Tiga Level Orang Kristen Hananeel Cinta 11 September 2016
Tiga Level Orang
Kristen
Ibadah Raya
Streaming
Minggu, 11
September 2016
Ev. Daniel
Krestianto
Pesan Tuhan :
Untuk
Kita masuk ke dalam Ruang Maha Kudus adalah Kasih. Saya melihat banyak
anak-anak Tuhan yang masih tinggal di halaman, mereka tidak mau masuk ke dalam
Ruang Maha Kudus. Mereka sibuk dengan segala rutinitas, masalahnya. Mereka
lelah dalam menghadapi kehidupan. Tuhan katakan : “Tinggalkan semua
rutinitasmu, tinggalkan semua masalahmu.”
Tuhan
itu sungguh nyata. Alamilah berjalan bersama Dia. Hari Ini Kita akan melakukan
Tindakan minum anggur sebagai lambang Darah Yesus yang sudah menebus hidup kita
dan mentahirkan kita.
Kita
ini sudah lama ikut Tuhan sehingga sudah terlalu banyak teori dan ada banyak
batasan-batasan yang menghalangi kita. Kita merasa tidak layak dan tidak mampu
untuk ketemu Tuhan secara pribadi.
Ada
beberapa model anak Tuhan. Saat ini kita akan meninggalkan Yobel Besar, namun
masih banyak anak – anak Tuhan yang tidak mengalami Yobel Besar. Kita sudah
melakukan Deklarasi, melakukan yang Tuhan mau, namun masih belum mengalami dan
menikmati Yobel Besar. Pintu Yobel Besar masih tertutup bagi kita.
Penghambat
tidak mengalami Yobel Besar adalah Jiwanya masih terbelenggu. Jiwanya tidak
pernah bebas. Didalam Jiwa ada Pikiran, Perasaan, Kehendak.
Kita
harus mengoreksi hati kita dan apakah jiwa kita yang terdiri dari pikiran,
perasaan dan kehendak sudah bebas dari semua ikatan atau belenggu.
Tuhan
sudah memberikan kepada kita janji Tuhan, Nubuatan, Rhema seringkali tidak
jadi. Penyebabnya adalah :
Pikiran Kita Dibentengi
Contohnya
: Tuhan akan memberkati kamu dengan limpah sehingga segala hutangmu lunas,
pikiran kita langsung berpikir itu tidak mungkin, bagaimana caranya untuk
melunasi hutang yang ratusan juta itu.
Contoh
lain : Seorang yang mengalami sakit, ia tidak bisa berjalan, dia berpikir
bagaimana dia bisa jalan kembali, tidak mungkin rasanya dia bisa berjalan
kembali.
Jiwa Terbelenggu
Jika
kita mengalami kesusahan, segala usaha mentok dan tidak ada jalan keluar, kita
merasa tertekan dan tidak bisa fokus sama Tuhan.
Filipi
1 : 21 Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan.
Seringkali
jiwa kita tertekan dengan masalah yang kita hadapi. Kita sudah memberi sama
Tuhan, sudah habis-habisan sama Tuhan namun Janji Tuhan belum jadi didalam
hidup kita. Jiwa kita berkata malu loh sama orang karena janji Tuhan dalam
hidup kita tidak terjadi.
Hidup
Kita masih dikuasai oleh Perasaan kita. Perasaan kita sering kali mengasihani
diri sendiri. Jika kita hidup masih dalam perasaan maka kita tahu bahwa Hidup
harus mati daging, namun perasaan kita berkata tidak mungkin dan masih
merasakan sakit.
Orang
yang mati adalah orang yang sudah tidak bisa merasakan apa-apa. Orang Koma itu
masih bisa mendengar kita dan rohnya masih bisa menangkap suara kita.
Jika
kita memberikan lagu-lagu penyembahan, kotbah kepada orang yang sedang koma,
orang itu bisa mendengarkan dan ketika ada sesuatu yang menyentuh hatinya maka
ia akan nangis.
Tipe Anak Tuhan Suka Nagih Janji
Tipe
ini anak Tuhan yang sudah melakukan segala sesuatu, sudah berdoa, sudah
memberi, ia menagih sama Tuhan mana berkatNya untuk dia.
Kristen
ini seperti Thomas, ketika Tuhan Yesus bangkit, ia berkata sebelum aku
mencucukkan jariku ke tangan yang berlobang paku itu, aku belum percaya. Thomas
minta bukti dulu baru percaya.
Kristen
disini menagih janji berkati aku dulu baru aku percaya dan mengikut Yesus. Tipe
Kristen ini masih di halaman, seringkali seperti Ahli taurat, ia ahlinya
menghakimi orang lain dan merasa dirinya paling benar.
Kristen
disini jagonya membuat orang-orang terhilang karena perbuatannya. Ada
sekumpulan anak Tuhan yang dulu saya sempat melayani dan sekarang keblinger dan
menyebut Yesus bukan Tuhan, mereka memakai kebenarannya sendiri.
Kekristenan
itu bukan teori tetapi praktek berjalan sendiri dengan Tuhan. Kenalilah Tuhan
hari demi hari.
Hosea
4 : 6 UmatKu binasa karena tidak mengenal Allah, karena engkaulah yang menolak
pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imamKu; dan karena engkau
melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu.
Tipe Kristen Upahan
Lukas
15 : 11 – 32 Disini menjelaskan ada orang kristen yang menjadi hamba upahan.
Tuhan Yesus tidak mau kita menjadi orang upahan, Ia mau membenarkan dasar hidup
kita.
Murid-murid
Tuhan Yesus kenal Yesus sebagai anak tukang kayu, ketika sehabis mengajar di
bukit, ketika murid-muridnya menyeberang Danau Galilea, Tuhan Yesus tidur
diburitan karena murid-muridNya menganggap dia bukan Nelayan jadi tidak ahli
dalam berlayar. Ketika angin ribut terjadi murid-muridNya sangat ketakutan,
baru mereka membangunkan Yesus.
Jika
kita bisa menangkap cepat semuanya harus segera dikembalikan kepada Tuhan. Jika
Tuhan berkata Aku sudah bayar semuanya, engkau sudah nikmati semuanya tetapi
kita tidak kembalikan kepada Tuhan. Kita nikmati sendirian.
Tipe Mengasihi Tuhan
Orang
Kristen di tipe ini sudah mati daging, hancur hatinya. 1 Tawarikh 29 : 1 – 3 Tuhan
sudah memberikan segala sesuatunya kepada orang yang dikasihiNya. Salomo
diberikan barang-barang dari emas, perak, barang-barang kayu, batu permata dan
sebagainya.
Lukas
10 : 27 Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu dengan segenap jiwamu dan
dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu dan kasihilah sesamamu
manusia seperti dirimu sendiri.
Segala
kelemahan kita, cinta akan uang, seks, dan sebagainya, kita harus serahkan
kepada Tuhan. Lari kepada Tuhan untuk menyerahkan segala kelemahan kita.
Sebelum
Pulang Ke Rumah Bapa di Surga, Mak Kiat Nio diberikan penglihatan oleh Tuhan,
ia melihat rumahnya di surga dan ia sangat suka dengan segala macam bunga. Ia
melihat semuanya sudah mekar, ia berkata apa yang ia bayar didunia ini, ia
dapatkan di surga.
Di
Tahun Yobel Besar ini saya mengalami namanya Yobel Besar, Tuhan memberikan
rumah kepada saya, anak saya, istri saya, anak angkat saya dan asisten saya. Bahkan
Tuhan juga memberikan mobil kepada saya, istri saya, anak saya, anak angkat
saya dan asisten saya.
Tuhan
katakan siap masuk tahun 5777, kita mengalami anugerah dengan kesempurnaan demi
kesempurnaan. Kita meraih setiap Janji Tuhan dalam hidup kita menjadi
kenyataan. Amin
Jurnalis
Joshua
Ivan Sudrajat S
Komentar
Posting Komentar