Kedalaman Yg Tuhan Sediakan Hikmat

Kedalaman Yang Tuhan Sediakan : Hikmat
Ev. Iin Tjipto Wenas




Hasil gambar untuk iin tjipto

O, alangkah dalamnya kekayaan, y  hikmat dan pengetahuan Allah! z  Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami a  jalan-jalan-Nya! (Roma 11 : 33)

Saat ini kita akan belajar mengenai hikmat, didalam kegerakan Tuhan saat ini kita memerlukan kedalaman hikmat. Hikmat Tuhan seperti dalamnya lautan.

Kata dasar yang mengandung arti hikmat dalam bahasa Ibrani adalah khokh·mahʹ (kata kerja, kha·khamʹ), dan dalam bahasa Yunani adalah so·fiʹa, disertai bentuk-bentuk lainnya yang terkait. Dan juga, ada kata Ibrani tu·syi·yahʹ, yang bisa diterjemahkan ”pekerjaan yang membawa hasil baik” atau ”hikmat yang praktis”, dan kata Yunani froʹni·mos dan froʹne·sis (dari fren, ”pikiran”), yang berkaitan dengan ”akal sehat”, ”kebijaksanaan”, atau ”hikmat yang praktis”.

Didalam lautan ada apa saja ? ada sangat banyak macamnya, ada macam-macam terumbu karang, tumbuhan laut, bermacam-macam ikan, ada banyak harta terpendam dari kapal-kapal yang karam, minyak bumi, mineral dan lain-lain.

Didalam Kegerakan Tuhan ini kita memerlukan hikmat sehingga kita bisa mempunyai hikmat dalam bermusik, melakukan penginjilan, konseling, tarian dan bahkan memasak. Hikmat itu sangat beragam. Hikmat kita seperti akar yang menembus.

Saya selalu mengingatkan setiap orang yang mempunyai panggilan, biasanya mereka hanya tahu panggilannya saja, misalnya mereka punya panggilan raja, Cuma berkata : “Aku ini Raja, Raja ini”. Itu tidak berakar, karena jika berakar mereka akan mempelajari semua Raja-Raja yang ada di Alkitab. Raja Daud, Raja Salomo, Raja Rehabeam, Raja Hizkia, sampai saudara-saudara mengerti apa yang menyebabkan mereka jatuh. Kita harus mempelajari sampai kita mengerti panggilan Raja.

Kita mempelajari Panggilan Raja ini sampai kita mengerti apa saja yang menyenangkan hati Tuhan, karakter rajamu, cara bicaramu juga seperti raja. Kamu tahu persis otoritas raja, kamu tahu apa yang membuat seseorang sampai kepada level raja-raja, ini hikmat lapis demi lapis.

Kadang-kadang saya berani karena saya lebih tahu dalam soal keimaman, tentang panggilan raja daripada banyak orang yang punya panggilan imam atau raja buat saya hikmat itu membuat saya tahu, kaya dalam segala hal. Saya mungkin tidak punya panggilan imam tapi saya tahu persis dan saya akan berdiri untuk teriak menginginkan jiwa-jiwa. Kadang-kadang kalau saya bertemu dengan beberapa orang yang mempunyai panggilan imam, saya bertanya : “Berapa kali dalam sehari atau dalam sebulan kamu teriak buat Lawatan dan buat Jiwa-Jiwa ?”, lalu mereka menjawab ; “ya, kadang-kadang saja sih.”  Saya hampir setiap hari teriak : “Jiwa-Jiwa, Jiwa-Jiwa,” Sekalipun saya bukan orang yang memiliki panggilan imam.

Setiap kita Tuhan sediakan Hikmat yang seperti lautan, kaya, menembus. Salah satu kunci buat Hikmat adalah seperti Akar, ada ada banyak orang mengalami apapun dalam hidup ini dan dia tidak menggalinya. Kenapa dia mengalami itu, hasilnya apa, pelajaran apa yang harus dilewatinya ? Bagi saya sampai hari ini saya masih suka duduk dan merenungkan, mengobrol sama Roh Kudus soal kejadian-kejadian yang dialami oleh Mahanaim. Sampai hari ini saya masih membahas sama Roh Kudus ; kenapa Bekasi Berbahagia itu Gagal ? padahal Tuhan sudah memberi mimpi, padahal Tuhan sudah berbicara dengan jelas. Kenapa di Semarang acara Semarang Berbagi Bahagia sukses besar, Kenapa di Purwokerto sukses besar sedangkan di Bekasi kenapa gagal ? Saya belajar dengan detail mengenai itu. Saya tahu semuanya itu tidaklah sia-sia, tapi saya tahu itu adalah sebuah kesalahan besar dan sampai saat ini saya belajar banyak dan saya tidak mau jatuh ditempat yang sama. Tetatpi banyak orang yang jatuh ditempat yang sama, empat sampai lima kali jatuh karena ia tidak pernah mau belajar.

Kita tidak cukup hanya punya akar untuk menemukan dan mencari air karena hikmatmu akan mentok dilapisan atas. Amin

Jatiwangi, 16 April 2016
By His Grace

Joshua Ivan Sudrajat S
  


Komentar

Postingan Populer