BAGAIMANA MENEMUKAN PANGGILAN TUHAN
BAGAIMANA MENEMUKAN
PANGGILAN TUHAN
“Sebelum Aku membentuk
engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar
dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau
menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.” (Yeremia 1:5)
· Sebelum kita dilahirkan, Allah sudah
memiliki rencana yang besar kepada setiap kita (Yeremia 1:5, Roma 9:11). Kita
diciptakan dengan tujuan yang khusus, untuk melakukan kehendak Allah,
menyenangkan hati-Nya dan menggenapi rencana Tuhan dalam hidup kita.
· Kita diciptakan bukan secara kebetulan,
setiap kita lahir di keluarga, di zaman, ras, dll, yang telah Tuhan tetapkan
buat kita, Allah merancangkan satu tujuan, satu kehidupan yang sempurna yang
Allah mau kita cari dan temukan. (Yes 49:1, Gal 1:15, Rm 11:29)
· Yesuspun datang ke dunia untuk suatu
tujuan, yaitu melakukan kehendak Bapa, memberikan tubuh-Nya sebagai korban
penebusan dosa (Ibrani 10:5-7)
Matius 3:15 Lalu Yesus
menjawab, kata-Nya kepadanya: “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah
sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah.”
Jadi: tujuan kita dilahirkan
ke dunia ini adalah untuk menggenapi rencana Tuhan dalam hidup kita, yaitu
menjadi serupa dengan Kristus dan memberitakan keselamatan kepada bangsa-bangsa
II. APAKAH PANGGILAN ITU?
ÿ Panggilan berhubungan erat dengan tujuan
hidup kita. Tujuan hidup kita secara umum adalah memberitakan keselamatan di
dalam Yesus kepada bangsa-bangsa, panggilan mengarah kepada cara untuk
menggenapi tujuan hidup kita secara umum. Misal: kita bisa memiliki panggilan menjadi dosen, dokter,
pengkhotbah, penginjil, karyawan, dll, tetapi
semuanya itu adalah cara untuk memuliakan Allah, menyenangkan hati Tuhan
dalam segala hal yang kita lakukan dan untuk memenangkan jiwa.
ÿ Panggilan hidup kita sangat unik dan
spesifik, seperti sidik jari, walaupun ada yang mirip, tetapi tidak ada yang
sama. Panggilan juga seperti suatu identitas, banyak orang yang memiliki nama
yang sama, tetapi identitasnya berbeda. Panggilan sangat unik dan hanya kita yang
memilikinya. Walaupun ada yang memiliki panggilan sama sebagai pengusaha,
pengkhotbah, belas kasihan, dll tapi yang seperti apa, gayanya bagaimana, tiap
orang pasti memiliki ciri khas yang
berbeda-beda. Kalau kita tidak menemukan panggilan kita, berarti kita belum
melakukan apa yang sebenarnya menjadi tugas kita, dan kita tidak menemukan
identitas atau jati diri kita.
ÿ Panggilan bukan merupakan suatu pekerjaan
Jika kita bekerja, maka kita
mengharapkan upah sebagai imbalan, tetapi panggilan akan menuntut kita untuk
membayar harganya. Misal seseorang yang memiliki panggilan dalam belas kasihan
kepada orang-orang miskin, maka ia tidak akan mendapat “untung/upah” dari
panggilannya, malahan ia harus memberikan/membayar harga berupa tenaga, dana,
dll.
ÿ Panggilan bukan merupakan bidang pelayanan
Artinya panggilan kita bukan
berarti apa yang kita lakukan dalam bidang pelayanan sekarang walaupun kadang
bisa juga bidang pelayanan kita adalah panggilan kita. Misal, seseorang bisa
main musik dan melayani di bidang musik, belum tentu panggilannya adalah
sebagai pemusik, bisa saja sebagai pengkhotbah, dll.
ÿ Panggilan merupakan habitat terbaik untuk
tinggal
Habitat bukan berarti rumah
untuk tinggal, tetapi tempat dimana seseorang atau sesuatu biasa ditemukan,
tempat dimana sesuatu bertumbuh secara alami. Bila kita hidup dalam habitat
kita, maka kita dapat melakukan fungsi dan tugas kita secara maksimal dan
menghasilkan buah nyata yang dapat dilihat karena kita menikmati tinggal dan
mengerjakan sesuatu dalam habitat kita. Tinggal dalam habitat/panggilan kita
bukan berarti tanpa masalah, kita bisa merasa capek, dll tapi kita memiliki
gairah dan tetap bersemangat untuk melakukannya. Berbeda jika kita melakukan
sesuatu yang tidak sesuai dengan panggilan kita, kita akan selalu merasa
tertekan dan tidak damai sejahtera.
ÿ Panggilan merupakan jalur yang harus kita
jalani sampai akhir
Filipi 3:13-14 à
“Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya,
tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan
mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan
untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus
Yesus.”
Dalam mencapai panggilan,
pandangan kita harus selalu terarah ke depan dan tidak boleh membawa beban
Ibrani 12:1 Karena kita
mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita
menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba
dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.”
Panggilan membuat kita
berlari dan tetap berjalan pada jalur Tuhan, walaupun menghadapi banyak
tantangan, masalah, kelemahan dan kemustahilan, kita akan tetap melangkah dan
berusaha mencapai dan menyelesaikan panggilan tersebut.
III. CARA MENGENALI
PANGGILAN MASING-MASING:
· Kita dapat mengenali panggilan kita apabila
kita telah mengenal Allah dan hidup dalam kebenaran Allah,
sehingga kita sadar bahwa semuanya adalah
dari Tuhan dan untuk Tuhan (Roma 11:36), dan bukan untuk
kepentingan diri kita sendiri
· Kita harus mengalami pemulihan dan
mengizinkan Tuhan untuk membereskan hati kita (Yeremia 6:5-7)
· Kita tidak dapat mengenali panggilan secara
instan tetapi perlahan-lahan, semakin lama akan semakin
jelas. Panggilan adalah seperti puzzle
yang kita susun satu persatu, sehingga lama-lama semuanya akan
terlihat jelas gambaran secara keseluruhan
· Panggilan Allah atas hidup kita pasti
membangkitkan gairah dari Tuhan
Jika kita berada dalam panggilan kita,
maka ada sesuatu yang berkobar-kobar dalam diri kita, ada suatu
semangat dan gairah yang tidak
dibuat-buat, tetapi mengalir secara alami, sehingga apapun yang kita
lakukan, kita lakukan dengan cinta
· Panggilan yang dari Tuhan mengalir dengan
wajar. Apa yang dilihat orang Kristen dewasa yang ada di
dalam kita. Kita bisa meminta pendapat dari
orang-orang yang lebih rohani dari kita (Amsal 15:22).
Dalam
hal apa orang ingin berkumpul dan membantu kita. Apabila kita berjalan
dalam kehendak Tuhan,
maka akan semakin banyak orang-orang yang
akan Tuhan kirimkan untuk membantu kita menggenapi
rencana Tuhan
· Kita pasti akan diperlengkapi dengan
karunia-karunia untuk menggenapi panggilan hidup kita. Bahkan
setiap karakter dasar sejak kita lahir,
sudah Tuhan berikan untuk mempersiapkan panggilan kita.
Seringkali
panggilan kita sesuai dengan karakter bawaan kita yang sudah dipulihkan,
artinya karakter
dasar kita memiliki kelemahan dan
kelebihan, setiap sifat bisa menjadi kelemahan dan kelebihan, sehingga
semua kelemahan harus diubah menjadi suatu
kelebihan. Kita tidak boleh iri dengan panggilan orang lain
dan suka membanding-bandingkan. Sejak
kecil, kita pasti memiliki kesukaan melakukan sesuatu dan
berkembang sampai kita dewasa. Misal
seseorang yang selalu terharu dan menangis bila melihat orang
miskin, orang terlantar, dll. Berarti Tuhan
memberikan hati belas kasihan kepadanya, sehingga bisa saja
panggilannya adalah untuk melayani
orang-orang seperti mereka. Jadi sejak kecil, sebenarnya tiap kita
sudah diperlengkapi dengan hati, kesukaan
dan kemampuan untuk menggenapi panggilan kita.
· Panggilan Tuhan sejalan dengan pengalaman
yang Tuhan buat dalam hidup kita
Tiap orang memiliki kisah hidup dan
pengalaman yang berbeda sejak kecil. Bagaimana lingkungan
keluarga, peristiwa apa yang pernah mereka
alami, seperti kepahitan, sakit, dll atau sejak kecil selalu
dipilih dari pemimpin, kita sekolah dimana,
dll. Semuanya Tuhan izinkan terjadi untuk memperlengkapi kita
dalam menemukan dan menggenapi panggilan Tuhan
dalam hidup kita. Jadi jangan pernah memberontak
kepada Tuhan terhadap apapun pengalaman
masa lalu kita, karena semuanya tidak terjadi secara
kebetulan tetapi supaya kita dapat
memulihkan orang lain yang mengalami seperti kita.
· Panggilan menghasilkan buah yang terbaik
Matius 12:33. Bila kita berada dalam
panggilan kita, maka kita pasti akan menghasilkan buah yang
terbaik, karena kita telah berfungsi
secara maksimal. Dari buah akan kelihatan apakah kita sungguh-
sungguh atau sekadar asal-asalan saja.
Dari buah, kita akan mengetahui seberapa jauh kita sudah
mencapai panggilan kita. Kita bisa
bertanya kepada orang-orang di sekitar kita, apa yang kita lakukan
yang memberkati dan paling memberkati
mereka, karena yang dinikmati orang adalah buahnya, bukan
pohonnya.
· Kesaksian roh
Kita dipimpin melalui kesaksian Roh, untuk
dapat mendengar suara Tuhan. Kesaksian roh adalah sumber
pengetahuan, kesadaran dan kepekaan yang
paling dapat dipercayai sehingga kita dapat mengetahui
dengan pasti ke dalam pelayanan apa Allah
telah memanggil kita.
Hal ini dapat melalui
beberapa cara:
- Pimpinan melalui Firman Tuhan (2 Tim
3:16)Panggilan kita HARUS sesuai Firman Tuhan, jika tidak, maka itu bukan
panggilan dari Tuhan, karena Firman Tuhan adalah pedoman utama hidup kita.
Terkadang Tuhan bisa menyatakan suara-Nya melalui rhema, yaitu firman yang
dihidupkan Roh Kudus ketika kita sedang membacanya. Setiap kita harus
mendapatkan rhema Tuhan setiap hari melalui Firman Tuhan, yang akan membuat
kita tenang apapun yang kita alami hari itu.
- Melalui kepekaan telinga rohani (Yes
50:4c)Roh Kudus sendiri yang akan menunjukkannya jika kita tetap tinggal dalam
Dia (1 Yoh 2:27)
- Mendengarkan dari orang yang lebih dewasa
rohani dari kita.Kita perlu berada dalam cover atau tudung dari seorang
pemimpin rohani yang Allah tetapkan. Tetapi yang jadi masalah adalah banyak
orang yang tidak mau menundukkan diri kepada pemimpin rohaninya, malah
cenderung melihat kelemahan atau kekurangan pemimpin kita. Hal ini sangat
berbahaya karena akan membuat kita keluar dari tudung rohani kita, dan
akibatnya kita akan keluar dari kehendak Allah. Contoh: Kisah Raja Saul dan
Samuel (1 Samuel 13:13-14). Pemimpin kita adalah orang yang Tuhan tempatkan
sebagai wakil otoritas Tuhan atas kita, dengan tidak mendengarkan pemimpin
kita, sama dengan tidak mendengarkan Tuhan.
- Suara hati nurani (Ibrani 9:14, 10:22), hati
yang berkobar
· Pernyataan Tuhan melalui mimpi, nubuatan,
tanda, karunia-karuniv a
- Kadang Tuhan bisa berbicara kepada kita
melalui mimpi, tapi kita perlu menilai secara dewasa karena tidak semua mimpi
berasal dari Tuhan. Ciri mimpi yang dari Tuhan: jelas, sangat berbekas, tidak
menekan dan menuduh. Bisa arti sebenarnya, bisa secara simbolik, sehingga pasti
ada penjelasannya, biasanya merupakan rambu-rambu yang Tuhan berikan, untuk
mendeteksi apakah kita ada dalam kehendak Tuhan atau tidak. Mimpi dari iblis
selalu menekan, menuduh, menakutkan dan membuat kita stress, karena tujuan
iblis selalu ingin menghancurkan kita. Mimpi yang berasal dari diri sendiri:
terjadi karena kita capek, terlalu memikirkan sesuatu hal sehingga terbawa
dalam mimpi.
- Nubuatan bisa datang melalui nabi (1 Tim
1:18), hamba Tuhan atau bahkan orang biasa atau melalui Firman. Yang perlu kita
perhatikan adalah ketika nubuatan disampaikan apakah ada sesuatu yang berkobar
di dalam hati kita, semacam lonjakan dalam hati kita, yang kita tahu pasti, ya,
itu dari Tuhan dan akan jadi, suatu kesaksian roh. Jangan menuntut Tuhan
berbicara seperti yang kita mau, karena Tuhan bisa berbicara kepada kita
melalui cara apapun (Ayub 33:14). Nubuatan adalah suatu kemungkinan dan
membutuhkan harga yang harus di bayar agar nubuatan itu terjadi, sehingga bisa
saja nubuatan tidak terjadi apabila kita tidak taat dan tidak mau membayar
harganya.
Cara memastikan suatu nubuat
berasal dari Tuhan:
§ Mempunyai keyakinan ayat panggilan dan
urapan dari orang yang menyampaikan pesan itu
§ Suatu nubuatan harus disampaikan di hadapan
saksi-saksi lain yang dapat menilai apakah benar dari Allah
§ Nubuatan sejati dari Allah akan mengoreksi
tanpa menghukum, tapi memberi nasehat, peringatan,
membangun dan membangkitkan keberanian
dan semangat baru untuk hidup kudus, suci dihadapan
Tuhan Yesus.
§ Nubuatan harus sesuai Firman Tuhan
§ Suatu nubuatan meneguhkan apa yang sudah
ada dalam roh kita (peneguhan sesuai panggilan yang kita
dapat dari Tuhan sendiri)
· Peringatan keras!!! “ Jangan dasarkan
panggilan kita pada suatu perkataan nubuatan belaka, ujilah segala
sesuatu dan lakukanlah apa yang baik
‘Allah akan meneguhkan Firman-Nya dengan tanda-tanda yang
menyertainya (Markus 16:20)
- Kita bisa meminta tanda dari Tuhan apabila
akan membuat keputusan dalam hidup kita. Tuhan dapat
memakai tanda-tanda alam atau simbolik
untuk menyatakan kehendak-Nya. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam meminta tanda adalah:
1. Jangan pernah ditulis atau diucapkan tetapi
hanya perjanjian kita dengan Tuhan, hanya Tuhan yang tahu, jangan sampai iblis
mendengarnya.
2. Buatlah tanda yang sulit, yang mustahil,
jangan meminta tanda yang mudah digenapi. Hati-hati! Tuhan mengetahui motivasi
kita meminta tanda, belum tentu tanda yang digenapi adalah dari Tuhan, karena
bisa saja kita salah meminta tanda, dan kita berusaha menggenapi tanda itu demi
mencapai tujuan kita dengan berdalih itu adalah kehendak Tuhan. Padahal Tuhan
sebenarnya tidak pernah berkehendak seperti itu.
3. Apabila kita meminta
tanda lebih dari satu, maka jangan terburu mengambil keputusan sebelum semua
tandanya digenapi.
IV. JENIS-JENIS PANGGILAN:
Panggilan Tuhan bukan
berarti harus menjadi hamba Tuhan. Tetapi Tuhan dapat memakai dalam berbagai
aspek kehidupan kita. Kita dapat
dipanggil sebagai pengusaha sukses, dokter, akuntan, notaris, pendeta,
penginjil, dll, asalkan semuanya memiliki tujuan yaitu membawa kemuliaan Tuhan,
menegakkan kerajaan Allah di bumi ini, menjangkau jiwa-jiwa bagi Tuhan. Uniknya suatu panggilan menyebabkan walaupun
sama-sama menjadi penginjil, ada penginjil untuk anak-anak, untuk orang desa,
orang muda, para artis, jadi ada banyak jenis penginjil, karena tiap panggilan
sangat unik dan berbeda-beda tiap orang.
V. CARA BERJALAN DALAM PANGGILAN TUHAN
1. Berani meninggalkan semua dan menjadi murid
sejati-Nya (Matius 4:19-22). Panggilan atau rencana Tuhan merupakan sesuatu yang
sangat berharga, dirancang khusus oleh Allah untuk kebahagiaan kita yang
sempurna apabila kita mau masuk ke dalamnya. Sehingga kita harus mau
meninggalkan semuanya, kedagingan kita, keinginan duniawi kita, dll
2. Seberapa besar kita menginginkan panggilan,
sebesar itulah kita akan mendapatkannya. Jika kita tidak sungguh-sungguh
menginginkan panggilan itu dan tidak berani membayar harganya, maka iblis akan
mengambil itu dari tangan kita. Seringkali kita berdoa dan bertanya kepada
Tuhan, apakah panggilan hidup kita, tetapi ketika Tuhan mulai membukakan
sesuatu, kita berkata, “Apakah benar itu panggilan saya?”, “Bukankah itu tidak
sesuai dengan saya?”, “Saya tidak suka yang model begitu!”, karena kita ada
dalam zona nyaman kita dan tidak mau membayar harganya. Kadang panggilan kita
adalah sesuatu yang tidak kita suka secara daging, apalagi apabila kita harus
kehilangan semuanya demi mencapai panggilan kita, mungkin kita harus kehilangan
impian kita menjadi pengusaha dunia yang kaya raya, menghadapi tantangan dan masalah dengan orang tua, dll.
3. Panggilan tidak pernah berhenti di satu
titik, tetapi seperti puzzle, ada banyak kepingan yang dapat kita kumpulkan dan
kita susun satu-persatu sampai akhirnya seluruh panggilan kita tergenapi dengan
sempurna menjadi suatu gambaran yang utuh dan jelas. Jangan pernah merasa
nyaman dalam kondisi kita, tapi kita mau naik lebih lagi sampai ke panggilan
tertinggi kita dan mau membayar harganya lebih lagi. Kita harus berani
melangkah dan tidak dikuasai ketakutan (2Tim 1:7), karena kalau kita tidak mau
melangkah, maka jalan kita dapat malah mundur atau berputar-putar sehingga
rencana Tuhan dalam hidup kita menjadi tertunda. Jangan pernah takut untuk
gagal, untuk mencapai suatu visi, panggilan hidup kita, bukan merupakan suatu
hal yang mudah. Kita harus memiliki mental pemenang, pantang menyerah, apapun
yang kita alami dalam proses menemukan dan menggenapi panggilan kita.
4. Memiliki ketaatan mutlak kepada kehendak
Tuhan (Kolose 3:22-23). Allah menguji kita melalui ketaatan kita. Firman Tuhan
berkata, “Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilannya”. Apabila Tuhan
sudah memberikan panggilan dalam hidup kita, Dia tidak akan menariknya kembali,
Dia tidak akan menyesali apapun yang kita lakukan. Tetapi seperti perumpamaan
tentang talenta (Matius 25:14-30) ada yang diberi 5, 2 dan 1. Allah tidak
mungkin meminta talenta itu di tengah jalan. Talenta atau panggilan itu tetap
ada dalam diri kita walaupun kita adalah orang bebal. Banyak orang bebal yang
tidak mengerti panggilannya, talentanya terus dipendam dan tidak dikembangkan.
Akibat hal ini sangat fatal dan berbahaya (Matius 7:21-23). Apabila kita tidak
mau taat melakukan panggilan kita dengan sungguh-sungguh, maka rencana Tuhan
dalam hidup kita dapat tertunda, bahkan dapat digantikan dengan orang lain,
talenta dari orang yang memiliki 1 talenta diberikan kepada orang yang memiliki
10 agar dikembangkan (digantikan)
5. Hidup berpadanan dengan panggilannya
masing-masing (Efesus 4:1)
Hidup berpadanan dengan
panggilan hanya dapat kita lakukan jika kita memiliki hati seorang hamba,
seluruh harta terpendam itu dapat kita temukan jika kita memiliki hati seorang
hamba. Untuk ini kita harus mau dibentuk dan diproses sampai direndahkan,
diremukkan sehingga daging kita tidak bersisa lagi.
· Menjadi hamba sejati berarti tidak pernah
meremehkan setiap perkara. Kita belajar untuk setia dalam perkara kecil, mau
melakukan hal-hal sepele. Jangan menjadi sombong, merasa dirinya sudah pelayan
Tuhan, koordinator, pemimpin, sehingga tidak mau mengurus hal-hal kecil, justru
semakin kita diangkat Tuhan tinggi, maka kita semakin rendah. (Matius 25:21)
· Hamba sejati tetap sederhana. Semakin kita
di atas, kita semakin melayani, bukan dilayani (Matius 20:26-27). Sederhana
artinya, kita bisa turun seberapa pun kita harus turun.
· Hati seorang hamba tidak akan bergantung
pada fasilitas yang Tuhan beri. Fasilitas dapat menjadi tempat pijakan untuk
kita naik lebih tinggi dan masuk lebih dalam di dalam panggilan kita atau
fasilitas dapat juga menjadi kuburan bagi kita.
· Hidup berpadanan dengan panggilan juga
berarti bahwa kita harus melakukan persiapan diri sesuai dengan panggilan.
Yaitu mau belajar dan memperbesar kapasitas kita untuk diisi lebih lagi dengan
karunia dan kemampuan. Contoh: seorang yang mengerti bahwa ia dipanggil menjadi
penginjil, maka harus mempersiapkan dirinya juga dengan jalan menyelidiki
Firman Tuhan, bergaul erat dengan Tuhan, memperluas pengetahuan, dll (jangan
menyalahkan Tuhan jika panggilannya gagal, karena ia tak mau dipersiapkan).
6. Karakter yang berbuah, bertumbuh (2 Pet 1: 3-11)
7. Hidup dalam panggilan memerlukan hikmat.
Hikmat lahir dari hati Tuhan Yesus sendiri, hikmat adalah Yesus sendiri. Tanpa
hikmat semua rencana Allah bahkan semua kelengkapannya, baik karunia-karunia,
berkat-berkat Allah untuk kehidupan kita bisa dibengkokkan, dibuat mandul,
dipatahkan, dengan tidak menghasilkan dampak yang sempurna.
Contoh:
Ø Bila kita memiliki karunia hikmat, jangan
langsung menegur orang di depan umum. Karunia harus digunakan untuk membangun,
memperkuat, mengangkat kita, bahkan memperkaya kita secara jasmani dan rohani.
Tanpa hikmat, karunia dapat menghancurkan kita.
Ø Hamba Tuhan atau pelayan Tuhan jangan
mengabaikan keluarga. Hikmat sangat penting untuk menjaga kita tetap seimbang
dalam rencana Tuhan, karena akan membuat kita mengerti apa yang menjadi
prioritas, juga apa yang perlu kita kerjakan dan tidak.
Ø Bila kita dipanggil menjadi hamba Tuhan
padahal kita masih bekerja, Tanya Tuhan dulu, jangan langsung meninggalkan
pekerjaan dan jadi fulltime.
8. Setia sampai akhir (Gal 3:2-4)
9. Percaya bahwa Allah menyediakan semua nya
untuk menggenapi panggilan kita.
10. Allah memberikan lebih besar daripada
impian pribadi kita. Seringkali kita merasa bahwa Tuhan mengambil semua impian
kita, tetapi apabila kita berjalan sesuai rencana Tuhan, ternyata impian itu
bukannya hilang, tetapi digantikan dengan sesuatu yang lebih besar.
VI. HAMBATAN DALAM BERJALAN
DALAM PANGGILAN
1. Kesombongan dan kebebalan (Ibrani 3:7)
2. Keminderan (1 Kor 1:25-29)
3. Ketidaktaatan pada Allah dan tidak percaya
sepenuhnya
VII. AKIBAT LARI DARI
PANGGILAN TUHAN
1. Tidak dapat menggenapi rencana/Impian Allah
yang ditetapkan-Nya
2. Tidak dapat menikmati kepuasan hidup yang
sesungguhnya
3. Tidak hidup dalam damai sejahtera, Contoh:
Yunus (Yunus1:4)
4. Murka Allah, Contoh: Musa yang tidak mau
menerima panggilan Allah (Kel 4:10-14)
Bagaimana menemukan
panggilan Tuhan bagi hidup kita - Selama kita belum menemukan panggilan yang
Tuhan tetapkan, kita tidak akan pernah merasakan kehidupan yang berarti. Kita
akan bertindak habis-habisan dan radikal kalau kita menemukan bahwa visi atau
panggilan yang Tuhan taruh di dalam diri kita bisa menjadi panggilan kita
secara pribadi.
Pertanyaan penting yang harus
diajaukan ialah: "Bagaimana caranya supaya kita dapat mengetahui panggilan
yang Tuhan tetapkan bagi hidup kita?" Berikut beberapa cara yang bisa
menolong kita untuk menemukan panggilan Tuhan bagi hidup kita, yaitu:
1. Pain and love intersect.
Sesuatu terjadi di sekitar
kita bisa menjadi panggilan kalau kita merasakan ada rasa sakit, dan kita
memiliki rasa cinta di dalamnya. Sesuatu bisa menjadi panggilan kita kalau
kedua perasaan tersebut muncul silih berganti dalam kehidupan kita. Kalau Anda
melihat sesuatu dan Anda ingin membenahinya, itulah panggilan Anda. Sebaliknya,
kalau Anda merasa sakit tetapi tidak timbul rasa mengasihi dalam diri Anda, itu
bukan panggilan Anda.
2. Passion.
Setelah Anda memiliki rasa
sakit dan keterbebanan untuk melakukan perubahan terhadap sesuatu yang ada do
sekitar Anda, ciri kedua bahwa itu merupakan panggilan Anda adalah Anda
memiliki gairah untuk menyelesaikan setiap persoalan walaupun tidak ada yang
membayar Anda (passion)! Di situlah panggilan yang Tuhan tetapkan dalam menyelesaikan
satu masalah di suatu area tanpa adanya perintah, sekalipun Anda tidak
mendapatkan keuntungan di dalamnya, itulah panggilan yang Tuhan tetapkan bagi
Anda.
3. Productivity.
Tanda ketiga yang diberikan
Tuhan untuk meyakinkan bahwa itu adalah panggilan Tuhan dalam hidup kita adalah
apa yang kita lakukan untuk menyelesaikan persoalan yang kita lihat dibuat
berhasil (ini berkaitan dengan productivity). Apa kuncinya agar panggilan yang
Anda lakukan bisa membuahkan hasil yang maksimal? Anda harus melakukan sesuatu
secara riil (action) sehingga pada akhirnya perubahan yang signifikan bisa
terjadi pada area/pilar di mana panggilan Anda berada.
Untuk menggenapi panggilan
itu, lakukan tindakan yang nyata sedikit demi sedikit (baca Keluaran 23:29-30)!
Mengapa harus sedikit demi sedikit? Supaya Anda tidak cepat merasa puas dan
bangga hati! Semua perubahan dari yang tidak baik menjadi baik semata-mata
terjadi karena Tuhan yang beracara, dan bukan karena kekuatan kita!
Itu sebabnya, lakukan
sedikit demi sedikit dan pencapaian hasil menjadi tolok ukur bahwa Anda sudah
bergerak sesuai dengan panggilan yang Tuhan tetapkan! Kalau Anda memiliki
panggilan untuk menolong orang-orang yang terikat dengan narkoba, misalnya, dan
banyak di antara mereka yang mengalami pemulihan, itulah panggilan Anda!
Sebaliknya, kalau tidak ada satu pun di antara mereka yang pulih, atau bahkan
banyak di antara mereka yang kabur, berarti itu bukan panggilan Anda. Meskipun Anda merasa senang dan suka
melakukan sesuatu, tetapi kalau tidak ada produktivitas di dalamnya, berarti
itu bukan panggilan dari Tuhan untuk Anda.
Jadi, produktivitas pada
area pelayanan merupakan salah satu tolok ukur bahwa area tersebut memang
menjadi panggilan Anda. Mengapa demikian? Karena orang yang bergerak sesuai
dengan panggilannya akan mendapatkan anugerah dari Tuhan untuk melakukan banyak
hal sehingga yang mustahil menjadi tidak mustahil! Kalau Tuhan yang memberikan
gairah bagi Anda untuk mengerjakan panggilan Anda, maka Tuhan pulalah yang
memberikan anugerah agar Anda bisa melakukan semua tugas dengan ringan, dan
Anda pasti berhasil.
Disusun Oleh : Joshua Ivan
Sudrajat
Sangat membantu dalam pergumulan hidup saya saat ini.Terima kasih...segala kemuliaan hanya bagi Tuhan, amin.
BalasHapusSangat bagus dan lengkap penjelasannya tentang "CARA MENEMUKAN PANGGILAN TUHAN)
BalasHapus