Akhir Dari Akhir Zaman : Jaga Sikap Hati



Akhir Dari Akhir Zaman
Jaga Sikap Hati
Ev. Drg Yusak Tjipto Purnomo

Bahan Renungan :
Jagalah f  hatimu 1  dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. g Amsal 4:23
Keep your heart with all diligence, For out of it spring the issues of life. Proverbs 4:23 (NKJV)

Ada beberapa orang yang berkata begini ; “Wah Tuhan sudah mau datang kedua kalinya, oleh sebab itu tidak usah memikirkan kerjaan, usaha, sekolah. Memikirkan hidup dengan Tuhan dan baca Alkitab saja. Sudah tidak perlu bekerja, tidak perlu sekolah !” Akhirnya anda mulai bangkrut, mulai tidak bisa makan. Lalu anda tetap berkata : “Tidak bisa makan juga tidak apa-apa ! Setia sampai mati !” Apakah yang anda perbuat seperti itu akan masuk surga ? Tidak ! Sebab hidup seperti itu, matinya bukan untuk Tuhan, tetapi mati demi pendapat anda sendiri. Perbedaannya memang sangat tipis sekali.

Sikap hati anda harus dijaga, sebagai hamba Tuhan pun sikap hati anda bisa salah. Seperti contoh tadi yang mengatakan : “Aku mati untuk Tuhan” Kata-kata ini seolah-olah tidak salah, padahal itu merupakan pembelaan atas pendapat anda sendiri. Saya sampai berkata : “Wah salah lagi ya Tuhan?” “Salah !” Wah terus jalannya bagaimana ? Ya itu : nggelinding wae.

Nggelinding Wae artinya setiap hari dalam menghadapi apapun dalam kehidupan kita, bahkan semua yang terjadi dalam hidup kita, kita harus tetap mengucap syukur dan percaya bahwa semua sudah diatur oleh Tuhan. Tetapi bukan kita sendiri yang menetapkan keputusan. Misalnya : anda setia melayani dan tidak bekerja, uang habis, anda bangkrut usahanya dan tidak bisa makan. Ini hasil keputusan anda. Saya sendiri Tuhan menyuruh tidak boleh bekerja untuk uang. Tetapi saya tidak bekerja itu bukan keputusan saya sendiri melainkan Tuhan yang menetapkan.

Hari-hari ini kita harus menjaga hati kita dengan segala kewaspadaan supaya kita tidak memutuskan sendiri dalam kehidupan kita. Kita harus selalu berjalan bersama Roh Kudus. Jagalah hati kita supaya jangn dicemari dengan kemarahan, kepahitan, kekecewaan, dendam, iri hati. Amin

Jatiwangi, 6 Mei 2016
By His Grace

Jurnalis : Joshua Ivan Sudrajat

Komentar

Postingan Populer