Padang Rumput dan Kuda



Padang Rumput dan Kuda
Pdt. Petrus Agung Purnomo

Hasil gambar untuk padang rumput dan kuda

Saat ini kita akan belajar tentang Tingkatan Yang Kedua, didalam penglihatan tersebut terlihat padang rumput dan air yang tenang. Tetapi anehnya disana terlihat ada kuda disitu. Dalam penglihatan itu banyak orang kristen dari padang gurun naik ke level kedua dan mereka berkemah disitu. Mereka bergembira sekali dan mereka berkata : “Akhirnya....padang rumput.” Ini jenis kambing. Yang menyedihkan adalah ditingkat ini mereka puas, kalau dipadang gurun tidak cukup, di level padang rumput ini hanya sekedar cukup.

TUHAN, gembalaku yang baik
23:1 Mazmur Daud. TUHAN 1  adalah gembalaku 2 , w  takkan kekurangan x  aku 3 . 23:2 Ia membaringkan aku 4  di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air y  yang tenang; 23:3 Ia menyegarkan jiwaku 5 . z  Ia menuntun a  aku di jalan yang benar b  oleh karena nama-Nya. c  23:4 Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, d  aku tidak takut bahaya, e  sebab Engkau besertaku 6 ; f  gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku. 23:5 Engkau menyediakan hidangan 7  g  bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; h  pialaku i  penuh melimpah. 23:6 Kebajikan dan kemurahan 8  belaka j  akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa. (Mazmur 23)

Banyak orang kristen yang suka tinggal di padang rumput dan berkata : “disini sudah enak, sudah tidak terlalu berat. Kita belum bisa apa-apa dan belum bisa berbuat banyak tetapi tidak ada hutang, ada rumah-rumah kecil dan semuanya sudah ada, jadi semua sudah lumayan ; buat apa cari tinggi-tinggi ?” Tapi ternyata hanya rumput, kalau rumput laut lumayan, tapi disitu hanya rumput biasa. Tuhan berkata : “Padang rumput ini bagus, kamu harus naik kuda itu untuk naik ke Next Level.”

Disitu sebetulnya anak-anak Tuhan harus mulai belajar. Belajar mengendalikan sesuatu sambil mengikuti ; karena tunggangan dengan yang menunggangi harus seirama dan jangan berhenti, anda berkata : ”Saya sudah dipadang rumput yang hijau dan airnya tenang, jadi sudah lumayan setiap hari segar.” Kalau hanya disitu, anda tidak berbuat sesuatu dan tidak ada buahnya. Ini adalah orang kristen yang mungkin hidupnya sudah tidak tertekan lagi tapi tidak ada buahnya.

Yesus dimuliakan di atas gunung
17:1 Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes v  saudaranya, dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendiri saja. 17:2 Lalu Yesus berubah rupa 1  di depan mata mereka; wajah-Nya bercahaya seperti matahari dan pakaian-Nya menjadi putih bersinar seperti terang. 17:3 Maka nampak kepada mereka Musa dan Elia sedang berbicara dengan Dia. 17:4 Kata Petrus kepada Yesus: "Tuhan, betapa bahagianya kami berada di tempat ini. Jika Engkau mau, biarlah kudirikan di sini tiga kemah, satu untuk Engkau, satu untuk Musa dan satu untuk Elia." 17:5 Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari dalam awan itu terdengar suara yang berkata: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, w  dengarkanlah Dia. x "  (Matius 17:1-5)

“Tuhan betapa bahagianya kami berada,....” Banyak orang yang tujuan hidupnya hanya mencari kebahagiaan ? Mereka tidak mengerti perasaan Tuhan dan tidak tahu yang lain kecuali kebahagiaan buat dirinya. “Ini sudah bukan padang gurun, ini luar biasa.” Baru saja berkata seperti itu, sudah diinterupsi oleh Bapa, itu tanda bahwa perkataan itu tidak usah dipedulikan. Dia berkata : “Inilah Anak yang Kukasihi, kepadaNya Aku berkenan.” Dan Bapa berkata : “Petrus, dengarkan Dia.” Hari-hari ini ternyata orang-orang kristen tidak mendengar suara Tuhan.

Anda kalau hidup hanya untuk menyenangkan diri sendiri, hanya akan mendukakan Tuhan karena kita sudah merasa cukup dan puas jika Tuhan hanya memberikan padang rumput ; tidak berbuah, dan tidak menghasilkan panen, tapi itu pun membuat sebagian orang kristen puasnya luar biasa ; yang penting hidup bahagia. Hidup di level Padang Rumput ini seperti banyak yang merasa puas, diajak pelayanan kemanapun tidak mau dan banyak orang kristen seperti itu dengan cara berpikir seperti itu juga, tidak pernah mengerti apa yangTuhan mau, tidak pernah mendengar kegerakan Tuhan dan tidak pernah mengerti penginjilan.

Banyak orang kristen yang sudah merasa nyaman dengan kebahagiaan yang dimilikinya, kelihatannya mungkin sangat baik tetapi Tuhan sangat sedih karena kita berkata : “Tuhan betapa bahagianya kami disini.” Tapi Bapa berkata : “Mengapa kamu berpikir tentang kebahagiaanmu sendiri ?” Kalau kita membaca Matius 17 seterusnya ada seorang anak yang kerasukan setan dan murid-muridnya tidak bisa mengusir setan dari anak tersebut. Semakin lama mereka berkemah, anak itu semakin dibanting-banting oleh setan, tetapi orang kristen ini memikirkan kebahagiaan buat dirinya, maka Bapa di Surga akan memotong apa yang Petrus katakan.

Suatu hari teman saya seorang Hamba Tuhan diberi pertanyaan oleh Tuhan : “Mengapa kamu tidak minta kepadaKu supaya Aku memberkati kamu dengan Satu Juta Dolar Amerika ?”

Dia berkata : “Buat apa Tuhan ? Aku sudah cukup, anak-anakku sudah menikah semua dan aku tinggal berdua dengan istriku.”

Lalu Tuhan berkata : “Hidupmu hanya memikirkan dirimu sendiri, kamu tidak berpikir untuk memberkati orang lain dan menolong orang lain.”

Sebaliknya, Tuhan tidak pernah bertanya kepada kita : “Mengapa kamu tidak minta kepadaKu ?” tapi malah kita yang meminta kepada Tuhan : “Tuhan, berikan aku uang sepuluh milyar.” Tuhan ganti bertanya : “Buat apa uang 10 milyar ?”, sebab hidup kita hanya di level Padang Rumput karena tempat itu yang membuat kita nyaman, yang penting kita bahagia, bisa menikmati hidup dan bisa hidup tenang.

Dan sebetulnya dalam penglihatan itu banyak orang-orang yang berhenti di level dua dan tidak bisa bergerak lebih maju daripada itu. Hal ini yang membuat hati Tuhan sedih sekali, karena sebenarnya Tuhan mau agar kita bergerak lagi dengan naik Kuda, ada tunggangan Tuhan yang luar biasa. Mari kita bergerak dan berkata : “Aku tidak mau hidup seperti ini.”

Ada banyak teman-teman yang ikut menjadi relawan di Gunung Merapi, berjuang selama berhari-hari, masuk ke desa-desa yang mengerikan. Kalau anda ke sana, anda akan merasakan kengerian disana karena ada banyak bau kematian disana. Beberapa desa terkubur sedalam tujuh sampai delapan meter dibawah tanah. Didalamnya tercampur tanah dan manusia. Ada desa yang juga terkubur, bahkan dari dalamnya juga keluar asapnya. Penderitaan warga disana ada yang sangat berat, bahkan sekarang setelah selesai meletus mereka masih takut kalau hujan turun, air hujan akan membawa lahar turun dan batu-batu besar juga ikut turun. Batu-batu yang sangat besar, ada yang seukuran mobil besarnya dan jika menghantam rumah maka rumah itu pasti hancur. Batu-batu tersebut sangat banyak jumlahnya.

Sementara yang lain sedang bergerak dan berjuang, saudara tidak berbuat apa-apa dan hanya berkata : “kasihan ya...?” Merapi itu di Sumatera bagian mana sih ? dan ada yang benar-benar bertanya seperti itu, dan saya menjawab : “O itu ada di bagian Alaska masih sangat jauh.” “Bayangkan ! itu adalah level kedua. Dan hanya Berkata : Kasihan Ya, untung kita tidak berada disana.”

Tetapi ada orang-orang yang mau mengabdikan hidupnya dan di hari-hari ini ada ribuan orang setiap harinya dibawa untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi.

Kehidupan seperti apa yang mau anda pilih ? Kalau kita hidup di Level Padang Gurun, saya harap anda letih disitu ; jika di level Padang Rumput, saya harap  anda mengerti karena itu bukan High Callnya Tuhan, itu bukan panggilan tingginya Tuhan tapi sangat dibawah. Dan kalau itu merupakan kebanggaan kita itu sangat menyedihkan sekali. Anda harus mengejar Tuhan, lewati level padang gurun sebab ini waktunya kita percaya bahwa Impian Akan Menjadi Kenyataan dan itu benar-benar terjadi dalam hidup kita. Mari kita kejar Tuhan dan jangan berhenti karena ada tunggangan yang Ajaib ; terus bergerak dengan kecepatan Tuhan. Anda akan melihat betapa dahsyatnya Tuhan yang bergerak dalam hidup kita.

Tuhan yang menyirami hati kita dengan RohNya sendiri dan membajak hati kita sampai kita sungguh-sungguh siap menerima semua benih yang terbaik dari Hati Tuhan Yesus sendiri. Jangan sampai tanah hati kitaa menjadi jalan raya dan juga berbatu-batu ataupun tanah hati kita penuh dengan semak duri. Biar Tanah Hati kita menjadi Tanah yang subur supaya semua perkataan Tuhan masuk dalam hati kita berakar, bertumbuh dan akhirnya berbuah dalam kehidupan kita.

Kebenaran Tuhan akan turun di hati kita, dan itu akan menerangi sampai di lekuk dan relung hati yang paling gelap, yang paling dalam yang tidak pernah tersentuh oleh siapapun selama hidup anda. Biar Tuhan sendiri yang menerangi dan yang menyentuhnya dalam AnugerahNya sendiri.

Kita mengerti bahwa tahun ini bangsa kita mengalami bencana yang cukup besar, bahkan sangat besar. Memang akhirnya membawa lawatan. Di daerah Gunung Merapi setiap hari ada ribuan orang yang dipimpin untuk menerima Tuhan Yesus ini sangat luar biasa dan belum pernah terjadi seperti ini sebelumnya.

Ini bukan sekedar mereka hanya menerima makanan dan sebagainya, tetapi mereka sampai dipimpin menerima Tuhan Yesus. Tahun-tahun yang akan datang, kita menangkap bahwa hal seperti ini akan sangat mungkin terjadi dengan semakin kuat, tetapi sebenarnya Tuhan berkata begini : “Akan ada satu masa dimana orang-orang percaya akan sungguh-sungguh diberkati Tuhan sebegitu rupa supaya mereka menjadi Yusuf-Yusuf diakhir jaman.”

Oleh sebab itu apa yang anda pelajari ini, anda harus memegang baik-baik. Karena jika kita tidak bisa berubah, artinya hidup itu hanya untuk ego kita sendiri, hanya untuk kepentingan diri sendiri, pembuktiannya bukan nanti tetapi sekarang ini. Apakah anda selama hidup ini untuk Tuhan dan melakukan apa yang Tuhan perintahkan ? Atau ternyata anda hanya hidup untuk diri anda sendiri ?

Banyak orang ketika dia belum punya apa-apa, berbicara seperti ini : “Nanti jika aku diberkati Tuhan, ya aku akan melakukan ini dan melakukan itu.” Sebenarnya tidak ada perkataan yang mengatakan : “Tunggu sampai anda berkelimpahan, barulah anda menjadi berkat bagi orang lain.” Tetapi sebenarnya justru seberapa Tuhan akan mempercayakan kepada anda, ini semua dilihat di hari-hari ini. Apakah sungguh kita ini menjadi Bendahara Surga yang bisa dipercayai oleh Tuhan.

Ada seorang teman yang diberikan mimpi oleh Tuhan : Dia melihat iblis sedang membawa begitu banyak manusia diseret ke dalam maut. Mereka mati sampai bertumpuk-tumpuk sangat banyak. Kemudian dalam sekejap semuanya berubah dan ada pesta rohani yang luar biasa. Dia melihat hamba-hamba Tuhan dan melihat kita dalam pesta itu sedang berpakaian pesta. Dalam Kemegahan dan Keajaiban kita menikmati sukacita yang luar biasa namun hanya sesaat. Tiba-tiba Tuhan berkata : “Waktunya Perang lagi !” kemudian semua berubah pakaiannya menjadi pakaian perang dan ternyata diluar itu ada banyak masalah, bencana begitu banyak terjadi, disitulah orang-orang percaya sebagai Gereja Tuhan maju di barisan paling depan untuk menguasai dan menaklukkan dunia sekaligus membangun Kerajaan Surga.

Untuk menjadi Raja itu tidak mudah dan sangat sulit. Karena levelnya itu sebenarnya diajar Tuhan, duduk memerintah bersama Tuhan. Apakah kita mempunyai Keadilan ? Apakah kita mempunyai pengetahuan yang utuh ? Apakah kita mempunyai hikmat yang memadai ? Apakah kita mempunyai kekuatan dan jiwa yang besar ? Apa jangan-jangan kita penuh dendam, sehingga suatu kali kita diberkati Tuhan, kita akan melampiaskan dendam kita ?

Ini merupakan bagian yang sebenarnya tidak mudah, tetapi kita sebagai orang percaya harus menyiapkan diri kita. Karena itu kita percaya dalam waktu yang tidak lama, bahkan sebenarnya saya percaya mulai tahun 2011 akan terjadi suatu masa yang berbeda sekali. Ini benar-benar akan berbeda sekali.

Beberapa waktu yang lalu ada seorang anak Tuhan yang diberikan suatu penglihatan. Dalam penglihatan itu dia melihat ada Mahkota yang diangkat, kemudian dia mendengar Tuhan berkata begini : “ Selama 10 Hari setiap pagi mahkota diangkat, menyembah Aku selama lima menit saja.” Kemudian kami doakan sama-sama karena dia mendapat pesan Tuhan yang berkata : “Jika kalian kerjakan dengan segenap hati, maka itu akan membuka tingkap-tingkap langit dan berkat yang terjadi luar biasa seperti jaman Yusuf.”

Ini seharusnya berlaku bagi semua orang kristen. Tetapi nantinya akan berpulang pada seberapa anda bisa dipercayai Tuhan. Banyak dari Anda yang dengan jujur berkata : “Saya belum bisa pak, jika ada berkat ya saya bayar hutang dulu. Ini angsuran rumah juga belum selesai, dengan ini lho pak,..... mertua saya akan saya belikan motor satu. Tetangga sebelah itu menghina terus pak, saya akan membeli mobil dulu dan saya akan mondar mandir didepan rumahnya dulu.”

Orang seperti ini bukanlah seorang bendahara yang baik, sebab ini adalah sebuah pembalasan dendam. Amin

Jatiwangi, 14 April 2016
By His Grace

Joshua Ivan Sudrajat

Komentar

Postingan Populer