Selamat Jalan Mama Tercinta

Selamat Jalan Mama Tercinta



Shallom setelah sekian lama mama menderita sakit, dari tahun 2008 sampai 2011 ini mama keluar masuk rumah sakit. Hari Senin, 6 Juni 2011 mama saya dipanggil pulang oleh Bapa di surga. Sore itu sekitar jam 15.30 mama minta makan sama Ipo saya, kemudian setelah selesai makan dia minta ganti baju, ketika selesai dilap oleh Ipo saya, mama saya balik badan dan langsung lemas. Kemudian sekitar jam 16.00 dokter dipanggil, detak jantung mama saya sudah tidak ada.


Hari Minggu, 5 Juni mama saya tidak memberikan tanda apa2, cuma ketika saya tanya dia tidak menjawab apa - apa, dia menolak disentuh oleh saya. Memang hari minggu saya liat mama saya sering mengeluh namun dia tidak menjawab apa - apa. Dalam hati kecil saya suara lembut bilang mama segera dipanggil pulang namun saya menolak jauh2 pikiran itu, kulihat dikelopak matanya banyak air mata, cuma dia tidak bicara apa-apa.




Sedih memang ketika saya pulang kantor dari Cirebon, saya sudah mendapati beliau dimandikan, saya cuma tahu ketika sekitar jam 16.30 di angkutan umum saya mencium bau melati, saya pertama tidak sadar, kenapa, namun ketika Roh Kudus berbicara kepada saya, bahwa mama suka akan bunga melati itu, dia sering memetik bunga melati dirumah opo kim lan, dia sering mencium bunga itu, barulah saya menangis dimobil itu dan saya semakin menangis ketika teman di bandung mengucapkan ucapan turut berduka cita. 


Jujur secara manusia saya belum bisa mengasih apa yang dia inginkan yaitu jalan - jalan keluar negeri. Mama cuma berpesan ketika bulan april atau mei 2011 kalau kamu diberkati jangan lupakan engku, ipo dan mang urip yang sudah merawat mama.


Didalam peti jenazahnya, kulihat wajah yang tenang dan seperti orang tidur, dia menghadap Bapa disurga dengan pakaian putih - putih, sesuai dengan panggilan hidupnya, dia selalu care dengan orang lain, dia selalu menjadi pensyafaat bagi keluarga besarnya, adik - adiknya, keponakan - keponakan dia sebut satu persatu didalam doanya. Dia selalu menjadi pendoa buat keluarganya. Panggilan Imam ada dalam hidupnya.


Didalam dia menghadap Bapa Surgawi, peti putih dengan berhiaskan bunga krisan warna putih dan kuning sebagai lambang iman, kesucian dan kekudusan. Dia telah mengakhiri pertandingan iman, selamat jalan mama, selamat bertemu dengan ema gwat lie dan opo kim lan di surga. Sampai berjumpa disana, disini ivan sedang menyelesaikan setiap rencana agung Bapa didunia. Walaupun hati ini sedih, saya mau menyelesaikan tugas sampai garis akhir.






With Love
Anakmu




Joshua Ivan Sudrajat

Komentar

Postingan Populer