STANDAR YANG BERBEDA
STANDAR YANG
BERBEDA
Ev. Mikhael Indriati Tjipto
“Demikianlah kata Yesus, lalu Ia menengadah ke
langit dan berkata : “Bapa, telah tiba saatnya, permuliakanlah AnakMu, supaya
AnakMu mempermuliakan.” Yohanes 17 : 1
Yang kedua adalah standar yang berbeda. Pada waktu
Yesus minta dipermuliakan, apakah yang sebenarnya Yesus sedang minta ? uang ?
menjadi terkenal ? minta pergi ke bangsa-bangsa atau minta apa ? Yesus meminta
kepada BapaNya untuk menggenapkan DestinyNya, untuk membayar setiap kita dengan
darahNya. Kemuliaan Yesus berbeda dengan apa yang kita pikir.
Kalau hari-hari ini kita mulai meminta, “Tuhan aku
mau mengerti bahasaMu.” Mari kita mulai punya cara pandang yang berbeda.
Misalkan pengertian kita tentang mulia itu apa. Bagi Yesus, yang Dia sebut
mulia itu adalah naik ke atas kayu salib. Yang Yesus sebut mulia itu
menyelesaikan apa yang Bapa mau. Ini pengertian dasarnya, kita mau pakai
standar Yesus atau standar kita.
Mari kita coba cek yang didalam kita, kalau kita
menerima kemuliaan, kita pikir kita dapat mobil BMW. Yesus berkata, “Tidak,
bukan itu.” Yang Tuhan sebut mulia bukan pada waktu semua yang berkata, “Wah
kamu hebat, kamu dahsyat ya.” Tapi saat semua orang berkata, “salibkan Dia,
salibkan Dia.” Hari ini tentukan dalam hidupmu apakah engkau mau pakai caramu,
mau pakai pikiranmu dalam menyelesaikan tugasmu.
Buat Yesus yang disebut makanan itu melakukan
kehendak Bapa, yang ada dipikiran kita yang kita sebut makanan adalah steak,
cap cay, atau ayam bakar. Kita mau tetap pakai cara kita, kita mau apa yang
kita pikir. Yang Yesus katakan mengasihi adalah menyatakan kebenaran tapi bagi
beberapa orang kalau disebut mengasihi ingin dibelai-belai, ingin dikatakan, “Iya,
kamu baik,” Padahal Yesus mengasihi dengan berkata “Hai ular beludak, bertobat
! Hai Ahli Taurat, kamu seperti kuburan yang dilabur putih.” Kita berkata itu
tidak mengasihi. Mengasihi artinya ingin dipegang, ingin dibelai-belai. Tidak
pernah dalam Alkitab dikatakan, “Maka Yesus mengasihi dengan membelai-belai.”
Sumber :
Kelas-Kelas Pengenalan Akan Tuhan
Ev. Mikhael Indriati Tjipto
Halaman : 19 – 20
Blessed To Bless Bekasi
Jurnalis : Joshua Ivan Sudrajat S
Komentar
Posting Komentar