Akhir Zaman : Mati Syahid



Akhir Dari Akhir Zaman : Mati Syahid
Ev. Drg. Yusak Tjipto Purnomo


Bahan Renungan :
24:8 Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru. 24:9 Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, o  dan kamu akan dibunuh p  dan akan dibenci 5  semua bangsa oleh karena nama-Ku, q  24:10 dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci. 24:11 Banyak nabi palsu r  akan muncul 6  dan menyesatkan banyak orang. s  24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan 7 , maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. 24:13 Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. t  24:14 Dan Injil Kerajaan ini u  akan diberitakan di seluruh dunia v  menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya 8  9 ." (Matius 24:8-14)

Saat ini Tuhan sedang mencurahkan Keselamatan besar-besaran, ini adalah masa dimana pintu Anugerah sedang dibuka. Keselamatan itu anugerah, tetapi kita bisa masuk atau tidak tergantung dari kita juga. Jika kita tidak nurut sama Tuhan kita akan dibuang. Selanjutnya untuk bisa masuk kita harus menggenapi bagian kita, ada harga yang harus kita bayar. Oleh sebab itu orang-orang yang ditinggalkan harus mati syahid untuk masuk ke surga. Mereka harus mempertahankan iman mereka dan tidak menerima tanda dari binatang itu.

Jadi setelah pengangkatan (rapture), jika ternyata anda ditinggalkan, maka anda harus mati syahid. Bagaimana dengan hamba-hamba Tuhan yang nanti akan ditinggalkan bagaimana ? Ya harus mati syahid. Lalu mati syahid itu bagaimana ? Apakah sakit ? Memang sakit, masa dianiaya tidak sakit ? Tetapi Tuhan berkata : “Kamu tidak akan dicobai melebihi kekuatanmu.”

1 Korintus 10:13
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia 1  m  dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. n  Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

Jadi nanti jika kita mengalami masa aniaya, kita akan terasa sakit sampai puncaknya rasa sakit itu, sehingga justru menjadi tidak terasa sakit lagi. Dalam waktu tiga setengah tahun itu Roh Kudus sudah diangkat dan orang percaya yang tertinggal tidak bisa berkomunikasi lagi dengan Roh Kudus. Pada waktu itu keadaannya sama seperti pada jaman Tuhan Yesus ada di bumi. Artinya Roh Kudus hanya adaa di dalam para nabi, raja dan imam. Yang dikatakan raja disini adalah raja dalam jabatan rohani orang percaya kepada Yesus bukan berarti presiden atau kepala negara dari dunia ini.

Anda akan dituntut untuk masuk ke dalam dunia roh, karena setelah selesai di dunia, maka anda akan masuk ke dalam dunia roh. Padahal hidup dalam dunia roh itu tidak masuk akal, atau melampaui akal pikiran manusia.

Setelah dunia ini dihancurkan maka akan ada roh, jiwa, dan tubuh yang baru. Jadi akan kembali seperti waktu anda didunia ini yaitu terdiri dari roh, jiwa dan tubuh. Setelah anda mati dan tinggal sementara di Firdaus, anda terdiri dari roh dan jiwa. Dagingnya belum ada karena masih tertinggal didunia. Nanti, jika Tuhan Yesus datang yang kedua kali sebagai Raja maka daging orang-orang percaya akan dikumpulkan kembali.

Ada yang bertanya begini : “Pak jika nanti saya mati dikremasi (dibakar) bagaimana ? Dagingku dimana ?” Ya akan ada disitu !” Dibakar lho pak ?” Tidak akan habis karena molekul-molekulnya masih ada.” Jika ada orang yang mati dikubur tetapi kemudian kuburannya dibongkar dan tulang-tulangnya dibakar lalu abunya dibuang ke laut atau ke ujung dunia manapun, ketika Tuhan Yesus datang semua akan mencari sendiri bagiannya dan dijadikan satu menjadi utuh kembali.

Jika anda nanti mati akan kembali ditempat anda mati dan dikuburkan. Matinya dimana ? Kecelakaan dimana ? Dikubur dimana ? Semuanya akan kembali lagi dan menjadi satu tubuh anda kembali. Tubuh akan menjadi tubuh baru, maka roh, jiwa akan kembali juga ke dunia untuk mencari dan menyatu dengan tubuhnya.

Oleh sebab itu anda jangan kuatir akan mati dimana ? Dikubur dimana ? Mati dengan cara bagaimana ? Sebab nanti molekul-molekul tubuh akan mencari sendiri. Anda tidak usah susah payah berpikir : “Nanti bagaimana ya ? Jika nanti tidak bertemu bagaimana ya ? Tidak ada yang tidak bertemu ! Lalu anda berpikir : “Jaraknya kan lama,..... bagaimana jika tidak sampai-sampai ?” Tidak akan tidak sampai pasti sampai, sebab dunia roh itu bersifat kekal, tidak ada jarak yang menghambat.

Mengenai anak-anak, secara rohani (spiritual) akan ikut sampai orang tuanya sampai dia umur 12 tahun. Setelah dewasa anak-anak itu harus bergaul sendiri dengan Tuhan. Untuk anak-anak dibawah usia 12 tahun ini tidak diperlakukan secara umum, tetapi ada dispensasi. Bahkan bagi anak-anak yang belum kristen sekalipun. Ada dispensasi dan ada hitungannya sendiri dengan Tuhan. Anak-anak yang masih dalam asuhan orang tua, mereka akan bergantung masing-masing kepada orang tua untuk bisa selamat. Tetapi mengenai kedudukannya di Surga nanti tergantung dari dirinya sendiri. Di Surga tidak semua sama kedudukannya.

Ada anak-anak Autis, anak-anak yang dibuang, anak-anak yang tidak pernah diketahui siapa dan seperti apa orang tuanya. Anak-anak seperti itu tidak harus tergantung dengan orang tua biologisnya, ada dispensasi khusus, ada pertimbangan khusus dari Tuhan. Demikian juga dengan anak-anak yang digugurkan oleh orang tuanya, mereka juga ada pertimbangan khusus. Jika anak itu tidak diserahkan pada setan, maka Tuhan akan menolong dia.

Anda mempunyai peran serta yang besar karena anak-anak di sekolah yang anda pimpin, anda menjadi guru disitu, anda yang wajib memberitahu kepada anak-anak bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat pribadi. Anda tidak perlu tahu jiwanya menerima atau tidak. Dan yang perlu saya ingatkan adalah jangan pernah lihat hasil, tetapi lakukan saja bagian anda. Beritakan Injil Keselamatan kepada anak-anak yang masih kecil disekolah-sekolah, ditempat dimana anda mengajar dan menjadi guru. Jangan pernah anda melihat hasilnya. Nanti anda akan mengerti dan tahu hasilnya jika sudah pulang ke Surga. (Bersambung)

Jatiwangi, 6 Mei 2016
By His Grace
Jurnalis

Joshua Ivan Sudrajat S   

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer