Mencampuri Urusan
16 January
MENCAMPURI URUSAN
Tetapi perwira yang menjadi ajudan raja, menjawab abdi Allah,katanya:
" Sekalipun Tuhan membuat tingkap-tingkap di langit, masakan hal itu mungkin terjadi?" Jawab abdi Allah: Sesungguhnya, engkau akan melihat nya dengan matamu sendiri, tetapi tidak akan makan apa-apa dari padanya." ( 2 Raja -Raja 7:2 )
Elisa sedang berbicara kepada Raja
dan bukan kepada ajudan Raja.
Tetapi perwira yang menjadi Raja itu sungguh
tak tahu menempatkan diri.
Tiba-tiba dia angkat bicara.
Tiba-tiba dia menjawab.
Dan jawabannya adalah
jawaban ketidakpercayaan.
Akibatnya dia mati terinjak- injak
rakyat pada saat mujizat datang.
Tiap kita punya peran dan jalur
yang sudah ditentukan.
Tiap kita berfungsi pada bagian-bagian
kita masing-masing di hadapan Tuhan.
Tidak berarti kita tidak boleh
ikut bicara dan berpendapat.
Tetapi alangkah bijaksananya kita
berpikir dua kali
sebelum ikut berpendapat.
Kita harus belajar untuk menimbang apakah yang
sedang di bicarakan itu perkara
manusia atau perkara Tuhan.
Menjamah area atau rahasia Ilahi memang
hal yang bisa berakibat serius.
Jadi, jadikan cerita ini pelajaran buat ke depan.
Disalin dari Renungan Harian "Daily Walk With The King "oleh Pdt. Petrus Agung Purnomo
MENCAMPURI URUSAN
Tetapi perwira yang menjadi ajudan raja, menjawab abdi Allah,katanya:
" Sekalipun Tuhan membuat tingkap-tingkap di langit, masakan hal itu mungkin terjadi?" Jawab abdi Allah: Sesungguhnya, engkau akan melihat nya dengan matamu sendiri, tetapi tidak akan makan apa-apa dari padanya." ( 2 Raja -Raja 7:2 )
Elisa sedang berbicara kepada Raja
dan bukan kepada ajudan Raja.
Tetapi perwira yang menjadi Raja itu sungguh
tak tahu menempatkan diri.
Tiba-tiba dia angkat bicara.
Tiba-tiba dia menjawab.
Dan jawabannya adalah
jawaban ketidakpercayaan.
Akibatnya dia mati terinjak- injak
rakyat pada saat mujizat datang.
Tiap kita punya peran dan jalur
yang sudah ditentukan.
Tiap kita berfungsi pada bagian-bagian
kita masing-masing di hadapan Tuhan.
Tidak berarti kita tidak boleh
ikut bicara dan berpendapat.
Tetapi alangkah bijaksananya kita
berpikir dua kali
sebelum ikut berpendapat.
Kita harus belajar untuk menimbang apakah yang
sedang di bicarakan itu perkara
manusia atau perkara Tuhan.
Menjamah area atau rahasia Ilahi memang
hal yang bisa berakibat serius.
Jadi, jadikan cerita ini pelajaran buat ke depan.
Disalin dari Renungan Harian "Daily Walk With The King "oleh Pdt. Petrus Agung Purnomo
Komentar
Posting Komentar