Taman Bunga dan Kebun Buah-Buahan

Taman Bunga dan Kebun Buah-Buahan
Pdt. Petrus Agung Purnomo

Hasil gambar untuk Taman Bunga dan Kebun Buah-Buahan
Yesaya 32 : 15 Sampai dicurahkan kepada kita Roh r  dari atas 1 : Maka padang gurun akan menjadi kebun s  buah-buahan, dan kebun buah-buahan itu akan dianggap hutan. t
Hasil gambar untuk Kebun Buah-Buahan
Kehidupan Kekristenan setelah melewati padang gurun dan padang rumput, semuanya sudah oke, sudah mulai tenang, sudah mulai mapan. Namun kita tidak boleh puas hanya sampai disini. Anda harus mengendarai kuda yang Tuhan sudah sediakan di level padang rumput, kita harus naik ke level yang ketiga yaitu Level Taman Bunga dan Kebun Buah-Buahan.

Dalam penglihatannya Bu Iin Tjipto di Level ke tiga ini ternyata ada sebuah taman dan juga sebuah kebun. Isi taman itu bunga beraneka jenis, beraneka warna, dan ada banyak buah-buahan beraneka macam. Di level kedua yang ada hanya padang rumput, Tuhan berkata : Nak, naik lagi !

Ada orang yang berkata begini : ‘Aku tidak mau hanya bahagia dan nyaman disini. Aku mau jadi orang yang maju dan diberkati Tuhan, berkelimpahan dan buah-buahku banyak” Maka orang ini naik ke level berikutnya. Level Taman Bunga dan Kebun Buah-Buahan adalah level yang enak dan nyaman, tetapi di level ini ada bahaya yang namanya jebakan. Jebakannya adalah Kenyamanan Kita (Comfort Zone). Dalam penglihatan itu ada begitu banyak bahkan semua gereja sempat berhenti di level ini karena mereka berkata : “Inilah yang sudah kami rindukan selama ini, sudah mengeluarkan buah, ada keindahan dalam hidup dan orang berkata : Wow.....dia berbuah luar biasa.”

Ini merupakan sesuatu yang sangat berbahaya. Bagaimana cara mencapai level seperti itu ? Roh Kudus mengajari saya seperti ini : ini level sebenarnya dimulai ketika orang mau belajar mengenal pribadi Roh Kudus.

Saya  menceritakan pengalaman yang pernah saya alami. Gereja JKI Injil Kerajaan dimulai dengan jemaat yang sangat kecil, dan pada awalnya adalah itu benar-benar padang gurun, beratnya luar biasa. Kami kadang-kadang masuk ke level kedua, tenang sedikit, tidak lama kemudian turun lagi ke level padang gurun, terasa berat lagi. Karena manusia sesungguhnya tegar tengkuk.

Di level pertama untuk naik ke level dua, jika Anda mengerti namanya Level Iman itu apa ?, maka hidup anda tidak akan kekurangan dan anda bisa menembus lapisan tebal yang menghalangi orang untuk menikmati hidup berkelimpahan. Tetapi kemudian untuk bisa masuk ke level tiga, ada satu kunci lagi yang saya dapatkan. Jika anda kenal Roh Kudus secara pribadi, berjalan bersama Dia, maka buahnya pasti akan lebat.

Ditengah-tengah keadaan yang sebenarnya sangat berat, suatu hari saya diberitahu oleh seorang teman yang berkata begini : “Benny Hinn akan membuat KKR di Toronto.” Ini kira-kira pada tahun 1992, dan tahun 1993 Benny Hinn untuk pertama kali datang ke Jakarta. Pada waktu itu saya berkata begini : “Toronto kan jauh di Kanada. Tahun depan saja saya pergi ke Jakarta.”

Singkat cerita ada anak Tuhan yang membiayai saya dan keluarga ke Toronto, saya tidak tahu bagaimana caranya kami kenal dengan salah seorang panitia. Waktu saya minta tempat duduk. Pada waktu itu bagian yang mengatur tempat duduk itu bukan orang sembarangan, ada pembagian khusus, ada yang khusus mengatur. Yang Bagian depan adalah untuk orang-orang yang mempunyai kehausan dan kelaparan akan Tuhan. Jika orang itu mempunyai kehausan dan kelaparan akan Tuhan maka ia boleh duduk dibagian barisan depan.
Benny Hinn mengajari seperti ini : “Kita ini membutuhkan seperti magnet. Jika seseorang itu ada magnetnya maka urapan yang ada dalam Hamba Tuhan itu semua bisa keluar.” Dan ini sebenarnya sangat menentukan, seseorang bisa begitu mengalir dengan kuat dalam hidup anda, jika orang itu sebenarnya haus dan lapar. Ketika dia haus dan lapar maka dia akan menghisap begitu banyak, maka dia justru semakin diurapi.

Pada waktu saya bertemu dengan orang tersebut dan meminta tolong, dia berkata : “Ok, tolong datang jam satu siang sudah sampai di Gedung.” Saya bertanya : “Lho memangnya kebaktian dimulai jam berapa ?” Dia menjawab : Jam Tujuh. Pada waktu itu saya berkata : “oke” Saya menurut.

Kemudian saya pergi dengan satu pendeta dan pagi-pagi berkata kepada saya begini : “Kita jalan-jalan dululaah, kita ke Niagara Falls” Saya berkata : “Hanya untuk foto-foto saja lho ya ?” Dia menjawab : “Kamu kan enak bisa keluar negeri ?” Aku susah ke luar negeri ? Kapan waktunya aku bisa jalan-jalan begini ?”

Kembali saya berkata : “Ya maaf, aku ini dibiayai orang untuk ikut KKR, aku akan salah jika aku memakai waktuku buat jalan-jalan. “Pagi itu kami meilhat air terjun Niagara Falls, foto sana sini dan saya minta segera kembali karena mau mengantri masuk ke KKR jam satu siang.” Dan saya sampai ke gedung itu sudah ribuan orang yang mengantri diluar. Saya hampir menangis melihat itu semua, saya melihat bagaimana Tuhan begitu dihormati.

Seringkali kita kebaktian dimana-mana, orang-orang sudah tidak menghormati Tuhan lagi. Kita berkata : “Mulai Ibadah Jam 6 ya” Datangnya jam 6.30, seperti ingin berkata : “Biarkan Tuhan menunggu saya” Jika anda akan bertemu Presiden, beranikah anda berbuat begitu ? Bertemu jam 6, anda berkata : biarkan Presiden menunggu saya ! tentu anda tidak akan berani bukan ? Berarti tingkat penghormatan anda berbeda. Anda lebih menghormati manusia dibandingkan dengan menghormati Tuhan. Berarti bagi kita Tuhan tidak nyata ? Lebih nyata presiden atau raja bukan ? Ini yang jadi masalah.  

Ketika saya melihat itu semua saya menangis : “Tuhan,....Engkau dihormati” Saya melihat puluhan bus dari New York Amerika masuk ke Toronto dan sopir Taxinya bercerita : “Kamu tahu tidak, itu dari tadi malam orang-orang tidur dan camping didepan pintu gedung.” Pada waktu itu bulan September, sudah mulai menjelang musim dingin, udara di Toronto sangat dingin karena angin yang bertiup.

Ketika saya bertemu dengan penjaga pintu gedung, saya distop, saya katakan saya berasal dari Indonesia, dan dia hanya tertawa saja : “Maaf ya, ini yang datang dari seluruh dunia.” Jadi ketika orang Indonesia datang itu tidak terlalu ajaib sebab yang datang dari seluruh dunia. Lalu saya menjawab : “Tetapi saya disuruh lewat sini, nama saya ada dalam daftar.” Akhirnya dicek dengan Panitia yang ada didalam, baru mereka berkata : “Oh Benar, namamu ada didalam daftar.” Begitu saya masuk, ruangan masih kosong dan tidak ada satupun yang didalam.

Saya duduk dibangku barisan nomor dua dengan teman saya gembala sidang dari Indonesia yang melayani di Toronto, saya tidak berbuat apa-apa, hanya menunggu. Orang-orang diluar menunggu dengan kedinginan selama berjam-jam, namun kami bisa langsung duduk enak meskipun tempat masih kosong.

Saya melihat yang bagian sound system, lighting, cameramen sedang bekerja semua sibuk mempersiapkan acara KKR. Paduan Suara mereka itu baru latihan pada jam lima sore, pada saat latihan wajar ada salah-salahnya. Begitu merka menyanyi : “Nothing is imposible if you put you trust in God” tiba-tiba saya melihat liquid (cairan kental) turun dari atas dan saya berkata : “Ini lho yang namanya Hadirat Tuhan.”

Sejak hari itu saya bisa membedakan antara song leader atau worship leader yang hanya latah berkata : “Hadirat Tuhan ada disini, ada ditengah-tengah kita.” Padahal kenyataannya tidak ada apa-apa. Sejak hari itu saya mengerti dua macam Hadirat Tuhan yang Maha Hadir. Ditempat yang paling berdosapun Dia itu Maha Hadir. Tetapi sebenarnya yang Tuhan janjikan bagi kita adalah HadiratNya yang dimanifestasikan dan jika ini hadir Roh Tuhan ada ditengah-tengah kita, kita bisa merasakan hal itu. Bahkan jika pribadi Yesus yang hadir anda pun bisa mengetahuinya. Dan itu mempengaruhi sikap dan hormat kita semuanya dipengaruhi.

Jika anda memang orang yang mengenal Tuhan, beberapa orang itu jika Tuhan hadir bisa mencium bau tertentu dan ini sangat dahsyat. Pada waktu itu saya melihat liquid, saya terkejut dan langsung saya berkata : “Ini yang tidak saya kenal dalam hidup saya. Ini yang hilang dalam hidupku.” Dan itu begitu sampai menyentuh badan saya, saya dan istri saya kami berdua menangis seperti anak kecil didalam gedung yang kososng. Hal itu bukan karena dibuat-buat sebab orang-orang yang menyanyi hanya sedang latihan.

Paduan suaranya sibuk menyanyi dan salaih-salah. Sebab itu nyanyinya selalu diulang-ulang  dan bagi mereka itu seperti biasanya, tetapi bagi saya, istri saya dan teman duduk saya duduk disitu, ketika Hadirat Tuhan itu sampai bersentuhan, maka kami menangis seperti anak kecil. Saya berkata : “Tuhan ini yang hilang dari hidupku. Aku hanya berbicara tentang Engkau, tetapi sebenarnya aku tidak mempunyai hubungan yang sangat pribadi dengan RohMu.”

Selebihnya dalam dua hari itu saya melihat Mujijat Tuhan yang luar biasa. Pada malam terakhir kami mabuk dalam Roh, saya pulang dan menginap di rumah orang indonesia, sampai jam tiga pagi saya tidak bisa tidur. Hati Saya sangat gelisah dan kegelisahan ini seperti awal waktu ketika Tuhan berkata : “Kamu jadi hambaKu” namun orang tua saya berkata : “Jangan !” Nanti kamu melarat ! Kegelisahan itu muncul dan ujungnya berkata : “Jika aku mengerti yang namanya iman hidupku akan berubah dan tidak mungkin aku kekurangan.” Hari itu muncul lagi kegelisahan yang sama dalam kegelisahan itu saya berkata : “kami kan sama-sama menyembah Yesus. Mengapa yang satu ini bisa Engkau pakai dengan luar biasa, namun aku kok kacau begini ?”

Saya mempunyai jemaat yang tidak maju-maju, berat sekali untuk berkembang dan isinya ribut melulu. Jika anda ada digereja yang isinya ribut terus, maka sebenarnya anda sedang membuang energi. Sebagai contoh seperti pesawat yang mengalami kerusakan disalah satu mesinnya, pesawat itu akan berputar-putar untuk membuang bahan bakar, pada akhirnya pesawat akan mendarat darurat. Ketika gereja sedang ribut, maka gambarannya seperti pesawat gereja akan berputar-putar disitu saja dan tidak pergi kemana-mana. Hanya berputar sampai lelah habis energinya kemudian masuk dalam hanggar pesawat dan diservice.

Saya bisa melihat hidup saya dan saya katakan : “Tuhan aku juga menyembah Engkau. Mengapa saya begini ? Padahal hari itu saya juga sudah berkotbah keliling kemana-mana. Saya tidak ingin membeda-bedakan, sejak itu saya ke Amerika untuk ikut KKR Benny Hinn hampir setiap tahun. Terakhir kali saya datang ke KKR Benny Hinn, saya diberi kamar persis berhadap-hadapan dengan kamar Benny Hinn. Yang memberikan kamar itu panitia, sebab karena sudah hafalnya dengan saya dan itu tidak bisa sembarangan sampai yang lain berkata : “Ini tidak pernah terjadi dia memberikan kamar didepannya kepada orang yang bukan anggota timnya.”

Malam itu saya tidak bisa tidur, karena hati saya sangat gelisah. Jika anda tidak mudah gelisah dengan hal-hal yang dari Tuhan, jika roh anda tidak mudah gelisah dengan hal-hal yang dari Tuhan sebenarnya anda sedang berputar-putar dan tidak ada kemajuan. Karena tiap kali Tuhan membawa anda naik, itu akan dimulai dengan sebuah kegelisahan. Seperti Alkitab berkata : “Selimut kurang panjang dan tempat tidurnya kurang lebar, terlalu sempit.” Dan teriakan itu selalu muncul.

Pagi itu saya berkata kepada Tuhan : Tuhan dimana letak rahasianya ? Ini begini tapi itu kok begitu ? Dimana Rahasianya ? Roh Kudus berkata kepada saya begini : :Dia tahu menyenangkan hatiKu, menyenangkan hati Bapamu. Jika engkau belajar menyukakan hati Bapamu. Aku akan turun dan bekerja dalam hidupmu. Aku akan menyertai hidupmu.”

Mendadak seperti ada yang pecah lagi dikepala saya. Saya berkata : jadi intinya, jika aku bisa menyukakan hati Tuhan dan menuruti semua perintahNya, bergaul karib dengan Tuhan Roh Kudus, maka akan dahsyat.

Dan memang benar, saya pulang dari Toronto, teman-teman berkata : Oleh-olehnya apa dari Benny Hinn ? Lalu saya cerita saya belajar satu hal : “Menyenangkan Hati Tuhan” Dan saya langsung ditertawakan mereka berkata : “Oh jika itu kami sudah tahu untuk apa ke sana jauh-jauh menghabiskan uang ? Kita semua harus menyenangkan hatiNya ? Buat apa begitu dan saya hanya menjawab begini : “Mungkin kalian sudah tahu tetapi rupanya saya belum tahu.”

Anda simak baik-baik jika kita bicara saya bisa membedakan ada orang yang suka jika saya bicara tentang Tuhan dan rohnya sangat hidup. Dan itu memberi feedback. Ada orang yang senang jika saya bicara tentang proyek, matanya berbinar-binar sebab sebenarnya dia hanya mencari uang. Bungkusnya memang dengan berkata : “Semuanya untuk Tuhan.” Ya memang semua, sebab buat setan tidak ada. Jika berkata buat saya sendiri, itu memalukan, tidak mungkin. Dari matanya saya bisa tahu. Ada lagi yang senang jika saya bicara berkat, misalnya begini : “Semua kita besok jadi Milyuner.” Saya yakin semua pasti akan menari-nari diluar, karena berkat membuat matanya berbinar-binar.

Pada waktu itu mungkin saya berkata : “Mungkin kalian tahu, tetapi saya tidak tahu.” Beberapa hari kemudian malam hari kami ada doa malam dan paginya Tuhan berkata kepada saya : “Jangan keluar rumah, jangan keluar kamar, hari ini puasa, Aku ingin bicara sama kamu.”

Saya tutup kamar, saya tidak menerima telepon dan tamu. Saya tidak keluar kamar tetapi hanya duduk dalam kamar dan ketika mulai menyembah Tuhan, tiba-tiba saya melihat ada yang berubah. Sinar cahaya lampu dikamar saya berubah total. Saya terkejut saya berpikir ada perubahan tegangan listrik atau ada sesuatu.

Tiba-tiba muncul sesosok figure dengan cahaya putih yang luar biasa. Saya bersandar ditembok dan merasa saya lemas sekali dan tulang-tulang saya hilang. Lalu saya berkata : Jika ini lebih kuat lagi, saya pasti mati, tidak tahan saya.” Dan detik itu saya mengerti bahwa itu adalah Tuhan Roh Kudus sendiri. Kemudian Dia berkata : Aku, ini Tuhan yang mempunyai perasaan, punya kehendak, punya selera. Tidak semua yang kamu pandang baik itu sesuai dengan keinginan dan selera hatiKu. Belajar meraba hati BapaMu supaya Aku bisa kerja melalui hidupmu.”

Sekali lagi itu pengertian seperti sebuah ledakan dalam pikiran saya, dan Dia berkata : “Nanti malam jangan berikan mikrofon kepada siapapun. Pimpin penyembahan dari awal sampai akhir. Dengarkan instruksiKu, kapan ganti lagunya, lagunya apa, kapan harus diganti.” Sejujurnya sekarang ini hampir-hampir tidak pernah melihat pemimpin pujian dengan gaya seperti itu. Semua sudah diatur, itupun sembarangan, kira-kira, dilatih dulu. Jika itu semua instruksi dari Roh Kudus itu baik. Tetapi jika itu kebiasaan maka seperti anda memberi makanan : “Enak.....pak” Ternyata semua jenis bawang, bawang goreng, bawang rebus, daun bawang dan bagi saya itu Mesir dibawa lagi dalam hidup saya.

Seringkali kita tidak peduli dengan perasaan Tuhan dan disitu saya berkata : “Ini masalah bagi hidupku. Mengapa tidak keluar buahnya, mengapa tidak timbul ledakan yang besar, ini masalahnya. Karena aku tidak peduli dengan PerasaanNya.” Pada waktu itu selesai, saya meluap dengan syukur dan Tuhan hilang. Saya mencoba mencubit badan saya dan itu nyata, saya tidak sedang bermimpi.

Jika kita mengenal Roh Tuhan itu maka akan menghasilkan sesuatu yang berbeda. Kita harus berdoa supaya mengenal Roh Kudus. Kita minta satu saja : “Tuhan aku ingin mengenal Engkau secara pribadi.” Ini sangat penting untuk membuat kita naik dari padang rumput menjadi kebun buah-buahan dan taman bunga yang indah.

Pada waktu kita berjalan dengan Roh Tuhan semuanya akan berubah, semuanya akan berbeda. Kita akan bertumbuh, berbuah dan tiba-tiba kita bisa menikmati banyak hal karena ini bukan hanya padang rumput tetapi seperti taman yang indah dan kebun dengan buah-buahan yang ajaib sekali. Tetapi ini masalah, karena banyak orang ketika dia sudah menikmati buah dan mulai mengenal akan pekerjaan Roh Kudus, semuanya mulai berkembang, tiba-tiba mereka terjebak dengan kenyamanan dalam hidup ini. Dan Kenyamanan membuat kita berhenti berjalan dengan RohNya, karena kita sudah mencapai sesuatu yang luar biasa.

Dilevel ini kita harus bergerak mengikuti Roh Kudus, jika kita tidak mau bergerak mengikuti Roh Kudus, ia merasa nyaman dengan keadaannya, dengan komunitasnya. Maka ketika Tuhan bergerak, kita tidak mengikuti Dia, tiba-tiba kita akan memasuki padang gurun lagi. Akhirnya semuanya mulai turun dan tidak ada minyak yang segar lagi, tidak ada anggur yang baru lagi dalam hidupnya, hanya mencoba terus dengan segala cara tetapi sebenarnya sudah seperti kehabisan bahan bakar.

Disitu seringkali jahatnya, sebab begitu muncul yang lain lebih berkembang akan langsung dihajar, dihakimi. Ini sebenarnya karena ketakutan, dia semakin turun, makin turun dan makin turun. Padahal itu peringatan kasih Tuhan yang berkata : Ikut Aku Nak, jangan tinggal disini. Baiknya Tuhan itu adalah yang pernah Dia berikan, tidak akan pernah Dia cabut kembali dengan mudah serta berkata, “Aku ambil ini !”

Sebagian akan tetap anda nikmati buahnya, tetapi sebenarnya jika kita membiarkan diri kita terus disitu maka sebenarnya kita sudah terjebak. Ketika kita akan masuk level selanjutnya, maka orang sudah nyaman berada di level Taman Bunga dan Kebun Buah-Buahan, ia tidak pernah mau masuk ke level yang selanjutnya. Amin

Jatiwangi, 21 April 2016
By His Grace

Joshua Ivan Sudrajat S

   

Komentar

Postingan Populer