FINISH

FINISH


Tak terasa, beberapa hari lagi kita akan mengakhiri tahun 2011 ini. Bagi beberapa orang mungkin tahun 2011 ini penuh dengan masa yang sukacita dimana mereka memperoleh kesuksesan diberbagai macam bidang. Disela - sela kesibukan dalam mengejar segala yang ingin diperoleh didunia ini. Kesuksesan dibidang bisnis, pekerjaan, keluarga, pelayanan dan sebagainya.

Ada beberapa orang yang kembali mengadakan instrospeksi mengenai kehidupannya sepanjang tahun ini, adakah kegagalan atau adakah kesuksesan yang dicapai. Ada banyak yang saya alami sepanjang tahun 2011 ini, sebelumnya sewaktu akhir desember 2010, Tuhan membuat perjanjian dengan saya melalui buku next level yang saya terima di Holy Stadium.

Sepulang dari Holy Stadium saya kembali merenungkan apa yang akan Tuhan lakukan dalam kehidupan saya, sebelumnya Tuhan sudah banyak memberikan ujian dan saya menghadapi sakitnya mama saya, bulan mei 2010 mama saya jatuh di kamar mandi, bulan september 2010 mama mengalami operasi kaki, begitu banyak yang saya alami, sehingga tahun 2011 dalam hati kecil saya, saya berkata jangan - jangan mama saya di panggil pulang oleh Bapa di surga, perkataan dalam hati itu membuat saya berpikir bahwa apakah saya kuat jika ditinggal oleh mama tercinta.

Bulan Maret 2011 mama saya kembali masuk disebuah rumah sakit di Cirebon, waktu itu mama saya bengkak dan diperut sangat besar sekali. Hasil analisis dokter, mama saya mengalami kerusakan ginjal dan harus menjalani proses cuci darah seumur hidup. Saya sangat kaget dan bingung karena biaya yang dikeluarkan sangat banyak dan kami tidak mempunyai uang.

Mama saya terpaksa pulang ke rumah karena menurut dokter sudah tidak ada harapan lagi, dalam keadaan bengkak, mama saya pulang. Tuhan membuat mukjijat dalam kehidupan mama saya, mama saya dari hari ke sehari semakin baik dan bengkaknya menghilang. Mama saya bisa makan dengan baik dan tidak memakai oksigen lagi. Semua luka di kakinya kering dan semua baik.

Saya sangat bersuka cita karena kesembuhan itu, bulan Juli tepatnya tanggal 6 Juni 2011, mama saya sewaktu sehabis makan dan minta di ganti bajunya oleh ipo saya. Tiba - tiba tubuhnya lemas dan ketika dokter ke rumah ternyata sudah tidak ada lagi. Mama pulang ke rumah Bapa di Surga ketika saya masih dalam perjalanan ke rumah. Tanda yang Tuhan berikan adalah saya mencium bau melati di angkutan umum yang saya naiki. Saya mendapat ucapan dukacita dari teman bahtera di Bandung, saya menangis di Angkutan Umum. Supir Angkutan itu kaget dan bertanya kepada saya, saya jawab mama saya meninggal. Dia berkata yang tabah ya mas. Karena saya shock makanya Tuhan mengijinkan saya melihat mama saya di Surga. Dalam penglihatan pertama saya melihat mama saya sedang diobati di Taman Surga. Saya bersyukur karena Tuhan bawa pulang ke rumah Bapa dalam keadaan baik, walaupun sempat mengalami namanya pengobatan di surga, saya tahu itu karena Tuhan memberikan penglihatan dan ayat dalam wahyu bahwa di surga ada tempat orang - orang yang diobati dengan menggunakan daun - daunan.

Waktu terus berlanjut, ketika Tuhan bawa saya dalam penglihatan, saya sedang tertidur saat itu, saya di bawa ke sebuah ruangan yang besar sekali, dimana orang - orang banyak, saya melihat mama saya ada disitu sedang menggandeng seorang gadis kecil, yang saya tahu dia adalah adik saya yang tidak bisa lahir karena keguguran, mama keguguran waktu saya berumur 2 tahun. Disitu mama saya bersuka cita sekali karena bisa bertemu dengan nenek saya dan opo saya.

Beberapa waktu kemudian, ketika saya sudah tidak bekerja lagi, saya di rumah, ipo saya bercerita bahwa dia mimpi ketemu mama saya di surga, dia sedang menggandeng anak kecil dan ketemu juga dengan nenek saya, padahal saya gak pernah cerita hal itu kepada ipo saya. Ipo saya juga berkata bukan hanya dia yang mimpi tapi kakek saya juga.

Selama saya di rumah 3 bulan ini banyak hal yang terjadi dalam kehidupan saya, saya sangat bosen, saya juga kecewa dengan papih saya, memang benar yang dikatakan mama saya sebelum meninggal, papih saya adalah orang yang egois, dia tidak pernah berpikir dan dia gak pernah memperhatikan mama saya, kalau makan dan beli makanan hanya untuk dirinya sendiri. Saya jadi sangat kecewa selain sama papih saya, saya juga kecewa dengan keadaan keluarga saya. Dimana semua teman saya sudah sukses, saya dirumah harus memikirkan hutang - hutang yang ditinggalkan mama saya.

Saya bersyukur karena anugerah Tuhan, saya bisa pergi ke Semarang karena ii saya memberikan uang untuk berangkat ke semarang. Its amazing. Tuhan Yesus, apakah saya dapat mengakhiri tahun ini dengan kuat, apakah saya sudah naik kelas ?? Saya belum tahu jawabannya.

Semoga tulisan saya menjadi berkat buat semuanya. Tuhan Yesus memberkati kita semuanya.


Jatiwangi, 26 Desember 2011

By His Grace


Joshua Ivan Sudrajat

Komentar

  1. Tetap semangat Ko... :)

    BalasHapus
  2. Semua yg Ivan alami adlh atas seizin Tuhan Yesus,utk kebaikan kt semua yg mengasihi Tuhan.
    Tetap pegang janji dan pernyataan2Nya ,namun jg hrs PERKATAKAN dg IMAN ,dan melangkah dg apa yg ada.
    Tdk ada yg mustahil bagi orang yg mengasihiNya,apalg jk Ivan semakin intim dg Tuhan,mk pernyataanNya semakin digenapi.
    Dan tetap doakan Papie ,biar bgmn pun kt ttp hrs hormati ortu.
    Jngn mengeluh,tetap bersuka cita dan percayalah pasti ada jalan keluar!
    Doa Iie selalu.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer