MEZBAH PERTOBATAN
MEZBAH PERTOBATAN
EV IIN TJIPTO PURNOMO WENAS
Link YouTube :
https://youtu.be/vX2Z3BkZZHE?si=awwBHS8DMvlJVrC-
Tentu, ini adalah resume (ringkasan) dari video "MEZBAH PERTOBATAN - EV. IIN TJIPTO" yang Anda berikan:
Video ini menyerukan kepada bangsa Indonesia untuk bertindak dalam pertobatan, persatuan, dan keramahtamahan di tengah masa penentuan dan perpecahan.
Poin Utama dari Khotbah:
1. Indonesia adalah Bangsa yang Bertindak, Ramah, dan Bersatu (Unity)
Indonesia dikenal dunia sebagai bangsa yang ramah dan menjunjung tinggi Bhinneka Tunggal Ika.
Masyarakat diajak untuk tidak mudah dipengaruhi atau dibohongi, melainkan berjalan dalam kebenaran.
2. Mendirikan Mezbah Pertobatan
Ev. Iin Tjipto menggunakan kisah Nabi Elia sebagai landasan, di mana Elia mendirikan mezbah dan Tuhan mengirim api (1 Raja-Raja 18).
Mezbah ini diterjemahkan menjadi tindakan nyata:
Mezbah Doa: Memutuskan untuk berdoa di jalan, tempat terjadinya pertumpahan darah dan kemarahan. Ini adalah tindakan untuk membalikkan keadaan.
Lebih dari 1000 orang berlutut, berdoa, dan meneriakkan "Shalom atas Indonesia," yang membawa pembalikan keadaan dan meredakan ketegangan.
Mezbah Pemberian: Seperti Elia yang mempersembahkan air berharga, kita didorong untuk mempersembahkan waktu, tenaga, atau uang untuk menolong dan memberkati orang di sekitar kita.
Tindakan pertobatan ini diyakini akan mendatangkan kebangkitan besar, termasuk kebangkitan ekonomi, iman, dan kasih.
3. Merangkul dan Memeluk, Bukan Merusak
Mengambil contoh Simson yang berdoa dan merubuhkan pilar (Hakim-Hakim 16), speaker menekankan pentingnya mengatasi kebutaan, tawanan kemiskinan, kemarahan, dan sakit hati yang membuat orang melakukan kejahatan (seperti merusak fasilitas umum).
Tindakan Merangkul: Tim bergerak membagikan makanan dan minuman untuk polisi, tentara, dan demonstran, menyebutnya "es sukacita" untuk menghindari bangsa yang anarkis dan pemarah.
Menggunakan Simbol Kelembutan: Membagikan boneka agar orang memeluknya dan menenangkan diri, serta membagikan roti dan bunga di mana-mana.
Dampak Persatuan: Menceritakan kisah di Bekasi di mana warga, polisi, dan ojol bergandengan tangan untuk menghadapi provokasi dan hoaks. Mereka menghadapi dengan senyum, yang membuat perusuh menyerahkan diri, meminta maaf, dan berpelukan .
Kekuatan Pelukan: Pelukan dan rangkulan diyakini menghancurkan roh perpecahan, pemberontakan, dan tembok pemisah, membawa Indonesia menuju Indonesia Maju dan Indonesia Bersatu.
4. Saling Berlutut dan Meminta Maaf
Mengutip kisah Yakub dan Esau yang berlutut dan berpelukan (Kejadian 33), pesan ini menyerukan kerendahan hati:
Semua pihak, termasuk pemerintah, polisi, DPR, dan bahkan koruptor, diajak untuk memilih saling berlutut dan meminta maaf.
Tindakan seperti polisi dan pemerintah meminta maaf serta memberikan santunan/rumah kepada korban dipuji sebagai teladan.
Intinya adalah memberikan maaf dan berpelukan untuk menyelesaikan masalah dan menggendong Indonesia menuju Indonesia Emas .
Gemini AI
Komentar
Posting Komentar