UJIAN VALIDASI KARAKTER
UJIAN VALIDASI KARAKTER
“Sampai tiba saatnya untuk mewujudkan mimpinya, TUHAN menguji karakter Yusuf” (Mazmur 105:19, NLT)
PERFECT SHALOM
Sahabat Joshua Ivan Sudrajat hari Sabtu yang lalu ketika saya mendengar Siaran tunda BMN NATIONS: HambaNya Ibu Debora Pujiwati menjelaskan Mimpi yang dia dapatkan.
Kita Pasukan Terdahsyat Tuhan Yesus harus melewati berbagai Macam Ujian Validasi
Ujian Validasi Karakter
Ujian Validasi Peperangan Rohani
Ujian Validasi Keterampilan Memasak
Ujian Validasi Bahasa Hati
Ibu Puji Melihat Banyak Orang Yang tidak lulus Ujian Validasi atau Tidak Lengkap : Ujian Validasi Karakter dan Ujian Validasi Hati
Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Dalam Perjanjian Lama dan Baru, kata yang diterjemahkan sebagai "ujian" berarti memeriksa atau membuktikan melalui percobaan.
Di dalam Alkitab ada banyak Tokoh Alkitab yang mengalami Ujian Validasi Karakter
UJIAN YUSUF
Kejadian 39:5-13 (TB) Sejak ia memberikan kuasa dalam rumahnya dan atas segala miliknya kepada Yusuf, TUHAN memberkati rumah orang Mesir itu karena Yusuf, sehingga berkat TUHAN ada atas segala miliknya, baik yang di rumah maupun yang di ladang.
Segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf, dan dengan bantuan Yusuf ia tidak usah lagi mengatur apa-apa pun selain dari makanannya sendiri. Adapun Yusuf itu manis sikapnya dan elok parasnya.
Selang beberapa waktu isteri tuannya memandang Yusuf dengan berahi, lalu katanya: "Marilah tidur dengan aku."
Tetapi Yusuf menolak dan berkata kepada isteri tuannya itu: "Dengan bantuanku tuanku itu tidak lagi mengatur apa yang ada di rumah ini dan ia telah menyerahkan segala miliknya pada kekuasaanku,
bahkan di rumah ini ia tidak lebih besar kuasanya dari padaku, dan tiada yang tidak diserahkannya kepadaku selain dari pada engkau, sebab engkau isterinya. Bagaimanakah mungkin aku melakukan kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap Allah?"
Walaupun dari hari ke hari perempuan itu membujuk Yusuf, Yusuf tidak mendengarkan bujukannya itu untuk tidur di sisinya dan bersetubuh dengan dia.
Pada suatu hari masuklah Yusuf ke dalam rumah untuk melakukan pekerjaannya, sedang dari seisi rumah itu seorang pun tidak ada di rumah.
Lalu perempuan itu memegang baju Yusuf sambil berkata: "Marilah tidur dengan aku." Tetapi Yusuf meninggalkan bajunya di tangan perempuan itu dan lari ke luar.
Ketika dilihat perempuan itu, bahwa Yusuf meninggalkan bajunya dalam tangannya dan telah lari ke luar,
Yusuf adalah seorang yang berkarakter moral yang hebat, tetapi Allah menggunakan keadaan yang dihadapinya untuk menguji keteguhan karakternya. Allah memiliki rencana khusus untuk hidupnya, tetapi pertama-tama Yusuf mengalami tiga belas tahun pengkhianatan, tuduhan palsu, dan janji-janji yang diingkari. Integritasnya ditantang berulang kali, tetapi ia menunjukkan "kebajikan moral yang gigih" dengan setiap ujian yang datang padanya.
Ia menanggung rasa sakit karena dijual sebagai budak oleh saudara-saudaranya sendiri. Ia dituduh secara palsu oleh istri Potifar dan berakhir di penjara. Kemudian ia merasakan secercah harapan ketika kepala juru minuman berjanji untuk berbicara atas namanya kepada Firaun, tetapi kemudian juru minuman itu melupakannya. Apakah ia mempertanyakan mimpi-mimpinya di rumah ayahnya? Apakah ia bertanya-tanya apakah mimpi-mimpi itu akan pernah menjadi kenyataan?
Yusuf hampir berusia empat puluh tahun ketika ia sekali lagi bertemu dengan saudara-saudaranya ketika mereka datang ke Mesir untuk membeli gandum. Berdiri di hadapan mereka adalah seorang pria yang diuji oleh kesulitan namun tetap memiliki integritas yang utuh. Ia bukan lagi seorang pemuda berusia tujuh belas tahun yang belum teruji dan ketakutan yang telah direnggut dari rumahnya. Ia sekarang memiliki kekuatan untuk membalas dendam kepada mereka yang telah menyakitinya; sebaliknya ia memilih pengampunan dan rekonsiliasi. Allah telah membuktikan karakternya dan mempersiapkannya untuk posisi kepemimpinan ini.
UJIAN ABRAHAM
Kejadian 22:1-3, 8-12 (TB) Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan."
Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."
Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.
Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.
Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api.
Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.
Tetapi berserulah Malaikat TUHAN dari langit kepadanya: "Abraham, Abraham." Sahutnya: "Ya, Tuhan."
Lalu Ia berfirman: "Jangan bunuh anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, sebab telah Kuketahui sekarang, bahwa engkau takut akan Allah, dan engkau tidak segan-segan untuk menyerahkan anakmu yang tunggal kepada-Ku."
Abraham Menghadapi Ujian Validasi Karakter ketika Tuhan menyuruh Abraham menyerahkan AnakNya Ishak.
Abraham Dengan Bulat Taat Menyerahkan Ishak sebagai Korban Abraham Berdiri Teguh dengan Iman Yang Bulat
Kejadian 12:1-7
Ujian: Abraham meninggalkan Ur dan Haran sesuai petunjuk Allah menuju tempat yang belum diketahui.
Penerapan: Apakah saya mempercayakan masa depan saya ke tangan Allah? Apakah dalam mengambil keputusan saya mengikuti kehendak Allah?
Kejadian 13:8-13
Ujian: Abraham mengusulkan untuk berpisah dengan Lot secara damai dan menetap di dekat pohon-pohon tarbantin di Mamre.
Penerapan: Apakah saya mempercayakan kepentingan-kepentingan saya kepada Allah bahkan ketika tampaknya saya menerima suatu penyelesaian yang tidak adil?
Kejadian 14:13-18
Ujian: Abraham menyelamatkan Lot dari lima raja.
Penerapan: Apakah kesetiaan saya kepada orang-orang lain menjadi bukti tentang kepercayaan saya dalam kesetiaan kepada Allah?
Kejadian 14:17-24
Ujian: Abraham memberikan persepuluhan jarahan kepada raja Salem yang saleh, Melkisedek, dan menolak pemberian raja Sodom.
Penerapan: Apakah saya berhati-hati dalam bermitra dengan orang-orang sehingga saya menghormati Allah selayaknya dan menolak menerima kehormatan yang menjadi milik Allah?
Kejadian 15:1-6
Ujian: Abraham percaya pada janji Allah bahwa ia akan memiliki seorang putera.
Penerapan: Kejadian sering secara sadar saya menyatakan lagi keyakinan saya akan janji-janji Allah?
Kejadian 15:7-11
Ujian: Abraham menerima tanah yang dijanjikan dengan iman, meskipun penggenapannya belum terjadi selama beberapa generasi.
Penerapan: Bagaimana saya tetap mendemonstrasikan kepercayaan saya akan Allah selama waktu-waktu ketika saya diminta menunggu?
Kejadian 17:9-27
Ujian: Sesuai perintah Allah, Abraham menyyunatkan setiap laki-laki dalam keluarganya.
Penerapan: Dalam peristiwa-peristiwa apa dalam hidup saya, saya bertindak semata-mata karena taat kepada Allah, dan bukan karena saya memahami pentingnya apa yang saya lakukan?
Kejadian 22:1-12
Ujian: Abraham siap untuk mengorbankan puteranya, Ishak.
Penerapan: Dalam cara-cara apa hidup saya mendemostrasikan bahwa saya tidak akan mengutamakan apa pun selain Allah?
Sahabat Joshua Ivan Sudrajat Mari Kita Siapkan diri untuk menghadapi Ujian Validasi Karakter dan Kita Minta Tuhan yang menjamin untuk kita Lulus Ujian Validasi Karakter
Tuhan Yesus memberkati
Jatiwangi 27 Agustus 2024
Rhema Pribadi
Joshua Ivan Sudrajat
Komentar
Posting Komentar