Kristen Suam Suam

Kristen Suam - Suam

Pdt. Petrus Agung Purnomo


Bahan Renungan : Wahyu 3 : 14 - 16

Hari Ini Kita akan belajar mengenai kata suam - suam. Jika kita melihat dari wahyu 3 : 14 - 16, kata dingin mempunyai arti menggigil seperti dipegunungan. Jika kita ingin menjadi kristen yang panas maka kita harus seperti air yang mendidih diatas 70 derajat celcius. Kuman masih hidup pada suhu kurang dari 70 derajat celcius. Kuman akan tidur atau dorman pada saat suhu dingin, kuman akan beraktifitas jika suhu mulai menghangat alias suam - suam.

Disini kita akan mempelajari level kekristenan kita, level Panas : level ini akan mempunyai api dan titik didih dari Tuhan. Mempunyai semangat dan api dari Tuhan sendiri untuk memasuki kegerakanNya, ada Gelora Cinta dari Tuhan sendiri.

Level Dingin, level ini terjadi dimana setiap kuman yang ada didalam hidup kita tidur tidak melakukan aktifitas apapun juga. Level Suam : level dimana kita sudah menjadi basi, proses pembusukan mulai terjadi, mulai ada rasa kecewa, pahit. Dari level ini orang mulai menyadari dalam kehidupannya tidak ada tanda - tanda kehidupan dan terasa aneh. Level Suam ini sepertinya kita stagnan, mandeg, berhenti seperti orang sedang makan tiba - tiba dalam tenggorokannya ada yang nyangkut dan tidak bisa keluar dari tenggorokan.

Dalam kehidupan kekristenan kita ini sangat sulit menjaga titik didih dari Tuhan, menjaga api dari Tuhan. Apa yang menyebabkan kita menjadi basi dan stagnan ?
1. Lukas 19 : 40 - 44 (Tidak Progresif)
Tidak ada peningkatan dalam kehidupan kita dan kita tidak mengetahui kapan harus bergerak. Kita harus mengamati dan mengobservasi serta kenali Tuhan dan kapan Dia bergerak.

2. Jangan Menolak Kesempatan Yang Tuhan Berikan.
Seringkali kita menolak kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita. Kita harus waspada dan selalu tanya kepada Roh Kudus apa yang Tuhan mau kita lakukan dalam hidup kita. Jika Tuhan membukakan pintu kesempatan maka sesuatu yang besar akan terjadi dalam hidup kita. Pintu dibukakan bukan hanya bidang pelayanan tetapi segala sesuatu atau semua aspek kehidupan.

Kita jangan membiarkan kekecewaan memasuki hidup kita dan kita membiarkan proses pembusukan dalam hidup kita terjadi. Mengikuti Tuhan kita harus progresif meningkat dari hari ke sehari.. Untuk mengikuti Tuhan kita harus seperti Elisa, ia tidak membangun jarak dengan Elia. Elisa selalu mengikuti kemana Elia pergi, sehingga pada saat Elia naik ke surga, Elisa mengetahuinya dan mendapatkan bagian double porsi dari Elia. Kita harus membangun hubungan dengan Tuhan dan tidak membangun jarak dengan Tuhan. Menjaga api dan gairah cinta mengikut Tuhan itu tidak gampang. Kita harus mengetahui hatiNya Tuhan, kita harus tahu apa yang mau kita lakukan dalam kehidupan kita, keluarga kita, kota kita dan bangsa kita. Amin


By His Grace

PAP

Komentar

Postingan Populer