkan persembahan ke dalam kantong kolekte, apakah itu yang terbaik atau tidak. Jangan sampai kita menggenapi apa yang ditulis dalam Matius 15:8,
"Bangsa ini memuliakan
Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh daripadaKu."
Obed-Edom seorang yang
rendah hati sehingga ketika menghadap ke hadirat Nya tidak mati malahan
diberkati TUHAN dengan luar biasa. Orang yang rendah hati datang kepada Tuhan
dengan rasa hormat dan takut. Rasa hormat dan takut dapat dilihat dari
persiapannya ketika datang kepada Tuhan dan korban persembahan terbaik yang dibawanya.
Pertanyaannya sekarang,
bagaimana dampak kehadiran TUHAN dalam hidup Saudara? Kehadiran TUHAN lewat
hadirat Nya akan memberkati orang-orang yang rendah hati seperti Obed-Edom.
Bahkan dengan berkat yang luarbiasa seperti janji Tuhan bahwa tahun ini adalah
tahun multiplikasi, tahun mujizat dan tahun ketidakmustahilan bagi orang
percaya. Tuhan memberkati.
By His Grace
Joshua Ivan Sudrajat S
Sumber : Berbagai Sumber
Komentar
Posting Komentar