Korban

Korban

Ev. Iin Tjipto Wenas

Ark Of Christ, 11 April 2016 


Hasil gambar untuk mezbah
By: Ev. Iin Tjipto
Memang engkau akan mengalami kegoncangan, tapi itu akan jadi tanda kebangkitan dan tuaian besar! Salah satu guncangan besar adalah ketika Pak Petrus Agung dibawa pulang. Memang Pak Agung pulang karena sudah sampai di garis akhir, tapi alasan lain adalah agar muncul banyak Petrus Agung lainnya dan kita mengalami Tuhan masing-masing secara pribadi.

Kalau engkau bisa tangkap ini, engkau akan punya kebenaran yang luar biasa. Mungkin engkau sudah berdoa, pelayanan, peperangan, tapi kenapa belum terima, malah rasanya kena serang, rugi, dll? Jangan pernah tiru luarnya tapi tangkap valuenya! Selama engkau tiru luarnya dan engkau nilai luarnya, engkau tidak akan menang. Tapi kalau engkau bisa tangkap valuenya, engkau akan terima terobosan.

Dalam nama Yesus saya tangkap valuenya dan tidak tiru luarnya.

Siapa orang yang selalu meniru luarnya tapi tidak menangkap dalamnya? Saul.

1 Samuel 10:26-27
26: Saulpun pulang ke rumahnya, ke Gibea, dan bersama-sama dengan dia ikut pergi orang-orang gagah perkasa yang hatinya telah digerakkan Allah.
27: Tetapi orang-orang dursila berkata: "Masakan orang ini dapat menyelamatkan kita!" Mereka menghina dia dan tidak membawa persembahan kepadanya. Tetapi ia pura-pura tuli.

Saul orang yang sangat minder, dan ketika orang banyak menghina dia, dia tetap terlihat cool. Dia tiru bagaimana raja-raja yang kelihatannya cool, tenang, dan alkitab berkata kalau Saul pura-pura tuli, tapi dalamnya tidak pernah kuat. Dia simpan ini sebagai luka, kepahitan, hingga dia ingin membuktikan diri siapa dia. Banyak yang ketika mengalami masalah memang diam dari luarnya, cool, tapi sebenarnya yang di dalamnya gunung merapi. Daud ketika mengalami apapun dia bercerita kepada Tuhan, bahkan minta Tuhan selidiki hatinya karena dia tahu kalau seringkali dia juga tidak kenal hatinya sendiri. Jangan biarkan sedikitpun akar kepahitan, akar curiga ada di dalam kita. Minta diajari agar kita bisa melihat dengan benar dan mengerti semua perhitungan Tuhan. Jangan biarkan benih apapun di dalam sampai merusak hidupmu. Jangan pura-pura cool, tapi minta Tuhan beresi hati kita. Kalau hanya pura-pura cool, dalamnya amsiong, ujungnya tidak akan tahan dan akan keluar aslinya.

1 Samuel 13:8-14
8: Ia menunggu tujuh hari lamanya sampai waktu yang ditentukan Samuel. Tetapi ketika Samuel tidak datang ke Gilgal, mulailah rakyat itu berserak-serak meninggalkan dia.
9: Sebab itu Saul berkata: "Bawalah kepadaku korban bakaran dan korban keselamatan itu." Lalu ia mempersembahkan korban bakaran.
10: Baru saja ia habis mempersembahkan korban bakaran, maka tampaklah Samuel datang. Saul pergi menyongsongnya untuk memberi salam kepadanya.
11: Tetapi kata Samuel: "Apa yang telah kauperbuat?" Jawab Saul: "Karena aku melihat rakyat itu berserak-serak meninggalkan aku dan engkau tidak datang pada waktu yang telah ditentukan, padahal orang Filistin telah berkumpul di Mikhmas,
12: maka pikirku: Sebentar lagi orang Filistin akan menyerang aku di Gilgal, padahal aku belum memohonkan belas kasihan TUHAN; sebab itu aku memberanikan diri, lalu mempersembahkan korban bakaran."
13: Kata Samuel kepada Saul: "Perbuatanmu itu bodoh. Engkau tidak mengikuti perintah TUHAN, Allahmu, yang diperintahkan-Nya kepadamu; sebab sedianya TUHAN mengokohkan kerajaanmu atas orang Israel untuk selama-lamanya.
14: Tetapi sekarang kerajaanmu tidak akan tetap. TUHAN telah memilih seorang yang berkenan di hati-Nya dan TUHAN telah menunjuk dia menjadi raja atas umat-Nya, karena engkau tidak mengikuti apa yang diperintahkan TUHAN kepadamu."

Saul mempersembahkan korban. Sebelum kejadian ini Saul tahu bahwa Samuel mempersembahkan korban dan orang Filistin kocar-kacir sehingga ketika itu ia berpikir kalau Tuhan suka korban, dia bakar korban dan guntur akan turun, sehingga orang Filistin kocar-kacir. Dia mempersembahkan korban dan dimaki oleh Samuel. Mungkin dalam hatinya berkata apa yang salah dengan mempersembahkan korban. Tapi tetap lagi, jangan lihat luarnya, tapi lihat valuenya.

Tuhan itu bukannya suka dengan korban bakaran dll, tapi yang Tuhan cari adalah ketika engkau tidak punya apa-apa, bahkan engkau tidak bisa makan dari apa yang sisa. Habel itu sangat sayang dengan dombanya, dan dia tahu kalau domba itu harus dia persembahkan. Pada waktu Habel mengorbankan anak dombanya itu, tidak ada yang namanya tertawa, pamer, yang ada hatinya hancur, menangis, seperti membunuh anaknya sendiri, dan itulah korban. Korban adalah pada waktu Daniel dikatakan kalau ada yang berani doa harus masuk gua singa, dan Daniel tetap berdoa sekalipun dia tahu harus masuk gua singa, dan dia tidak tahu kalau akan ditolong Tuhan, bahkan mungkin dia benar-benar akan mati, itulah korban. Sadrakh Mesakh Abednego juga seperti itu, bahkan kalau Tuhan tidak tolong, mereka juga tidak akan menyembah patung Nebukadnezzar.

Kalau yang namanya korban, Saul akan berkata sekalipun rakyat meninggalkan dia, dia akan tetap menunggu Tuhan, sekalipun kalau orang Filistin mau membunuh aku, aku akan tetap menunggu sampai saatnya Tuhan berkata. Korbannya sama, tapi keadaan bisa berbalik 180 derajat. Tapi justru Saul terbalik, dia mengumpulkan rakyat dan dia mengadakan kebaktian, membuat korban agar tentara musuh berserak. Itu bukan korban, tapi dia mencari keuntungan, adat, liturgi, tapi bukan korban. Banyak orang bisa berdiri di mezbah, ada yang menaikkan korban, ada yang naik gengsi. Ada yang menari kebiasaan, tidak ada yang terjadi, tapi ada yang menari dan mendapat terobosan. Kenapa ada yang menari tidak terjadi apa-apa bahkan mengalami hal yang jelek, tapi ada yang mengalmai terobosan? Jangan lihat luarnya, tapi lihat dalamnya. Ada yang mau mempersembahkan sesuatu agar menuai 100x ganda, "memancing" Tuhan. Engkau bisa lakukan tindakan profetik apapun, kalau engkau tangkap valuenya, akan terjadi hal yang ajaib, tapi kalau engkau hanya tiru luarnya, nothing happen.

1 Samuel 14:24,29-30
24: Ketika orang-orang Israel terdesak pada hari itu, Saul menyuruh rakyat mengucapkan kutuk, katanya: "Terkutuklah orang yang memakan sesuatu sebelum matahari terbenam dan sebelum aku membalas dendam terhadap musuhku." Sebab itu tidak ada seorangpun dari rakyat yang memakan sesuatu.
29: Lalu kata Yonatan: "Ayahku mencelakakan negeri; coba lihat, bagaimana terangnya mataku, setelah aku merasai sedikit dari madu ini.
30: Apalagi, jika sekiranya rakyat pada hari ini boleh makan dengan bebas dari jarahan musuhnya, yang telah didapatnya! Tetapi sekarang tidaklah besar kekalahan di antara orang Filistin."

Dia mengikhtiarkan puasa, tapi dia dikatakan mencelakakan rakyat. Dia mempersembahkan korban kehilangan tahta. Sekali lagi, jangan tiru luarnya, tapi lihat dalamnya, karena ini adalah kesalahan ribuan orang Kristen. Saat Saul melihat musuh mendesak dan rakyat terdesak, dia berpuasa namun sebenarnya " mogok makan" untuk mendesak Tuhan, bukannya puasa untuk mencari Tuhan, menyelaraskan diri, mendekatkan diri kepada Tuhan. Dia mogok makan agar memaksa Tuhan menolong dia.

Kalau engkau puasa, apa untungnya Tuhan? Tidak ada. Karena puasa bukan soal makan, tapi puasa itu bagaimana mendidik diri menyelaraskan diri kepada Tuhan. Kalau sering nonton TV, mulai puasa nonton, baca Alkitab, dengar Firman. Kalau engkau rakus, ingin makan terus, belajar puasa, agar engkau tahan uji. Banyak anak Tuhan punya persoalan dan berpuasa seminggu agar Tuhan jawab, itu bukan menggentarkan hati Tuhan, tapi pemberontakan karena ngotot maunya sendiri bukan maunya Tuhan. Tuhan ada suruh puasa buah, itu untuk mendetox kita. Engkau makan apapun boleh, semaunya, tapi dalam sebulan engkau ambil 3 hari 3 malam benar-benar makan buah saja, maka engkau akan sehat. Kalau engkau ikuti Tuhan, bukan puasa maksa Tuhan, akan terjadi sesuatu. Puasa itu untuk menyelaraskan.

Banyak orang tanpa sadar membuat peraturan, taurat, hukuman, dan itu mencelakai diri. Banyak hamba Tuhan yang melindungi jemaat dengan tidak boleh mendengar orang lain, hanya boleh ke gerejanya saja, maksudnya baik, tapi sebenarnya itu mencelakai jemaatnya sendiri.  Kalau hatimu terbuka, engkau akan mendapatkan berkat besar. Banyak orang yang membuat peraturan tapi sebenarnya mencelakai. Jangan buat peraturan yang mencelakai rakyat.

1 Samuel 15:8-11
8: Agag, raja orang Amalek, ditangkapnya hidup-hidup, tetapi segenap rakyatnya ditumpasnya dengan mata pedang.
9: Tetapi Saul dan rakyat itu menyelamatkan Agag dan kambing domba dan lembu-lembu yang terbaik dan tambun, pula anak domba dan segala yang berharga: tidak mau mereka menumpas semuanya itu. Tetapi segala hewan yang tidak berharga dan yang buruk, itulah yang ditumpas mereka.
10: Lalu datanglah firman TUHAN kepada Samuel, demikian:
11: "Aku menyesal, karena Aku telah menjadikan Saul raja, sebab ia telah berbalik dari pada Aku dan tidak melaksanakan firman-Ku." Maka sakit hatilah Samuel dan ia berseru-seru kepada TUHAN semalam-malaman.

Sebelumnya ketika perang yang pertama, Saul mengeluarkan perintah tidak boleh makan, menjarah, tapi ditumpas habis, dan dimarahi karena mencelakai negeri. Tapi perang yang kedua dia terbalik, semua yang baik, gendut, bagus, diambil sepuasnya, dan akhirnya dia dikatakan sudah berbalik dari Tuhan. Engkau bisa bayangkan bagaimana frustasinya Saul. Dia tidak pernah bisa tangkap hati Tuhan, dia hanya tangkap perintah, hukum, suara, tapi tidak menangkap hatinya.

Banyak yang mungkin ketika disuruh ke NTT, yang ditangkap adalah perintah, tapi tidak menangkap hati Tuhan, kerinduan Tuhan, jiwa-jiwa, dan ujungnya beban, setoran, ujungnya hanya pamer. Engkau harusnya tangkap hati Tuhan kalau Tuhan tidak rela mereka masuk dalam kegelapan dan ujungnya kepada kebinasaan. Harusnya engkau juga tangkap inilah kesempatan untuk engkau berkorban. Banyak yang hanya menangkap suara dari teguran, tapi tidak menangkap intinya. Ada beberapa orang ekstrim, tidak mau nonton, baca koran, hanya mau baca Alkitab hingga bodoh, tidak tahu apa yang terjadi, ditipu berkali-kali dia marah. Lalu mungkin berubah jadi baca koran, youtube, dll, sehingga tidak baca Firman lagi. Ada yang pelayanan sampai 5x seminggu hingga gagal dalam sekolah, dll. Ada yang bahkan tidak bisa pelayanan, tidak sempat. Ada yang ekstrim memberi 50% hingga keluarga kepahitan karena tidak bijak, ada yang bahkan baru memberi 10% saja terus kekurangan dll. 

Ketika engkau main peraturan, maka Kristen akan sama seperti semua agama. Tidak ada agama apapun yang menyelamatkan,hanya hubungan dengan Tuhan, engkau mengerti hatiNya, itu yang membuat engkau masuk dalam Kerajaan Surga.

Matius 7:22-23
22: Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
23: Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Ini terjadi karena orang itu tidak mengenal Tuhan. Banyak yanga hanya menangkap perintah, tapi tidak menangkap value di dalam perintah tersebut. Cek dan ricek hatimu, karena seringkali kita tidak mengenal hati kita sendiri. Belajar mengerti hati Tuhan dan mengerti hati kita sendiri. Kenali dirimu. Engkau bisa jadi imam, tapi kapan terakhir engkau angkat pendamaian dengan air mata? Pendamaian itu artinya engkau beridri di hadapan Tuhan dan manusia, dan engkau berkata berapapun harganya agar orang itu didamaikan. Kapan terakhir engkau berkata engkau berharap diangkat di awan-awan bersama jiwa yang engkau topang, tapi kapan engkau topang jiwa-jiwa, kapan engkau topang kotamu, kapan engkau buat tindakan profetik dengan pengertian, kapan engkau mengangkat mahkota dengan gentar akan Tuhan, kapan terakhir engkau bermain musik dan bertanya melody surga, atau bahkan engkau tidak pernah berdoa itu. Yang keluar apakah hanya melody dan bukan mezbah? Dari mezbah akan terus keluar korban ucapan syukur, suakcita, korban ketaatan.

Kalau engkau bisa tangkap, jangan pernah tiru dan lakukan yang diluarnya, tapi tangkap yang di dalamnya, maka hidupmu akan berbeda, akan berubah.

Komentar

Postingan Populer