Pemulihan Pondok Daud

PEMULIHAN
P O N D O K   D A U D


Pendahuluan

Pondok Daud lahir karena hati Daud yang sangat mengasihi  Tuhan. Pondok Daud adalah sebuah bangunan yang dibuat oleh Daud yang terbuat dari kain kelambu dan berbentuk tenda / kemah. Jadi bukan sebuah bangunan permanent. Di dalam pondok inilah Daud meletakkan Tabut Perjanjian dan Tuhan bersemayam diatasnya. Perhatikan 2 Samuel 6:17, 2 Samuel 7:2.

2 Samuel 6:17  : “Tabut TUHAN dibawa masuk, lalu diletakkan di tempatnya, di dalam kemah yang dibentangkan Daud untuk itu, kemudian  Daud mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan dihadapan TUHAN”.

2 Samuel 7:2   :  Berkatalah raja kepada nabi Natan : “Lihatlah, aku ini diam dalam rumah dari kayu aras, padahal tabut Allah diam dibawah tenda”.

Disekitar Kemah itu Daud memerintahkan beberapa orang yang memuji Tuhan siang dan malam selama 24 jam sehari semalam 7 hari seminggu. Daud sendiri juga seorang yang sangat gemar memuji Tuhan, Mazmur 119:164.
1.     Daud mempunyai empat pemimpin puji-pujian :
·         Kenanya (1 Taw. 15:22)
·         Asaf (1 Taw. 25:2)
·         Yedutun (1 Taw. 25:3)
·         Heman (1 Taw. 25:5)
2.     Daud mempunyai tujuh imam peniup nafiri (1 Taw. 15:24)
3.     Daud mempunyai 24 pemusik yaitu anak-anak dari pemimpin pujian (1 Taw. 24)
4.     Daud mempunyai paduan suara yang terdiri dari 288 orang (1 Taw. 25)
5.     Daud mempunyai suatu kelompok yang terdiri dari 4000 pemusik dan penyanyi (1 Taw. 23).

Inilah yang menjadi karakteristik dari Pondok Daud sebagai kemah puji-pujian kepada Tuhan. Tuhan berkenan sehingga hadir dalam puji-pujian dan ucapan syukur umatNya, lihat 1 Taw. 15-16 dan Mazmur 27:1-6. Tabut Perjanjian adalah alat terpenting dalam Tabernakel sebagai tempat Allah menyatakan kehadiranNya.

Tetapi kemudian Daud mendapatkan VISI yang lebih besar dalam 2 Samuel 7:1-7 :

7:2    berkatalah raja kepada nabi Natan : “Lihatlah, aku ini diam dalam rumah dari kayu aras, padahal tabut Allah diam dibawah tenda”.
7:3    Lalu berkatalah Natan kepada raja : “Baik, lakukanlah segala sesuatu yang dikandung hatimu, sebab Tuhan menyertai engkau”.
7:4.   Tetapi pada malam itu juga datanglah firman Tuhan kepada Natan, demikian :
7:5  “Pergilah, katakanlah kepada hambaKu Daud : Beginilah firman Tuhan : Masakan engkau yang mendirikan rumah bagiKu untuk Kudiami ?”
7:6    Aku tidak pernah diam dalam rumah sejak Aku menuntun orang Israel dari Mesir sampai hari ini, tetapi Aku mengembara dalam kemah sebagai kediaman.
7:7   Selama Aku mengembara bersama-sama seluruh orang Israel, pernahkah Aku mengucapkan firman kepada salah seorang hakim orang Israel, yang Kuperintahkan menggembalakan umatKu Israel, demikian : Mengapa kamu tidak mendirikan bagiKu rumah dari kayu aras ?

Daud mempunyai visi untuk membangun sebuah rumah bagi Allah. Tetapi karena ada beberapa alasan akhirnya Daud tidak diperkenankan oleh Tuhan untuk melaksanakan pembangunan ini, perhatikan 1 Taw. 22:8, 28:3, Kisah 7:46-47.

1 Tawarikh 22:8 :  Tetapi firman Tuhan datang kepadaku, demikian : Telah kau tumpahkan sangat banyak darah dan telah kaulakukan peperangan yang besar, engkau tidak akan mendirikan rumah bagi namaKu, sebab sudah banyak darah kau tumpahkan ke tanah dihadapanKu.

Kisah 7:46-47 :
7:46    Daud telah mendapat kasih karunia dihadapan Allah dan ia memohon, supaya ia diperkenankan untuk mendirikan suatu tempat kediaman bagi Allah Yakub.
7:47    Tetapi Salomolah yang mendirikan sebuah rumah untuk Allah.

Pembangunan Bait Allah ini terlaksana pada masa pemerintahan Raja Salomo, 2 Samuel 7;1-13. Bait Allah ini kemudian dikenal dengan nama Kabah Salomo, karena raja Salomolah yang membangun Bait Allah tersebut. Ini adalah VISI dari raja Daud, bahkan rancangan dan bahan-bahannya juga sudah dipersiapkan oleh Daud, perhatikan 1 Tawarikh 28:10-21. Sehingga dapat kita katakan bahwa bait Allah ini sebagai Pondok Daud II.

Didalamnya tidak hanya terdapat Peti Perjanjian, tetapi Salomo juga membuat Mezbah Korban Bakaran, Kolam Pembasuhan, Pelita Emas, Meja Roti Sajian dan Mezbah Dupa. Seperti yang pernah ada pada Tabernakel Musa / Kemah Padang Pasir.

Dari sini kita dapat mengetahui mana Pondok Daud yang sebenarnya (secara fisik, buatan Daud terbuat dari kain kelambu) dan mana VISI dari Daud (Pembangunan Bait Allah tetapi bukan Daud yang membangun melainkan Salomo).

PEMULIHAN PONDOK DAUD (secara fisik)

Kaabah Salomo (Pondok Daud II) dibangun selama tujuh tahun dengan sangat megah pada masa kelimpahan dan kejayaan raja Salomo, 1 Raja-Raja 6:38. Tetapi akibat dari dosa dan kesalahan umat Israel, akhirnya Kabah ini dihancurkan dan dirobohkan oleh Nebukadnesar dan umat Israel ditawan dinegeri Babil selama 70 tahun.

Nabi Amos bernubuat tentang pemulihan pondok Daud dalam Amos 9:11-12.
9:11  “Pada hari itu Aku akan mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh, Aku akan menutup pecahan dindingnya, dan akan mendirikan kembali reruntuhannya, Aku akan membangunnya kembali seperti di zaman dahulu kala”.
9:12 supaya mereka menguasai sisa-sisa bangsa Edom dan segala bangsa yang Kusebut milikKu”, demikianlah firman Tuhan yang melakukan hal ini.

Perhatikan juga dalam Kisah Rasul 15:16-17.

Apabila memperhatikan nubuat ini tentu saja tidak berbicara tentang Pondok Daud (Kemah Daud) yang dibuat oleh Daud dari kain kelambu, tetapi tentang Pondok Daud II yaitu Kabah Salomo yang telah runtuh.
Nabi Amos menubuatkan tentang pembangunan Bait Allah (Kabah Zerubabil) yang akan dibangun diatas dasar Kabah Salomo (Pondok Daud II) yang telah runtuh. Pembangunan ini terlaksana setelah umat Israel kembali dari masa penawanan selama 70 tahun di Babil. Perhatikan dalam Kitab Nehemia, Hajai dan Zakharia.

Bahkan dinubuatkan oleh Nabi Hagai bahwa kabah Zerubabil ini akan dibangun lebih megah dari kabah sebelumnya (Kabah Salomo), perhatikan dalam Hagai 2:10 : “Adapun Rumah ini, kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula, firman Tuhan semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera, demikianlah firman TUHAN semesta alam”.

Jadi kabah Zerubabil dibangun pada tempat yang sama, yaitu diatas Gunung Muria. Di atas dasar Kabah Salomo yang telah runtuh. Inilah penggenapan nubuat yang disampaikan oleh Nabi Amos dalam Amos 9:11-12. Inilah pemulihan Pondok Daud secara fisik. Sehingga Kabah Zerubabil bisa juga disebut sebagai Pondok Daud III.

Dalam Perjanjian Baru pada masa pelayanan Tuhan Yesus dan murid-muridNya, kita juga menemukan sebuah Kabah yang dibangun oleh kaisar Herodes selama 46 tahun. Ini adalah Kabah Zerubabil yang telah direnovasi oleh Kaisar Herodes, perhatikan Yahya 2:19-21 (20) : “Lalu kata orang Yahudi kepadaNya : “Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari”. Kabah ini juga dibangun diatas dasar dan tempat yang sama.

Dari uraian tersebut diatas kita dapat melihat perjalanan dari Pondok Daud secara fisik.

1.    Pondok Daud I, dibangun oleh raja Daud terbuat dari kain kelambu berbentuk sebuah tenda / pondok dan didalamnya diletakkan Tabut Allah. Perhatikan 2 Samuel 6:17, 2 Samuel 7:2
2.    Pondok Daud II (Kabah Salomo), dibangun oleh raja Salomo berdasarkan Visi dari raja Daud. Kabah Salomo dibangun berdasarkan pola yang ada pada Tabernakel Musa, terbagi dalam 3 bagian, yaitu :
-          Halaman
-          Kamar Suci
-          Kamar Maha Suci

Didalamnya diletakkan seluruh peralatan yang ada pada Tabernakel Musa : Mezbah Korban Bakaran, Kolam Pembasuhan, Pelita Emas, Meja Roti Sajian, Mezbah Dupa dan Peti Perjanjian (Tabut Allah).
Kabah Salomo ini akhirnya dihancurkan oleh raja Nebukadnesar sehingga menjadi reruntuhan. Nabi Amos bernubuat tentang pemulihan Pondok Daud (kabah Salomo) ini dalam Amos 9:11-12.

3.     Pondok Daud III (Kabah Zerubabel), pembangunan kabah Zerubabil adalah penggenapan dari nubuat nabi Amos dalam Amos 9:11-12.
9:11    “Pada hari itu Aku akan mendirikan kembali pondok Daud yang telah roboh, Aku akan menutup pecahan dindingnya, dan akan mendirikan kembali reruntuhannya, Aku akan membangunnya kembali seperti di zaman dahulu kala”.

Kabah ini dibangun diatas dasar kabah Salomo yang telah runtuh. Bangunan Kabah Zerubabil terbagi dalam 3 bagian :
-          Halaman
-          Kamar Suci
-          Kamar Maha Suci

4.   Pondok Daud IV (Kabah Herodes), Kabah Zerubabel direnovasi oleh kaisar Herodes Agung selama 46 tahun, perhatikan Yahya 2:19-21 (20).

Dari sini kita bisa melihat bahwa Pondok Daud II (Kabah Salomo), Pondok Daud III (Kabah Zerubabel) dan Pondok Daud IV sebenarnya adalah sama, semuanya berawal dari Visi raja Daud yang pada awalnya membangun Pondok Daud I. Semuanya dibangun pada tempat yang sama yaitu diatas Gunung Muria.


Perhatikan Gambar :



PEMULIHAN PONDOK DAUD
Dalam pengertian Rohani – Kisah Rasul 15:15-18

15:15   Hal itu sesuai dengan ucapan-ucapan para nabi seperti yang tertulis :
15:16   Kemudian Aku akan kembali dan membangunkan kembali pondok Daud yang telah roboh, dan reruntuhannya akan Kubangun kembali dan akan Kuteguhkan,
15:17   supaya semua orang lain mencari Tuhan dan segala bangsa yang tidak mengenal Allah, yang Kusebut milikKu, demikianlah firman Tuhan yang melakukan semuanya ini,
15:18  yang telah diketahui dari sejak semula.

Untuk mengetahui tentang Pemulihan Pondok Daud secara Rohani maka lebih dahulu kita melihat kembali pelajaran Tabernakel secara lahiriah dan kemudian Tabernakel secara Rohani. Tabernakel dibuat atas perintah Tuhan kepada nabi Musa, dalam kitab Keluaran 25:8 :

“Dan mereka harus membuat tempat kudus bagiKu, supaya Aku akan diam ditengah-ditengah mereka itu”. (Terjemahan Baru)
“Maka hendaklah mereka itu memperbuatkan Daku sebuah baitulmukadis, supaya Aku duduk diantara mereka itu”. (Terjemahan Lama)

Tabernakel (baitulmukadis) dibuat sebagai tempat kudus bagi Tuhan, tempat Tuhan berdiam ditengah-tengah umat Israel. Dan harus dibangun sesuai dengan petunjuk langsung dari Tuhan, Keluaran 25:9 : “Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya”.

Tabernakel  terbagi dalam 3 (tiga) bagian :
1.   Halaman, terdapat Mezbah Korban Bakaran dan Kolam Pembasuhan.
2.   Kamar Suci, terdapat Pelita Emas, Meja Roti Sajian dan Mezbah Dupa.
3.   Kamar Maha Suci, terdapat Tabut Perjanjian – Skyna Glory dinyatakan sebagai tanda kehadiran Tuhan.

Perjalanan Umat Israel adalah gambaran perjalan kehidupan orang beriman sebagai umat pilihan Allah. Dan pembangunan Tabernakel Musa adalah sebagai gambaran tentang pembangunan kehidupan rohani kita sebagai Bait Allah yang Rohani dimana Allah melalui Roh Kudus akan tinggal dalam kehidupan kita, perhatikan 1 Korintus 3:16 dan 2 Korintus 6:16.

1 Korintus 3:16  :  “Tiadakah kamu ketahui bahwa kamu Rumah Allah, dan Roh Allah diam didalam kamu ?” (Terjemahan Lama).
2 Korintus 6:16  :    “Dan apakah perhubungan yang ada diantara rumah Allah dengan berhala? Karena kita inilah Rumah Allah yang hidup, seperti firman Allah : Bahwa Aku akan diam dan bergerak diantara mereka itu, dan Aku akan menjadi Tuhan mereka itu, dan mereka itu akan menjadi umatKu”.

Sehingga kehidupan rohani kita sebagai Bait Allah yang hidup juga harus dibangun sesuai dengan petunjuk dan kehendak Allah. Perhatikan Tabernakel dihubungkan dengan pelajaran 7 Tingkat Iman :

IBRANI 6.jpg


Perhatikan Pembangunan Bait Allah secara Rohani  :

1.       Iman Halaman.
Pembangunan Iman mulai dari Tingkat Iman 1 sampai 4, yaitu hanya berhenti sampai pada Baptisan Air. Dalam Tabernakel masih berada di Halaman.
2.       Iman Kamar Suci.
Pembangunan Iman yang sudah sampai pada Baptisan Roh dan Kepenuhan Roh dan meningkat sampai memperoleh Anugerah Roh Kudus yaitu : Karunia-karunia Roh, Jawatan Tuhan dan Buah-Buah Roh. Mulai tingkat Iman 1 sampai 6.
3.       Iman Kamar Maha Suci.
Pembangunan Iman yang sudah mencapai tingkat iman 7, mengeluarkan Buah-Buah Roh Kudus dan menjadi Gereja Tuhan yang sempurna tubuh, jiwa dan roh. Dan menjadi Gereja Penganten yang akan menikah dengan Tuhan Yesus Kristus.

Gereja Hujan Awal sebagai Bait Allah yang hidup dibawah pimpinan 12 Rasul telah dibawa sampai pada tingkat Iman 7 dengan batas dipertunangkan dengan Tuhan Yesus, perhatikan 2 Korintus 11:2 : “Karena aku cemburu kepada kamu dengan suatu cemburuan ilahi, sebab sudah aku tunangkan kamu dengan seorang laki-laki, hendak menghadapkan kamu seperti seorang perawan yang suci kepada Kristus”. (Terjemahan Lama).

Pemulihan Pondok Daud (Bait Allah) secara fisik adalah berbicara tentang pembangunan Kabah Zerubabil diatas dasar reruntuhan Kabah Salomo. Kabah Salomo yang dibangun dengan begitu megah akhirnya hancur karena dosa dan kesalahan umat Israel. Pembangunan Gereja Hujan Awal yang dibangun diatas dasar pengajaran Rasuli (pengajaran langsung dari Tuhan) sampai dibawa pada pertunangan dengan Tuhan Yesus Kristus, karena adanya pengajaran-pengajaran salah yang sudah tidak sesuai dengan Kebenaran Firman Tuhan, akhirnya dalam perkembangannya mengalami kemerosotan iman (lihat sejarah perkembangan Gereja).

Kabah Zerubabil dibangun lebih megah dari Kabah Salomo berdasarkan nubuat Nabi Hajai dalam Hajai 2:10 : Adapun kemuliaan rumah yang kemudian ini akan lebih besar dari pada kemuliaan rumah yang dahulu itu, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam, dan dalam tempat ini akan kukaruniakan selamat, demikianlah firman Tuhan serwa sekalian alam”. (Terjemahan Lama)

Demikian juga dengan Gereja Hujan Akhir setelah mengalami pemulihan dari Tuhan akan dibangun dengan lebih megah dari pembangunan Gereja Hujan Awal. Karena bukan hanya akan dibawa sampai dipertunangkan dengan Tuhan Yesus melainkan sampai pada pernikahan rohani dengan Tuhan Yesus Kristus sebagai Mempelai Laki-Laki.

Itulah sebabnya diakhir zaman ini pembangunan Gereja Hujan Akhir terutama kehidupan kita sebagai Bait Allah yang hidup harus memenuhi standart dari Tuhan karena akan diukur berdasarkan Wahyu 11:1-2.

11:1  Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut : Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya”.
11:2  Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang disebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya”.

Rasul Yohanes adalah gambaran Hamba Tuhan yang menerima kepercayaan dari Tuhan untuk mengukur Bait Allah, Tempat Korban (Mezbah) dan orang yang beribadah, memasuki masa pemulihan Gereja Tuhan (Pondok Daud akhir zaman) terutama pada masa Kegerakan Besar.
Buluh seperti tongkat pengukur adalah Firman Tuhan dan Kuasa Firman Tuhan, perhatikan Mazmur 23:4, Ibrani 4:13-14.

 Ada 3 (tiga) bagian yang akan diukur :
1.       Bait Allah.
2.       Tempat Korban (Mezbah).
3.       Orang yang beribadah.

1.         Bait Allah
Bait Allah secara rohani yaitu : kehidupan secara Pribadi (organisme), berdasarkan 1 Korintus 3:16, 6:19 dan 2 Korintus 6:16.

1 Korintus 3:16  Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam didalam kamu?

Iman Halaman tidak akan diukur atau tidak masuk ukuran, sedangkan Iman Kamar Suci apabila tidak mengeluarkan Buah-Buah Roh Kudus juga akan tertinggal, perhatikan Galatia 5:22-23. Bahkan Tuhan katakan tidak mengenal mereka, Matius 7:21-23, Matius 15:1-2, 4, 9-10.
Itulah sebabnya Tuhan akan memulihkan Pondok Daud akhir zaman yaitu pemulihan Gereja Tuhan akhir zaman (bait Allah secara Pribadi / organisme). Akan dibangun kembali seperti Gereja Hujan Awal bahkan akan lebih mulia karena dibawa sampai Sempurna dan masuk pada Pernikahan Rohani dengan Anak Domba Allah, Wahyu 12:1-2, Wahyu 19:7.

2.         Tempat Korban (Mezbah)
Dalam Tabernakel ada 2 (dua) Tempat Korban (Mezbah), yaitu :
a.  Mezbah Korban Bakaran berada di Halaman (Keluaran 27:1-8, 38:1-7), adalah tempat pembakaran korban yang dipersembahkan Umat Israel, berupa lembu, kambing/domba, burung merpati dan korban makanan dll.
Mezbah Korban Bakaran adalah menunjuk pada Tuhan Yesus Kristus (Hati Yesus). Korban yang dibakar diatasnya menunjuk pada :
·         Persembahan puji-pujian, perbuatan kebajikan Tuhan Yesus Kristus, Matius 26:30, Kisah Rasul 10:38.
·         pengorbanan Tuhan Yesus Kristus diatas kayu salib sebagai korban tebusan bagi umat manusia, Yahya 1:29, Ibrani 9:11-14, 10:10, 1 Petrus 1:18-21, 2:21-24.

Mezbah Korban Bakaran menunjuk pada kehidupan kita (hati kita). Korban yang dibakar diatas mezbah menunjuk pada :
·  Persembahan buah bibir (puji-pujian), kesaksian, korban persembahan, persepuluhan, perbuatan kebajikan dll, Maleakhi 3:10, Ibrani 13:15, Markus 12:41-44, Matius 3:8, 10, Kisah 10:38, Yakub 1:27, 1 Yahya 3:16-18.
·         Persembahan yang hidup, Rum 12:1-2, Galatia 5:24, 1 Petrus 4:1-2.

b.      Mezbah Dupa terdapat didalam Kamar Suci (Keluaran 30:1-10, 37:25-29), adalah tempat untuk membakar rempah-rempat pedupaan. Apabila rempah-rempah pedupaan dibakar akan berbau harum dan asapnya menembusi Tirai masuk kedalam Kamar Maha Suci maka Tuhan akan menyatakan Skyna Glory (kemuliaan Tuhan).

Mezbah Dupa menunjuk pada Tuhan Yesus Kristus (Hati Yesus). Rempah-rempah pedupaan yang dibakar dan berbau harum menunjuk pada : Doa dan Penyembahan dari Tuhan Yesus Kristus kepada Allah Bapa di Surga, Yahya 4:23-24, 12:27-28, Yahya 17, Matius 26:39, 42,44, Yahya 11:41-42.

Mezbah Dupa menunjuk pada hati kita. Rempah-rempah yang dibakar dan berbau harum adalah Doa dan Penyembahan kita dalam Roh dan Kebenaran kepada Allah yang berbau harum kepada Allah, Yahya 4:23-24.

Hati dan Pengorbanan, Doa dan Sembahyang yang diukur.
a.   Apapun yang kita perbuat, baik dengan perkataan, baik dengan perbuatan hendaklah dilakukan dengan hati yang tulus (hati yang senang) dan dengan kerendahan hati, tidak dengan terpaksa. Sehingga berbau harum dan berkenan kepada Allah (mendapat pahala), perhatikan Mazmur 51:19, Kolose 3:17, Efesus 6:5-7, Kisah Rasul 10:2-4, 2 Korintus 9:7,  1 Petrus 3:7c, 10-12, Yesaya 57:15, Daniel 12:13 (terima pahala).
b.      Dalam Doa dan Penyembahan kepada Allah, hati kita harus bersungguh-sungguh (mezbah) sehingga waktu berdoa dalam Roh (bahasa Roh) persembahan bagaikan dupa yang dibakar berbau harum menembusi Tirai sampai kehadirat Allah dan kemuliaan Allah nyata meneguhkan iman, 1 Korintus 14:2, 3-4, 26-33, Ibrani 10:22a.

Inilah Doa dan Sembahyang yang berkenan dan yang diukur.

Mezbah (Tempat Korban) dan Persembahan yang tidak diukur.

Semua yang kita perbuat baik dengan perkataan atau perbuatan yang tidak diukur :
a.       Tidak dengan segenap hati (terpaksa), 2 Korintus 9:7, Efesus 6:5-7, Kolose 3:23.
b.      Tidak menahan lidahnya, Yakub 1:26, 1 Petrus 3:10-12.
c.       Tidak mengindahkan istri (tidak menghormatinya), 1 Petrus 3:7.
d.      Hanya untuk ditunjukkan kepada manusia (penonjolan diri), Matius 6:1-2.
e.      Kehidupannya masih seperti orang dunia, Rum 12:2.
f.        Dan lainnya yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan

3.         Orang Yang Beribadah

Pemulihan Pondok Daud dalam beribadah / Doa dan Penyembahan.

Tata cara ibadah dalam Terang Tabernakel, yaitu :
·        Ibadah menurut Imamat Suku Lewi / Ibadah lama yang lahiriah.
·     Ibadah menurut Imamat Melkisedik / ibadah yang baru yang rohani, Rum 7:6, Ibrani 7:11-12, 9:1-10, 1 Korintus 2:13, Kolose 2:16-17.

Gambar

Dengan memperhatikan gambar tersebut kita dapat mengetahui ibadah yang sesuai dengan Firman Tuhan (yang diukur). Sehingga kita mendapatkan berkat-berkat Rohani yaitu anugerah-anugerah Roh Kudus (mulai dari karunia-karunia Roh sampai mengeluarkan Buah-Buah Roh Kudus) yang meneguhkan iman. Dan akan membawa kita kepada Kesempurnaan tubuh, jiwa dan roh dan masuk pada pernikahan Rohani dengan Tuhan Yesus Kristus menjadi Pengantin Kristus, 1 Tesalonika 5:23-24, Wahyu 12:1.

Pemulihan Pondok Daud dalam Doa dan Penyembahan
Dalam Pelajaran Tabernakel Doa dan Penyembahan berada pada Mezbah Dupa. Perhatikan 1 Korintus 14 tentang tata cara mempergunakan Karunia Roh pada waktu menyembah dalam Roh dan Kebenaran.
Karunia-karunia Roh terdiri dari 9 (sembilan) karunia, perhatikan 1 Korintus 12:8-11. Terbagi dalam 3 bagian, yaitu :

1.       Kelompok A   –   Karunia Wahyu Perkataan – Kehidupan Gereja Tuhan
1.    Karunia Perkataan Hikmat
2.    Karunia Perkataan Marifat
3.    Karunia Membedakan Segala Roh
2.       Kelompok B     Karunia Kuasa – Pergerakan Gereja Tuhan
4.  Karunia iman
5.  Karunia Kesembuhan
6.  Karunia Mujizat
3.       Kelompok C    Karunia Penyembahan – Pernafasan Gereja Tuhan
7.  Karunia Nubuat
8.  Karunia Lidah (bahasa Roh)
9.  Karunia Mengartikan Bahasa Roh

Karunia Penyembahan atau Pernafasan dipergunakan terutama dalam Doa dan Penyembahan. Dalam mempergunakan Karunia ini diatur dalam Firman Tuhan, perhatikan 1 Korintus 14:40 : semua harus dilakukan dengan tertib (senonoh) dan sesuai dengan peraturannya. Dan dalam 1 Korintus 14:1-40 adalah cara menggunakan karunia-karunia Roh Kudus tersebut. (lihat Pelajaran 1 Korintus 14:1-40).

Perhatikan 1 Korintus 14:26-33 (26), dikatakan bahwa seberapa kali kita berhimpun / menyembah Allah maka akan muncul :
§  Mazmur = menyanyi dalam Roh, 1 Korintus 14:14-15
§  Kenyataan / Penglihatan
§  Pengajaran / Nubuat
§  Karunia Lidah / Bahasa Roh
§  Mengartikan Bahasa Roh

Semua ini berfungsi untuk meneguhkan iman sidang jemaat. Perhatikan kembali Tata Cara Ibadah dalam Terang Tabernakel, 1 Korintus 14:14-15, 7-8, 2-4.
  • Pujian dan Penyembahan berada pada Mezbah Korban Bakaran (Halaman), 2 Tawarikh 29:29-30, Wahyu 11:2.
  •  Doa dan Penyembahan berada pada Mezbah Dupa (Kamar Suci), Yahya 4:23-24, 1 Korintus 14:14-15.
  • Melihan Kemuliaan Allah (Skina Glory), mendengar suara Tuhan / pesan-pesan Allah, berada pada Tabut Perjanjian (Kamar Maha Suci), 1 Korintus 14:26-33, Keluaran 40:34-35.


K E S I M P U L A N

  1. Pemulihan Pondok Daud (Bait Allah) secara fisik yaitu pembangunan Kabah Zerubabil diatas reruntuhan Kabah Salomo, Amos 9:11-12.
  2. Pemulihan Pondok Daud secara Rohani pada akhir zaman ini adalah : Gereja Hujan Awal yang akan dipulihkan pada Gereja Hujan Akhir, Hajai 2:10 dalam pengertian Rohani.

Jadi pemulihan Pondok Daud pada akhir zaman tidak hanya berhenti pada Pujian dan Penyembahan saja tetapi pemulihan secara utuh yaitu kehidupan kita sebagai Bait Allah yang hidup, 1 Korintus 3:16, 6:19, Efesus 2:20, hati kita sebagai tempat korban, ibadah dan penyembahan kita kepada Tuhan. Kehidupan kita sebagai Bait Allah yang hidup akan disempurnakan baik  Tubuh, Jiwa dan Roh sehingga tidak bercacat-cela pada hari kedatangan Tuhan Yesus Kristus, 1 Korintus 1:5-9, 1 Tesalonika 5:23-24.

Tuhan memberkati ...


Komentar

Postingan Populer